Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mulat Abdi Pitoyo
Abstrak :
Ada beberapa metode kontrol struktur dalam perencanaan struktur tahan gempa, salah satunya adalah sistem base isolation yang merupakan teknologi yang relatif baru di Indonesia. Dengan menggunakan base isolation, efek gempa akan direduksi melalui sistem yang fleksibel dan teredam. Fleksibilitas base isolation akan memperbesar periode struktur sehingga menjauhi periode getar predominan gempa dan redaman akan memperkecil amplitude respon struktur terhadap beban gempa. Untuk mengetahui kineria base isolation, penelitian dilakukan dalam 3 variasi. Variasi pertama merupakan variasi ketinggian struktur dengan menggunakan struktur beraturan 4, 6, dan 8 lantai serta menggunakan struktur tidak beraturan 8 lantai dengan loncatan bidang muka dari lantai 2, 4, dan 6 lantai. Variasi kedua dilakukan untuk mengetahui pengaruh karakteristik base isolation terhadap kinerjanya. Kekakuan horizontal dari Base isolation yang digunakan divariasikan sehingga menghasilkan periode isolator 1,5-3 detik. Sedangkan variasi ketiga merupakan variasi periode gempa dari 0,6-1,4 detik dengan menggunakan gempa sinusoidal. Dalam setiap variasi, perilaku dan respon struktur terisolasi dibandingkan dengan struktur terjepit. Perilaku dan respon struktur yang dianalisa meliputi: pola getar dan periode getar struktur, gaya geser tingkat, rasio simpangan antar tingkat, lendutan, percepatan total, dan gaya dalam elemen struktur. Dari hasil analisa, terlihat bahwa respon struktur terhadap beban gempa bumi dapat direduksi dengan memperbesar periode getar alami struktur sehingga menjauhi periode getar predominan gempa dan memperbesar redaman struktur. Base isolation cukup efektif dalam memperbesar periode getar alami struktur, khususnya struktur yang pendek. Efektivitas base isolation semakin berkurang seiring dengan bertambahnya ketinggian struktur karena periode struktur bertambah besar dengan bertambahnya ketinggian struktur. Struktur dengan bentuk yang berbeda namun memiliki periode yang hampir sama, jika menggunakan base isolation dengan karakteristik yang sama akan memiliki efektivitas yang hampir sama. Karakteristik base isolation mempengaruhi efektivitasnya. Semakin fleksibel base isolation yang digunakan maka akan semakin besar periode struktur terisolasinya sehingga kinerjanya semakin baik.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35237
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David
Abstrak :
Pada dasarnya pilar jembatan yang telah dirancang dengan baik biasanya akan memiliki ketahanan yang baik terhadap beban rencana, baik beban aksial maupun beban lateral. Namun berdasarkan standar desain dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 1727:2013, langkah perhitungan untuk beban lateral berupa beban hidrodinamika banjir masih belum jelas, terutama untuk kecepatan aliran di atas 3,05 m/s. Oleh karena itu, dikhawatirkan desain pilar yang telah dibangun selama ini belum melalui proses perhitungan desain yang matang. Hal ini perlu diwaspadai dan segera dicarikan solusi agar ketika terjadi bencana seperti banjir bandang batuan di kemudian hari, struktur siap menerima beban dinamis yang besar. Salah satu solusi yang coba diadopsi dalam penelitian ini adalah dengan meningkatkan ketahanan struktur pilar jembatan melalui dua pilihan yaitu dengan menambah ukuran diameter pilar atau dengan menambah jumlah dan menyesuaikan posisi pilar terhadap rentang horizontal volume kontrol aliran banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan langkah yang paling tepat untuk menahan aliran banjir bandang batuan melalui analisis respon struktural, seperti tegangan, regangan, deformasi, dan reaksi momen pada pilar. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan software ANSYS 2019 R1 sebagai alat pemodelan. Selain itu juga dibuat beberapa skenario pemodelan dengan variasi langkah peningkatan tahanan dan kerapatan aliran banjir untuk mendapatkan hasil yang benar dan logis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah memperbesar diameter pilar merupakan pilihan yang tepat dalam meningkatkan ketahanan struktur, dan semakin meningkatnya kerapatan aliran banjir akan meningkatkan nilai respon struktur yang terjadi pada pilar.
