Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadira A`Dila
"Apotek sebagai tempat melakukan praktek kefarmasian yang dilakukan oleh tenaga kefarmaian. Pelayanan kefarmasian yang dilakuakan di apotek salah satunya adalah pelayanan farmasi klinik yang meliputi pengkajian resep. Salah satu kajian resep yang dilakukan adalah resep untuk obat penyakit lambung. Menurut data dari Departemen Kesehatan RI angka presentase dari kejadian gastritis di Indonesia adalah 40,8% salah satu faktornya adalah tingkat kesadaran masyarakat tentang kesahatan lambung masih sangat rendah. Namun, penyakit lambung tidak dapat dianggap ringan sehingga perlu dilakukan Pengkajian Resep dan Pembuatan Media Edukasi Terkait Penyakit Lambung Untuk Pasien di Apotek Roxy Condet. Kegiatan pengkajian resep dilakukan dengan skrining resep dan membandingkan hasil skrining resep dengan dengan ketentuan obat pada lieteratur serta membuat media edukasi terkait penyakit lambung. Resep yang dilayani sebagian besar telah sesuai kajian administrasi dan farmasetik namun masih terdapat beberapa kajian administrasi, farmasetik, dan pertimbangan klinis yang belum lengkap sehingga konfirmasi kepada dokter pada resep yang kurang lengkap secara administrasi dan farmasetik dianggap perlu untuk meningkatkan jaminan terhadap kesehatan pasien. Pembuatan informasi (leaflet) mengenai penyakit dan obat-obatan serta terapi penunjang dapat dilakukan secara rutin untuk meningkatkan edukasi pasien terhadap kesehatan.

A pharmacy is where pharmaceutical staff carry out pharmaceutical practice. One of the pharmaceutical services provided in pharmacies is clinical pharmacy services, which include reviewing prescriptions. One of the prescription studies carried out was a prescription for medication for gastric diseases. According to data from the Indonesian Ministry of Health, the percentage of gastritis incidents in Indonesia is 40.8%, one of the factors being that the level of public awareness about stomach health is still very low. However, gastric disease cannot be considered mild, so it is necessary to review recipes and create educational media related to gastric disease for patients at the Roxy Condet Pharmacy. Prescription review activities are carried out by screening prescriptions, comparing the results of the prescription screening with the drug provisions in the literature, and creating educational media related to gastric diseases. Most of the prescriptions served are by administrative and pharmaceutical studies. However, several administrative, pharmaceutical, and clinical considerations still need to be completed, so confirmation of incomplete prescriptions to the doctor is necessary to increase patient health guarantees. Information (leaflets) regarding diseases and medicines and supporting therapy can be created regularly to increase patient education regarding health.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Edenia Saumi
"Rinosinusitis merupakan inflamasi simtomatik yang terjadi pada sinus paranasal dan rongga hidung. Prevalensi rinosinusitis di dunia, termasuk di Indonesia, cukup tinggi. Apotek merupakan suatu sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya praktik kefarmasian, salah satu contohnya adalah pengkajian resep obat, oleh Apoteker. Pengkajian resep penting dilakukan untuk menganalisa adanya masalah terkait obat, serta sebagai upaya Apoteker untuk mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat pada pasien (medication error), sehingga pasien dapat menggunakan obat secara rasional. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengkajian resep di Apotek. Penulisan tugas khusus ini bertujuan untuk mengkaji resep obat rinosinusitis yang terdapat di Apotek Roxy Sawangan periode Desember 2022 berdasarkan aspek administratif, kesesuaian farmasetik, dan pertimbangan klinis. Penulisan ini dilakukan dengan melakukan pemilihan resep obat rinosinusitis, melakukan studi literatur, dan melakukan pengkajian resep. Berdasarkan pengkajian, didapat kesimpulan bahwa masih terdapat beberapa persyaratan aspek yang belum terpenuhi. Pada aspek administratif, diketahui alamat pasien, berat dan tinggi badan pasien, serta tanggal penulisan resep tidak dituliskan pada resep. Pada aspek kesesuaian farmasetik, bentuk sediaan untuk semua obat serta kekuatan sediaan untuk beberapa sediaan tidak tertulis pada resep. Selain itu berdasarkan aspek pertimbangan klinis, diketahui terdapat ketidaktepatan dosis dan cara pemakaian pada beberapa sediaan.

