Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Restu Nugroho
"Penggunaan SRM (Switched Reluctance Motor) untuk suatu keperluan tertentu mengharuskan perancangan SRM sesuai suatu spesifikasi. Disisi lain, dalam suatu perancangan SRM diperlukan optimalisasi kinerja agar perancangan semakin baik. Optimalisasi dimensi menjadi salah satu faktor penting dalam optimalisasi kinerja SRM. Untuk mencapai hal ini, diperlukan analisis hubungan kinerja SRM seperti torsi dan efisiensi terhadap dimensi SRM yaitu rotor dan stator.
Dalam penelitian ini didapatkan perancangan SRM menghasilkan daya output 191 kW, torsi 1213 Nm, dan efisiensi 90,1 % pada rated speed 150 rpm. Optimalisasi desain dimensi stator dan rotor menghasilkan peningkatan torsi puncak statik 114,5020123 % , dan peningkatan efisiensi rata-rata sebesar 102,2768 % pada rentang kecepatan 100 rpm-3300 rpm.

SRM (Switched Reluctance Motor) for a usage need spesific design according to a spesification. In other hand, SRM design need the work optimization to reach good design. Dimensional optimization is a important factor in SRM performance optimization. Need to analysis relationship between performance of SRM such us torque and efficiency toward dimensional factor such as rotor and stator.
In this research, SRM results output power 191 KW, torque 1213 Nm, and efficiency 90,1 % at rated speed 1500 rpm. Optimization of stator and rotor dimensional results increasing of static torque peak 114,5020123 %, and increasing of average efficiency at 102,2768 % at range 100 rpm-3300 rpm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Agnes Grace Sella
"Pada skripsi ini akan dibahas mengenai perancangan desain Switched Reluctance Motor 3 fasa dengan kapasitas minimal 25 kW. Jumlah pole stator dan rotor yang digunakan adalah 12 pole stator dan 8 pole rotor. Penelitian berfungsi untuk melihat pengaruh perubahan parameter diameter stator dan rotor, parameter pole stator dan rotor, parameter dimensi slot, parameter air gap, parameter panjang stack, nilai AWG dan number of turn kawat. Dari hasil penelitian akan didapatkan nilai dari daya keluaran, torsi dan efisiensi. Dan dengan penelitian skripsi diharapkankan didapatkan efisiensi motor sebesar lebih dari 90%. Simulasi menggunakan Finite Element Method (FEM).

This thesis discuss about the design of 3 phase switched reluctance motor with minimum capacity 25 kW. The number of stator and rotor pole used in this thesis is 12 pole stator and rotor pole 8. The research is to see the effect of the changing parameters such as diameter of stator and rotor, dimension of stator and rotor pole, dimension of slot, air gap, stack length, value and number of turn AWG wire. The aims is to obtain the value of output power, torque and efficiency. With the efficiency is more than 90%. Simulation using Finite Element Method (FEM)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64927
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Rifartsyah Risto
"Perkembangan kendaraan listrik mengalami tren kenaikan pada abad 21 ini. Hal tersebut tidak hanya dapat dilihat pada mobil listrik dan sepeda motor listrik saja, namun juga pada bus listrik sebagai alternatif transportasi publik yang lebih ramah lingkungan. Salah satu fokusan dalam pengembangan bus listrik adalah pengembangan model motor yang digunakan pada sistem penggerak bus listrik tersebut. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai desain, simulasi, dan optimasi dari desain synchronous reluctance motor untuk mendapatkan nilai torsi sebesar 700 Nm dengan kecepatan 1500 RPM. Desain yang akan disimulasikan adalah syncrhronous reluctance motor (SynRM) dan permanent-magnet assisted synchronous motor (PMSynRM). Desain-desain tersebut dibuat menggunakan perangkat lunak SolidWorks dan disimulasikan menggunakan perangkat lunak Motorsolve. Hasil simulasi dari masing-masing desain diharapkan dapat memberikan pemaparan yang lebih baik dalam pengembangan synchronous reluctance motor untuk bus listrik.
