Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanna
"ABSTRAK
Proses gas sweetening dilakukan terhadap gas alam sebagai solusi untuk menghilangkan gas H2S dan CO2, salah satu caranya adalah dengan penambahan metildietanolamina (MDEA). MDEA selama digunakan dalam proses pemurnian gas dapat menyerap air sehingga menyebabkan konsentrasi MDEA menurun. Untuk meregenerasi larutan MDEA encer menjadi larutan yang pekat kembali, digunakan metode reverse osmosis (RO). Pada penelitian ini telah berhasil dilakukan proses penghilangan air dari larutan MDEA encer menggunakan sistem RO dengan satu membran poliamida komersil, menggunakan flow restrictor 800 mL/menit. Variasi temperatur feed dilakukan pada suhu 200, 290, dan 360 C. Larutan MDEA 1%, 3%, dan 5% v/v diregenerasi dalam waktu masing-masing 1 jam, 3 jam, dan 4 jam. Berdasarkan pengukuran konsentrasi MDEA dengan refraktometer, didapati bahwa penggunaan flow restrictor 800 mL/menit dalam sistem RO mampu memekatkan larutan MDEA 1% v/v menjadi 1,8% v/v dengan faktor pemekatan 1,59. Suhu yang efektif digunakan untuk sistem RO yang telah dilakukan adalah 290C atau suhu ruang, karena dapat memekatkan larutan MDEA 1,13% v/v menjadi 1,8% v/v. Kemudian, semakin lama waktu regenerasi maka semakin besar konsentrasi MDEA dalam konsentrat yang dihasilkan. MDEA 1% v/v dalam waktu 1 jam dapat dipekatkan hingga 6,46% v/v. MDEA 3% v/v dalam waktu 3 jam dapat dipekatkan hingga 9,45% v/v dan MDEA 5% v/v dalam waktu 4 jam dapat dipekatkan hingga 10,79% v/v. Dengan SEM dapat diketahui kerusakan struktur poliamida yang dialami membran.

ABSTRAK
Gas sweetening processes is applied to the natural gas as a solution of removing H2S and CO2 gasses, one of them is by adding methyldiethanolamine (MDEA). MDEA during used in the gas sweetening process can absorb water, and the MDEA concentration will be decreased. For regenerating MDEA dilute solution into its former concentration, reverse osmosis (RO) method is used. In this research, water removal process was conducted by RO process using polyamide commercial membrane, under 800mL/min flow restrictor. The feed temperatures were varied 200, 290, dan 360 C. MDEA 1%, 3%, and 5% v/v solution was regenerated in 1 hour, 3 hours, and 4 hours, respectively. Based on determination of MDEA concentration using refractometer, discovered that under 800 mL/min flow restrictor RO system can concentrate MDEA 1% v/v solution into 1,8% v/v with concentrate factor of 1,59. Effective temperature that used in this RO system is 290C or room temperature, because it can concentrate MDEA 1,13% v/v solution into 1,8% v/v. Then, increasing of regeneration time can increase the concentration of MDEA solution in the product of concentrate. MDEA 1% v/v solution in 1 hour can be concentrated up to 6,46% v/v. MDEA 3% v/v solution in 3 hours can be concentrated up to 9,45% v/v and MDEA 5% v/v solution in 4 hours can be concentrated up to 10,79% v/v. The damage of polyamide membrane structure is known by SEM analysis."
