Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anis Karuniawati
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
PGB-pdf
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Adinda Rahmania
"Penyakit infeksi masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang. Salah satu obat untuk mengatasi masalah tersebut adalah antimikroba antara lain antibakteri/antibiotik, antijamur, antivirus, dan antiprotozoal. Penggunaan antimikroba secara bijak perlu di terapkan pada masyarakat agar memimalisir terjadinya resistensi antimikroba. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melakukan evaluasi penggunaan obat antimikroba dengan metode ATC/DDD di Puskesmas Kecamatan Cakung periode Januari – Desember 2021. Metode penelitian ini adalah cross sectional, secara retrospektif terhadap data rekapitulasi pemakaian obat di Puskesmas Kecamatan Cakung yang telah disusun dalam program Microsoft Excel selama 2021. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa penggunaan antimikroba berdasarkan data DDD value tertimbang terbanyak di Puskesmas Kecamatan Cakung selama Januari – Desember 2021 adalah golongan antibiotik yaitu amoksisilin sebesar 33,02%. Obat antimikroba berdasarkan expenditure terbanyak pada golongan antibiotik yaitu amoksisilin sebesar 15,84%. Puskesmas Kecamatan Cakung sudah menerapkan penggunaan antimikroba dengan benar dan tepat. ...... Infectious diseases remain one of the public health challenges in developing countries. One of the drugs to address this issue is antimicrobials, including antibiotics, antifungals, antivirals, and antiprotozoals. The judicious use of antimicrobials is necessary in the community to minimize antimicrobial resistance. This research aims to evaluate the use of antimicrobial drugs using the ATC/DDD method at the Cakung District Health Center for the period of January to December 2021. The research method used is cross-sectional, retrospectively analyzing drug usage data at the Cakung District Health Center compiled in Microsoft Excel during 2021. The research findings indicate that the most weighted DDD value-based antimicrobial use at the Cakung District Health Center during January to December 2021 was antibiotics, particularly amoxicillin at 33.02%. The highest expenditure for antimicrobial drugs was also for antibiotics, with amoxicillin accounting for 15.84%. The Cakung District Health Center has implemented the appropriate and correct use of antimicrobials."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Isravani Valencia
"Provinsi DKI Jakarta umumnya mengandalkan tangki septik di perumahan dan IPAL permukiman di kawasan tertentu sebagai tempat pembuangan tinja setempat serta membuang cairan efluennya ke saluran drainase, tetapi penelitian mengenai kinerja penyisihan unsur AMR-nya masih minim. IPAL permukiman sebagai salah satu sistem pengolahan tinja setempat menciptakan kondisi yang kondusif bagi terjadinya akuisisi resistensi antarinang via transfer gen horizontal (HGT) berdasarkan kelimpahan nutrisi, kelimpahan mobile genetic elements (MGE) yang memfasilitasi HGT, proses pengolahan, kandungan logam berat sebagai tekanan selektif, dan variabel lain-lain. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis prevalensi ARG dan MGE dengan metode High-Throughput Quantitative Polymerase Chain Reaction (HT-qPCR), tingkat reduksi atau peningkatan ARG dan MGE, serta hubungan antara logam berat dan MGE dengan ARG di IPAL permukiman. Sebanyak 8 dari 65 gen target masih terdeteksi di semua sampel unit final (n = 8). Salah satunya adalah crAss56 yang mengindikasikan bahwa efluen cairan IPAL permukiman menjadi potensial sumber diseminasi AMR di hilir. IPAL permukiman tidak menunjukkan kemampuan reduksi kelimpahan absolut gen 16S rRNA, MGE, ARG yang konsisten, bahkan salah satunya (ST4) mengamplifikasi semua gen-gen tersebut. Terlihat pola kelimpahan ARG berbeda antara IPAL permukiman terindikasi terbengkalai dengan yang beroperasional yang menyiratkan mekanisme pengolahan tertentu, seperti pengolahan biologis (aerobik, anaerobik, kombinasi) dan klorinasi, dapat berkontribusi dalam proliferasi ARG. Analisis korelasi Spearman menunjukkan korelasi signifikan secara statistik (p-value < 0.05) dengan arah positif antara mangan (Mn) vs. ARG (qacE∆1_3 > aph3-ib > ereA), seng (Zn) vs. ARG (aph3-ib > vanA > ereA > blaSHV11 > intl3 > qnrS2), serta MGE (intl3) vs. ARG (ereA > vanA > aph3-ib > blaSHV11 > qacE∆1_3 > qnrS2). Maka, korelasi tersebut menandakan intl3 memiliki potensial tinggi sebagai fasilitator HGT. Logam berat juga mungkin menginduksi HGT dan/atau menyeleksi dengan antibiotik secara bersamaan terhadap ARB. Maka, penemuan penelitian ini menyorotkan pentingnya diadakannya pemantauan AMR di berbagai sistem air limbah, khususnya black water.
