Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukiswo Setiadi
"Pendahuluan
Rawa Danau terletak disebuah kaldera di Kabupaten Serang Propinsi Jawa Barat, meliputi wilayah administrasi di 10 desa dari 3 kecamatan yaitu, Kecamatan Padarincang, Kecamatan Pabuaran dan Kecamatan Mancak. Secara fisik Rawa Danau dilingkupi oleh pegunungan yang berbentuk seperti kawah curam di bagian utara dan timur, serta perbukitan landai di bagian selatan dan barat. Letak geografis Rawa Danau di 6°081 - 6°11 ` Lintang Selatan dan 105°61 -106°41 Bujur Timur, terletak pada ketinggian antara 80 - 192 meter di atas permukaan laut, pada kelerengan 0 - 8 % dan berjarak 37 km dari kota Serang.
Berdasarkan peta geologi Jawa - Madura skala 1:500.000 Direktorat Geologi Bandung 1963, formasi geologi Rawa Danau merupakan letusan gunung berapi yang tidak terurai. Vulkanisme gunung berapi tersebut terdiri dari tufa, breksi dan lava. Tanah yang ada di kawasan Rawa Danau terdiri dari asosiasi Glei Humus dan Aluvial Kelabu Regosol, dan Latosol. Asosiasi Glei Humus dan Aluvial Kelabu merupakan bagian yang terluas terdapat di wilayah Kecamatan Padarincang dan potensial untuk persawahan dan budidaya pertanian lainnya.
Perairan Rawa Danau ditinjau dari aspek hidrologis berfungsi sebagai pengendali dan peredam banjir yang berasal dari hulu DAS Cidanau. Sungai Cidanau mengalir dari gunung Karang melalui sub DAS Cisaat, Cisawarna, Cikalumpang, Cibojong dan Cicangkedan bermuara di Selat Sunda. DAS Cidanau dipengaruhi oleh curah hujan rata-rata bulanan sebesar 186,23mm, bulan basah terjadi selama 10 bulan (September-Juni) dan bulan kering selama 2 bulan (Juli - Agustus)."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Amellia Dwi Santika
"Kompleks Gunungapi Rawa Danau berada di Provinsi Banten terbentuk akibat letusan dari gunungapi purba. Tersusun atas lava yang berumur kuarter berasal dari Gunung Karang, Gunung Parakasak, Gunung Tukung Gede, Gunung Marikangen dan Gunung Dano Purba yang berkaitan dengan subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia di selatan Pulau Jawa. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui jenis dari lava penyusun gunungapi, mengetahui evolusi magma serta tatanan tektonik pada daerah penelitian. Penelitian ini menggunakan metode petrografi dan geokimia dengan analisis X-ray Fluorescence (XRF). Daerah penelitian terdiri dari mineral plagioklas, piroksen, olivin, dan amfibol serta terdapat mikro-tekstur plagioklas berupa coarse sieve, glomerocryst, oscillatory, fine sieve, dan clear. Jenis batuan yang berada di daerah penelitian adalah andesit-basaltik, basaltik trachyandesite, andesit, trachyandesite, dasit, dan trachyte trachydacite. Daerah penelitian memiliki jenis magma yaitu kalk-alkalin. Berdasarkan diagram Harker, terlihat tren yang jelas sehingga magmanya bersifat ko-genetik. Berdasarkan keberadaan amfibolnya terbagi menjadi 3 tren yaitu tren Gunung Karang yang merupakan amfibol bearing, tren Gunung Parakasak merupakan amfibol free, dan tren Gunung Tukung Gede yang merupakan amfibol free dan amfibol bearing. Proses magmatisme yang dominan terjadi pada daerah penelitian berupa fraksinasi kristal dan Proses tektonik yang terjadi adalah subduksi busur benua yang memiliki kedalaman zona Benioff-Wadati sekitar ±118 Km - ±138 Km.