2016
S63694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfia Shofi Albi
"Air limbah dari industri tahu, sebagai salah satu sumber pencemaran air di Indonesia, membutuhkan metode pengolahan yang efektif untuk memenuhi standar peraturan pemerintah. Dalam penelitian ini, pengolahan air limbah dari industri tahu menggunakan kombinasi proses koagulasi-flokulasi dengan teknologi Mikrofiltrasi (MF) dan Osmosis Balik (RO). Tawas digunakan sebagai koagulan dengan variasi dosis antara 100 ppm hingga 800 ppm untuk menentukan dosis optimal. Tekanan trans-membran (TMP) optimal pada membran ditentukan dengan menggunakan variasi 1 bar, 1,5 bar, dan 2 bar pada proses MF, dan 4 bar, 5 bar, 6 bar pada proses RO. Air limbah tahu awal memiliki pH, padatan terlarut total (TDS), padatan tersuspensi total (TSS), kekeruhan, Chemical Oxygen Demand, dan Biological Oxygen Demand (BOD) pada kisaran 3,5-5, 2130-2357 mg / L, 312-780 mg / L, 370-826 FAU, 6135-8879 mg / L, dan 4200-6765. Hasilnya menunjukkan bahwa dosis tawas optimal adalah 300 ppm, TMP optimum MF adalah 1,5 bar, dan 6 bar untuk RO. Hasil akhir telah memenuhi standar peraturan pemerintah. Oleh karena itu, kombinasi ini efektif dalam mengurangi parameter yang sesuai dengan standar air limbah tahu.

Wastewater from tofu industry, as one of the water pollution sources in Indonesia, needs an effective treatment method in order to meet the government regulation standard. In this research, the treatment for wastewater from tofu industry is using a combination of coagulation-flocculation process with Microfiltration (MF) and Reverse Osmosis (RO) technology. Alum is used as the coagulant with variation of dose between 100 ppm to 800 ppm in order to find the optimum dose. Optimum transmembrane pressure in the membrane technology was determined by using a variation of 1 bar, 1.5 bar, and 2 bar at MF process, and 4 bar, 5 bar, 6 bar at RO process. The initial tofu wastewater has pH, total dissolved solid (TDS), total suspended solids (TSS), turbidity, Chemical Oxygen Demand (COD), and Biological Oxygen Demand (BOD) in the ranges of 3.5-5, 2130-2357 mg /L, 312-780 mg /L, 370-826 FAU, 6135-8879 mg /L, 4200-6765, respectively. The result shows that the optimum alum dose was 300 ppm, the optimum TMP of MF is 1.5 bar, and 6 bar for RO. The final product has meet the government regulation standard; therefore, this combination is effective in reducing all the parameters for tofu wastewater standard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safarudin Gazali
"ABSTRAK
Kebutuhan akan air bersih atau air minum semakin hari semakin tinggi sejalan dengan perkembangan penduduk dan kota. Tetapi kebutuhan ini tidak seimbang dengan penyediaan air tersebut, karena pengadaan kebutuihan air bersih membutuhkan waktu yang lama dan investasi yang besar akibat tingkat pencemaran sudah tinggi. Keadaan ini menyebabkan penyediaan air bersih sudah sulit.
Untuk menjawab kondisi tersebut, maka perlu menemukan suatu metoda yang sederhana dan memanfaalkan air yang tidak layak untuk air bersih atau air minum yaitu air tanah yang mengandung garam akibat resapan air iaut. Nletoda atau sistem yang dipilih adalah sistem reverse osmosis. Sistem reverse osmosis dipilih karena instalasi oukup sederhana, investasi yang tidak terlalu mahal, dan dan mudah dirancang dan dirakit.
Keunggulan lain dari sistem reverse osmosis yaitu dapat menurunkan kadar garam sehingga air menjadi tawar, juga membuat air menjadi soft. Diharapkan juga membran yang terdapat pada sistem reverse osmosis dapat menahan mikroorganisme yang membahayakan manusia.
Alat pengolah yang menggunakan sistem reverse osmosis ini terdiri dari membran, pompa tekanan tinggi, dan peralatan pendukung Iainnya. Membran RO memiliki syarat tertentu untuk digunakan, maka air baku harus mengalami pengoiahan awal terlebih dahulu sebelum diianiutkan ke sistem reverse osmosis.
Alat pengolah ini dapat dijadikan saiah satu altematif pemecahan masalah Iingkungan terutama masaiah pengadaan air bersih atau air minum.