......The DKI Jakarta Province generally relies on septic tanks in residential areas and tenement wastewater treatment plants in certain areas as on-site feces disposal sites along with discharging their effluent water into drainage channels, but research on their AMR element removal performance is still limited. Tenement WWTPs as one of the on-site feces treatment systems create conditions that are conducive to the acquisition of resistance between hosts via horizontal gene transfer (HGT) based on the abundance of nutrients, the abundance of mobile genetic elements (MGE) which facilitate HGT, treatment processes, heavy metal content as selective pressure, and other variables. Thus, this research was conducted to analyze the prevalence of ARG and MGE using the High-Throughput Quantitative Polymerase Chain Reaction (HT-qPCR) method, the level of reduction or increase in ARG and MGE, as well as the relationship between heavy metals and MGE and ARG in tenement WWTPs. A total of 8 of the 65 target genes were still detected in all final unit samples (n = 8). One of them was crAss56 which indicated that tenement WWTP effluent water is a potential source of downstream AMR dissemination. Tenement WWTPs did not show a consistent ability to reduce the absolute abundance of 16S rRNA, MGE, ARG genes, in fact one of them (ST4) amplified all of these genes. It can be seen that the pattern of ARG abundance is different between tenement WWTP indicated to be abandoned and those that are operational, which implies that certain treatment mechanisms, such as biological treatment (aerobic, anaerobic, combined) and chlorination, can contribute to the proliferation of ARGs. Spearman correlation analysis showed a statistically significant correlation (p-value < 0.05) in the positive direction between manganese (Mn) vs. ARGs (qacE∆1_3 > aph3-ib > ereA), zinc (Zn) vs. ARGs (aph3-ib > vanA > ereA > blaSHV11 > intl3 > qnrS2), as well as MGEs (intl3) vs. ARGs (ereA > vanA > aph3-ib > blaSHV11 > qacE∆1_3 > qnrS2). Therefore, this correlation indicates that intl3 has high potential as a facilitator of HGT. Heavy metals may also induce HGT and/or co-select against ARBs with antibiotics. Thus, the findings of this study highlight the importance of monitoring AMR in various wastewater systems, especially black water."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhila Hasna Hanifah
"Infeksi bakteri adalah salah satu penyebab utama mortalitas secara global dan penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat mengakibatkan munculnya resistensi antimikroba. Untuk menekan angka resistensi antimikroba, WHO telah menyusun program penatagunaan antimikroba yang mencakup evaluasi antibiotik menggunakan metode ATC/DDD dan pedoman penggunaan antibiotik melalui klasifikasi AWaRe. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi penggunaan antibiotik secara kuantitatif menggunakan metode ATC/DDD secara kualitatif berdasarkan metode DU90% dan klasifikasi AWaRe. Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik cross- sectional dengan pengambilan data retrospektif yang dilakukan di RS Universitas Indonesia. Sampel pada penelitian ini adalah pasien rawat inap ICU dewasa dengan penggunaan antibiotik periode 1 Januari–31 Desember 2022. Antibiotik yang paling sering digunakan adalah levofloksasin (41,39 DDD/100 pasien-hari), seftriakson (33,57 DDD/100 pasien-hari), dan meropenem (18,18 DDD/100 pasien-hari). Hasil persentase dari masing-masing klasifikasi AWaRe adalah Access (10,97%), Watch (86,68%), Reserve (2,35%). Segmen DU90% disusun oleh 15 jenis antibiotik yang mayoritas berasal dari golongan sefalosporin generasi ketiga, fluorokuinolon, dan karbapenem. Dengan hasil yang telah dipaparkan, sebaiknya program penatagunaan antibiotik terus dilakukan agar dapat menurunkan peluang terjadinya resistensi antibiotik. 
