Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Anjar Widyatama
Abstrak :
Kebutuhan pasokan listrik di wilayah Jakarta saat ini semakin meningkat seiring dengan harapan pelanggan terhadap keandalan penyaluran tenaga listrik. Sebagai Ibu Kota Negara terdapat banyak pelanggan penting yang membutuhkan pelayanan yang andal. Sebaliknya sistem jaringan tegangan menengah pola spindel yang tersedia saat ini dirasakan sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan keandalan yang tinggi. PLN sebagai penyedia tenaga listrik perlu merespon dengan mengembangkan pola jaringan listrik yang andal dan minim terjadinya gangguan. Pola jaringan spindel yang sudah tersedia saat ini perlu dilakukan modifikasi menggunakan beberapa alternatif pola jaringan yang lain, antara lain looping antar penyulang, mesh antar penyulang, dan interkoneksi antar gardu hubung. Hasil analisa menunjukkan bahwa modifikasi menggunakan dengan pola mesh menghasilkan keandalan yang paling tinggi. Pada simulasi keandalan jika terjadi gangguan sekaligus di dua segmen penyulang, tidak ada pelanggan padam secara permanen yang terdampak saat terjadi gangguan mempertimbangkan kondisi jaringan yang tersedia, pengembangan jaringan tegangan menengah selanjutnya di wilayah Jakarta perlu diusulkan menggunakan pola spindel dengan modifikasi pola mesh. Sehingga mempunyai dampak yang signifikan terhadap keandalan jaringan dengan investasi yang efisien.
The need for electricity supply in the Jakarta area is currently increasing along with customer expectations for the reliability of electricity distribution. As the capital city of the country there are many important customers who need reliable service. On the other hand, the medium-voltage network system of spindle patterns available today is felt to be unable to meet the needs of high reliability. PLN as a power provider needs to respond by developing a reliable electricity network pattern and minimal disruption. The spindle network that is currently available needs to be modified using several other alternative network patterns, including looping between feeders, mesh between feeders, and interconnection between connecting substations. The results of the analysis show that the modification using the mesh pattern produces the highest reliability. In the simulation of reliability in the event of a disruption at once in two feeder segments, there are no permanently extinguished customers affected during the disturbance. By considering the available network conditions, the development of the next medium voltage network in the Jakarta area needs to be proposed using a spindle pattern with modified mesh patterns. So that it has a significant impact on network reliability with efficient investment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Chandra C.
Abstrak :
ABSTRAK
Pemberian jaminan pengiriman data dengan melakukan implementasi mekanisme error recovery untuk sebuah lingkungan multicast adalah suatu implementasi yang sulit, terutama untuk jaringan multicast berskala besar. Pendekatan paint to point recovery seperti pada TCP tidak dapat memberikan hasil yang baik untuk sebuah lingkungan multicast karena menimbulkan beberapa masalah. Secara umum masalah-masalah pada mekanisme error recovery pada multicast dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu ledakan paket kontrol ACK/NACK (implosion), timbulnya duplikasi retransmisi paket ketika terjadi loss (duplikasi reply), dan terakhir adalah besarnya cakupan wilayah recovery yang dinilai berdasarkan tingkat exposure dan nuisance. Exposure adalah perbandingan antara jumlah receiver yang menerima paket reply dengan jumlah receiver yang membutuhkan paket tersebut, sedangkan nuisance didefinisikan sebagai perbandingan jumlah paket reply yang didapatkan oleh sebuah receiver akibat loss yang terjadi di suatu tempat dengan jumlah total loss yang terjadi.

Dalam tulisan ini akan dikemukakan sebuah konsep mekanisme error recovery ?Optimized Local Repair" dan penerapannya dalam suatu lingkungan multicast. Pada tulisan ini juga akan diperlihatkan bagaimana mekanisme ini mengatasi dua masalah pertama. Sedangkan untuk masalah ketiga, dilakukan simulasi pada topologi binary tree untuk mendapatkan hasil numerik performansi mekanisme terhadap exposure dan nuisance.

