Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nindya Vidiasty Heruputri
"Pengolahan sampah pada tempat pembuangan akhir menghasilkan lindi dengan kandungan amonium yang cukup tinggi dan dapat bersifat toksik. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menyisihkan amonium pada lindi adalah dengan metode presipitasi yaitu dengan menambahkan Mg2+ dan PO43- ke dalam lindi yang kemudian dilakukan proses flokulasi dan sedimentasi. Struvite yang terbentuk dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dikarenakan kandungan fosfat (PO4) yang terkandung di dalamnya dan bagus bagi tanaman. Tujuan dari dilakukanya penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik lindi di IPAS 3 TPST Bantargebang berdasarkan kondisi eksisting, menganalisis efisiensi penyisihan amonium dengan metode presipitasi pada lindi IPAS 3 TPST Bantarebang, dan untuk menganalisis pengaruh pH dan rasio molar terhadap kinerja penyisihan amonium dengan metode presipitasi. Pada penelitian ini, jar test dilakukan pada kecepatan pengadukan 158 rpm selama 60 menit dan dilanjutkan oleh proses pengendapan selama 30 menit. Penelitian menunjukan bahwa penyisihan terbaik berada pada rasio molar 1,2:1:1,2 dan pada pH 9 dengan efisiensi penyisihan amonium sebesar 95,6%, warna 68,8%, dan COD sebanyak 45%. Variasi dosis sampel terbaik (A2B3) kemudian dilakukan pengujian lanjutan dengan XRF dan XRD. Berdasarkan hasil uji XRF, terbentuk 72% fosforus, 14,7% magnesium, 12% kalium, dan 1,11% aluminium. Kemudian, berdasarkan hasil uji XRD, terbentuk struvite-K sebanyak 7,48% dan cattiite sebanyak 92,52%.

Waste processing in landfills produces leachate with a high ammonium content and can be toxic. One method that can be done to remove ammonium in leachate is the struvite precipitation method, by adding Mg2+ and PO43- to the leachate which is then flocculated and sedimented. The struvite can be used as fertilizer due to the phosphate (PO4) content in it and is good for plants. The purpose of this research is to analyze the characteristics of leachate in IPAS 3 TPST Bantargebang based on existing conditions, analyzing ammonium removal efficiency by struvite precipitation method in leachate IPAS 3 TPST Bantarebang, and analyze the effect of pH and molar ratio on ammonium removal performance by struvite precipitation method. In this study, jar tests were conducted at a stirring speed of 158 rpm for 60 minutes and continued by the precipitation process for 30 minutes. The study showed that the best removal was at a molar ratio of 1,2:1:1,2 and at pH 9 with ammonium removal efficiency of 95.6%, color of 68.8%, and COD of 45%. The best sample dosage variation (A2B3) was then subjected to further testing with XRF and XRD. Based on the XRF test results, 72% phosphorus, 14.7% magnesium, 12% potassium, and 1.11% aluminum were formed. Then, based on the results of the XRD test, struvite-K was formed as much as 7.48% and cattiite 92.52%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ade Ferynata
"Timbulan sampah pada area terbuka dapat menghasilkan lindi dengan kandungan fosfat yang berbahaya bagi lingkungan. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam penyisihan fosfat adalah presipitasi kimia dengan penambahan MgCI2 sebagai presipitan. Presipitat yang dapat terbentuk berupa struvite, newberyite, dan cattite yang memiliki potensi pemanfaatan sebagai pupuk tanaman karena adanya kandungan makronutrien (P) dan satu mesonutrien (Mg) untuk pertumbuhan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variasi pH dan rasio molar yang efektif dalam penyisihan fosfat dengan metode presipitasi dan menganalisis jumlah fosfat yang dapat tersisihkan dengan metode presipitasi. Pada penelitian ini digunakan jar test dengan kecepatan pengadukan 158 rpm selama 60 menit dan kemudian didiamkan selama 30 menit. Penyisihan optimum ditemukan pada rasio molar 3:1:1 dan pH 7 dengan efisiensi penyisihan fosfat sebesar 86,14%, kekeruhan 83,63%, dan warna sebanyak 77,71% Presipitat yang terbentuk dari variasi penyisihan terbaik tersebut (C2) menjalani pengujian lanjutan berupa XRF dan XRD. Hasil pengujian XRF menunjukkan bahwa presipitat terbentuk oleh 12% magnesium, 41% aluminium, 38% silika, 0,78% fosfor, 5.6% sulfur, dan 2,5% kalium. Hasil uji XRD pada sampel C2 menunjukkan grafik yang sesuai dengan cattiite pada data Crystallography Open Database (COD) 4027799. Metode presipitasi kimia untuk menyisihkan fosfat berpotensi baik bila diimplementasikan di IPAS 3 TPST Bantargebang karena mampu menyisihkan fosfat hingga memenuhi standar baku mutu, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, dan memiliki lahan yang cukup untuk membangun unit pengolahannya.

