Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andry Kelvianto
"Gangguan psikiatri meningkatkan risiko penderitanya mengalami obesitas dan sindroma metabolik akibat interaksi faktor genetik, lingkungan, gejala penyakit psikiatri dan pengobatannya. Pengaturan asupan makan dan perubahan pola hidup tetap menjadi tatalaksana awal pada pasien dengan gangguan psikiatri. Penggunaan metformin telah disarankan dalam studi sebagai adjuvan dalam tatalaksana berat badan pada pasien gangguan psikiatri terutama yang menggunakan obat psikiatri dalam jangka panjang. Empat pasien rawat inap dengan gangguan psikiatri dipantau selama perawatan dan sebulan setelah rawat jalan dengan kontak per minggu. Dilakukan pencatatan masalah subjektif, objektif, riwayat peningkatan berat badan, riwayat pengobatan pola asupan serta pengukuran antropometri dan komposisi tubuh. Pola asupan harian dan 24 jam terakhir dikumpulkan dengan metode FFQ semi kuantitatif dan 24h dietary recall. Perencanaan terapi medik gizi dilakukan dengan restriksi kalori, peningkatan asupan protein, penyesuaian asupan karbohidrat, motivasi melakukan aktivitas fisik yang cukup dan pemberian metformin dengan dosis bertahap. Tiga pasien memiliki status gizi obes 2, 1 pasien memiliki status gizi obes morbid yang disertai massa lemak yang tinggi dan massa otot yang rendah. Seluruh pasien memiliki lingkar pinggang diatas normal, kadar kolesterol total, LDL yang tinggi dan HDL yang rendah. Tiga pasien tidak mematuhi preskripsi selama perawatan. Setelah rawat jalan, dua pasien memiliki caregiver yang memberikan pemantauan dan motivasi yang baik terhadap pasien selama sebulan dan terdapat penurunan berat badan, penurunan lingkar pinggang, dan perbaikan komposisi tubuh. Terapi medik gizi pada pasien dengan gangguan psikiatri membutuhkan kerjasama dengan caregiver agar dapat bermanfaat bagi pasien.

Patients with psychiatric disorders experienced an increased risk of obesity and metabolic syndrome due to genetic, environmental, disease symptoms and medication factor. Diet and lifestyle modification remained the firstline modalities for management of obesity in patients with psychiatric disorders. Metformin as an adjuvant therapy is recommended for preventing weight gain in patients especially with long-time psychiatric medication usage. Four inpatients with various psychiatric disorders were monitored during hospital stay and one month after discharge with weekly contact for monitoring. Subjective symptoms and objective signs, including history of weight gain, psychiatric medication history, intake pattern, anthropometric and body composition measurements were recorded. Daily intake pattern and 24 hour food intake were recorded and analyzed with semi-quantitative FFQ method and 24h food recall, respectively. Energy restriction, adjustment of protein and carbohydrate intake, physical activity encouragement and oral metformin administration with increasing dose were implemented in all patients. Three patients were grade 2 obese, one patients was morbidly obese with high fat mass and low muscle mass. All patients showed an increased waist circumference, high total cholesterol and LDL level, and low HDL level. Three patients failed to comply with nutrition prescription. After discharge, two patients had a supportive caregivers that gave an adequate monitoring and encouragement. Weight loss, reduced waist circumference, and better body compositition were found in 2 patients with supportive caregivers. Medical nutrition therapy on patient with psychiatric disorder will benefit greatly from supportive caregiver to bring benefit for patients."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edenia Saumi
"Hiperglikemia merupakan gejala metabolik berupa peningkatan glukosa darah melebihi batas normal, yang dikaitkan dengan diabetes melitus (DM). Modifikasi gaya hidup yang lebih sehat, seperti dilakukannya restriksi kalori dengan metode fasting-mimicking diet (FMD) dapat dilakukan sebagai alternatif pendekatan untuk pengendalian DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh FMD berbahan nabati yang tersedia di Indonesia, terhadap kadar glukosa darah dan resistensi insulin. Penelitian dilakukan terhadap tikus jantan galur Sprague-Dawley model hiperglikemia yang dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan (n=16), yakni kelompok hiperglikemia (high fat diet[HFD]-streptozotosin[STZ] 35 mg/kgBB dan CMC Na 0,5%), kelompok metformin (HFD-STZ 35 mg/kgBB dan metformin 250 mg/kgBB), kelompok FMD (HFD-STZ 35 mg/kgBB dan FMD), dan kelompok normal diet (ND) (CMC Na 0,5%). Pemberian perlakuan dilakukan selama 28 hari. Tikus dilakukan pengecekan glukosa darah puasa (GDP) dan berat badan setiap minggu perlakuan dan dikorbankan untuk diambil sampel darahnya setelah perlakuan berakhir. Homeostasis model assessment of insulin resistance (HOMA-IR) digunakan untuk mengukur resistensi insulin. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar GDP dengan adanya pemberian FMD, walaupun tidak terdapat perbedaan signifikan antara GDP pra-perlakuan dengan GDP minggu ke-4 perlakuan (p>0,05). Hasil penelitian juga menunjukkan nilai HOMA-IR kelompok FMD mendekati nilai HOMA-IR kelompok ND dan lebih rendah secara signifikan dibandingkan nilai HOMA-IR kelompok hiperglikemia (p<0,05), yang berarti pemberian FMD pada tikus hiperglikemia menghasilkan tingkat resistensi insulin yang lebih rendah dibandingkan dengan tikus hiperglikemia yang tidak diberikan FMD. Sebagai kesimpulan, pemberian FMD dapat menurunkan GDP dan menghasilkan tingkat resistensi insulin yang lebih rendah pada tikus model hiperglikemia.

Hyperglycemia is a metabolic symptom in the form of an increase in blood glucose exceeding normal limits, which is associated with diabetes mellitus (DM). Healthy lifestyle modifications, such as calorie restriction with the fasting-mimicking diet (FMD) method, can be used as an alternative approach to controlling type 2 diabetes. This study aims to determine the effect of FMD using plant-based ingredients available in Indonesia on blood glucose levels and insulin resistance. The study was conducted on male rats of the Sprague-Dawley strain model of hyperglycemia, which were divided into 4 treatment groups (n = 16), namely the hyperglycemic group (high fat diet [HFD]-streptozotocin [STZ] 35 mg/kgBW and CMC Na 0.5%), the metformin group (HFD-STZ 35 mg/kgBW and metformin 250 mg/kgBW), the FMD group (HFD-STZ 35 mg/kgBW and FMD), and the normal diet (ND) group (CMC Na 0.5%). The treatment was carried out for 28 days. Rats were checked for fasting blood glucose (FBG) and body weight every week of treatment and sacrificed for blood samples after the treatment ended. Homeostasis model assessment of insulin resistance (HOMA-IR) was used to measure insulin resistance. The results showed a decrease in FBG levels with the administration of FMD, although there was no significant difference between pre-treatment FBG and FBG at the 4th week of treatment (p>0,05). The results also showed that the HOMA-IR value of the FMD group was close to the HOMA-IR value of the ND group and was significantly lower than the HOMA-IR value of the hyperglycemic group (p<0,05), which means that administering FMD to hyperglycemic rats resulted in lower levels of insulin resistance than the hyperglycemic rats that were not given FMD. In conclusion, administration of FMD can reduce FBG and result in lower levels of insulin resistance in hyperglycemic rats."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library