"
1996
S36685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Septia Nugraha
"Pabrik pengolahan air limbah ini berada di 594 km timur dari Perth di kota Kalgoorlie. Region ini dikenal dengan industri pertambangan emas, yang diketahui mengggunakan jumlah air yang besar dan jejak lingkungan yang ditinggalkan. Hasil riset dari CSIRO mengatakan bahwa operasional tambang emas membutuhkan lebih dari 250ML air untuk memproduksi 1 ton emas. Selain itu, situasi pertambangan emas saat ini di Kalgoorlie meninggalkan efek yang cukup drastic pada lingkungan sekitar. Di Kalgoorlie terdapat 26 sumber air yang dipergunakan untuk industri pertambangan. Selain itu, bendungan yang dipergunakan untuk menyimpan air hasil proses berbahaya bagi lingkungan sekitar. Tujuan utama dari pabrik ini merupakan untuk mendapatkan air proses pertambangan dari industri pertambangan emas untuk diolah kembali agar dapat dipergunakan kembali. Air yang dihasilkan akan menjadi 80% kelas C dan 20% kelas B.

The wastewater treatment plant (WWTP) is located 594km east of Perth in the town of Kalgoorlie. This region has a prolific gold mining industry, an industry well known for its large water consumption and large environmental footprint. Research from CSIRO found that a gold mine operation requires over 250ML of water to produce a single tonne of gold. Moreover, current gold mining operations over the last few decades have devastated the natural landscape and quality of local waterways through the excessive sourcing of water from ground water reserves. There are a total of twenty-six operational bore fields in Kalgoorlie to supply water to all mining operations. Furthermore, tailing dams used to store processed mine water have caused further damage to waterways through the continual seepage back into underground reserve which has affected drinking water supplies. The sum of this reported damage over many years, further exacerbated by the call for more sustainable mining operations has allowed Gold Wastewater to see the benefits and longevity of investing in the area. Ultimately, the main purpose of the plant is to receive mine tailings from local gold mining operations, to process the tailings water up to re-use quality, and to return this water to the same mine operations in large quantities thus reducing the load on local water supplies. The water to be returned to mining operations will fall under Class C and will make up 80% of the water produced. The remaining 20% of water will undergo further processing to Class B, available for watering of parks, gardens and sports facilities, supporting the green vision of Kalgoorlie’s community."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titiek Ujianti Karunia
"Neraca air baku DKI Jakarta terdiri dari kebutuhan dan ketersedian air baku yang ada di DKI Jakarta. Jumlah penduduk yang semakin bertambah dan perubahan tata guna lahan hingga tahun 2030 menyebabkan kebutuhan air bertambah setiap tahunnya. Strategi potensi sungai Cisadane dan Citarum, panen hujan dan reverse osmosis menjadi sumber daya alternatif untuk menambah ketersediaan air baku. Jumlah defisit air baku setelah diaplikasikannya strategi ini berkurang 37.3% dari tahun 2010 sebesar 9661.536 l/det menjadi 3604.931 l/det pada tahun 2030. Untuk menghilangkan defisit air baku diperlukan tambahan altenatif sumber daya air lainnya berupa Waduk Ciawi dan IPA Buaran III

DKI Jakarta water balance consists of the demaind and supply water in DKI Jakarta. Number of gowing population and the changes in landuse through 2030 led the demaind of water grow every year. Strategy of potential Cisadane and Citarum river; rain harvesting; and reverse osmosis are the alternative to increase the supply of water. The amount of water deficit after this strategy apllied was reduced 37.3% from 2010 amounted 9661.536 l/s to 3604.931 l/s in 2030. To eliminate the deficit of water required additional alternative from other water resources such as Ciawi reservoir and IPA Buaran III"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46602
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramdha Berlian Syafaat
"Minyak nilam yang disuling dari Pogostemon cablin Benth. merupakan salah satu minyak atsiri yang mempunyai peran penting sebagai bahan baku pengikat minyak atsiri lain dalam kegiatan industri. Mutu minyak nilam ditentukan oleh sifat fisika-kimia dan faktor yang paling menentukan mutu dan kualitas adalah kadar patchouli alkohol PA . Pada penelitian ini dilakukan peningkatan mutu minyak nilam dengan menggunakan sistem reverse osmosis dibandingkan dengan metode distilasi. Membran yang digunakan pada sistem reverse osmosis adalah membran poliamida. Terdapat variasi tekanan pada sistem reverse osmosis berdasarkan flow rate yang digunakan. Kondisi operasi optimum pada sistem reverse osmosis yaitu pada tekanan 145,6 Psi dengan flow rate 25 mL/menit dengan sistem kontinu. Interaksi yang terjadi antara membran dengan patchouli alkohol yaitu melalui ikatan hidrogen. Pada metode distilasi, variasi terhadap temperatur dan durasi distilasi diaplikasikan pada contoh minyak nilam. Parameter uji mutu minyak nilam pada penelitian ini adalah penentuan warna secara visual, penentuan berat jenis, penentuan indeks bias, dan kadar relatif patchouli alkohol dengan kromatografi gas mass spectrometry. Hasil analisis menunjukan bahwa terjadi peningkatan kadar patchouli alkohol sebesar 47,55 pada permeat dengan menggunakan sistem reverse osmosis bila dibandingkan dengan kadar relatif patchouli alkohol pada contoh minyak nilam awal dan hasil distilasi berturut-turut sebesar 30,12 dan 10,72 .