Rhinosinusitis is a symptomatic inflammation that occurs in the paranasal sinuses and nasal cavity. The prevalence of rhinosinusitis in the world, including Indonesia, is quite high. A pharmacy is a pharmaceutical service facility where pharmaceutical practice is carried out, one example of which is the review of drug prescriptions by pharmacists. Reviewing prescriptions is important to analyze any problems related to medicines, as well as as an effort by pharmacists to prevent errors in administering medicines to patients (medication errors), so that patients can use medicines rationally. Therefore, it is important to review the prescription at the pharmacy. The purpose of writing this special assignment report is to examine prescriptions for rhinosinusitis medication available at the Roxy Sawangan Pharmacy for the period December 2022 based on administrative aspects, pharmaceutical suitability, and clinical considerations. This writing was done by selecting a prescription for rhinosinusitis medication, conducting a literature study, and reviewing the prescription. Based on the study, it was concluded that there were still several aspects of the requirements that had not been met. In the administrative aspect, it is known that the patient's address, the patient's weight and height, and the date the prescription was written are not written on the prescription. In the aspect of pharmaceutical suitability, the dosage form for all drugs and the dosage strength for some preparations are not written on the prescription. Based on aspects of clinical consideration, it is known that there are inaccuracies in the dosage and method of use in some preparations."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Manurung, Lidya Pusparia
"Instalasi Farmasi merupakan salah satu terminal pelayanan kesehatan, jalur perbekalan farmasi yang berhadapan langsung dengan masyarakat, dan merupakan bagian dari revenue centre. Latar belakang penelitian ini adalah proporsi kunjungan instalasi farmasi dengan resep obat yang rendah, yaitu kurang dari 50%, serta keluhan pasien akan pelayanan instalasi farmasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih rinci tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan instalasi farmasi dikaitkan dengan minat pasien menebus kembali resep obat di instalasi farmasi RSUD Budhi Asih.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif, desain penelitian ini adalah survey cross sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner kepada 100 orang responden. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat yaitu membandingkan skor harapan dan kenyataan, kemudian diaplikasikan kedalam diagram kartesius, analisis bivariat dengan chi kuadrat, dan analisis multivariat dengan regresi logistic.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat kepuasan dengan minat kembali menebus resep obat di instalasi farmasi RSUD Budhi Asih. Responden yang menyatakan puas sebanyak 15% responden, sedangkan responden yang menyatakan tidak puas akan pelayanan instalasi farmasi ada sebanyak 85% responden. Frekuensi responden yang berminat menebus kembali resep obat sebanyak 37% responden, sedangkan responden yang tidak berminat sebanyak 63% responden. Variabel yang dominan mempengaruhi minat menebus kembali resep obat yaitu usia, dan dimensi reliability.

Pharmacy is one of terminal health care, pharmaceutical supply lines dealing directly with the community, and is part of a revenue center. The background of this study is the proportion of visits with prescription drug pharmacy low, at less than 50%, and complaints of patients will service pharmacy. This study aimed to find out more detailed level of patient satisfaction of outpatient pharmacy services related to the interests of patients redemption pharmacy prescription drugs at Budhi Asih Hospital.
This study is descriptive and analytical with a quantitative approach, this study design was cross sectional survey. Data collected through questionnaires to 100 respondents. Data analysis was performed by univariate analysis that compared the scores of hope and reality, then applied into Cartesian diagrams, bivariate analysis using chi square, and multivariate analysis with logistic regression.
Results showed that there was a correlation between satisfaction with the interest to re-purchase a prescription drug in the pharmacy department Budhi Asih Hospital. Respondents who said they were satisfied as much as 15% of respondents, while respondents who expressed dissatisfaction pharmacy service will be there as much as 85% respondents. Frequency of respondents who are interested to re-purchase prescription drugs as many as 37% of respondents, while respondents who are not interested as much as 63% respondents. Dominant variables that influence the intention to re-purchase prescription drugs are the age, and the dimension of reliability.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31687
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Evelyn Yolanda
"ABSTRAK
Dalam rangka mengantisipasi mahalnya harga obat, Pemerintah dalam hal ini
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, mewajibkan penulisan resep dan penggunaan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah melalui Permenkes RI No.085/Menkes/Per/I/1989 tentang kewajiban menuliskan resep dan/ atau menggunakan obat
generik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah, yang ditetapkan sejak tanggal 28 Januad 1989. Agar upaya pemanfaatan obat generik ini dapat mencapai tujuan yang diinginkan, maka
peresepan harus berdasarkan nama generik, bukan nama dagang, namun pada. kenyataannya penulisan resep obat generik tidak selalu dilakukan dengan tertib.
