Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afridesta Kurnia Stary
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S9804
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Rahardjo
"Pasar modal merupakan wahana bertemunya pihak-pihak yang membutuhkan dana bagi kepentingan pembiayaan perusahaan dengan pihak-pihak yang memiliki surplus dana, baik dalam jangka menengah dan panjang. Bursa Efek Jakarta (BEJ) - The Newly Emerging Money and Stock Market - diharapkan dapat memainkan dun peranan penting bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu : (1) pengerahan dana bagi sektor swasta, dan (2) alternatif financial asset holdings bagi masyarakat. Untuk itu, Pemerintah mengeluarkan Paket Kebijaksanaan Desember 1987 (PAKDES I) dan kemudian disusul Paket Kebijaksanaan Desember 1988 (PAKDES II) dengan harapan agar terwujud bursa efek yang lebih dinamis dan lebih memberikan kepastian perlindungan hukum bagi semua pelaku yang terlibat didalamnya.
Hal utama yang menjadi kunci penilaian perusahaan yang go-public adalah hubungan positif antara risiko dengan tingkat keuntungan yang di syaratkan . Pada umumnya, investor memiliki sifat tidak menyukai risiko. Mereka akan menuntut tingkat keuntungan lebih besar bila menghadapi peluang investasi yang risikonya lebih tinggi. Meskipun suatu peluang investasi tertentu itu tidak mengandung risiko, para investor tetap mensyaratkan suatu tingkat keuntungan tertentu_HaI ini dikarenakan oleh adanya konsep nilai waktu uang (time value of money), misalnya inflasi.
Suatu hal yang wajar bahwa investor sangat memperhatikan faktor keuntungan dan risiko dari sekumpulan investasi yang dilakukannya (Portfolio). Teori portfolio berkaitan dengan pemilihan portfolio optimal oleh rasional risk-averse investor. Sedangkan teori capital market berkaitan dengan implikasi perubahan harga saham yang dipengaruhi oleh ekspektasi investor. Kedua teori ini memberikan suatu pola spesifikasi dan pengukuran risiko investasi saham dan pula menjelaskan hubungan antara expected security return dan risk.
Systematic risk dari individual security merupakan proporsi dari total risk yang tidak dapat dikurangi dengan cara mengkombinasikan antara suatu saham dengan saham lainnya dalam suatu diversifikasi portfolio - biasanya dinotasikan dengan beta (0). Saham-saham dengan systematic risk yang lebih tinggi cenderung akan dilirik oleh investor asalkan ia mampu memberikan expected return yang lebih tinggi pula. Akibatnya, saham-saham dengan nilai beta tinggi cenderung bernilai rendah di pasar.
Studi ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang significant antara expected return wham individual (Rit) dengan expected market return (Rmt). Selain itu, ingin membuktikan apakah hubungan antara expected return saham individu (RXt) dengan risikonya (8i) mengikuti hubungan yang drlelnckari oleh Security Market Line (SML} dalam Capital Asset Pricing Model (CAPM).
Metode yang digunakan dalam studi ini mengacu pada metode yang pernah dilakukan oleh Black-Jensen-Scholes (1972) , yakni meliputi analisis time series regression dalam bentuk market model dan analisis cross sectional. Analisis time series regression digunakan untuk mengetahui seberapa jauhkah hubungan antara expected return saham individu (Rit) dengan expected market return (Rrnt). Sedangkan analisis cross sectional digunakan untuk membuktikan apakah hubungan antara expected return saham individu (Rit) dengan systematic risk (Di) mengikuti hubungan yang dijelaskan oleh SML dalam CAPM Jumlah sampel yang digunakan terdiri dan $0 saham perusahaan go-public di BEJ. Data yang digunakan berupa data harga saham mingguan, Index Harga Sahara Gabungan (IHSG) mingguan, serta dividend dan/atau bonus shares dari masing-masing sampel yang terhitung mulai dan Januari 1991 sampai Desember 1993.