Dari hasil simulasi, didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa mekanisme ini mampu mengatasi masalah exposure dan nuisance dengan baik. Penambahan jumlah receiver tidak mempengaruhi kemampuan mekanisme ini, bahkan nilai nuisance akan semakin kecil sejalan dengan pertambahan receiver.
2000
S39590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Evianti
Abstrak :
ABSTRAK
Aplikasi-aplikasi yang mendukung aktivitas rea!-time grup yang interaktif dengan kebutuhan akan komunikasi yang handal telah meluas penggunaannya. Komunikasi Reliable Multicast adalah salah satu cara komunikasi yang mendukung aplikasi-aplikasi tersebut. Aplikasi-aplikasi diatas mempunyai perbedaan kebutuhan reliability.

Scalable Reliable Multicast (SRM) adalah protokol reliable multicast berbasis receiver-inirialed reliability yang memenuhi kebutuhan aplikasi-aplikasi tersebut. SRM mempunyai kinerja yang optimal dan tahan (robusp terhadap kesalahan yang umumnya terjadi, seperti paket yang hilang. SRM juga mempunyai kelebihan yaitu menjamin penginman data dan kemampuan yang cepat dalam mendeteksi paket yang hilang dengan mengalihkan tugas pendeteksian paket yang hilang kepada penerima.

Kehandalannya menangani semua aplikasi multicast akan diuji dan dibandingkan dengan mengamati perubahan kinerja loss recovery dari statistik paket yang hilang terhadap perubahan node dan traffic SRM menggunakan simulasi janngan ns-2. Dari hasil simulasi pada skripsi ini didapatkan prosentase keberhasilan penerimaan paket data yang paling baik, yaitu 87% untuk jumlah node penerima sedikit. Pengaruh perubahan trafik dengan menambahkan gangguan trafic akan didapatkan keberhasilan penerimaan paket data terburuk, yaitu 28% ketika letak gangguan irc/$0 delta dengan pengirim Loss recovery akan semakin banyak terjadi ketika jumlah gangguan trafic bertambah jumlahnya.
2001
S39100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idha Rakhmawati
Abstrak :
ABSTRAK
Terjadinya failure pada saat pengiriman data menyebabkan berbagai kerugian dalam layanan jaringan internet, salah satunya adalah packet loss. Walaupun jaringan internet saat ini sudah cukup reliable, namun belum dapat mengatasi permasalahan tersebut karena masih memiliki beberapa keterbatasan. Pada penelitian ini dikembangkan sebuah mekanisme recovery time untuk mengatasi failure yang terjadi pada jaringan yang berbasis openflow yaitu dengan menggunakan algoritma shortest path yang lebih optimal pada proses pencarian jalur dalam suatu controller. Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan algoritma shortest path Dijkstra memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan penggunaan algoritma shortest path Floyd-Warshall, diantaranya recovery time untuk mengatasi failure dengan algoritma Dijkstra 97% lebih unggul dibandingkan dengan algoritma Floyd-Warshall. Pada percobaan proses unduh file, algoritma Dijkstra membutuhkan waktu recovery 0.48 detik lebih cepat dibandingkan dengan algoritma Floyd-Warshall. Sedangkan pada proses streaming video, algoritma Dijkstra lebih reliable dibandingkan dengan algoritma Floyd-Warshall.