Upaya pemasyarakatan obat generik harus mendapat dukungan dari semua pihak, karena dilihat dari aspek sosial maupun ekonomi, program ini mempunyai kendala yang cukup besar.
Secara garis besar kendala ekonomi menyangkut kepentingan apotek, dokter, pabrik obat dan kendala sosial di pihak pasien yang belum memahami ani obat generik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mcngetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pengimplementasian kebijakan penuiisan resep dan/ atau menggunakan obat generik di RSU Cilegon pada tahun 2007. Penelitian ini menggunakan penggabungan
metode kuantitatif dan kualitatif, dengan menggunakan data primer yang diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan, sedangkan data sekunder diperoleh melalui telaah dokumen dengan penelusuran resep obat generik pasien rawat jalan scjumlah 379 Iembar
resep.
Hasii pcnelitian secara kuantitatif menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan Permenkes RI No. 085/Menkes/Per/I/1989 belum sesuai dengan yang diharapkan. Prosentase penggunaan obat generik untuk pasien rawat jalan rata-rata baru mencapai 52 %.
Hasil penelitian secara kualitatif menunjukkan bahwa Direktur, Komite Farmasi dan Terapi, dan lnstalasi Farmasi belum berperan sesuai dengan ketentuan yang ada dalam
Permenkes RI No. 085/Menkes/Per/I/1989. Sosialisasi obat generik perlu ditingkatkan dengan melibatkan dokter maupun masyarakat, adanya metode yang mengatur pelaksanaan kebijakan tersebut, formularium yang secara periodik dievaluasi dan direvisi, dilaksanakannya supevisi,
serta diberlakukannya mekanisme reward dan punishment."
2008
T32348
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Rahmawati Hidayat
"Hipertensi merupakan penyakit yang sering dijumpai di setiap negara. Peningkatan keparahan hipertensi dan adanya indikasi penyakit lain baik yang terkait ataupun tidak terkait hipertensi membutuhkan terapi obat tambahan untuk mengoptimalkan terapi dan mengurangi efek samping obat. Penggunaan obat dalam jumlah banyak dapat meningkatkan resiko interaksi obat. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk memperoleh gambaran karakteristik pasien hipertensi, karakteristik resep dan potensi interaksi obat dalam resep yang mengandung obat antihipertensi di Puskesmas Kecamatan Sukmajaya periode Juni-Nopember 2015. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dan data diambil secara retrospektif.
Hasil analisis dari 350 lembar resep diperoleh persentase pasien perempuan (67,43%) lebih besar dari laki-laki (32,57%) dan prevalensi hipertensi tertinggi terjadi pada usia ≥55 tahun sebesar 60,57%. Potensi interaksi obat yang dianalisis menggunakan Micromedex memperoleh hasil sebesar 11,1% dan potensi interaksi yang paling sering terjadi adalah kombinasi kaptopril dengan obat golongan AINS. Mekanisme interaksi obat yang banyak terjadi adalah farmakokinetik sebesar 51,06%. Hasil uji Chi-square menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah obat dalam resep dengan potensi interaksi, dengan nilai probabilitas sebesar 0.0001 dan nilai odd ratio sebesar 5,940 (15,588-2,263).

Hypertension is a common disease in each country. Increase severity of hypertension and presence of other disease whether related or not related of hypertension, require additional drug therapy to optimize therapy and reduce side effect of drugs. The use of drug in large amounts may increase the risk of drug interaction. The purpose of this research was to obtain hypertension patient characteristics, prescription characteristics, and potential drug interactions in prescription that containing antihypertensive drugs in Sukmajaya subsdistrict health center from June to November 2015. This research used descriptive analytic method and data were obtained retrospectively.
