Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Woelandari Widji Oetami
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kepemilikan saham oleh Manajer Investasi dengan kinerja Reksa Dana (fund return, fund turnover dan fund tax cost). Objek penelitian ini adalah Reksa Dana Saham yang memiliki kepemilikan unit penyertaan oleh Manajer Investasi (insider ownership) pada Reksa Dana Saham yang dikelola serta aktif selama periode penelitian. Hasil analisis dengan menggunakan Two Stage Least Square (TSLS) menunjukkan bahwa insider ownership memiliki hubungan yang positif terhadap fund turnover dan berhubungan negatif persentase pengenaan pajak. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa insider ownership memiliki pengaruh positif terhadap imbal hasil (return before tax ) dan memiliki hubungan negatif terhadap besarnya dana yang diinvestasikan pada investasi jangka panjang (Lttot) selama periode Oktober 2006 - September 2008.
The purpose of this researh is to analyze the correlation between insider ownership by managerial with mutual fund performance ( fund return,fund turnover and fund tax cost ). The sample of this research is equity mutual fund that has insider ownership in equity mutual fund that is managed and active in this research period. The result with TSLS ( Two Stage Least Square ) method shows that insider ownership has a positive correlation to fund turnover and has a negative correlation to tax burden. The regression result shows that insider ownership has a positive influence to return before tax and has a negative influence to the percentage of fund invested in long term investment during period October 2006 - September 2008.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Chatrina
Abstrak :
Reksadana merupakan salah satu investasi yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat luas. Pada saat ini perkembangan reksadana semakin meningkat baik dari segi volume perdagangan maupun jumlah investor yang berpartisipasi. Oleh sebab itu diperlukan suatu perangkat untuk menilai kinerja investasi reksadana yang dapat diandalkan oleh investor. Penulis melakukan penelitian terhadap reksadana yang dimiliki oleh Dana Pensiun BPK PENABUR dengan mengkhususkan reksadana saham untuk periode Januari 2005 hingga Desember 2007 sebagai subyek penelitian. Pengukuran kinerja reksadana saham menggunakan 3 metode yaitu metode Sharpe, Treynor dan Jensen dengan benchmark kinerja market (IHSG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa portofolio reksadana saham yang dimiliki oleh Dana Pensiun BPK PENABUR belum memberikan hasil yang optimal. Rekomendasi yang dapat diberikan kepada Pengurus Dana Pensiun BPK PENABUR adalah untuk lebih cermat dalam memilih reksadana saham sehingga dapat menghasilkan return yang optimal. ......Mutual Fund is an option of investment that broadly known by people. Nowadays, the development of mutual fund is increasing both in volume and investor number. Accordingly, it requires a tool to evaluate mutual fund performance which reliable for investor. Writer performs a research of mutual fund-which owned by BPK PENABUR Pension Fund which specialty in stock mutual fund for the period January 2005 until December 2007 as the subject of the research. Stock mutual fund performance evaluation using 3 methods which are Sharpe, Treynor and Jensen, with market as a benchmark. The result of the research indicate that stock mutual fund portfolio which owned by BPK PENABUR Pension Fund is not give an optimal return yet. It is recommend to management of BPK PENABUR Pension Fund to be more selective in choosing stock mutual fund in order to reach an optimal return.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26395
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Irfan Zulkifli
Abstrak :
Reksa Dana sebagai salah satu instrumen investasi yang akan berkembang dengan baik dimasa mendatang hendaknya perlu perhatian khusus oleh investor yang memerlukan sarana investasi yang tidak diperlukan suatu pengamatan secara terus-menerus dan tidak memerlukan banyak biaya. Dengan mulai membaiknya keadaan ekonomi sekarang adalah keadaan yang paling tepat untuk memulai investasi diReksa Dana dengan membeli NAB/unit dengan harga yang rendah dengan memetik keuntungan yang tinggi dimasa depan. Investor memerlukan suatu alat untuk mengukur kinerja guna memilih Reksa Dana yang memiliki kinerja yang baik dan memberikan keuntungan tinggi bagi investor dimasa depan. Skripsi ini membahas salah satu dari sekian metode yang ada guna membahas kinerja Reksa Dana. Penulis memilih metode Component Investment Performance karena tertarik akan kemampuan metode tersebut dalam menganalisaa Reksa Dana. Metoda Component Investment Performance tidak hanya melihat apakah Reksa Dana mampu outperform dengan tingkat resiko sama terhadap indeks pasar, namun juga melihat apakah Reksa Dana tersebut telah terdiversifikasi dengan baik.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
S19398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jiwa Adisetya
Abstrak :
ABSTRAK
