Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Daun sirih merah (Piper cf. fragile, Benth.) telah sering digunakan secara tradisional sebagai obat berbagai penyakit, salah satunya sebagai antidiabetes. Mekanisme antidiabetes dari daun sirih merah kemungkinan berhubungan dengan aktivitas antioksidan yang dimilikinya. Tujuan penelitian ini untuk menentukan aktivitas antioksidan daun sirih merah serta golongan senyawa aktif. Metode yang digunakan untuk uji aktivitas antioksidan adalah metode peredaman radikal DPPH dan reducing power sedangkan untuk identifikasi golongan senyawa aktif digunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Ekstrak metanol difraksinasi menggunakan pelarut dengan kepolaran yang meningkat, berturut-turut n-heksan, kloroform, etil asetat, dan n-butanol. Dengan uji peredaman radikal DPPH didapatkan hasil fraksi yang aktif yaitu fraksi etil asetat dan n-butanol yang mempunyai nilai IC50 berturut-turut 18,30 μg/ml dan 37,31 μg/ml sedangkan dengan metode reducing power didapat hasil fraksi yang aktif adalah n-heksan. Dua fraksi teraktif dari metode peredaman radikal DPPH diidentifikasi kandungan kimianya dengan teknik KLT. Identifikasi kimia menunjukkan bahwa senyawa golongan flavonoid sebagai senyawa dengan aktivitas antioksidan pada fraksi etil asetat dan fraksi n-butanol.
Universitas Indonesia, 2010
S33179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernita Yanuaritamala
Abstrak :
Antioksidan dalam tanaman bertindak sebagai radical scavengers dan membuat radikal bebas mengalami penurunan reaktivitas. Antioksidan dapat ditemukan di dalam buah, sayuran, teh, dan lain sebagainya. Metode ekstraksi dengan bantuan gelombang mikro (MAE) telah digunakan untuk menyari senyawa aktif dalam tanaman, seperti pada tanaman Myrmecodia pendens. Parameter yang dapat digunakan untuk mengekstraksi dengan metode MAE yaitu konsentrasi etanol, volume pelarut, daya alat, serta waktu ekstraksi. Keuntungan menggunakan metode MAE yaitu mengurangi waktu ekstraksi serta mengurangi jumlah pelarut yang digunakan. Analisis dilakukan dengan bantuan response surface methodology guna mendapatkan kondisi ekstraksi yang bervariasi. Dalam uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dan reducing power menggunakan metode MAE, didapat hasil berupa kemampuan inhibisi tertinggi dengan nilai IC50 terendah pada kondisi konsentrasi pelarut etanol sebesar 80%, rasio pelarut : sampel adalah 12 : 1, waktu ekstraksi 10 menit, dan daya alat 50% dengan nilai IC50 pada metode DPPH dan reducing power masing-masing adalah 0,78 dan 0,98 ppm.
Antioxidants in plant material act as radical scavengers and helps in converting free radicals to less reactive. Antioxidants can be found in fruits, vegetables, tea, et cetera. Microwave-assisted extraction has been used for the extraction active compounds in plant, such as the extraction from Myrmecodia pendens. Several influential parameters of the MAE are ethanol concentrations, solvent volume, microwave power, and extraction time. The advantages of this methode include reduce extraction time and solvent volume. The analysis was performed with rsponse surface methodology in order to get varying extraction conditions. In this study about activity antioxidants by DPPH and reducing power method, shows that the highest inhibition capability with the lowest IC50 values is on​​ condition of 80% ethanol concentration, ratio of solvent : sample is 12 : 1, extraction time 10 minutes, and power of MAE 50% with IC50 values ​​in the method of DPPH and reducing power, respectively, 0.78 and 0.98 ppm.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S60371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Amelia
Abstrak :
Antioksidan berperan dalam mencegah timbulnya penyakit degeneratif melalui mekanisme penghambatan proses oksidasi. Antioksidan akan menghentikan reaksi berantai radikal bebas sehingga mencegah pembentukan senyawa radikal baru. Aktivitas antioksidan dari beberapa bagian dari buah markisa (Passiflora edulis Sims.) seperti daging dan biji buah telah diketahui. Akan tetapi, belum ada penelitian mengenai aktivitas antioksidan pada kulit buah markisa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan dan mengetahui golongan senyawa yang terkandung dalam ekstrak dan fraksi aktif kulit buah markisa. Kulit buah markisa dimaserasi berturut-turut dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan metanol. Aktivitas antioksidan dari ketiga ekstrak diuji dengan metode peredaman radikal bebas 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dan reducing power. Ekstrak metanol yang merupakan ekstrak teraktif memiliki nilai IC50 50,66 μg/mL dan 53,50 μg/mL difraksinasi menggunakan kromatografi kolom. Fraksi gabungan 12 (FG12) memiliki nilai IC50 20,21 μg/mL dan 24,50 μg/mL. Fraksi teraktif (FG12) mengandung flavonoid dan glikosida.