......Bacterial infections are one of the main causes of mortality on a global scale, and the indiscriminate use of antibiotics can result in the emergence of antimicrobial resistance. To reduce the number of antimicrobial resistance, WHO has established the Antimicrobial Stewardship Program that includes antibiotic evaluation using the ATC/DDD method and guidelines for proper antibiotic usage through AWaRe classification. This study aimed to evaluate the use of antibiotics quantitatively using the ATC/DDD method and qualitatively based on the DU90% method and AWaRe classification. This research is a cross-sectional analytical descriptive study with retrospective data collection conducted at RS Universitas Indonesia. The sample of this study is adult ICU patients with antibiotic usage from January 1 to December 31, 2022. The most frequently used antibiotics were levofloxacin (41.39 DDD/100 patient-days), ceftriaxone (33.57 DDD/100 patient-days), and meropenem (18.18 DDD/100 patient-days). The results for each AWaRe classification are Access (10.97%), Watch (86.68%), Reserve (2.35%). The DU90% segment contains 15 types of antibiotics, most of which were from third-generation cephalosporins, fluoroquinolones, and carbapenems. With these results, it is best if the antibiotic stewardship program continues to be applied to reduce the occurrence of antibiotic resistance. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Bestari Sutantoputri
"Data Indonesia Antimicrobial Surveillance System (INASS) tahun 2019 menunjukkan tingginya tingkat resistensi bakteri penghasil extended-spectrum beta-lactamase (ESBL) terhadap sefalosporin generasi ketiga dan fluorokuinolon. Untuk menekan angka resistensi, diusung program penatagunaan antibiotik yang mencakup evaluasi penggunaan antibiotik dan pemberian antibiotik berdasarkan klasifikasi Acces, Watch, Reserve (AWaRe). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik data pasien rawat inap non-intensif di RSUI yang berusia ≥ 18 tahun yang menggunakan antibiotik pada periode 1 Januari–31 Desember 2022 berdasarkan klasifikasi AWaRe dan metode Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD). Penelitian deskriptif analitik dengan desain studi cross-sectional ini memperoleh sampel dengan teknik total sampling dan diolah menggunakan Microsoft Excel. Data pasien dengan data rekam medis nihil, data pasien yang menggunakan antibiotik rute topikal, serta antibiotik yang tidak memiliki nilai standar DDD dari WHO dieksklusi dari penelitian. Hasil penelitian menunjukkan total penggunaan antibiotik sebesar 258,37 DDD/100 pasien-hari dengan sefiksim (60,63 DDD/100 pasien-hari) sebagai antibiotik dengan penggunaan tertinggi. Persentase penggunaan antibiotik berdasarkan klasifikasi AWaRe dari WHO, yaitu klasifikasi Access (14,80%), Watch (85,01%), Reserve (0,19%). Antibiotik golongan sefalosporin generasi ketiga (sefiksim, seftriakson), fluorokuinolon (levofloksasin, siprofloksasin), dan makrolida (azitromisin) termasuk ke dalam segmen 90%.