Waste generation in open areas can produce leachate with phosphate content that is harmful to the environment. One method that can be used in phosphate removal is chemical precipitation with the addition of MgCI2 as a precipitant. Precipitates that can be formed in the form of struvite, newberyite, and cattite have the potential to be used as plant fertilizer due to the content of macronutrients (P) and one mesonututrient (Mg) for plant growth. The purpose of this study is to analyze the effect of pH variation and effective molar ratio in phosphate removal by precipitation method and analyze the amount of phosphate that can be removed by precipitation method. In this study, a jar test was used with a stirring speed of 158 rpm for 60 minutes and then allowed to stand for 30 minutes. Optimum removal was found at a molar ratio of 3:1:1 and pH 7 with a phosphate removal efficiency of 86.14%, turbidity of 83.63%, and color of 77.71% The precipitate formed from the best removal variation (C2) underwent further testing in the form of XRF and XRD. XRF test results showed that the precipitates were formed by 12% magnesium, 41% aluminum, 38% silica, 0.78% phosphorus, 5.6% sulfur, and 2.5% potassium. The XRD test results on sample C2 show a graph that matches the cattiite in Crystallography Open Database (COD) data 4027799. The chemical precipitation method for phosphate removal has good potential when implemented at IPAS 3 TPST Bantargebang because it is able to remove phosphate to meet quality standards, can be used as fertilizer, and has sufficient land to build the treatment unit.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiansyah Marillio Pane
"Zeolit merupakan material aluminosilikat kristalin yang memiliki berbagai jenis struktur unik yang umumnya terdiri dari senyawa utama SiO2 dan Al2O3. Zeolite Socony Mobil-5 (ZSM-5) merupakan salah satu jenis zeolit dengan struktur MFI yang banyak digunakan sebagai katalis di dunia industri.
Telah dilakukan literature review tentang pengaruh berbagai parameter dalam sintesis ZSM-5 terhadap kristalinitas produk ZSM-5 yang dihasilkan. Beberapa parameter sintesis yang dipelajari dalam penelitian ini diantaranya adalah pengaruh waktu kristalisasi, pengaruh rasio molar H2O/SiO2, dan pengaruh rasio molar SiO2/Al2O3. Waktu kristalisasi berpengaruh terhadap pertumbuhan kristal ZSM-5. Rasio molar H2O/SiO2 mempengaruhi kelarutan dan tingkat kebasaan larutan prekursor. Rasio molar SiO2/Al2O3 mempengaruhi fasa produk akhir yang terbentuk. Ketiga parameter sintesis ini sangat menentukan kristalinitas ZSM-5 yang dihasilkan. Formulasi dilakukan dari hasil literature review yang telah dilakukan untuk menentukan parameter-parameter terbaik dalam sintesis ZSM-5 dengan bahan dasar kaolin yang berasal dari Badau, Belitung, Indonesia. Berdasarkan hasil evaluasi, parameter terbaik untuk sintesis tersebut yaitu dengan aging selama 4 jam pada temperatur 80 0C, kristalisasi selama 24 jam pada temperatur 180 0C, rasio molar 0,1Na2O: 1SiO2: 0,025Al2O3: 10H2O, dan penggunaan ZSM-5 seed sebagai Surface Directing Agent (SDA).

