Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rifqi Rafif Aly
"ABSTRAK
Bulan Mei 2017, lima rumah di Desa Kranggan, Setu, Tangerang Selatan, Banten dilanda longsor. Untuk menghindari korban jiwa akibat longsor susulan, Dibutuhkan identifikasi bidang gelincir. Pada penelitian kali ini digunakan metode seismik refraksi dan geolistrik dengan menggabungkan kedua metode tersebut untuk menentukan bidang gelincir. Pemilihan metode seismik refraksi didasarkan karena resolusi dari metode ini sangat baik dalam menampilkan perubahan nilai kecepatan dari arah vertical perlapisan . Sedangkan metode geolistrik digunakan berdasarkan sifat khasnya yang mampu menampilkan struktur bawah permukaan berdasarkan nilai hambat jenis yang dimiliki oleh batuan tertentu. Penentuan bidang gelincir didasarkan dengan hasil inversi cross-gradient yang menggabungkan kedua bentuk struktur bawah permukaan untuk dijadikan batasan dalam melakukan inversi. Setelah mendapatkan hasil inversi gabungan antara kedua metode, kedua hasil penampang yang independen ini diintepretasi untuk menentukan lapisan yang menjadi bidang gelincir. Dari hasil yang didapat, ditemukan adanya struktur khas patahan terbentuk di penampang seismik refraksi yang kemudian saling komplemen dengan penampang hambat jenis. Hal ini memicu kekhawatiran adanya potensi longsor susulan di daerah penelitian.

ABSTRACT
May 2017, five houses in Desa Kranggan, Setu, Tangerang Selatan, Banten was buried due to landslide. To minimize life victims due to further landslides, slip surface identification is needed. In this research seismic refraction and resistivity method is used by joining both methods to identify slip surface. Refraction seismic methods was chosen for its ability in high resolution in imaging vertical changes. Resistivity method was chosen based on its unique properties of displaying subsurface structure based on resistivity value of each rock. The identification is based on cross gradient inversion which joins both structure respectively based on structural similarities as inversion constraint. After both inversed profiles is obtained, both independent profiles is interpreted to identify layer of slip surface. From obtained results, a unique structure of fault is detected along refraction seismic and the result is complemented by resistivity profile. This rises awareness of potential further landslide in the area.
"
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzan Suryawijaya
"Perumahan Cluster Tranquility Depok sudah menunjukkan indikasi terjadinya penurunan tanah dari hasil keterangan warga. Aspal yang sobek serta tembok yang retak menjadi salah satu contohnya. Penelitian mengenai zona rawan subsidence di komplek perumahan Cluster Tranquility Depok menggunakan metode seismik refraksi dan Multichannel Analysis of Surface Waves (MASW) pada dua lintasan. Pada lintasan 1, analisis didukung oleh data geolistrik dari penelitian sebelumnya. Akuisisi data seismik refraksi dilakukan pada lintasan sepanjang 75 meter dengan 14 titik pukulan berinterval 6 meter, sedangkan akuisisi MASW menggunakan lintasan 33 meter dengan 12 pukulan palu untuk menghasilkan data profil 2D. Data dari kedua metode tersebut digunakan untuk menghitung nilai Poisson Ratio sebagai parameter analisis subsidence. Hasil seismik refraksi menunjukkan bahwa lapisan tanah pada lintasan 1 dan 2 di dominasi oleh unconsolidated layer atau tanah lapuk dengan kecepatan 200 – 350 m/s . Data MASW di kedua lintasan juga menunjukkan nilai kecepatan geser (Vs) <175 m/s yang mengindikasikan jenis tanah lapuk. Sedangkan nilai Poisson Ratio pada lapisan 1 dan 2 mengindikasikan lapisan tanah lempung jenuh (saturated clay) dan juga silt dengan rentang nilai 0.3-0.4. Diperkirakan jenis tanah di kedua lintasan merupakan tanah urukan. Data ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa lapisan atas lintasan 1 berupa sedimen tidak terkonsolidasi namun adanya sesar tidak terkonfirmasi di penelitian ini.

The Tranquility Cluster housing estate in Depok has shown indications of land subsidence from residents' testimonies. Torn asphalt and cracked walls are one example. Research on subsidence-prone zones in the Tranquility Cluster housing complex in Depok used refraction seismic and Multichannel Analysis of Surface Waves (MASW) methods on two tracks. On track 1, the analysis was supported by geoelectric data from previous research. Refraction seismic data acquisition was carried out on a 75-metre long track with 14 punch points at 6-metre intervals, while MASW acquisition used a 33-metre track with 12 hammer blows to generate 2D profile data. Data from both methods are used to calculate the Poisson Ratio value as a subsidence analysis parameter. Refraction seismic results show that the soil layer in trajectories 1 and 2 is dominated by unconsolidated layer or weathered soil with velocities of 200 - 350 m/s. MASW data in both tracks also show shear velocity (Vs) values <175 m/s which indicates the type of weathered soil. Meanwhile, the Poisson Ratio values in layers 1 and 2 indicate saturated clay and silt with a value range of 0.3-0.4. It is estimated that the soil type in both tracks is backfill soil. This data is in line with the results of previous research which states that the top layer of track 1 is unconsolidated sediment but the presence of faults was not confirmed in this study. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library