ABSTRACT
The occurrence of failure at the time of data transmission causes various losses in the internet network services, one of which is packet loss. Although the Internet is now quite reliable, but have not been able to overcome these problems because it still has some limitations. In this study developed a mechanism to overcome the failure recovery time that occurs in OpenFlow-based networks by using the shortest path algorithm in finding the optimal path in a controller. Based on the experiments result, concluded that the use of Dijkstra's shortest path algorithm has several advantages compared to Floyd-Warshall shortest path algorithm, such as recovery time with the Dijkstra?s algorithm 97% better than Floyd-Warshall algorithm when failure occured. When the file download, recovery time with Dijkstra's algorithm takes 0.48 seconds faster than Floyd-Warshall algorithm. While in the process of streaming video, Dijkstra's algorithm is more reliable than the Floyd-Warshall algorithm.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Sadewa Yogapratama
Abstrak :
Kehadiran sistem komunikasi wireless generasi kelima (5G) akan mampu mendukung berbagai skenario dan aplikasi penggunaan yang lebih beragam dibandingkan teknologi sebelumnya (4G). Salah satu skenario penggunaan yang menjadi kunci dari ekosistem 5G adalah URLLC (Ultra-Reliable Low Latency Communication). URLLC akan berperan sebagai penyedia konektivitas bagi aplikasi dan layanan baru seperti industry automation, autonomous vehicle, dan lain sebagainya. Namun, mengimplementasikan 5G URLLC merupakan tantangan yang cukup besar bagi operator. Jaringan operator harus dapat memenuhi persyaratan ketat URLLC, terutama kebutuhan akan nilai latensi yang sangat rendah (hingga 1 ms). Oleh karena itu, penting bagi setiap operator untuk mengetahui terlebih dahulu kondisi serta kemampuan jaringan eksisting yang mereka miliki saat ini dalam memenuhi persyaratan tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan studi kasus dari salah satu operator di Indonesia untuk mendapatkan data pengukuran performansi jaringan, mengevaluasinya, dan kemudian mengembangkan langkah-langkah strategis dalam mengatasi permasalahan latensi untuk mendukung 5G URLLC. Pengukuran performansi dilakukan dengan menggunakan metode TWAMP (Two-Way Active Measurement Protocol) terhadap jaringan 4G eksisting. Performansi jaringan diukur antara dua titik dari core ke site 4G eksisting operator dimana keduanya akan merepresentasikan koneksi antara data center dengan site pada jaringan 5G. Dari hasil pengukuran, diperoleh korelasi yang sangat kuat antara latensi dengan jarak dari site ke core (data center) dengan nilai koefisien korelasi Pearson 0.76. Hal ini menandakan adanya pengaruh yang kuat antara jarak data center ke site terhadap besarnya nilai latensi jaringan. Hasil analisis lebih lanjut menemukan bahwa bahwa jarak maksimum antara site ke data center untuk mencapai latensi 1 ms adalah 21,4 km menggunakan infrastruktur jaringan eksisting. Berdasarkan hasil tersebut, penulis juga mengembangkan desain optimal untuk lokasi penempatan data center serta skema. ......The presence of a fifth generations wireless communication system (5G) will be able to support a variety of scenarios and use-cases that are more diverse than the previous technology (4G). One of the key use-cases for the 5G ecosystem is URLLC (Ultra- Reliable Low Latency Communication). URLLC will play a significant role in providing connectivity for new applications and services such as industrial automation, autonomous vehicles, and so on. However, implementing 5G URLLC is quite a challenge for operators. Operator’s networks must be able to meet the stringent requirements of URLLC, especially the need for very low latency values (up to 1 ms). Therefore, it is important for each operator to know in advance the conditions and capabilities of their existing network to fulfill these requirements. In this study, the authors used a case study from one of the operators in Indonesia to obtain network performance measurement data, evaluate it, and then develop strategic steps in overcoming latency problems to support 5G URLLC. Performance measurement is carried out using the TWAMP (Two-Way Active Measurement Protocol) method on the existing 4G network. Network performance is measured between two points from the core to the operator's existing 4G sites which both of it will represent the connection between the data center and the sites on the 5G network. From the measurement results, we obtained a very strong correlation between latency and the distance from the site to the core (data center) with a Pearson correlation coefficient of 0.76. This indicates a strong influence of the distance from the data center to the sites on the network latency value. The results of further analysis found that the maximum distance between the sites to the data center is 21.4 km in order to achieve 1 ms of latency using the existing network infrastructure. Based on these results, the authors also developed optimal designs for data center placement locations as well as efficient schemes for operators to build new 5G infrastructure.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Retno Sulistyaningsih