Hasil analisis membuktikan bahwa terdapat hubungan yang significant antara Rit dengan Rmt Selain itu, hubungan antara RI! dengan Jai di BET tidak mengikuti hubungan yang dijelaskan oleh SML dalam CAPM Hal ini memberi implikasi bahwa harga saham yang terbentuk di BEJ tidak mencerminkan keadaan yang sebenamya. Selain itu, secara makro ekonomi, sensitivitas IHSG tidak dapat dipakai sebagai indikator sensitivitas kegiatan industri dalam perekonomian nasional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranggalawe Istifajar Rullinda
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah diversifikasi portofolio pada saham syariah di Indonesia dan Malaysia dapat memberikan benefit berupa pengurangan resiko yang diterima investor, serta untuk melihat apakah faktor makroekonomi mempengaruhi return portofolio saham syariah secara signifikan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan melihat adanya size effect dan profitability effect dalam saham syariah di Indonesia dan Malaysia, mengukur koefisien korelasi Pearson antara masing-masing portofolio saham syariah lintas negara serta menguji pengaruh faktor makroekonomi terhadap return portofolio saham syariah Penelitian ini menggunakan sampel emiten dengan jumlah lebih dari 500 emiten di Indonesia dan Malaysia.
Hasil penelitian yang ditemukan di antaranya adalah terkonfirmasi adanya size effect dan profitability effect serta korelasi lemah hingga menengah pada portofolio saham syariah di dua negara tersebut. Selain itu, nilai tukar dan indeks saham komposit teruji sebagai variabel makroekonomi yang signifikan mempengaruhi return portofolio saham syariah di Indonesia dan Malaysia.
......This study is aimed to evaluate whether portfolio diversification on sharia stock in Indonesia and Malaysia could benefit the investor by minimiziing portfolio risk. Hypothesis testing is done by seeing if there any size effect or profitability occurences on sharia stocks in Indonesia and Malaysia, measuring Pearson correlation between each sharia stock portfolio on cross country basis and estimating the exposure of macroeconomic factor against sharia stock portfolio return. This study also uses sample consisting of more than 500 stocks in Indonesia and Malaysia.
The result of the study therefore confirms the existence of size effect, profitability effect and weak to medium correlation on sharia stock portfolio return on both countries. Additionally, exchange rate and composite stock index are also confirmed as macroeconomic variable with significant exposure on sharia stock portfolio return in Indonesia and Malaysia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arryn Fairuz Permadina
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh volume perdagangan dan turnover dalam menginvestigasi kinerja portofolio saham dari berbagai investment styles. Investment styles tersebut antara lain adalah value vs growth price to book ratio , small vs large market cap dan winner vs loser momentum by the previous 6-month return . Penelitian menggunakan sampel perusahaan yang tercatat dalam Indeks Kompas 100 dan Largest 200 IHSG periode 2008 ndash; 2015. Berdasarkan metode purposive sampling, jumlah perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 76 perusahaan dari Indeks Kompas 100 dan 96 perusahaan dari Largest 200 IHSG. Variabel dependen yang digunakan adalah return portofolio saham. Variabel Independen yang digunakan adalah volume perdagangan dan turnover. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda, dengan model regresi CAPM, Fama French Three Factors, dan Carhart Four Factor. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data harian. Hasil regresi menunjukkan bahwa; 1 Portofolio saham heavily traded stocks memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan less heavily traded stocks, 2 Volume perdagangan dan turnover dapat dijadikan proksi untuk kinerja portofolio saham.

This study aims to analyze the effect of trading volume and turnover measurement to investigate stock portfolios performance of various investment styles. The investment styles include value vs growth price to book ratio , small vs large market capitalization, and winner vs loser momentum by the previous 6 month returns. This study uses data of listed firms in KOMPAS 100 Index and Largest 200 IHSG for the period of 2008 ndash 2015. Based on purposive sampling method, the number of companies used as the sample in this study is 76 companies from Kompas 100 Index and 96 companies from Largest 200 IHSG. The dependent variable used in this study is stock portfolio returns. The independent variables used in this study are trading volume and turnover. The hypothesis testing was performed using multiple regression analysis, such as CAPM, Fama French three factor, and Carhart Four Factor regression model. The data used in this study are daily data. The regression results indicate that 1 The heavily traded stock portfolios have better performance than the less heavily traded stock portfolios, 2 Trading volume and turnover can be used as a proxy to determine the performance of stock portfolios."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S66273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library