......In this 21st century, the development of electric vehicles is experiencing an increasing trend. This not only happened on electric cars and electric motorcycles, but also in electric buses as an alternative solution to public transportation that is more environmentally friendly. One of the subjects in the development of electric buses is the development of motor models that are used in the electric bus drive system. This book will discuss the design, simulation, and optimation of synchronous reluctance motor to obtain a torque value of 700 Nm at a speed of 1500 RPM. The simulated designs are synchronous reluctance motor (SynRM) and permanent-magnet assisted synchronous reluctance motor (PMSynRM). These designs were made using SolidWorks and simulated using Motorsolve. The simulation result from each design are expected to provide better understanding in the development of synchronous reluctance motors for electric buses."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suherman
"ABSTRAK
Masalah
Sekitar 51% penduduk kota Jakarta tergolong berpenghasilan rendah tidak tetap yang diperoleh dari kegiatan sektor informal. Untuk memenuhi kehidupan manusiawinya mereka membutuhkan bidang tanah untuk membangun rumah sebagai tempat berlindung dan melakukan berbagai kegiatan. Namun pada kenyataannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sulit dapat diwujudkan. Hal ini selain disebabkan keterbatasan kemampuan yang dimilikinya, dilain pihak pemerintahpun belum marnpu menyediakan papan bagi golongan penduduk ini. Dengan belum terpenuhinya kebutuhan papan yang sangat mendasar ini maka mereka berupaya dengan berbagai cara untuk memperoleh bidang tanah demi mempertahankan keberadaannya. Mereka tanpa menghiraukan berbagai risiko yang akan terjadi, dengan modal keberanian menyerobot bidang tanah kosong di berbagai bagian wilayah kota.
Adapun bidang tanah yang sering diserobot pada umumnya bidang tanah yang diperuntukan sebagai kawasan Huang Terbuka Hijau (RTH) kota yang diterlantarkan oleh pemiliknya. Lemahnya pengawasan, pemantauan dan penindakan balk preventip maupun represip secara berkesinabungan. yang dibuktikan dalam bentuk nyata di lapangan, maka Para penyerobot merasa aman untuk membangun huniannya dan melakukan berbagai kegiatan lainnya. Dengan demikian maka kawasan RTH yang merupakan kawasan bebas bangunan ini secara bertahap telah ditumbuhi bangunan liar yang pada akhirnya membentuk kawasan kumuh dengan berbagai dampaknya .
Kebijaksanaan pemerintah dalam rangka pemerataan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ternyata telah memasuki kawasan kumuh ini. Hal ini terbukti dengan dibangunnya berbagai sarana dan prasarana baik dalam bentuk fisik maupun non fisik seperti jalan orang, sekolah, tempat ibadah dan berbagai kelembagaan. Ternyata pembangunan yang telah dilaksanakan pemerintah di kawasan ini telah menimbulkan persepsi yang berbeda antara pemerintah dengan masyarakat penghuni kawasan kumuh. Pemerintah membangun berbagai sarana dan presargna terse-but, sebagaimana telah dikemukakan, adalah dalam rangka pemerataan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan tidak ada kaitannya dengan upaya pemerintah untuk melegalisasikan kawasan terlarang ini (RTH) menjadi kawasan pemukiman resmi sesuai rencana kota. Dengan demikian tetap pemerintah akan menggusur kawasan tersebut bila rencana yang ada di kawasan kumuh tersebut akan dilaksanakan.