Antioxidant has important role in preventing degenerative disease by inhibiting oxidation. Antioxidant stops the chain reaction so it prevents formation of free radicals. Antioxidant activity of some parts of passion fruit (Passiflora edulis Sims.) such as pulp and seeds have been known. However, research on the antioxidant activity of passion fruit's peel has not been done. This research aims to test the antioxidant activity and identify compounds group of extract and the most active fraction of passion fruit's peel. Passion fruit's peel was macerated in a row with n-hexane, ethyl acetate, and methanol. Antioxidant activity of each extract were tested by 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil (DPPH) radical scavenging activity and reducing power method. IC50 values of methanol extract which the most active extract is 50.66 μg/mL and 53.50 μg/mL was fractionated using column chromatography. The most active fraction (FG12) has IC50 of 20.21 μg/mL and 24.50 μg/mL. The most active fraction (FG 12) contains flavonoid and glycoside.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Sugiat
Abstrak :
Salah satu senyawa yang telah diketahui memiliki peran penting dalam pencegahan dan pengobatan penyakit adalah senyawa antioksidan. Salah satu sumber senyawa antioksidan adalah senyawa-senyawa fitonutrien, yaitu senyawa yang terkandung dalam tanaman. Saat ini, telah banyak tanaman dieksplorasi untuk mendapatkan kandungan metabolit sekundernya. Akan tetapi, perhatian terhadap hasil samping dan limbah dari industri pangan masih sangat sedikit. Salah satu hasil samping industri makanan yang memiliki potensi yang sangat besar adalah dedak padi (Oryza sativa L.). Oleh karenanya, perlu diketahui potensi dedak padi, terutama sebagai salah satu sumber senyawa antioksidan dan senyawa-senyawa fenol. Dalam menentukan aktivitas antioksidan, digunakan dua metode, yaitu metode peredaman radikal DPPH dan metode Penentuan Kekuatan Reduksi, sedangkan kadar fenol total ditetapkan dengan metode Folin-Ciocalteu. Dalam Penelitian ini, kadar fenol total yang terbanyak dikandung pada ekstrak metanol dedak padi varietas OM-4495 dengan kadar fenol total 71,85 mg setara asam galat / gram, sedangkan dari uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH memberikan hasil nilai IC 50 terkecil diberikan oleh ekstrak metanol dedak padi varietas IR-64 yaitu sebesar 350,64 ppm dan dengan metode Penentuan Kekuatan Reduksi memberikan hasil terbaik pada ekstrak metanol dedak padi varietas IR-42 yaitu sebesar 39,23% dibandingkan dengan standar BHT.
Compound that has been known to have an important role in the prevention and treatment of disease is antioxidant. One source of antioxidant compounds are phytonutrients, i.e. compounds contained in plants. In recent years, many plants have been explored to obtain the secondary metabolites. However, there are few attention to the co-products and wastes from food industries. One co-product of food industry that has been promising potential is the rice bran. As a source of phytonutrient, the potency of rice bran is in its antioxidant activity and phenolic compounds. Antioxidant activity of rice bran is determined by DPPH Scavenging Assay and Reducing Power Determination, while Total Phenolic Contents is determined by Folin-Ciocalteu Reagent. In Folin-Ciocalteu Method, the highest total phenolic content is methanolic extract of rice bran from OM- 4495 variety, i.e. 71.85 mg Gallic Acid Equivalent / gram. DPPH Scavenging Assay give result as the lowest IC 50 given by methanolic extract of rice bran from IR-64 variety, i.e. 350.64 ppm and Reducing Power Determination Method give the highest result by methanolic extract of rice bran from IR-42 variety, i.e. 39.23% of BHT standard.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S33117
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library