The results of analysis in 350 prescriptions was percentage of female patients (67.43%) higher than men (32.57%) and the highest prevalence of hypertension were occured at the age of ≥55 years. Potential drug interactions result that analyzed using Micromedex was 11.1% and the most frequently potential interaction was combination of captopril with NSAIDs groups. The mechanism of drug interaction that occurs frequently was pharmacokinetics of 51.06%. Chi-square test results showed that there was significant relationship between the number of drug in the prescription with potential interactions with a probability value of 0.0001, and the value of the odds ratio is 5.940 (15.588 to 2.263).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Atqiya Qutrunnada
"Apotek termasuk salah satu sarana pelayanan kefarmasian sebagai tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahun serta keterampilannya dalam memberikan informasi obat kepada pasien serta memberikan konseling kepada pasien yang membutuhkan. Apoteker juga harus menyadari kemungkinan terjadinya kesalahan penyerahan obat dalam proses pelayanan sehingga perlu diidentifikasi untuk mencegah terjadinya kesalahan penyerahan obat. Salah satu upaya untuk menjamin kesehatan masyarakat adalah melakukan penyerahan obat dengan tepat yaitu dilakukan pengkajian resep terlebih dahulu sebelum melakukan pelayanan resep obat. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dalam pemberian informasi obat kepada pasien sehingga meminimalkan kesalahan dalam pemberian obat serta dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dengan optimal. Pengkajian resep dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek yang terdiri dari aspek administratif, kesesuaian farmasetik, dan pertimbangan klinis. Dari hasil analisis, kelima resep dinyatakan tidak lengkap secara administratif karena tidak mencantumkan secara lengkap mengenai umur pasien, berat badan pasien, alamat dokter, dan nomor telepon dokter. Pada aspek farmasetik, resep 2 dan 5 telah memenuhi kesesuaian farmasetik sedangkan resep 1, 3, dan 4 tidak memenuhi syarat karena tidak lengkap mencantumkan bentuk dan kekuatan sediaan. Pada aspek kesesuaian klinis, hanya 1 resep yang tidak terjadi interaksi obat yaitu resep 4.

Pharmacy is one of the pharmaceutical service facilities as a place for pharmacists to practice pharmacy. Pharmacists are required to improve their knowledge and skills in providing drug information to patients and providing counseling to patients in need. Pharmacists must also be aware of the possibility of drug administration errors in the service process so that they need to be identified in advance. One of the efforts to ensure public health is to deliver drugs appropriately, namely by assessing the prescription first before carrying out prescription drug services. This is done to increase the effectiveness of providing drug information to patients so as to minimize errors in drug administration and can improve the quality of life of patients optimally. Prescription review can be done by considering several aspects consisting of administrative aspects, pharmaceutical suitability, and clinical considerations. From the analysis, the five prescriptions were declared administratively incomplete because they did not include the patient's age, weight, doctor's address, and doctor's telephone number. In the pharmaceutical aspect, prescriptions 2 and 5 have met the pharmaceutical suitability while prescriptions 1, 3, and 4 did not meet the requirements because they did not include the dosage form and strength. In terms of clinical suitability, only 1 prescription did not have drug interactions, namely prescription 4.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Risa Rahmayati
"Obat merupakan suatu bahan atau paduan bahan yang dapat digunakan sebagai pencegahan, penyembuhan, pemulihan, serta peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia (Menteri Kesehatan RI, 2016). Obat dapat diperoleh secara bebas atau berdasarkan resep dari dokter. Pasien yang memiliki masalah kesehatan tertentu dan menjalani terapi obat, umum diberikan resep obat dari dokter (Megawati & Santoso, 2017). Resep merupakan permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi baik tertulis pada kertas maupun secara elektronik kepada apoteker, untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai dengan peraturan yang berlaku (Menteri Kesehatan RI, 2016). Resep dari dokter harus memuat informasi yang jelas dan memenuhi aspek administratif, farmasetik, serta pertimbangan klinis agar apoteker serta petugas kefarmasian dapat memahami obat yang akan diberikan kepada pasien (Menteri Kesehatan RI, 2016). Tugas khusus ini dilakukan dengan mendokumentasikan serta secara metode deskriptif, dilakukan pengkajian resep terhadap aspek administratif, farmasetik, dan klinis. Pengkajian resep dilakukan terhadap dua resep yang berbeda tetapi memiliki indikasi beririsan, yaitu sebagai terapi obat gangguan kardiovaskular. Berdasarkan kedua resep tersebut, aspek yang dikaji secara administratif, kesesuaian farmasetik, dan pertimbangan klinis cukup lengkap dan memberikan informasi yang cukup untuk apoteker dan tenaga kefarmasian lainnya dalam menyediakan dan memberikan obat yang sesuai kepada pasien.