Patchouli oil derived from Pogostemon cablin Benth. is one of the essential oil that has an important role as a fixative raw material for other essential oils. Patchouli oil quality is determined by the physico chemical properties of the oil and the most decisive factor quality of patchouli oil is the content of patchouli alcohol PA . In this research, to improve the quality of patchouli oil was conducted by reverse osmosis system compared with distillation method. The membran used in the reverse osmosis system is polyamide membran. Variations in pressure on reverse osmosis system based on the flow rate which is applied to the system. The optimum operating condition on the reverse osmosis system was found at the pressure of 145.6 Psi with a flow rate of 25 mL min under continuous system. The interaction between membran with patchouli alcohol is through the hydrogen bonding. Then, variations in temperature and duration of distillation are applied to the sample of patchouli oil. In this study, the quality of patchouli oil was determined by visual color, specific gravity, refractive index, and the content of patchouli alcohol by gas chromatography mass spectrometry. The analysis results showed that the patchouli alcohol content in the permeate obtained by reverse osmosis system was 47.55 compared to 30.12 and 10.72 which were obtained from the initial of patchouli oil and redistillation process."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S69774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdillah Winata
"Penurunan kualitas air laut menjadi masalah SWRO Ancol sehingga menyebabkan terjadinya penurunan performa instalasi dalam menghasilkan air yang memenuhi baku mutu Permenkes No 2 Tahun 2023. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air baku dan air produksi melalui evaluasi performa unit di SWRO Ancol serta menganalisis terhadap peraturan yang berlaku, dan memberikan rekomendasi sesuai dengan hasil evaluasi. Penelitian dilakukan dengan menguji parameter pH, kekeruhan, ammonia, COD, TDS, konduktivitas lalu membandingkan dan menganalisisnya berdasarkan persentase penyisihan. Pengambilan sampel di intake dan outlet proses flokulator-dissolve air flotation (DAF), automatic filter screen (AFS) – Ultrafiltrasi (UF), dan reverse osmosis (RO) pada pagi, siang, dan sore di tiap titik kemudian dicampurkan untuk mengetahui rata-rata kualitas air dalam satu hari. Hasil menunjukkan flokulator-DAF dan AFS – UF tidak ditujukan dalam menyisihkan TDS berturut-turut 6% dan 5% tetapi optimal menyisihkan amonia berurutan 25% dan 45% sedangkan dalam menyisihkan kekeruhan dan COD kurang optimal dengan penyisihan kekeruhan berurutan 44% dan 29%, COD berturut-turut 6% dan 7%, RO bekerja optimal dalam menyisihkan kekeruhan, dan konduktivitas dengan 100% dan 94% sedangkan TDS hanya 95%. Rekomendasi yang diberikan adalah modifikasi unit flokulator dan memindahkan lokasi intake sebagai upaya mengembalikan kinerja instalasi dalam memproduksi air yang sesuai dengan baku mutu Permenkes No 02/2023

The decline in seawater quality has become a problem for SWRO Ancol, causing a decrease in installation performance in producing water that meets the quality standards of Permenkes No. 2 of 2023. This study aims to analyze the quality of raw water and production water through unit performance evaluation at SWRO Ancol and analyze against applicable regulations, and provide recommendations according to the evaluation results. The research was conducted testing the parameters of pH, turbidity, ammonia, COD, TDS, conductivity and then comparing and analyzing them based on percentage removal. Sampling in intake and outlet