Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deka Anggawira
"Penelitian ini membahas tentang pengelolaan National Scientific Repository (RIN) dalam hal standar penyimpanan data terpercaya yang dikeluarkan oleh CoreTrustSeal. Standar penyimpanan data terpercaya mengandung 3 elemen utama, yaitu infrastruktur organisasi, manajemen objek digital, dan teknologi. RIN sendiri digagas oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan dikelola oleh Pusat Data dan Dokumentasi Ilmiah Indonesia (PDDI-LIPI). Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses pengelolaan RIN dan mengidentifikasi hambatan yang muncul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara semi terstruktur dengan 8 informan, observasi lapangan dan observasi sistem, serta studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RIN dibangun karena tuntutan regulasi, kebutuhan pimpinan, pemenuhan visi misi organisasi, dan hasil survei yang dilakukan terhadap peneliti. Mengenai manajemen, dari 16 aspek yang diteliti terdapat 11 aspek yang mendapatkan tingkat kepatuhan 4, 4 aspek yang mendapatkan tingkat kepatuhan 3, dan 1 aspek yang mendapatkan tingkat kepatuhan 2. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya motivasi. peneliti, lemahnya perangkat hukum, kompetensi sumber daya manusia (SDM), kewenangan kelembagaan, dan interoperabilitas data. Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada institusi untuk pengembangan sistem dan kebijakan RIN yang lebih baik.

..This study discusses the management of the National Scientific Repository (RIN) in terms of reliable data storage standards issued by CoreTrustSeal. Reliable data storage standards contain 3 main elements, namely organizational infrastructure, digital object management, and technology. RIN itself was initiated by the Indonesian Institute of Sciences (LIPI) and managed by the Indonesian Center for Scientific Data and Documentation (PDDI-LIPI). This study aims to explain the RIN management process and identify the barriers that arise. This study uses a qualitative approach and case study methods. Data collection techniques include semi-structured interviews with 8 informants, field observations and system observations, and document studies. The results showed that RIN was built because of regulatory demands, leadership needs, fulfillment of the organization's vision and mission, and the results of a survey conducted on researchers. Regarding management, of the 16 aspects studied there are 11 aspects that get a level of compliance 4, 4 aspects that get a level of compliance 3, and 1 aspect that gets a level of compliance 2. The obstacle faced is a lack of motivation. researchers, weak legal instruments, competence of human resources (HR), institutional authority, and data interoperability. This research can provide input to institutions for the development of a better RIN system and policy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nahda Amalia
"Workflow dalam penelitian merupakan serangkaian langkah yang terstruktur untuk memandu peneliti melalui proses penelitian dari awal hingga akhir. Workflow membantu mengelola eksperimen pemecahan masalah yang kompleks dan dapat digunakan untuk memproses data berulang kali. Akan tetapi, peneliti sering kali tidak memanfaatkan data yang tersedia karena ketidakmatangan infrastruktur untuk pertukaran data serta minimnya jumlah layanan repositori data. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain antarmuka sistem informasi pengolahan riset berbasis workflow, Easy Research, dengan pendekatan user-centered design. Dalam merancang solusi desain antarmuka, tim penulis mengacu pada prinsip Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design. Berdasarkan hasil survei, terdapat sebanyak 15 fitur yang berhasil diimplementasikan. Tahapan setelah merancang desain berupa high-fidelity design dan prototype adalah evaluasi desain dilaksanakan dengan menggunakan empat instrumen, yaitu Usability Testing (UT), Single Ease Question (SEQ), wawancara kontekstual, dan System Usability Scale (SUS). Hasil usability testing memberikan hasil di atas rata-rata, yaitu sebesar 90%. Selanjutnya, nilai SEQ yang diperoleh adalah 6,66 dari 7. Desain sistem Easy Research mendapatkan skor rata-rata SUS sebesar 81,1 dan mendapatkan grade A. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa aspek usability dan visibilitas desain dari sistem Easy Research tergolong baik.

Workflow in research is a series of structured steps to guide researchers through the research process from start to finish. Workflow helps manage complex problem-solving experiments and can be used to process data repeatedly. However, researchers often do not utilize the available data due to immature infrastructure for data exchange and the limited number of data repository services. This study aims to develop the interface design of a workflow-based research processing information system, Easy Research, using a user-centered design approach. In designing the interface solution, the team refers to Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design. Based on survey results, 15 features were successfully implemented. The stages following the design, including highfidelity design and prototype, involve design evaluation using four instruments: Usability Testing (UT), Single Ease Question (SEQ), contextual interviews, and the System Usability Scale (SUS). The usability testing results yielded above-average results, at 90%. Furthermore, the SEQ score obtained was 6,66 out of 7. The Easy Research system design received an average SUS score of 81,1 and a grade of A. Therefore, it can be concluded that the usability and visibility aspects of the Easy Research system design are considered good."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deyuna Arham Rusmiland
"Workflow dalam penelitian merupakan serangkaian langkah yang terstruktur untuk memandu peneliti melalui proses penelitian dari awal hingga akhir. Workflow membantu mengelola eksperimen pemecahan masalah yang kompleks dan dapat digunakan untuk memproses data berulang kali. Akan tetapi, peneliti sering kali tidak memanfaatkan data yang tersedia karena ketidakmatangan infrastruktur untuk pertukaran data serta minimnya jumlah layanan repositori data. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain antarmuka sistem informasi pengolahan riset berbasis workflow, Easy Research, dengan pendekatan user-centered design. Dalam merancang solusi desain antarmuka, tim penulis mengacu pada prinsip Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design. Berdasarkan hasil survei, terdapat sebanyak 15 fitur yang berhasil diimplementasikan. Tahapan setelah merancang desain berupa high-fidelity design dan prototype adalah evaluasi desain dilaksanakan dengan menggunakan empat instrumen, yaitu Usability Testing (UT), Single Ease Question (SEQ), wawancara kontekstual, dan System Usability Scale (SUS). Hasil usability testing memberikan hasil di atas rata-rata, yaitu sebesar 90%. Selanjutnya, nilai SEQ yang diperoleh adalah 6,66 dari 7. Desain sistem Easy Research mendapatkan skor rata-rata SUS sebesar 81,1 dan mendapatkan grade A. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa aspek usability dan visibilitas desain dari sistem Easy Research tergolong baik.

Workflow in research is a series of structured steps to guide researchers through the research process from start to finish. Workflow helps manage complex problem-solving experiments and can be used to process data repeatedly. However, researchers often do not utilize the available data due to immature infrastructure for data exchange and the limited number of data repository services. This study aims to develop the interface design of a workflow-based research processing information system, Easy Research, using a user-centered design approach. In designing the interface solution, the team refers to Shneiderman's Eight Golden Rules of Interface Design. Based on survey results, 15 features were successfully implemented. The stages following the design, including highfidelity design and prototype, involve design evaluation using four instruments: Usability Testing (UT), Single Ease Question (SEQ), contextual interviews, and the System Usability Scale (SUS). The usability testing results yielded above-average results, at 90%. Furthermore, the SEQ score obtained was 6,66 out of 7. The Easy Research system design received an average SUS score of 81,1 and a grade of A. Therefore, it can be concluded that the usability and visibility aspects of the Easy Research system design are considered good."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library