......Indonesia Antimicrobial Surveillance System (INASS) data in 2019 shows increased resistance of extended-spectrum beta-lactamase (ESBL)-producing bacteria to third-generation cephalosporins and fluoroquinolones. The antimicrobial stewardship programs to suppress resistance rates are an evaluation of antibiotic use also the antibiotic administration based on the Access, Watch, Reserve (AWaRe) classification. This study aimed to evaluate the use of antibiotics among non-intensive inpatients' data aged ≥ 18 years who were taking antibiotics at RS Universitas Indonesia between 1st January–31st December 2022 based on AWaRe classification and the ATC/DDD method. This cross-sectional descriptive analytic study was conducted using total sampling and processed using Microsoft Excel. Meanwhile, patients' data with zero medical record data, patients' data who were using topical antibiotics, and antibiotics that did not have a WHO standard DDD value were excluded in this study. The total antibiotic utilization was 258,37 DDD/100 patient-days. The antibiotic with the highest use was cefixime (60,63 DDD/100 patient-days). Access (14,80%), Watch (85,01%), Reserve (0,19%) are the percentages of antibiotic usage based on the WHO AWaRe classification. Third-generation cephalosporins (cefixime, ceftriaxone), fluoroquinolones (levofloxacin, ciprofloxacin), and macrolides (azithromycin) belong to the 90% segment."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurazizah Putri
"Resistensi antimikroba semakin sulit diatasi karena keterbatasan obat sehingga dibutuhkan sumber lain untuk dijadikan pengobatan alternatif. Telah diketahui bahwa ekstrak daun Averrhoa carambola (A. carambola) atau belimbing manis memiliki aktivitas antibakteri dan antifungi. Penelitian ini bertujuan menguji potensi antimikroba dari fraksi etil asetat daun A. carambola terhadap tiga mikroorganisme yang berasal dari golongan yang berbeda, yaitu Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Candida krusei. Penelitian dilakukan dengan menentukan nilai konsentrasi hambat minimal dan konsentrasi bunuh minimal. Selain itu, dilakukan pengujian efek kombinasi antara fraksi etil asetat daun A. carambola dan obat yang sudah ada. Metode yang digunakan adalah mikrodilusi. Berdasarkan hasil penelitian ini, fraksi etil asetat daun A. carambola tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa ketika digunakan sebagai zat tunggal. Ditemukan efek indifferent ketika fraksi etil asetat daun A. carambola dikombinasikan dengan gentamisin terhadap Staphylococcus aureus pada konsentrasi 15,625 µg/ml dan 31,25 µg/ml dan efek antagonis ketika melebihi konsentrasi tersebut. Efek indifferent juga diamati pada kombinasi fraksi etil asetat daun A. carambola terhadap Pseudomonas aeruginosa. Aktivitas antifungi fraksi etil asetat daun A. carambola terhadap Candida krusei masih belum dapat disimpulkan.