of the flocculatordissolve air flotation (DAF), automatic filter screen (AFS) - Ultrafiltration (UF), and reverse osmosis (RO) processes in the morning, afternoon, and evening at each point was then mixed to determine the average water quality in a day. The results showed that the flocculator-DAF and AFS-UF were not aimed removing TDS with 6% and 5% respectively but optimally removed ammonia with 25% and 45% respectively while in removing turbidity and COD less optimal with removal of turbidity with 44% and 29% respectively, COD with 6% and 7% respectively, RO worked optimally in removing turbidity, and conductivity with 100% and 94% while TDS was only 95%. Recommendation is modify flocculator unit and move intake location as effort to restore performance of installation in producing water that is in accordance with quality standards of Permenkes No. 02/2023."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masarah Alda Bey
"Teknologi balik akan digunakan untuk memurnikan air laut menjadi air bersih di daerah pesisir Jakarta Utara.Proses osmosis balik ini menggunakan membran semipermeable sehingga dapat dihilangkan berbagai jenis molekul dan ion yang didalamnya terdapat bakteri dan zat yang berbahaya sebelum akhirnya menjadi air tawar yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Kapasitas disainnya adalah sebesar 160.000 liter air baku atau sekitar 40% hasil air bersih (64 000 lt). Hasil disainnya akan dilakukan analisis keekonomiannya untuk menentukan kelayakannya secara ekonomi.

Reverse osmosis technology will be used to purify seawater into clean water in the coastal areas of North Jakarta. This reverse osmosis process uses semipermeable membranes so that various types of molecules and ions can be removed which contain harmful bacteria and substances before they become fresh water which can be used to daily needs. The design capacity is 160,000 liters of raw water or about 40% of clean water (64 000 lt). The results of the design will be an economic analysis to determine its economic feasibility."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eurika Putri Andita
"Penyediaan air melalui Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Kelurahan Pulau Panggang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dimulai pembangunannya pada tahun 2018. Pada tahun 2019 diserahkan pengelolaannya kepada PAM Jaya. Penyediaan air seringkali harus di ikuti dengan subsidi karena kemampuan dan/atau kesediaan membayar masyarakat yang rendah. Hal inipun terjadi dengan penyediaan air dengan sistem SWRO. Saat ini masih diberlakukan tarif subsidi sebagaimana tertuang dalam Peraturan Gubernur DKI  Jakarta Nomor 57 Tahun 2021 tentang Tarif Air PAM Jaya. Penelitian ini bertujuan menganalisis kesediaan untuk membayar (WTP) masyarakat di Kelurahan Pulau Panggang terhadap penyediaan air SWRO. Metode pelaksanaan kegiatan dimulai dengan observasi dan wawancara kepada instansi terkait. Juga dilakukan penyebaran kuesioner kepada 110 masyarakat yang yang dalam 3 (tiga) bulan terakhir secara rutin menggunakan SWRO. Hal ini bertujuan agar dapat memberikan gambaran dari sebuah populasi. Saat ini masyarakat masih belum optimal dalam menggunakan SWRO. Kebutuhan harian masih dipenuhi oleh penyediaan dari sumur, penmapungan air hujan dan BWRO. Nilai rata-rata WTP SWRO sebesar Rp.1.368,349. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah pendapatan rumah tangga, jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan. Faktor pendapatan rumah tangga dan tingkat pendidikan berpengaruh positif secara signifikan terhadap nilai WTP. Faktor jenis pekerjaan berpengaruh negatif secara signifikan terhadap nilai WTP.

