Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ave, J.B.
Djakarta: Jajasan Universitas Rakjat, 1959
301.45 AVE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S7300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnama
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tema setiap cependalam Bintang-Bintang dan Harmoni untuk selanjutnya dikelompokkan menurut temanya melalui penelitian ini penulis berharap dapat melihat sejauh mana kekuatan kedua puluh cerpen Ras Siregar dalam kedua kumpulan cerpen tersebut dalam memandang permasalahan-permasalahan yang ada dalam masyarakat...
1996
S11006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baldwin, James, 1924-1987
New York: Dell Publishing, 1961
301 BAL n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Rahmanita
Abstrak :
Tulisan ini akan membahas mengenai stereotip yang terdapat dalam film Qu rsquo;est-ce qu rsquo;on a fait au bon dieu dan pengaruhnya terhadap perilaku tokoh yang berasal dari golongan masyarakat yang berbeda-beda. Film ini bercerita mengenai keluarga Prancis yang mencoba untuk menerima pernikahan putri-putrinya dengan lelaki dari ras dan etnis yang berbeda. Film ini akan dianalisis melalui unsur sinematografis dan naratifnya. Hasil analisis akan menemukan pengaruh stereotip terhadap perilaku tokoh dan stereotip apa yang mendominasi dan penyelesainnya dalam film ini. ......This writing will thoroughly discuss stereotypes in the movie Qu rsquo est ce qu rsquo on a fait au bon dieu and its effects on the characters behaviour coming from different kinds of background. This movie tells the story of a French family trying to accept their daughters marriages to men from different racial and ethnical backgrounds. This movie will be analyzed through its cinematographic and narative aspects. The results of this analysis shall find the effects of stereotype playing part in the behaviour of its characters and which stereotype dominates the movie.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bani Rasulia
Abstrak :
Artikel ini membahas identitas in-between narator Aku dalam esai Place Clich karya Jacques Godbout. Fokus bahasan adalah bagaimana Godbout memperlihatkan identitas in-between yang dimiliki narator Aku melalui analisis struktur teks. Pendekatan sosiologi sastra digunakan untuk melihat konteks latar cerita. Artikel ini menggunakan metode kualitatif dan dalam menganalisis teks menggunakan teori Analisis Wacana Kritis yang dikemukakan Siegfried J ger dalam 3 Discourse and knowledge: Theoritical and methodological aspects of a critical discourse and dispositive analysis. Analisis wacana kritis digunakan untuk mengidentifikasi informasi dan memperlihatkan makna tersirat yang menunjukkan ideologi teks. Hasil penelitian menunjukkan identitas in-between narator Aku diperlihatkan melalui pemikiran dan tindakan narator Aku yang dipengaruhi oleh dua identitas yang ada di Quebec, yaitu kebudayaan Amerika dan Prancis. ...... This article discusses the identity in-between of narrator lsquo;I rsquo; in essay Place Clich , written by Jacques Godbout. The study focused on how Godbout shows the identity in-between whose narrator lsquo;I rsquo; by analyzing text structure. The identity in-between of narrator lsquo;I rsquo; is influenced by two different cultures. By using sociological literary approach, the background context of the story is analyzed to elaborate the identity ambiguity that caused identity inbetween. This research used qualitative method and analyzing text developed by theory of Critical Discourse Analysis proposed by Siegfried J ger. Critical Discourse Analysis is used to identify the information and disclose implicit meanings. Thus, these significances lead to ideology of the text. This research result reveals that the identity in-between of narrator lsquo;I rsquo; is shown by the influences of two distinct cultural identity in Quebec, America and France, and it can be seen separately by his thought and his action.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Eka Nurcahyani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pembangunan konsep biracial yang emansipatoris dalam konteks ideologi ras di Amerika Serikat tahun 1960-an sampai dengan tahun 1980-an. Konsep identitas budaya, performativitas dan posthetnic digunakan untuk melihat bagaimana ideologi biracial yang emansipatoris dibangun melalui penokohan tokoh utama, Birdie Lee, seorang remaja biracial hitam/putih yang memiliki ciri-ciri fisik mirip dengan orang kulit putih dalam mencari dan menegoisasikan identitas yang melampaui kungkungan oposisi biner hitam/putih. Dari hasil analisis tampak bahwa tokoh utama melakukan passing ganda, yaitu menjadi kulit hitam di dalam komunitas kulit hitam, kemudian menjadi kulit putih di dalam komunitas kulit putih sebagai strategi bertahan hidup dan agar diterima di dalam masing-masing komunitas. Passing ganda ini menunjukkan bahwa ras adalah suatu konstruksi sosial yang dibentuk lewat performativitas. Tesis ini menunjukkan bahwa konsep postethnic seperti yang ditawarkan oleh novel ini sebagai strategi untuk memilih identitas (afiliasi) sendiri nyatanya hanya dalam tataran pribadi karena masih terbentur oleh norma sosial dan hukum. Namun dengan segala keterbatasannya, identitas biracial dalam perspektif postethnic yang ditawarkan oleh Caucasia adalah suatu alternatif untuk meruntuhkan kategori ras, khususnya oposisi biner ras hitam/putih, yang selama ini dianggap tetap dan stabil.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T30226