Zeolite is crystalline aluminosilicate material which has many kinds of unique structures, generally with SiO2 and Al2O3 as the main compounds. Zeolite Socony Mobil-5 (ZSM-5) is one species of zeolite which has MFI structure and used widely as catalyst in industry. Literature review about the effects of ZSM-5 synthesis parameters on crystallinity of ZSM-5 product has been conducted. Several parameters being studied on this research are the effects of crystallization temperatures, H2O/SiO2 molar ratio, and SiO2/Al2O3 molar ratio. Crystallization time affected the crystal growth of ZSM-5. Molar ratio of H2O/SiO2 affected the solubility and alkalinity of the precursor solutions. Molar ratio of SiO2/Al2O3 affected the phases of the final product. These three synthesis parameters have a really important role on the crystallinity of ZSM-5 synthesized. Formulation is conducted from the results of the literature review to decide the best parameters on ZSM-5 synthesis from kaolin Badau Belitung, Indonesia. From evaluated results, the best parameters for synthesis processes are aging time 4 hours at 80 0C, crystallization time 24 hours at 180 0C, molar ratio of 0,1Na2O: 1SiO2: 0,025Al2O3: 10H2O, and the usage of ZSM-5 seed as Surface Directing Agent (SDA)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Agus Setiawan
"Penelitian sintesis biodiesel dari minyak Sawit sudah banyak dilakukan bahkan sudah banyak diproduksi secara komersial. Metode konvensional yang paling sering digunakan untuk sintesis biodiesel adalah proses transesterifikasi. Reaksi transesterifikasi dengan katalis basa lebih disukai karena lebih cepat dan lebih tidak korosif dibanding katalis asam. Namun demikian, kecepatan reaksi, konsumsi energi dan waktu pemisahan produk dengan proses transesterifikasi dengan katalis basa masih dapat diimprovisasi dengan metode yang memiliki mekanisme reaksi yang berbeda. Metode elektrolisis plasma terbukti mampu menghasilkan banyak spesies radikal yang reaktif dan mampu mengonversi minyak kelapa sawit menjadi biodiesel dengan kinerja yang lebih baik dibanding proses konvensional. Oleh karena itu, penelitian ini ingin mengamati bagaimana pengaruh durasi proses, kecepatan pengadukan, dan rasio molar minyak-metanol pada metode elektrolisis plasma terhadap pembentukan biodiesel. Hasil yang didapat menunjukkan kecepatan pengadukan merupakan variabel yang paling memberikan pengaruh signifikan terhadap kecepatan reaksi, yield biodiesel dan konsumsi energi.. Hasil optimum dari penelitian ini mendapatkan 92% yield biodiesel dan energi spesifik 372 J/g pada kondisi rasio molar metanol-minyak 18 : 1, kecepatan pengadukan 500 rpm, dan durasi proses 5 menit.

Researches about biodiesel synthesis have been studied by many researchers as its commercial production has been advanced by some companies. Conventional method commonly used in biodiesel synthesis is transesterification. Transesterification reaction with alkali catalyst is preferred because it is faster and less corrosive than acid catalyst. Nevertheless, reaction rate, energy consumption, and separation process of transesterification with alkali catalyst may be able to be improvised with a method that has different reaction mechanism. Plasma electrolysis evidently can produce many radical species and it can convert palm oil better than conventional process. Therefore, this research wants to observe the effect reaction time, mixing rate, and molar ratio of methanol-oil. The results showed that mixing rate is the variable that has the most significant effect to yield of biodiesel and energy consumption. Besides, reducing molar ratio of methanol-oil from 24:1 to 18:1 can accelerate separation process significantly. Based on this research, the optimum result is 92%-vol yield of biodiesel and 372 J/g energy consumption under condition molar ratio of methanol-oil 18:1, mixing rate is 500 rpm, and reaction time is 5 minutes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library