Abstrak :
Hemodialisis merupakan salah satu terapi pengganti ginjal yang efektif dan paling banyak digunakan. Pasien harus patuh terhadap regimen terapi karena dapat mempengaruhi sukses hemodialisis, menurunkan mortalitas dan morbiditas. Belum ada instrumen baku untuk mengukur kepatuhan ini. Penelitian bertujuan menghasilkan instrumen kepatuhan regimen terapi yang valid dan reliabel di Indonesia. Penelitian dilakukan dua tahap. Tahap pertama yaitu diperolehnya susunan butir - butir instrumen dan tahap kedua diperolehnya instrumen valid dan reliabel. Untuk mencapai tujuan pertama dilakukan telaah literatur, studi kualitatif dan konsultasi pakar. Untuk tahap kedua dilakukan uji instrumen kepada 120 pasien hemodialisis menggunakan total sampel. Hasil penelitian tahap pertama diperoleh 60 butir instrumen (nilai koefisien validitas isi berkisar 0,78 sampai dengan 1). Hasil uji confirmatory analysis factor (CFA) diperoleh 35 butir instrumen valid dan reliabel terdiri dari 5 komponen yaitu kepatuhan melaksanakan HD sesuai program, pengobatan, pembatasan cairan, diet dan aktivitas fisik. Hasil analisis bivariat menunjukkan hasil terdapat hubungan signifikan kepatuhan dengan outcome pasien hemodialisis meliputi kepatuhan dengan IDWG (p < 0,001), frekuensi dirawat di rumah sakit (p 0,020), komplikasi intradialitik (p 0,009), namun tidak ada hubungan antara kepatuhan dengan adekuasi dialisis (p 1,000). Hasil analisis multivariat nilai odds ratio (OR) paling besar adalah variabel jarak yaitu 3,4 (95% CI: 1,16-13,23). Instrumen KeReTa HD direkomendasikan digunakan untuk meningkatkan pengelolaan pasien hemodialisis melalui asuhan keperawatan. Perawat dapat mengkaji kepatuhan pasien menggunakan instrumen ini dan menjadi dasar pengembangan intervensi keperawatan untuk pasien hemodialisis di Indonesia. ......Hemodialysis is the most widely used and effective renal replacement therapies. Patient must adhere to the therapeutic regimen that can affect the success of hemodialysis, reducing mortality and morbidity. There is no standard instrument to measure this adherence. This study aims to results a valid and reliable instrument of adherence to hemodialysis therapeutic regimen in Indonesia. The research was conducted in two stages. The first is obtaining the arrangement of the items of the instrument and the second is the instrument obtained is valid and reliable. To achieve the first, literature reviews, qualitative studies and experts consultations were carried out. The second, the instrument was tested on 120 hemodialysis patients, with total sample. The first results obtained an instrument of 60 items (content validity coefficient values range 0.78 to 1). The results of the CFA analysis obtained a valid and reliable 35 items consisting adherence to HD program, medication, fluids, diet and physical activity. The results of the bivariate analysis showed the significant relationship between adherence to outcome hemodialysis patient that is IDWG (p < 0.001), frequency of hospitalization (p 0.020), intradialytic complications (p 0.009), but there was no relationship with dialysis adequacy (p 1,000). The results of multivariate analysis showed that the greatest odds ratio (OR) is the distance variable, which is 3.4 (95% CI: 1.16-13.23). The KeReTa HD instrument is recommended to be used to improve the management of hemodialysis patients through nursing care. Nurses can assess patient adherence using this instrument and become the basic for developing nursing interventions in Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agustina Pringganti
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas standar ganda moralitas masyarakat terhadap pedofilia perempuan yang dikritik dalam novel Tampa. Tokoh utama yang sekaligus narator dalam Tampa mendekonstruksi wacana gender melalui penokohannya sebagai seorang pedofil perempuan. Penjelasan Butler mengenai gender sebagai tindak performativitas digunakan sebagai kerangka teori analisis strategi manipulasi femininitas tokoh utama sebagai bentuk dari mengimitasi ?yang imitasi? yang dijadikan strategi tak hanya untuk memenuhi hasrat seksual tokoh utama tapi juga untuk memanipulasi masyarakat. Analisis terhadap konsistensi narasi narator menggunakan konsep unreliable narrator yang dikemukakan oleh Booth dan dikembangkan oleh Nünning. Kesimpulan yang didapat adalah narator tidak berjarak dengan norma implied author atau wacana naratif teks sehingga dapat disimpulkan bahwa narator yang juga berperan sebagai tokoh utama hadir sebagai subyek lingustik yang dapat dipercaya untuk menarasikan kenyataan teks. Berdasarkan hasil penemuan dalam penelitian, dapat disimpulkan bahwa tokoh utama berhasil bermain di simbol dan tanda-tanda femininitas untuk kemudian mengimitasinya.