......Antimicrobial resistance has been increasingly difficult to treat because of limited drug choices. One of the natural resources known to possess antibacterial and antifungal activities is the leaf extract of Averrhoa carambola (A. carambola) or star fruit. This study aims to evaluate the potential of ethyl acetate fraction of the leaf extract of A. carambola as an antimicrobial against three distinguished microorganisms, which are Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, and Candida krusei. This is conducted by determination of minimal inhibitory concentration and minimal bactericidal/fungicidal concentration. The effect of the A. carambola leaves’ ethyl acetate fraction when combined with existing drugs is also evaluated. The method used is microdilution. Based on this study's results, the ethyl acetate fraction of A. carambola leaves does not possess antibacterial activity against Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa when used alone. When combined with gentamicin, the fraction showed indifference against Staphylococcus aureus at concentrations 15,625 µg/ml and 31,25 µg/ml, but showed antagonism when the concentration is higher than that. Indifference was also observed in the combination of the fraction and gentamicin against Pseudomonas aeruginosa. The antifungal activity of ethyl acetate fraction of A. carambola leaf's extract against Candida krusei could not be determined.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Gozali Surono
"Masalah kesehatan yang terjadi secara global saat ini adalah resistensi antimikroba. Resistensi ini menyebabkan meningkatnya mortalitas penyakit, memanjangnya lama hari rawat dan meningkatkan biaya perawatan. Salah satu strategi yang diusung untuk menanggulangi resistensi ini adalah dengan menerapkan pola kuman sebagai acuan dalam perumusan panduan penggunaan antibiotika yang rasional. Pola kuman berguna bagi para klinisi untuk membantu memberikan petunjuk dalam pemberian terapi empiris. Pola kuman juga berfungsi untuk menunjukkan tren sensitivitas jenis kuman terhadap suatu jenis antibiotika. Indonesia menunjukkan kepeduliaannya dengan membuat suatu peraturan tentang Program Pengendalian Resistensi Antibiotika (PPRA). Rumah sakit Santa Maria merupakan rumah sakit swsata yang sudah menerapkan pola kuman dalam panduan penggunaan antibiotika. Penelitian yang dilakukan terhadap kasus infeks jaringan lunak di RS Santa Maria mendapatkan bahwa Staphylococcus aureus merupakan jenis kuman yang paling banyak ditemukan di kasus infeksi jaringan lunak dan pada uji sensitivitas antibiotika masih mempunyai derajat sensitivitas yang cukup baik terhadap golongan cephalosporin generasi ketiga. Pola kuman ini juga mendorong para klinisi agar memberi pengobatan sesuai dengan panduan antibiotika yang diberlakukan di RS Santa Maria. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa dengan penerapan pola kuman terhadap panduan penggunaan antibiotika, pasien mempunyai outcome sembuh dengan lama hari rawat yang lebih pendek (5.45 hari vs 4.3 hari dengan P<0.001), biaya belanja obat antibiotika berkuurang (Rp.79.982.730 vs Rp.41.020.622) dan rata-rata total biaya yang lebih efisien (Rp.13.854.266 vs Rp.11.930.250). Hal ini dikarenakan jumlah penggunaan antibiotika yang berkurang setelah PPRA. Beberapa hal yang perlu ditingkatkan dalam ere PPRA di RS Santa Maria adalah mengoptimalkan pemakaian penggunaan jenis antibiotika spektrum sempit dan peningkata kualitas pengumpulan data pola kuman dengan teknik yang benar, alat yang menunjang dan sumber daya manusia yang berkompetensi di bidangnya . Beberapa hal yang harus diperhitungkan oleh rumah sakit terkait pola kuman ini adalah manfaat yang didapat haruslah lebih besar nilainya daripada biaya investasi, biaya operasional, dan biaya pemeliharaan yang harus dikeluarkan baik terhadap pasien, klinisi dan rumah sakit.

Global health issue that is crucial nowadays problems is antimicrobial resistance. This resistance leads to increased disease mortality, extended length of stay and increased cost of treatment. One of the strategies that is carried out to overcome this resistance is to apply antibiogra, patterns as a reference in the formulation for rational use of antibiotics guidelines. Antibiogram patterns are useful for clinicians in giving empirical therapy thorough an educated guess. Antibiogram patterns are also useful to show trends of antibiotic sensitivity againts certain type of germ. Indonesia shows its concern by making a regulation on the Antimicrobial Stewardship (AMS). Santa Maria Hospital, a private hospital has applied antibiogram patterns to formulate antibiotic guidelines. This thesis was conducted on soft tissue