The Rawa Danau Volcanoes complex is located in Banten Province. This volcano complex was formed by ancient volcanoes eruptions. It is Composed by quarterly lava originating from Mount Karang, Mount Parakasak, Mount Tukung Gede, Mount Marikangen and Mount Dano Purba which are associated with the subduction zone of the Indo-Australian plate and Eurasian plate in the southern Java. The purpose of this study is to find out the type of lava constituents of this volcano complex, to know the evolution of magma, and the tectonic history of Rawa Danau Volcanoes Complex as the study area. This study uses petrographic method and geochemical methods with X-ray Fluorescence (XRF) analysis. The study area consists of plagioclase, pyroxene, olivine, and amphibole minerals. There are also micro-textures of plagioclase in the form of coarse sieve, glomerocryst, oscillatory, fine sieve, and clear. Divided into two groups of rocks, namely the group of amphibole bearing rocks and amphibole free rocks. The SiO2 content of this area is 55% to 71%, that is why the rock are andesite-basaltic, basaltic trachyandesite, andesite, trachyandesite, dacite, and trachyte trachydacite. The type of magma is calc-alkaline. Based on the Harker diagram, the study area has a clear trend so that the magma is co-genetic, then that trend is divided into two, namely positive trend and negative trend. However, based on the presence of amphibole mineral, it is divided into three trends, namely Karang trend, which is an amphibole bearing zone, Parakasak trend is an amphibole free zone, and Tukung Gede trend, which is an amphibole free zone and amphibole bearing zone. The dominant process of magmatism in the study area was fractional crystallization and the tectonic processes that occurred was continental arc subduction which had a Benioff-Wadati zone depth of approximately ± 118 Km - ± 138 Km."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrahman Ihsan
"Pada bagian barat Pulau Jawa terdapat suatu formasi yaitu Tuff Banten yang didominasi oleh Endapan Piroklastik Tuff Banten. Dominasi Endapan Tuff Banten pada formasi ini diindikasikan berasal dari erupsi yang membentuk suatu Kaldera Rawa Danau yang berukuran 13,7 km x 6,5 km. Penelitian ini dilakukan untuk melanjutkan penelitian sebelumnya dengan tujuan untuk memberikan data yang lebih representatif dalam mencari karakteristik endapan piroklastik, mekanisme erupsi dan pengendapan, dan melakukan rekonstruksi sejarah erupsi daerah penelitian. Setelah melewati kegiatan lapangan, didapatkan 10 singkapan yang telah dideskripsikan di lapangan. Selain itu digunakan metode analisis kuantitatif yaitu distribusi ukuran butir dan komponen. Berdasarkan hasil deskripsi singkapan, dilakukan interpretasi untuk membentuk tephra statigraphy dalam menentukan fasies. Terdapat 4 fasies yaitu wavy crystal-rich ash, massive lithic-rich cobble conglomerate, massive pumiceous-rich lapilli, dan thinly bedded pumiceous-rich ash. Fasies yang ditemukan memiliki distribusi ukuran butir dan komponen yang berbeda satu sama lain. Erupsi magmatik merupakan tipe erupsi dari tiga fasies yang menghasilkan endapan piroklastik dan dibuktikan dengan data analisis komponen. Sedangkan data analisis distribusi ukuran butir menghasilkan mekanisme pengendapan fasies yang terdiri atas pyroclastic surge (ash-cloud surge) dan pyroclastic flow. Kemudian, terdapat interpretasi yang menjelaskan fase erupsi. Kemudian, dijelaskan juga mengenai sejarah erupsi daerah penelitian yang terbagi menjadi dua episode.

In the western part of Java Island there is a formation, namely the Banten Tuff which is dominated by the Banten Tuff Pyroclastic Deposits. The dominance of the Banten Tuff Deposits in this formation is indicated to have originated from the eruption which formed a Lake Swamp Caldera measuring 13.7 km x 6.5 km. This research was conducted to continue previous research with the aim of providing more representative data in searching for the characteristics of pyroclastic deposits, eruption and deposition mechanisms, and to reconstruct the eruption history of the study area. After going through the field activities, 10 outcrops were obtained which had been described in the field. In addition, quantitative analysis methods are used, namely grain size distribution and components. Based on the results of the outcrop description, interpretation is carried out to form tephra statigraphy in determining facies. There are 4 facies, namely wavy crystal-rich ash, massive lithic-rich cobble conglomerate, massive pumiceous-rich lapilli, and thinly bedded pumiceous-rich ash. The facies found have grain size distributions and components that are different from each other. Magmatic eruption is a type of eruption of three facies that produces pyroclastic deposits and is proven by component analysis data. While the data analysis of grain size distribution produces a facies deposition mechanism consisting of pyroclastic surge (ash- cloud surge) and flows. Then, there is an interpretation that explains the eruption phase. Then, it is also explained about the eruption history of the study area which is divided into two episodes."
2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library