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Eka Asdiana Warti
Abstrak :
Latar Belakang : Indonesia merupakan negara yang sering dilanda bencana alam, kecelakaan dan kejahatan menyebabkan korban jiwa sehingga tidak jarang ditemukan jenazah yang hanya menyisakan tulang belulangnya. Observasi sifat anatomis dan morfologis adalah metode paling popular untuk menghubungkan ras terhadap tulang belulang. Tengkorak adalah bagian tubuh yang dipelajari secara luas dan bagian tengkorak hidung serta mulut adalah bagian terbaik untuk identifikasi ras. Tujuan: Mengetahui parameter morfologi dan morfometri pada orokraniofasial untuk menentukan ras. Metode: Sampel terdiri dari 20 tengkorak yang berasal dari pemakaman Sema Wayah di Desa Trunyan, Bali dan 7 tengkorak yang berasal dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Penelitian ini dilakukan pengukuran pada setiap tengkorak berdasarkan parameter morfologi dan morfometri. Analisis data untuk membandingkan antara kelompok Trunyan dan Bukan Trunyan menggunakan uji univariat, bivariat dan multivariat. Hasil: Kemampuan parameter morfologi yakni Inferior Nasal Aperture, Nasal Bone Contour, Inter Orbital Breadth dalam menjelaskan ras sebesar 56,8%. Nilai rata-rata morfometri untuk total probability sebesar 2,0778 dan pada kategori sebesar 8,6296 sebagai ambang batas penentuan identifikasi ras. Apabila hasil perhitungan tersebut bernilai <0,5 artinya Trunyan >0,5 artinya Bukan Trunyan. Secara keseluruhan, model ini mampu mengidentifikasi ras Trunyan dan Bukan Trunyan sebesar 81,48%. ......Background: Indonesia is a country that is often hit by natural disasters, accidents and crimes that cause fatalities, so it is not uncommon to find bodies that only leave their bones. Observation of anatomical and morphological properties is the most popular method for relating race to bones. The skull is the most widely studied body part and the nose and mouth parts of the skull are the best parts for racial identification. Objective: To know the morphological and morphometric parameters on orocraniofacial to determine race. Methods: The sample consisted of 20 skulls from the Sema Wayah cemetery in Trunyan Village, Bali and 7 skulls from the Faculty of Dentistry, University of Indonesia. In this study, measurements were made on each skull based on morphological and morphometric parameters. Data analysis to compare between the Trunyan and Non Trunyan groups used univariate, bivariate and multivariate tests. Results: The ability of morphological parameters namely Inferior Nasal Aperture, Nasal Bone Contour, Inter Orbital Breadth in explaining race is 56.8%. The morphometric average value for the total probability is 2.0778 and in the category is 8.6296 as the threshold for determining racial identification. If the result of the calculation is <0.5, it means Trunyan > 0.5, it means Not Trunyan. Overall, this model is able to identify the Trunyan and Non-Trunyan races by 81.48%.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ra'idah Azyyati Fauziyah
Abstrak :
Tesis ini mengkaji dua film produksi Hollywood, The Great Wall (2016) dan Doctor Strange (2016), yang memperlihatkan gejala supremasi kulit putih di dalamnya. Untuk mengkaji kedua film sebagai teks, tesis ini menggunakan pendekatan cinema studies yang menganalisis aspek naratif dan sinematografis (Boggs & Petrie, 2008). Selanjutnya, digunakan teori semiotik struktural dari Roland Barthes untuk membaca simbol-simbol yang mendukung penghadiran supremasi kulit putih dalam teks. Penelitian ini menunjukkan bahwa logika cerita dibentuk melalui peristiwa-peristiwa penting dalam teks yang memperlihatkan keunggulan tokoh kulit putih. Penokohan tampak di dalam teks melalui konstruksi tokoh kulit putih yang hadir secara dominan dalam tataran peristiwa dan interaksi dengan tokoh lainnya. Tempat-tempat yang dihadirkan di dalam kedua teks tidak sekadar menjadi latar yang melengkapi unsur naratif film, tapi berperan pula sebagai ruang ideologis yang memperlihatkan dominasi tokoh kulit putih. Sementara itu, simbol-simbol dan objek-objek dominan yang hadir di dalam teks dapat dibaca sebagai penanda supremasi kulit putih. Supremasi kulit putih menjadi ideologi teks The Great Wall dan Doctor Strange. ......This thesis examines two Hollywood films, The Great Wall (2016) and Doctor Strange (2016), which show symptoms of white supremacy in them. To study the two films as texts, this thesis uses a cinema studies approach which analyzes narrative and cinematographic aspects (Boggs & Petrie, 2008). Next, Roland Barthes' structural semiotic theory is used to read symbols that support the presence of white supremacy in the text. This research shows that the logic of the story is formed through important events in the text that show the superiority of white characters. Characterization appears in the text through the construction of white characters who are dominantly present at the level of events and interactions with other characters. The places presented in the two texts do not just serve as backgrounds that complement the film's narrative elements, but also act as ideological spaces that show the dominance of white characters. Meanwhile, the dominant symbols and objects present in the text can be read as markers of white supremacy. White supremacy is the ideology of the texts of The Great Wall and Doctor Strange.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>