Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Badzlina Khairunizzahrah
"Zat pewarna sintetik merupakan salah satu komponen yang paling berbahaya dari limbah cair tekstil. Limbah yang mengandung banyak senyawa organik terutama zat pewarna menyebabkan nilai Chemical Oxygen Demand (COD) tinggi. Zat pewarna remazol blue merupakan zat pewarna reaktif yang banyak digunakan untuk proses pencelupan tekstil. Limbah zat pewarna ini jika dibuang tanpa pengolahan terlebih dahulu akan menyebabkan pencemaran air. Pada penelitian ini, inovasi teknologi pengolahan limbah diterapkan dalam reaktor plasma Dielectric Barrier Discharge (DBD). Reaktor plasma DBD merupakan reaktor plasma non- termal yang dirancang untuk mendegradasi senyawa organik dan anorganik dalam limbah cair melalui proses oksidasi oleh spesi-spesi aktif, seperti O3, H2O2 dan •OH, yang terbentuk dalam reaktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja reaktor plasma DBD non-termal dalam mendegradasi limbah cair yang mengandung salah satu zat pewarna tekstil, yaitu remazol blue. Persentase degradasi yang dicapai yaitu sebesar 98,43% dalam waktu proses 120 menit dengan konsentrasi akhir sebesar 0,75 mg/L. Kondisi optimum diperoleh pada nilai pH 4, laju alir udara 2,5 L/menit, laju alir limbah 50 mL/menit, dan tegangan sekunder NST 19 kV. Nilai COD juga mengalami penurunan hingga 45,67%.

ABSTRACT
Synthetic dyes are one of the most dangerous component of textile wastewater. Waste that contains many organic compounds, especially dyes, causes high Chemical Oxygen Demand (COD) values. Remazol blue is a reactive dye that is widely used for the textile dyeing process. If the dye waste is discharged without prior treatment, it will cause water pollution. In this research, innovation in waste treatment technology is applied in the Dielectric Barrier Discharge (DBD) plasma reactor. DBD plasma reactors are non-thermal plasma reactors designed to degrade organic and inorganic compounds in liquid waste through the oxidation process by active species, such as O3, H2O2 and •OH, which are formed in the reactor. This study aims to evaluate the performance of non-thermal DBD plasma reactor in treating wastewater containing one of the textile dyes, namely remazol blue. Percentage of degradation achieved was 98.43% in the process time of 120 minutes with a final concentration of 0.75 mg/L. The optimum conditions were obtained at pH value of 4, air flow rate of 2.5 L/min, liquid flow rate of 50 mL / min, and a primary NST voltage of 19 kV. The value of COD also decreased to 45.67%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidina Sekar Nadisti
"Limbah pewarna adalah limbah cair yang banyak ditemukan di industri tekstil dan tergolong berbahaya karena dapat mengakibatkan penyakit kulit dan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem air. AOP/Advanced Oxidation Process adalah teknik degradasi limbah dengan proses oksidasi tingkat lanjut melalui pembentukan radikal hidroksil bull;OH. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja teknik ozonasi tunggal dan AOP O3/UV/H2O2 dalam mendegradasi limbah salah satu pewarna tekstil, yaitu remazol blue. Kondisi operasi terbaik diperoleh dengan laju alir cair 0,25 L/menit, laju alir udara total 10 L/menit Qg1 = 4 L/menit dan Qg2 = 6 L/menit, dan pH 11. Degradasi limbah pewarna mencapai 99,70 pada teknik ozonasi tunggal dan 99,99 pada teknik AOP, dimana penambahan UV dan H2O2 dapat meningkatkan produksi OH radikal hingga 4,6 kali lipat sehingga persentase degradasi remazol blue lebih tinggi. Nilai COD pada teknik AOP berhasil turun menjadi 30,88 mg/L dan pada teknik ozonasi tunggal menjadi 12 mg/L, dimana kedua teknik telah memenuhi baku mutu berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014.

Dye waste is a liquid waste found in many textile industries and classified as dangerous because it can cause skin diseases and imbalance of water ecosystems. AOP Advanced Oxidation Process is a waste degradation technique with oxidation process through the formation of hydroxyl radical bull OH. This study aims to evaluate the performance of a single ozonation technique and AOP O3 UV H2O2 in degrading one of the textile dye wastes, remazol blue. The best operating conditions were obtained with a liquid flow rate of 0.25 L min, a total airflow rate of 10 L min Qg1 4 L min and Qg2 6 L min, and pH 11. Dye degradation achieved in single ozonation technique is 99,70 and 99,99 in AOP technique, where the addition of UV and H2O2 can increase radical hydroxyl production up to 4.6 times so that the percentage of remazol blue degradation is higher. The value of COD in AOP has decreased to 30.88 mg L while in a single ozonation has decreased to 12 mg L, both of which are already met the government quality standard under Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2014."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library