Basically, bridge piers that have been designed properly will usually have good resistance to design loads, both axial loads and lateral loads. However, based on the design standard in the Indonesian National Standard (SNI) 1727:2013, the calculation steps for lateral loads in the form of flood hydrodynamic loads are still unclear, especially for flow velocities above 3.05 m/s. Therefore, it is feared that the pillar designs that have been built so far have not gone through a mature design calculation process. This needs to be watched out for and immediately find a solution so that when a disaster occurs such as a flash flood of rocks in the future, the structure is ready to accept large dynamic loads. One of the solutions that is tried to be adopted in this study is to increase the resilience of the bridge pier structure through two options, namely by increasing the size of the diameter of the pillars or by increasing the number and adjusting the position of the pillars to the horizontal range of flood flow control volume. This study aims to find the most appropriate steps to withstand the flash flood flow of rocks through the analysis of structural responses, such as stress, strain, deformation, and moment reactions on the pillars. To achieve this goal, the ANSYS 2019 R1 software is used as a modeling tool. In addition, several modeling scenarios were made with variations in steps to increase resistance and flood flow density to get correct and logical results. The results showed that the step to increase the diameter of the pillars is the right choice in increasing the resilience of the structure, and the increasing flood flow density will increase the value of the structural response that occurs in the pillars.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraimond, George
Abstrak :
Skripsi ini membahas perilaku respon struktur terhadap pembebanan dinamik multi-eksitasi. Penelitian ini dilakukan melalui permodelan struktur dengan menggunakan program analisis struktur SAP2000. Analisis yang dilakukan adalah mempelajari perilaku respon struktur portal tiga dimensi di bawah pengaruh pembebanan multi-eksitasi akibat getaran mesin. Parameter yang disimulasikan adalah posisi beban, arah eksitasi beban, frekuensi getar beban, massa mesin, dan properti isolator. Melalui penelitian ini, faktor utama beban multi-eksitasi dapat dipelajari sehingga nantinya dapat menjadi acuan dalam proses penyederhanaan analisis struktural terhadap beban multi-eksitasi.
The focus of this study is the structure responses behaviour under multi-excitation loading. This research was conducted through structural modelling using SAP2000 structural analysis program. The analysis conducted was to learn about the behaviour of three-dimensional frame structure responses under multiexcitation loading due to vibrations from machineries. Parameters simulated in this research are loading position, loading direction, loading frequency, mass of the machine, and isolator properties. Through this research, main factors of multiexcitation loading can be investigated so they can be implemented as a reference in the structural analysis simplification under multi-excitation loading.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50640
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ponco Atmoko
Abstrak :
ABSTRAK
Bangunan Menara Syahbandar adalah salah satu bangunan tua yang dibangun pada tahun 1839. Bangunan ini merupakan salah satu Bangunan Cagar Budaya yang keberadaannya dilindungi oleh Undang-Undang dan wajib dilestarikan. Sistem struktur bangunan ini ialah struktur pasangan batu bata yang berfungsi sebagai penahan beban gravitasi dan penahan beban gempa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa respon bangunan Menara Syahbandar dengan pembebanan gempa riwayat waktu dengan tiga catatan gempa yaitu Pandeglang, Sukabumi, Tasikmalaya yang telah dimodifikasi sesuai ketentuan SNI 1726-2012 dan pembebanan response spektrum desain untuk wilayah gempa DKI Jakarta, dengan jenis tanah lunak SE . Penelitian dilakukan dengan menggunakan bantuan pemrograman komputer dengan pemodelan dinding sebagai elemen shell dan solid. Pengujian lapangan berupa pengujian mikrotremor dilakukan sebagai pembanding periode getar bangunan terhadap hasil pemodelan komputer. Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon seismik bangunan terhadap pembebanan gempa. Dari hasil penelitian, terjadi konsentrasi tegangan di sekitar bukaan jendela maupun pintu yang kemungkinan dapat terjadi kegagalan ketika terjadi gempa besar, terutama kegagalan geser.