infections cases found in Santa Maria Hospital . The result was that Staphylococcus aureus is the most commonly germ found in cases of soft tissue infections and still has a moderate sensitivity to antibiotic such as third generation of cephalosporin. This antibiogram pattern also encourages clinicians to treat patient diagnosed with soft tissue infection based on the antibiotic guidelines that applicable in Santa Maria Hospital. The results of this study found that with the application of antibiogram patterns to formulate antibiotic guidelines, brings benefit such as not only patients were recovered from the infection but also recovery with shorter length of stay (and 5.45 days vs 4.3 days with P<0.001), cost expenses for phharmacy logistic decreased (Rp.79.982.730 vs Rp.41.020.622) and decreased mean of treatment cost (Rp.13.854.266 vs Rp.11.930.250). The reason for this to happened is that the amount of antibiotic used to treat pastient is decreased after AMS . Some matter that need to be improved in the AMS program at Santa Maria Hospital is to optimize the use of narrow spectrum antibiotics and to improve the quality of collecting data for antibiogram pattern by improving techniques, supporting tools and competent human resources. Consideration that must be taken into account is that regarding this antibiogram pattern bring benefits for patients, clinicians and hospitals which is more important than the investment costs, operational costs, and maintenance costs."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michicho Citra Zhangrila
"Peningkatan persentase resistensi antimikroba (AMR) yang cukup tinggi di Indonesia disebabkan oleh penggunaan antimikroba yang tidak tepat, terutama dalam pelayanan kesehatan. Salah satu cara untuk mengatasi AMR adalah dengan mengoptimalkan penggunaan antibiotik. Maka dari itu, diperlukan evaluasi penggunaan antibiotik di fasilitas pelayanan kesehatan untuk memastikan optimalisasi penggunaan antibiotik tersebut. Pada penelitian ini, dilakukan evaluasi penggunaan antibiotik secara kuantitatif dengan metode ATC/DDD di Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu pada periode 2021. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan data sekunder berupa Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) periode 2021 milik Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu yang diperoleh dari arsip LPLPO di Puskesmas Kecamatan Jatinegara. Data diolah menggunakan Microsoft Excel 2022 berdasarkan jenis antibiotik, rute pemberian, dan klasifikasi ATC yang telah ditetapkan oleh WHO. Setelah itu dihitung total kekuatan antibiotik yang digunakan, serta analisis kuantitatif menggunakan metode DDD/1000 penduduk/hari. Berdasarkan persentase pemakaian dan nilai DDD/1000 penduduk/hari, lima antibiotik yang paling banyak digunakan yaitu Amoksisilin (52,78%; 0,4284 DDD), Azitromisin (18,86%; 0,1531 DDD), Siprofloksasin (8,08%; 0,0655 DDD), Sefadroksil (5,85%; 0,0475 DDD), dan Doksisiklin (5,09%; 0,0413 DDD). Jumlah total penggunaan antibiotik di Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu selama tahun 2021 yaitu sebesar 6228,80 DDD dan 0,8116 DDD/1000 penduduk/hari.
......The increase in the percentage of antimicrobial resistance (AMR) in Indonesia is relatively high and primarily caused by inappropriate use of antimicrobials, especially in healthcare services. One way to address AMR is by optimizing the use of antibiotics. Therefore, it is necessary to evaluate the use of antibiotics in healthcare facilities to ensure their optimal use. This study quantitatively evaluated antibiotic usage using the ATC/DDD method at the Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu during the period 2021. Data collection was done retrospectively using secondary data, specifically the Drug Use and Request Form (LPLPO) for 2021, obtained from the archives of the Puskesmas Kecamatan Jatinegara. The data were processed using Microsoft Excel 2022, categorized by antibiotic type, administration route, and WHO-established ATC classification. Subsequently, the total antibiotic strength used was calculated, and quantitative analysis was performed using the DDD/1000 inhabitants/day method. Based on the percentage of usage and DDD/1000 inhabitants/day values, the five most commonly used antibiotics were Amoxicillin (52.78%; 0.4284 DDD), Azithromycin (18.86%; 0.1531 DDD), Ciprofloxacin (8.08%; 0.0655 DDD), Cefadroxil (5.85%; 0.0475 DDD), and Doxycycline (5.09%; 0.0413 DDD). The total amount of antibiotics used at the Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu in 2021 was 6228.80 DDD and 0.8116 DDD/1000 inhabitants/day."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library