ABSTRACT
This thesis discusses society?s double standard in response to female pedophilia issue criticized in Tampa. Its main character, who also takes role as the narrator, deconstructs gender discourse through her characterizations as a female pedophile. Butler?s explanation about gender as a performative act is used as a theoretical framework to analyze main character?s strategies in fulfilling her sexual desire towards 14-year-old boys. Manipulation of femininity as a form of imitating? the imitation? is taken as a strategy, not only to fulfill main character?s sexual desire, but also to manipulate society. Moreover, analysis against the consistency of narration uses unreliable narrator concept, proposed by Booth and developed by Nünning. The results show that the narrator has no distance with implied author?s norm or text?s narrative discourse. Thus, it can be concluded that the narrator is present as a linguistic subject who is capable of narrating the text?s reality. According to the findings, the main character manages to play with symbol and femininity signs to later imitate them.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S63958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Abdul Aziz
Abstrak :
ABSTRAK
Data aggregation atau segala proses pengumpulan informasi dan penyederhanaan dalam bentuk ringkasan yang mudah untuk dipahami kerap menjadi permasalahan dalam sebuah sistem Internet of Things (IoT). Sistem operasi RIOT adalah sebuah  sistem operasi khusus untuk mikrokontroller yang mensupport modularity, real-time, dan memiliki container data seperti Phydat yang dapat mengolah banyak jenis data. Penggunaan sistem operasi RIOT akan dapat menyelesaikan permasalahan agregasi data pada sistem IoT, meskipun begitu arsitektur jaringan saat ini yaitu Internet Protocol (IP) masih kurang maksimal dalam menerapkan agregasi data pada lingkungan IoT. Named Data Networking (NDN) yang merupakan arsitektur jaringan yang bersifat data-sentris hadir sebagai solusi permasalahan jaringan IoT dengan menggunakan struktur jaringan yang low powered, reliable, secure, dan robust. Dalam skripsi ini, penulis merancang penerapan NDN di sistem operasi RIOT pada sebuah alat plant monitoring untuk mengatasi permasalahan sistem yang kurang layak untuk menjalankan fungsi agregasi data.
ABSTRACT
Data aggregation is any process in which information is gathered and expressed in a simpler form, data aggregation is one the persisting problem in an Internet of Things (IoT) system. RIOT Operating system is a dedicated operating system for a low powered microcontroller that supports modularity, real-time, and cluster data management using data container. The usage of RIOT operating system can solve the existing problem of data aggregation in IoT system, however that current network architechture which is Internet Protocol (IP) is also not suitable for data aggregation purposes. Named Data Networking (NDN) is a new network architechture that has data centric as its main core, the focus on data mean the focus on device communication can shift from host to the data itself. NDN can be one of the solutions for creating a better environment for data aggregation purposes because the structure of NDN is designed for low powered, reliable, secure, and robust. For this thesis, writer hope to implement NDN together with RIOT operating system on a plant monitoring IoT device as to show how NDN-RIOT can create a better environment for data aggregation.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>