Investasi pada instrumen reksa dana merupakan salah satu bentuk investasi yang cukup menarik karena dikelola oleh manajer investasi yang profesional dengan mendiversifikasikan aset, yang sulit dilaliukan oleh sendiri karena keterbatasan pengelahuan. Namun berkaca pada pengalaman yang terjadi tahun 2005 lalu, yang menyebabkan banyak produk reksa dana terutama reksa dana pendapatan tetap yang memberikan kerugian akibat redemption besar-besaran, akan lebih baik sebagai investor reksa dana, mengalokasikan dan investasi tersebut tidak hanya pada satu produk saja Dengan pendiversivikasian produk, risiko dapat diminimalisasi, terutama jika produk yang dipilih adalah reksa dana saham yang merniliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan reksa dana lainnya. Seiring dengan membaiknya kondisi pasar saham di Indonesia sepanjang tahun 2005 dan diawal 2006 lalu, reksa dana saham menunjukkan tren peningkatan minat dan investor. Dengan pendiversifikasian produk reksa dana saham dan mengalokasikan dana pada beberapa produk terpilih secara tepat, dapat dihasilkan portofolio yang optimal. Pada portofolio optimal diharapkan diperoleh kombinasi return dan risiko yang optimal pula, dibandingkan hanya menginvestasikan pada salu produk reksa dana saham saja. Dalam penelitian ini, untuk penyusunan portofolio yang optimal, digunakan metode single index model dan efficient frontier Markowitz. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa reksa dana saham yang terpilih menjadi pembentuk portofolio optimal anlara metode single index model dan efficient frontier Markowitz adalah sama, yaitu TRIM Kapital, Rencana Cerdas, dan Si Dana Saham. Namun proporsi pada tiap-tiap reksa dana saham, untuk menghasilkan kombinasi return dan risiko yang optimal antara kedua metode berbeda. Sehingga agar dapat memberikan rekomendasi kepada investor, mana kombinasi proporsi yang harus dipilih, maka dalam penelitian ini dilakukan berhilungan reward to variability ratio. Berdasarkan indels reward to variability ratio, kombinasi proporsi yang lebih baik dipilih dalam penelilian ini adalah proporsi berdasarkan hasil metode to variability ratio Markowitz, karena merniliki indeks reward to variability ratio yang lebih tinggi. Namun kesimpulan ini bukan berani menunjukkan bahwa metode efficient frontier akan selalu lebih unggul, karena tiap metode memiliki kelebihannya masing-masing. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi investor yang ingin menginvestasikan dananya pada reksa dana saham, namun tidak menjamin kinerja porlofolio yang akan diperoleh di masa yang akan datang akan tetap sama.
ABSTRACT
Mutual fund is on interesting investment instrument because it is managed by professional investment manager, thus. it eases investor to diversify their investment assets. In view of what happened in 2005, where many of fixed income mutual funds incurred losses because of wave of redemptions, it is better for mutual fund investors to allocate their fund in more than one mutual fund Product diversification could minimize the risk, especially when one invests in equity mutual fund Along with the improvement of stock market condition in Indonesia in 2005 and early 2006, the interest toward equity mutual fund has an increasing trend. By diversifying in equity mutual fund products and allocating fund in several select products, one could create an optimal portfolio. This optimal portfolio is expected to deliver optimal risk and return profile, compared to a single equity mutual fund product investment. This research applies single index model and Markowitz 's efficient frontier methods to compose an optimal portfolio. The single index model and Markowitz ?s efficient frontiers suggest the same equity mutual funds to compose an optimal portfolio. These equity mutual funds are, TRIM Kapital, Rencana Cerdas, and Si Dana Saham. But he proposed fractions of each mutual find in the optimal portfolio differ. Therefore the portfolio reward to variability ratio is calculated to determine which portfolio will be proposed to the investors. Based on the reward to variability index, the better mutual funds proportion is the one that proposed by Markowitz 's efficient frontier method, because it yields higher reward to variability ratio. This conclusion did not mean that efficient frontier method is superior to single index method because each method has their own advantages. This research result could be used as reference for investors that want to invest their funds in equity mutual funds, but does not guarantee the portfolio performance will be consistent in the future.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18560
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Rika Rezkyka
Abstrak :
Karya akhir ini membahas tentang kinerja reksadana saham di Indonesia serta hubungan antara kemampuan stock selection dan market timing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Sharpe index dan Treynor index, secara umum kinerja reksadana saham di Indonesia pada tahun 2005-2008 dapat dikatakan baik. Akan tetapi berdasarkan Jensen alpha dan information ratio hanya terdapat satu reksadana saham yang memiliki kinerja superior. Berdasarkan model Treynor- Mazuy dan Henriksson-Merton sebagian besar manajer investasi dalam penelitian ini tidak memiliki kemampuan market timing. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemampuan stock selection dan market timing manajer investasi reksadana saham di Indonesia. Hal ini bertentangan dengan beberapa penelitian sebelumnya di negara lain yang menemukan adanya hubungan negatif atau tidak ada hubungan antara kedua kemampuan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar manajer investasi saham masih perlu meningkatkan kemampuan stock selection dan market timing demi meningkatkan kesejahteraan pemegang unit reksadana. ......The main objectives of this final paper are to evaluate the performance of equity mutual fund s, and the correiation of stock selection and market timing abilities of fund managers in Indonesia. Based on Sharpe and Treynor index, it is concluded that in 2005-2008 the equity mutual funds in Indonesia perform well. On the other hand, based on Jensen’s alpha and information ratio there is only one fund that has superior performance. Funhermore, most of the investment managers do not possess superior market timing ability. This paper also concludes that there is a positive relationship between stock selection and market timing abilities of equity mutual fund managers in Indonesia. This finding contradicts previous research results in other countries which mostly find negative or no correiation between market timing and stock selection abilities. Most of the fund managers need to improve their stock selection and market timing abilities to increase the fund unit holders’ wealth.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26548
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Renita Fatma, Author
Abstrak :
Reksadana adalah salah satu bentuk investasi di pasar modal yang telah dan masih terus berkembang pesat. Setelah sempat ikut terpuruk pada masa krisis moneter pada tahun 1997, seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi di awal tahun 2000, bisnis reksadanapun menggeliat kembali. Jenis reksadana yang paling berkembang pesat adalah reksadana pendapatan tetap, sedangkan reksadana dengan pertumbuhan yang paling kecil adalah reksadana saham. Begitupun dengan jumlah penelitian terhadap kinerja reksadana, kinerja yang selama ini paling banyak diteliti adalah kiner:ja reksadana pendapatan tetap. Penelitian ini ingin melihat gambaran kinerja reksadana saham yang dikelola oleh manajer investasi di Indonesia selama tahun 2002-2004, sehingga dapat dijadikan pertimbangan bagi para investor bahwa kinerja reksadana saham juga relatif bisa diandalkan sebagai tempat investasi. Dalam karya akhir ini, pengukuran reksadana saham dibatasi hanya menggunakan metode Sharpe Measure, karena dalam metode ini risiko yang diukur telah mencakup risiko sistematis dan tidak sistematis. Setelah ukuran kinerja diperoleh, maka untuk menentukan apakah kinerja tersebut baik atau tidak akan dibandingkan dengan benchmark-nya yaitu kinerja pasamya, dalam hal ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga telah diukur kinerjanya menggunakan metode yang sama. Jika outperformed terhadap pasar berarti kinerja reksadana baik, sedangkan sebaliknya jika underperformed berarti buruk. Terakhir dilakukan pengujian ada tidaknya hubungan antara kinerja reksadana saham dengan umur reksadana. Hasil yang didapat penulis, temyata sejak talmn 2002 hingga tahun 2004, kinerja reksadana saham yang dikelola oleh Manajer lnvestasi di Indonesia berdasarkan metode Sharpe, cukup baik tetapi tidak stabil. Pada tahun 2002 dan 2004, diatas 70% reksadana saham outperformed terhadap kenerja pasar, tetapi pada tengah periode yang diteliti yaitu pada tahun 2003 justru terjadi sebaliknya dimana hanya 23,5% yang outperformed terhadap kinerja pasar. Reksadana yang memiliki kinerja positif dan melebihi kinerja pasar serta selama tiga tahun berutut-turut berada di peringkat 10 teratas adalah Schroder Dana Prestasi Plus, Bahana Dana Prima, Rencana Cerdas, Citi Reksadana Ekuitas dan Reksa Dana Mawar. Adapun dari hubungan antara umur reksadana dengan kinerja reksadana, ternyata tidak terdapat korelasi yang signifikan dengan tingkat keyakinan 95%.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thanthowie Jauharie
Abstrak :
Reksadana adalah salah satu jenis investasi yang diminati oleh banyak orang, karena dilakukan oleh manajer investasi sehingga investor dapat merasa lebih aman. Reksadana saham merupakan jenis reksadana yang dapat memberikan return terbesar. Namun reksadana tidak terlepas dari risiko sistematis atau faktor ekonomi makro seperti IHSG, Nilai Tukar, inflasi, dan kasus Covid-19 yang berpengaruh terhadap kinerja reksadana. Terdapat 172 sampel reksadana saham yang diuji menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini adalah IHSG dan nilai tukar berpengaruh signifikan negative, inflasi berpengaruh signifikan positif sedangkan kasus Covid-19 tidak berpengaruh signifikan pada Kinerja reksadana saham di Indonesia. ......Mutual funds are one type of investment that many people are interested in, because they are carried out by investment managers where investors can feel more secure. There are seven types of mutual funds, stock mutual funds are the type of mutual funds that can provide the biggest returns. However, mutual funds cannot be separated from system risk, the purpose of this study is to analyze the effect of macroeconomic factors such as inflation, exchange rates, JCI, and the case of Covid-19 on the return of stock mutual funds in Indonesia. A sample of 172 mutual funds were selected using purposive sampling technique and tested in this study, data were collected from Thompson Reuters and Bank Indonesia. The method used in this research is multiple linear regression analysis. The result of this research is JCI and exchange rate have a negative significant effect and inflation have a positive significant effect on equity mutual funds performance in Indonesia, while the covid-19 cases has no significant effect on equity mutual fund performance.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library