ABSTRACT
Menara Syahbandar is one of the historical buildings built in 1839. This building is one of the Heritage Buildings whose existence is protected by law and must be preserved. This building structure system is a masonry structure that serves as a burden of gravity load and earthquake load resistance. This study aims to analyze the response of Menara Syahbandar tower with the loading of earthquake history with three earthquake records Pandeglang, Sukabumi, Tasikmalaya that have been modified in accordance with the provisions of SNI 1726 2012 and loading the design spectrum response for the earthquake area of DKI Jakarta with soft soil type SE . The study was conducted using the help of computer programming with wall modeling as a shell and solid element. Field testing in the form of microtremor testing is done as a comparison of the building vibration period to computer modeling results. The purpose of this research is to find out the seismic response of the building to earthquake loading. From the results of the research, there is a concentration of stress around the void, window or door openings when a large earthquake occurs.
2017
T49789
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tria Purnama Sari
Abstrak :
Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang menimbulkan kerugian yang sangat besar di dunia. Berbagai metode dikembangkan untuk dapat meningkatkan kemampuan struktur dalam menerima beban gempa. Salah satu cara mengurangi energi gempa yang diterima oleh struktur yaitu dengan menggunakan sistem base isolation. Sistem ini memisahkan gedung dengan tanah sehingga mencegah ditransfernya sebagian gerakan horizontal dari tanah akibat beban gempa ke struktur bangunan. Pada penelitian ini, base isolation menggunakan Low Damping Rubber Bearing yang digunakan sebagai peredam respon struktur. Sistem ini digunakan pada struktur bangunan bertingkat 5 lantai yang dianalisa secara linier dengan variasi beban gempa. Nilai kekakuan dari base isolation diambil dari nilai kekakuan struktur pada lantai di atas base isolation. Beban harmonik berupa percepatan berbentuk sinus dengan frekuensi dan amplitudo yang ditentukan, digunakan untuk pengecekan terhadap ketepatan kerja program yang dibuat. Dengan menggunakan program MATLAB akan didapatkan nilai perpindahan dari struktur awal dan struktur dengan base isolation akibat setiap beban gempa yang diberikan. Dari hasil perbandingan ini, dapat dievaluasi keefektifan penggunaan sistem base isolation pada struktur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa struktur yang menggunakan base isolation memiliki displascement yang sangat besar dibagian base isolation, sedangkan story drift yang terjadi pada lantai-lantai di atasnya kecil. Maka dapat disimpulkan bahwa base isolation dapat meredam respon struktur dari beban gempa. Sistem base isolation yang paling efektif digunakan pada studi kasus ini adalah base isolation yang memiliki nilai kekakuan seper lima puluh kekakuan pada lantai di atasnya.
Earthquake is one of natural disaster that caused huge loss. There are many researches that have been discovered and developed to strengthening the capability of structure when received the earthquake forces. One of the researches is base isolation system. This system separate the building and the ground motion, so that prevent the transfer of the ground motion by earthquake to upper structure. In this research, low damping rubber bearing is used as a damper of structural response. This system is applied in five-story building which analyzed linearly with some earthquake load. The stiffness of the base isolation is similar with the floor stiffness above the base isolation system. A harmonic load sine-shaped form of the acceleration with specified frequency and amplitudo, is used to check the accuracy of the program. Matlab program can obtain the displacement of the fixed-base structure and the isolated structure due to earthquake loads. The result of this comparison, can be evaluated effectiveness of the use of base isolation on the structure. The result shows that the base isolated structure have a very large displacement at the base isolation, while the story drift that occurred on the above floors is very small. So it can be concluded that the base isolation structure can be muted response from the burden of the earthquake. The effective base isolation that used in this research is the base isolation which stiffness is 2% from the floor above.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50510
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library