Sebaliknya para penghuni kawasan kumuh tersebut mengartikan bahwa pembangunan yang telah dilaksanakan pemerintah merupakan contoh yang patut ditiru. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa pemerintah tidak mungkin memberi contoh membangun pada kawasan terlarang yang akhirnya harus digusur dan berdampak akan merugikan sernua pihak. Dengan berpegang pada persepsi yang berbeda ini dan belum dilaksanakannya secara nyata penggusuran bangunan yang telah terbangun di kawasan terlarang ini, maka masyarakat penghuni kawasan ini merasa aman sehingga enggan pindah.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mangenai kehidupan penghuni daerah kumuh penelitian berdasarkan jawaban atas pertanyaan penelitian yang ditujukan ke pada para responden dan observasi lapangan. Dari gambaran tersebut dapat dianalisis lebih lanjut dan faktor-faktor yang menyebabkan keengganan pindah para penghuni kawasan penelitianpun dapat diungkap.
Diharapkan informasi dan masukan yang bersumber dari hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi perumus kebijakan dalam upaya menertibkan bangunan liar di kawasan terlarang.
Kerangka Pemikiran
1. Mengetahui kengganan pindah dengan pendekatan persepsi para penghuni (responden) terhadap pembangunan fisik / non fisik yang telah dilakukan Pemerintah di daerah penelitian.
2. Mengetahui pola hubungan keengganan pindah dengan lingkungan buatan.
3. Mencari hubungan antara variabel keengganan pindah dengan variabel lingkungan buatan.
4. Menarik kesimpulan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keengganan pindah para penghuni (responden) daerah penelitian.
Metode Penelitian
Dengan mengacu kepada studi kepustakaan, maka tahapan penelitian yang dilakukan lebih lanjut adalah:
1. Menentukan daerah penelitian dengan mempertimbangkan tahapan perkembangan bangunan liar yang ada.
2. Sampel adalah Kepala Rumahtangga (KRT) atau Ibu Rumahtangga (IERT) sebagai pemilik, penyewa/pengontrak, petunggu atau pengisi rumah/bangunan dan berada di tempat pada saat penelitian dilakukan serta dapat memberikan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan.
3. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara dan kuesioner.
4. Pengolahan data yang diperoleh melalui kuesioner dilakukan dengan metode analisis korelasi secara statistik dengan menggunakan uji x2 (kai kuadrat) dan koefisien kontingensi.
5. Hasil observasi lapangan dan wawancara digunakan sebagai dasar analisis kualitatif untuk melengkapi hasil pengolahan data secara.statistik.
Hasil Penelitian
Penelitian yang telah dilakukan di daerah Ruang Terbuka Hijau (RTH) penelitian, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Terjaminnya rasa aman terhadap upaya pelaksanaan penggusuran dan adanya perbedaan persepsi antara Pemerintah dengan para penghuni (responden) daerah penelitian mengenai pembangunan yang telah dilaksanakan, mere pakan faktor utama yang menyebabkan keengganan pindah.
2. Terdapat perbedaan persepsi antara Pemerintah dengan para penghuni daerah penelitian (responden) mengenai pembangunan fisik/non fisik yang telah dilakukan Pemerintah sehingga menimbulkan sikap yang berbeda pula terhadap:
a. Apakah daerah terlarang yang dihuninya akan digusur atau tidak digusur.
b. Apakah daerah terlarang yang dihuninya telah dilegalisasi sebagai kawasan pemukiman resmi sesuai dengan rencana kota atau tidak.
3. Dari masing-masing sembilan kategori hubungan pengaruh responden terhadap lingkungan buatan (pembangunan yang dilakukan pemerintah di daerah penelitian) terhadap lingkungan sosial (keengganan pindah), berdasarkan pengukuran korelasi dan uji signifikasi terdapat empat hubungan pengaruh (+ 44,4%) yang berarti dengan derajat hubungan cukup.
4. Dalam upaya penertiban dan penataan daerah Ruang Terbuka Hijau (RTH), pemerintah atau pihak yang berkepentingan lebih banyak melaksanakan pendekatan dengan cara represip dari pada preventip.
Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan hasil penelitian dapat menjadi bahan masukan bagi perumus kebijakan dalam melakukan langkah dan upaya penertiban bangunan liar di kawasan terlarang. Disamping itu kegunaan lain dari hasil penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang sejenis.
