Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Ma Rifah
"ABSTRACT
Dalam beberapa tahun terakhir, intoleransi beragama di Indonesia cenderung menguat. Fenomena ini sebagai salah satu konsekuensi dari bangkitnya semangat fundamentalisme. Terlebih, kasus ini melibatkan kalangan muda terdidik. Beberapa studi sebelumnya menunjukkan bahwa sosialisasi dari lingkungan keluarga dan tingkat pendidikan berkontribusi membentuk sikap toleran maupun intoleran. Berbeda dengan studi-studi sebelumnya, studi ini akan melihat intoleransi di kalangan muda terdidik menggunakan kerangka moral, politik dan sosial serta keterkaitannya dengan kelompok keagamaan. Studi kasus dalam tulisan ini adalah sebuah kelompok keagamaan di Depok, Jawa Barat. Kelompok tersebut kemudian berperan dalam pembentukan sikap anggotanya. Tulisan ini berargumen bahwa keterlibatan kalangan muda terdidik dalam kelompok keagamaan fundamentalis berperan penting dalam membentuk intoleransi moral, politik dan sosial. Untuk mengeksplorasinya, penulis menggunakan pendekatan kualitatif guna mendapatkan deskripsi yang lebih rinci dan mendalam. Kata kunci:Agama, intoleransi, kelompok keagamaan fundamentalis, kalangan muda terdidik.

ABSTRACT
In recent years, it has been marked that religious intolerance in Indonesia tends to rise. This phenomenon might take place as a consequence of the resurgence in regard to religious fundamentalism. Moreover, this case has involved educated youth. Previous studies show that socialization shared by family members and educational background greatly contribute in shaping the performance of either religious tolerance or intolerance. Differ from those previous studies, this study investigates an intolerance among educated youth by applying moral, political and social framework and their relevance to religious group. The case study within this study is a religious group in Depok, West Java. The group mentioned subsequently plays a part in attitude formation of each member. This study argues that the involvement of educated youth within fundamentalist religious group contributes to construct moral, political, and social intolerance. In order to explore this crucial issue, the researcher employs qualitative research to obtain more detailed and in depth description.Keywords Religion, Intolerance, fundamentalist religious group, educated youth."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okky Arif Rachmanputra
"ABSTRAK
Penelitian ini melihat pengaruh sudut pandang pada individu terjadap pemikiran
bias dalam kelompok agama. Variabel sudut pandang individu terbagi atas dua
variasi yaitu sudut pandang diri dan sudut pandang Ketuhanan. Pada studi pertama,
penulis ingin melihat perbedaan antara individu yang menggunakan sudut pandang
diri dengan sudut pandang Ketuhanan terhadap bias dalam kelompok agama. Pada
studi kedua, penulis ingin melihat moderasi persepsi keterancaman terhadap
hubungan sudut pandang terhadap bias dalam kelompok. Pada studi pertama,
sebanyak 81 mahasiswa Muslim orang yang secara acak dikelompokkan
berdasarkan sudut pandang diri dan sudut pandang Ketuhanan, menentukan
kesediaannya membantu kepada panti asuhan kelompok agama ingroup atau
kelompok agama outgroup dalam sebuah skenario. Hasil studi pertama
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh pada kelompok sudut
pandang diri dengan sudut pandang Ketuhanan terhadap pemikiran bias dalam
kelompok. Namun keaktifan organisasi berkorelasi positif dengan bias dalam
pemberian donasi kepada kelompok ingroup. Pada studi kedua, sebanyak 85
mahasiswa Muslim yang secara acak dikelompokkan berdasarkan kelompok sudut
pandang, menentukan kesediaannya membantu yayasan sosial dari kelompok agama
outgroup dalam sebuah skenario. Penulis juga mengukur persepsi keterancaman
partisipan. Hasil studi kedua menjelaskan bahwa tidak terdapat perbedaan antara
kelompok partisipan dengan sudut pandang diri dan Ketuhanan terhadap bias dalam
kelompok. Namun persepsi keterancaman memiliki korelasi yang positif terhadap
bias dalam pemberian donasi kepada kelompok outgroup. Perbedaan konteks
dimana keadaan kelompok tidak dalam keadaan berkonflik menjadi salah satu
alasan yang dapat menjelaskan hasil penelitian ini.

ABSTRACT
This study wanted to know whether the influence of the perspective to
ingroup bias. Perspective was divided into two variations, namely selfperspective
and the God perspective. In the first study, I wanted to see the
difference between individuals who use self-perspective and God perspective
on bias in religious groups. In the second study, I wanted to see the
moderation of perceived threat to the relationship of perspective to ingroup
bias. In the first study, 81 Muslims college students had randomly grouped
according to the self-perspective and viewpoint of Godhead. They decided to
help orphanage from their ingroup or outgroup religious groups in a scenario.
The results showed, there were no differences between groups of selfperspective
with the God perspective on ingroup bias. But organization
attendance had a significant correlation with bias in donating ingroup. In the
second study, 85 Muslim college students randomly grouped according to
perspective groups, determined their willingness to help non-profit
organizations from outgroup religious groups in a scenario. I also measured
the perceived threat to participants. The results showed that there was no
difference between participants with self-perspective and God perspective
toward ingroup bias. Differences in the context where the situation of the
group is not in the conflict were one reason that explained the results of this
study.
"
2019
T53800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library