Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Farda Fadilatul Alfaieni
Abstrak :
Penelitian ini berkaitan dengan kritik sastra feminis yaitu kajian mengarahkan pada isu perempuan. Persoalan perempuan pada saat ini dapat dihadirkaan melalui gambaran perempuan di kehidupan masyarakat. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini mengenai bagaimana citra perempuan Jawa dalam novel Ontran-Ontran Sarinem karya Tulus Setiyadi dan bagaimana relevansi perempuan dalam novel dengan perempuan ideal di Jawa. Tujuan dalam penelitian ini ialah memberikan gambaran citra perempuan Jawa dalam novel Ontran-Ontran Sarinem dengan implementasian citra perempuan ideal di Jawa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa teknik membaca, mencatat dan mengklasifikasi disertai menggunakan teknik showing dan telling. Hasil penelitian ini menyimpulkan beberapa hal yaitu (1) bahwa citra perempuan dalam novel terbagi menjadi dua yaitu aspek citra fisik dan non fisik. Citra fisik digambarkan tokoh utama Sarinem sebagai perempuan yang memiliki kecantikan yang menawan, pandai merawat diri serta memilik postur tubuh yang proposional. Selanjutnya citra non fisik Sarinem merupakan sosok perempuan yang pasrah, emosi, dan mudah tergoda apabila dilihat dari aspek lingkungan keluarga dan masyarakat. (2) Relevansi citra perempuan yang tergambar dengan perempuan Jawa di serat Suluk Residriya. Hal itu sebagai bahan pembelajaran bagi perempuan dalam menghadapi permasalahan, agar tidak mendekati perilaku buruk.
......This research is related to feminist literary criticism, namely the study directs women's issues. Women's issues at this time can be presented through the description of women in people's lives. The problems that will be studied in this research are how the image of Javanese women in the novel Ontran-Ontran Sarinem by Tulus Setiyadi and how the relevance of women in the novel to the ideal woman in Java. The purpose of this study is to provide an overview of the image of Javanese women in the novel Ontran-Ontran Sarinem by implementing the image of an ideal woman in Java. This study used descriptive qualitative method. Data collection techniques include reading, recording and classifying techniques accompanied by showing and telling techniques. The results of this study conclude several things, namely (1) that the image of women in the novel is divided into two, namely aspects of physical and non-physical images. The physical image is described by the main character Sarinem as a woman who has charming beauty, is good at taking care of herself and has a proportional body posture. Furthermore, Sarinem's non-physical image is that of a woman who is submissive, emotional, and easily tempted when viewed from the aspects of the family and community environment. (2) The relevance of the image of women depicted with Javanese women in the Suluk Residriya fiber. This is a learning material for women in dealing with problems, so they don't approach bad behavior.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Naskah ini terdiri dari beberapa teks suluk dan piwulang yang mengandung ajaran hidup, serta cerita-cerita sejarah. Teks tersebut adalah: 1. Serat Wulangreh, menguraikan pendidikan moral dan lain-lain; 2. Serat Tekawerdi, menguraikan ajarah Seh Tekawerdi tentang kehidupan manusia di dunia; 3. Serat Residriya, menguraikan ajarah hidup yang utam; 4. Serat Wirasat, menguraikan tentang pengkajian ilmu wirasat dalam bentuk cerita Imam Sapingi; 5. Serat Jaka Sabar, berisi cerita tentang kerajaan Rajamulya dengan rajanya bernama Prabu Mlayakusuma yang berpermaisurikan Kirdaningrum. Keduanya sangat terkenal akan ketampanan dan kecantikannya serta bijak dalam memerintah negerinya; 6. Serat Jaka Kusnun; 7. Serat Lara Mendhut, mengisahkan percintaan antara Rara Mendut dan Pranacitra; 8. Serat Yudayaka, mengisahkan kerajaan Majapahit dengan salah seorang rajanya bernama Yudayaka; 9. DOngeng Jaka Pekik, menguraikan cerita sejarah bercampur legenda; 10. Serat Slokantara, berisi piwulang/ajaran; 11. beberapa ajaran yang berguna dan harus dimengerti oleh kaum muda; 12. Petanging Dinten, menguraikan perhitungan waktu ataupun sidat nama-nama hari. Kemungkinan naskah ini disalin oleh R.Ng. Surasitata pada tanggal 21 September 1925 (h.685). Naskah ini diterima Pigeaud atas bantuan Ir. Moens di Yogyakarta pada tanggal 16 Maret 1932. Naskah telah pula dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra, pada Oktober 1932 (h.1). Kini ringkasan tersebut belum diketahui keberadaannya.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.140-NR 168
Naskah Universitas Indonesia Library