2. Sebagai bahan gambaran masa lampau mengenai kondisi daerah penelitian terutama bagi generasi mendatang.

ABSTRACT
The Problems
About 51% of Jakarta population were low income group which got from informal sector. To satisfy their basic needs they need a piece of land to build the shelter and to do some activities. But in fact to satisfy its were difficult to be created because their abilities and the housing program for low income group built by Government also were limited. The impact of these problems they effort to scuat the vacant land neglected by the owner such as green belt area.
The treaknes s of control, for and enforcement held by Government continuously, made the squatters felt be safe to build their shelters and to do another their activities. That is why .the green area as the forbidden territory, step by step to be grown by illegal huts -and the last it were able to create slum area with several impacts.
The Government's policy to equal development for raising human welfare also had penetrated the alum area. It had been shown by the several structures or infra structures built there such as foot path, school, mosque, public 'TC and some institutions. In fact that development had been built by Government in the slum area made difference perception between Government and the occupants. e knew that Government built foot path, school, mosque etc., to increase human welfare. There is no idea that Government would legalized the slum area become housing area according to the city planning. So the Government would clear the illegal buildings (huts) if ideal plan in the slum area implemented. But in this case the occupants of slum area had another opinions that Government was impossible to build structure or infra structures in the forbidden territory. And also the Government was impossible giving an example to build something in the wrong place
According to the difference perception and not implement to clear the illegal buildings occupied by squatters yet, so the occupants of slum area dislike to move.
The Aims
This study was intended to describe a life of the slum area occupants according to the questionnaire and observation. Also it can be further analyzed and some factors cause dislike (reluctant) of the slum area occupants to move was found. Some information and data of this study was useful for decision maker to clean
The Basic Thinking
1. Knowing a dislike (reluctant) to move of the occupant in the slum area by approaching their perceptions and stand point its physical or non physical. development done by Government.
2. Knowing the pattern of correlation between dislike or reluctant to move and man made.
3. Finding out correlation between dislike (reluctant) to move variables and man made variables.
4. Make a conclusion to decide some factors affecting the dislike (reluctant) to move of occupants in the slum area.
Method Of The Research
Referring to the a library studies, this research done step as follows:
1. Deciding the research area by consideration of illegal building development observation.
2. The samples were household or housewife as an owner, tenant or occupant of the building whom was in charge while the research was doing and they were able to answer the questionnaire by responsible.
3. Data collection was got by field observation, inter-view and questionnaire.
4. Questionnaire's data processing was done by statistic with a correlation analysis method, using x2 (kai quadratic) test and contingency coefficient.
5. The result of field observation and interview, were used as a basic quality analysis to complete the result of statistic data processing.
The Result of the Research
The research had done in the slum area (green belt area of the bank Sunter river) got conclusion as follows:
1. Security feeling guaranty from the Government's effort of forcing to move and the difference perception between the occupant and Government about development done by Government in the slum area were main factors that support the occupant's moving reluctance.
2. There was a difference perception between Government and the occupant in the slum area about development built by Government that also appear difference stand points (attitudes) about:
a. The slum area had been occupied by the squatters would be cleaned or not.
b. The forbidden territory had been occupied by the squatters will be a legal residence or housing area according to the city planning.
3. Four of nine categories of correlation among impact of difference perception to the development built by Government and reluctant to move (social environment) according to the x2 (kai quadratic) test and contingency coefficient had significant correlation in fair level.
4. The Government was done more repressive than preventive in control and straightening the slum area or green belt area out effort.
Usage of the Result
The usage of this research was expected to be input for the policy maker in straightening illegal buildings out effort.
Another the usage this research were ;
1. As a basic information to develop the identical knowledge.
2. As a illustration slum condition specially for future generation.
Pages : 27 introductory pages + 171 content pages ; illustration; 46 tables, 10 figures, 7 appendices.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library