Drug is a material or combination of ingredients that can be used as prevention, cure, recovery, and health improvement and contraception for humans (Menteri Kesehatan RI, 2016). Drug can be obtained with or without prescription from a doctor. Patients who have certain health problems and undergo drug therapy, are generally given drug prescriptions from the doctors (Megawati & Santoso, 2017). Prescription is a written request from a doctor or dentist either written on paper or electronically to the pharmacist, to provide and deliver drugs for patients in accordance with applicable regulations (Menteri Kesehatan RI, 2016). Prescriptions from doctors must contain clear information and meet administrative, pharmaceutical, and clinical considerations aspects so that pharmacists and pharmaceutical personnel can understand the drugs to be given to patients (Menteri Kesehatan RI, 2016). This task is carried out by documenting and reviewing prescriptions on administrative, pharmacological, and clinical aspects with descriptive method. The review of prescriptions was carried out on two different prescriptions but had intersecting indications, specifically for cardiovascular disorders. Based on these two prescriptions, the aspects reviewed administratively, pharmaceutical suitability, and clinical considerations are quite complete and provide sufficient information for pharmacists and other pharmaceutical personnel in providing and delivering appropriate drugs to patients."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Mitani Nur Alfaini
"Formularium Nasional merupakan daftar obat terpilih yang disusun oleh Komite Nasional berdasarkan bukti ilmiah terkini, berkhasiat, aman, dan bermutu, sebagai acuan penulisan resep pada pelaksanaan pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Namun, pemanfaatan formularium sebagai salah satu alat untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan obat belum terlaksana secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian peresapan obat dengan formularium nasional pada pasien rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Kalideres. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasional deskriptif dengan rancangan cross-sectional yang dilakukan dalam sekali waktu. Sampel pada penelitian menggunakan data resep pada bulan Mei dan Juni 2022 dengan pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling dan diperoleh sampel per hari sebanyak 5 resep obat dan total sampel penelitian yaitu 305 resep obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peresepan obat di Puskesmas Kecamatan Kalideres periode Mei-Juni tahun 2022 termasuk dalam kategori baik atau sudah sesuai dengan formularium nasional dengan nilai persentase kesesuaian item obat dengan Formularium Nasional sebesar 95,04% pada bulan Mei dan sebesar 94,35% pada bulan Juni. Beberapa alasan dilakukannya pengadaan obat yang tidak terdaftar dalam formularium nasional antara lain sediaan obat yang tidak terdaftar dalam formularium nasional masih dibutuhkan untuk peresepan dokter, sediaan obat merupakan obat dropping/hibah, sediaan obat ada dalam formularium nasional namun bukan formularium nasional versi terbaru, dan sediaan obat tidak terdaftar dalam formularium nasional tetapi terdaftar dalam DOEN (Daftar Obat Esensial Nasional).

The National Formulary is a list of selected medicines compiled by the National Committee based on the latest scientific evidence, efficacious, safe and quality, as a reference for writing prescriptions in the implementation of health services in the implementation of the National Health Insurance (JKN) program. However, the use of formularies as a tool to increase the efficiency of drug management has not been implemented optimally. This study aims to determine the level of conformity of drug absorption with the national formulary in outpatients at the Kalideres District Health Center. The research method used was descriptive observational with a cross-sectional design carried out at one time. The sample in the study used prescription data in May and June 2022 with sampling using a convenience sampling technique and samples were obtained per day of 5 drug prescriptions and the total research sample was 305 drug prescriptions. Researchers conducted a literature study to compare the use of prescription drugs with the list of drugs listed in the National Formulary which will assess the level of conformity in the form of a percentage. The results of the research show that drug prescribing at the Kalideres District Health Center for the period May-June 2022 is included in the good category or is in accordance with the national formulary with a percentage value of conformity of drug items with the National Formulary of 95.04% in May and 94.35% in June. Several reasons for procuring drugs that are not registered in the national formulary include drug preparations that are not listed in the national formulary which are still needed for doctor's prescription, drug preparations are dropping/grant drugs, drug preparations are in the national formulary but not the latest version of the national formulary, and supplies drugs are not listed in the national formulary but are listed in the DOEN (National List of Essential Medicines)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
16-24-64717478
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>