Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Miptahudin
"Perkembangan pendidikan dan pelayanan kesehatan "Islam" di Indonesia saat ini sangat signifikan, sehingga tidak kurang dari 400 institusi pelayanan kesehatan Islam dan tidak kurang dari 100 institusi pendidikan kesehatan Islam. Maka sudah sewajarnya bilamana pengembangan ilmu kesehatan sudah diarahkan sesuai dengan ajaran Islam. Karena hingga kini konsep kesehatan Islam yang sudah dikembangkan oleh para pendahulu tidak begitu diketahui oleh para pelaku kesehatan baik dalam pendidikan maupun dalam pelayanan.
Minimnya buku-buku sumber kesehatan Islam dan pemerhati pada kesehatan Islam modem, menjadi penyebab utama yang mengakibatkan pengadopsian pengembangan kesehatan dari barat. Hal ironis inilah yang menyebabkan peneliti mencoba memberikan perhatian khusus pada bidang kesehatan Islam, dengan menganalisa konsep kesehatan yang dikembangkan oleh Ahmad Syaugi Al-Fanjari dengan kitabnya al-Thib al-Wiga'i, dengan menggunakan metode penelitian interpretasi hermeneutik dengan fokus analisis pada isi kitab (content analysis). Dengan tujuan merekonstruksi konsep kesehatan yang dikembangkan oleh al-Fanjari dalam kitabnya.
Al-Hasil, didapatkan konstruksi baru kesehatan Islam modem yang sesuai untuk pengembangan kesehatan Islam di Indonesia, melalui pendekatan konstruksi dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Konsep inilah yang dapat dijadikan acuan dalarn pengembangan kesehatan Islam baik dalam dunia pendidikan maupun pelayanan secara kholistik.
Health service and Education Growth " Islam" in Indonesia in this time very significant, so that not less than 400 Islam health service institution and not less than 100 Islam health education institution. Hence have appropriately the when hygiene development have been instructed as according to Islam teaching. Because up to now conception Islam health is developed by all predecessor not so known by all good health perpetrator in education and also in service.Its minim book of source of health of Islam and observer of health of modem in Islam, becoming the root cause resulting adoption of development of health from west. This Ironic matter cause researcher try to give special attention at area of Islam health, with analysing concept of health developed by Ahmad Syauqi Al-Fanjari with his book is al-Thib al-Wiqa'I, by using method of research of interpretation of hermeneutic by focus analysed at content analysis. With an eye to reconstruct concept of health developed by al-Fanjari in his book.Finally, got a new construction of health of appropriate modem Islam for development of health of Islam in Indonesia, through approach of construction in Code (UU) of Republic Of Indonesia of number 23 Year 1992 about Health. Referable This Concept in development health of good Islam in the world of education and also service holistic."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11942
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sihombing, Christina Fara Alfrida
"Penelitian ini merupakan pemaparan mengenai Gereja Katolik Hati Kudus Jakarta sebagai living monument yang dilakukan dengan kajian morfologi melalui upaya rekonstruksi bentuk dan gaya Gereja Katolik Hati Kudus Jakarta (Parochie van het Heilig Hart Batavia – Kramat). Metode penelitian yang digunakan meliputi formulasi, pengumpulan data, analisis data (analisis morfologi dan gaya), dan interpretasi. Selanjutnya pada analisis morfologi dipaparkan informasi mengenai bentuk bangunan gereja pada awal abad ke-20 yang dibandingkan dengan bentuk bangunan gereja saat ini. Pada analisis gaya bangunan dibandingkan dengan bangunan gereja katolik di kawasan yang sama, yaitu Gereja Katedral dan Gereja Santa Theresia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gereja ini merupakan gereja katolik tertua kedua di Jakarta setelah Gereja Katedral. Gereja ini memiliki bentuk dasar fasad persegi, denah berbentuk persegi panjang, sehingga mempengaruhi bentuk volume bangunannya, atap berbentuk gabel, dan memiliki satu buah menara berbentuk persegi panjang. Gereja ini mengadopsi gaya Indische yang merupakan gaya bangunan Eropa yang berkembang di Indonesia sekitar akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
This research is an description of the Hati Kudus Catholic Church in Jakarta as a living monument with a morphological study through effort to reconstruct form and style of the Catholic Church Hati Kudus Jakarta (Parochie van het Heilig Hart Batavia - Kramat). The methods used formulation, data collection, data analysis (morphology and style analysis) and interpretation. Furthermore, In the morphological analysis, information about the shape of the church building in the early 20th century is presented which is compared with the shape of the church building today. In the analysis, the building style is compared with the catholic church buildings in the same area, namely the Cathedral Church and the Church of Santa Theresia. The results showed that this church is the second oldest Catholic church in Jakarta after Cathedral Church. This church has basic shape of a square fasad, rectangular floor shape, so that it affects the volume of the building, the roof is gable, and has one rectangular tower. This church adopted Indische style which is a European building style that developed in Indonesia around the late of 19th century to early 20th century."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library