Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Wahyudi
Abstrak :
Dalam krisis economic shock, penyandang disabilitas dihadapkan pada berbagai tantangan dan kondisi kerentanan pada berbagai aspek, yang salah satunya adalah aspek ketenagakerjaan. Keterampilan yang sering tidak setara, hingga permintaan yang rendah terhadap tenaga kerja penyandang disabilitas menjadi tantangan bagi para PD di pasar kerja. Studi ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari status disabilitas, serta tingkat kesulitan yang dihadapi terhadap peluangnya untuk bekerja kembali di masa pandemi. Studi ini mengunakan data Sakernas Februari 2021, serta analisis deskriptif dan inferensia berupa analisis PSM. Hasilnya, penyandang disabilitas memiliki peluang kembali bekerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan nonpenyandang disabilitas, dan PD dengan kesulitan ringan lebih cenderung reemployed. Meskipun PD cenderung kembali bekerja, mereka cenderung berada pada pekerjaan informal yang umumnya minim akan perlindungan sosial ataupun hak untuk jaminan kerja. Disamping itu PD juga umumnya berada di sektor primer, pekerjaan berkerah biru, berpenghasilan rendah, dan sebagian besar belum memperoleh bantuan sosial selama masa pandemi. ......During the economic shock crisis, PWD faced various challenges and conditions of vulnerability, one of which was in the employment aspect. This study aims to examine the influence of disability status, as well as the severity faced by PWD on their chances of returning to work during the pandemic. We use Sakernas February 2021 data, as well as descriptive and inferential analysis in the form of PSM analysis. As a result, PWD has a higher chance of returning to work compared to non-disabled persons, and PWD with mild difficulties are more likely to be reemployed. Although PWD tends to return to work, they tend to be in informal work which generally lacks social protection or the right to job security. Besides that, PWD is also generally in the primary sector, blue-collar jobs, low-income, and most of them have not received social assistance during the pandemic.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Nur Wijayanto
Abstrak :
Penelitian ini memiliki latar belakang karena tingginya TPT penduduk muda lulusan SMK yang lebih tinggi dibandingkan dengan angkatan kerja pada tingkat lainnya.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan  terhadap probabilitas bekerja kembali angkatan kerja pemuda (15-24 tahun) lulusan SMK baik pada kondisi sebelum pandemi covid maupun saat ada pandemi covid. Penelitian ini menggunakan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus tahun 2019 sebagai kondisi sebelum adanya pandemi covid serta Sakernas 2020 sebagai kondisi saat adanya pandemi covid. Unit analisis dalam penelitian ini adalah angkatan kerja lulusan SMK yang pernah berhenti bekerja, yang dianalisis dengan menggunakan analisis regresi logistik biner. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, daerah tempat tinggal, status perkawinan dan umur. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pelatihan tanpa melihat apakah pelatihan dari program kartu prakerja maupun non prakerja berpengaruh positif terhadap peluang bekerja kembali angkatan kerja pemuda lulusan SMK baik sebelum adanya pandemi covid maupun setelah adanya pandemi covid. Apabila pelatihan dibagi menjadi pelatihan non prakerja dan pelatihan prakerja, pelatihan selain dari program prakerja berpengaruh positif terhadap peluang bekerja kembali pemuda lulusan SMK, sedangkan pelatihan dari program kartu prakerja memiliki pengaruh negatif terhadap peluang bekerja kembali pemuda lulusan SMK. pada saat pandemi covid, pelatihan non prakerja secara statistik berpengaruh positif terhadap peluang bekerja kembali angkatan kerja pemuda lulusan SMK, sedangkan pelatihan prakerja tidak signifikan berpengaruh terhadap peluang bekerja kembali lulusan SMK. ......The Background of this research because of the high TPT of the young population of SMK graduates which is higher than the workforce at other educations levels. The purpose of this study was to determine the effect of training on the probability of working again in the youth workforce (15-24 years) of vocational school graduates both in conditions before the covid pandemic and during the covid pandemic. This study uses data from the August 2019 National Labor Force Survey (Sakernas) as a condition before the covid pandemic and 2020 Sakernas as a condition during the covid pandemic. The unit of analysis in this study is the workforce of vocational school graduates who have stopped working, which were analyzed using binary logistik regression analysis. The control variables in this study were gender, area of ​​residence, marital status and age. The results of this study indicate that training regardless of whether training from pre-employment and non-pre-employment card programs has a positive effect on the opportunity to work again for the youth workforce of vocational school graduates both before the covid pandemic and after the covid pandemic. If the training is divided into non-pre-employment training and pre-employment training, training other than the pre-employment program has a positive effect on the chances of re-employment of vocational school graduates, while training from the pre-employment card program has a negative effect on the opportunities for re-employment of vocational school graduates. during the covid pandemic, non-pre-employment training statistically had a positive effect on the chances of working again for the youth workforce of vocational school graduates, while pre-employment training did not significantly affect the chances of working again for vocational school graduates.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library