Water supply through Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) in Panggang Island Subdistrict by the DKI Jakarta Provincial Government began construction in 2018. In 2019, management was handed over to PAM Jaya. Water supply often has to be accompanied by subsidies because the community's ability and/or willingness to pay is low. This also happens with water supply using the SWRO system. Currently, subsidy rates are still being applied as stated in DKI Jakarta Governor Regulation Number 57 of 2021 concerning PAM Jaya Water Tariffs. This research aims to analyze the willingness to pay (WTP) of the community in Panggang Island Subdistrict for the provision of SWRO water. The method of implementing activities begins with observation and interviews with related agencies. Questionnaires were also distributed to 110 people who had regularly used SWRO in the last 3 (three) months. This aims to provide an overview of a population. Currently, people are still not optimal in using SWRO. Daily needs are still met by provision from wells, rainwater storage and BWRO. The average SWRO WTP value is IDR 1,368,349. The influencing factors are household income, type of work and level of education. Household income and education level factors have a significant positive effect on the WTP value. The type of job factor has a significant negative effect on the WTP value.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winarsita Gilang Sotyaji
"ABSTRAK
Dalam skripsi ini, dibuat pengendali otomasi prototipe sistem penjernihan air Reverse Osmosis berskala menengah yang dapat diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan air pada daerah berpenduduk yang tidak terlalu luas, rumah sakit, hotel, atau gedung perkantoran pada wilayah yang sulit mendapatkan akses air bersih. Sistem yang diajukan menggunakan fitur Human Machine Interface HMI untuk mempermudah proses input setpoint, proses pengawasan, serta pengendalian produksi air bersih. Logika Fuzzy digunakan untuk mengendalikan sistem karena implementasi pengendali ini lebih efektif untuk sistem non-linear dan memudahkan pengembangan sistem dari prototipe menjadi sistem aktual. Sistem yang dibuat menggunakan Raspberry Pi 3 model B sebagai CPU master dan Arduino Nano sebagai slave. Selain harga yang ekonomis, Raspberry Pi Raspi digunakan sebagai CPU karena memungkinkan implementasi logika Fuzzy dalam proses pengendalian. Hasil percobaan pada prototipe menunjukkan bahwa pengendali fuzzy mampu mengendalikan laju aliran air keluaran dengan mengatur besar duty cycle pompa sesuai dengan setpoint yang ditetapkan. Hal ini diharapkan dapat membuat umur membran dapat bertahan lebih lama dan kualitas air dapat dijaga dengan menghindari terjadinya fouling akibat laju aliran air yang terlalu berlebihan. Fitur HMI telah berhasil diimplementasikan pada sistem prototipe menggunakan layar sentuh TFT 5 inci yang juga dapat dikendalikan dan dimonitor dari jarak jauh hingga 10 meter dalam ruang tertutup menggunakan koneksi WiFi.

ABSTRACT
In this bachelor thesis, an automation mechanism for a medium scale Reverse Osmosis plant prototype which can be applied to fulfil the drinking water needs for small sized populated areas, hospitals, hotels, or offices in areas that are difficult to access clean water is made. The proposed system has a Human Machine Interface HMI feature to make set point adjustments, monitoring, and controlling more convenient. Fuzzy Logic Control is used by the system to run the production automation because Fuzzy Logic is more effective in such non linear systems and can be easily implemented from prototype to the real scale plant without having to re adjust its controller parameters. The system design uses Raspberry Pi model 3 B as the CPU master and Arduino Nano as the slave. Raspberry Pi is used as the CPU due to its economical price, its features, and its ability to easily implement Fuzzy logic. Experimental results with the prototype shows that the Fuzzy controller can adjust the output water flow by changing the pump rsquo s duty cycle based on the desired setpoint. It is expected that by doing so, excessive water flow which can lead to shorter membrane age and decreased water quality can be avoided. HMI feature is successfully implemented in the prototype using 5 inch TFT LCD touchscreen that can also be controlled and monitored remotely up to 10 meters in an enclosed room through wireless connection."
2017
S67153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>