Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Ressa Andriyani Utami
Abstrak :
ABSTRAK
Cedera menyebabkan 5,8 juta kematian di dunia dan 16 kasus menyebabkan kecacatan. Faktor perilaku yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan keluarga dan anak usia sekolah terkait pencegahan cedera berpengaruh terhadap kejadian cedera pada anak usia sekolah. strategi pencegahan cedera yang dapat dilakukan adalah dengan Model Simbol menggunakan video animasi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan Model Sandi Simbol Andi dalam pencegahan cedera pada tatanan komunitas dan keluarga. Desain penelitian ini adalah quasi experiment pre-post test without control group. Jumlah sampel penelitian sebanyak 136 orang yang diambil melalui tehnik purposive total sampling. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan anak usia sekolah dan keluarga dalam melakukan pencegahan cedera setelah dilakukan intervensi Modis, terjadinya peningkatan kemandirian keluarga setelah diberikan intervensi Modis. Intervensi Modis terbukti efektif meningkatkan perilaku pencegahan cedera. Intervensi Modis diharapkan dapat dijadikan salah satu pendekatan intervensi keperawatan dalam menyelesaikan permasalahan risiko cedera pada anak usia sekolah.
ABSTRACT
Injury causes 5.8 million deaths worldwide and 16% of cases of disability. Behavioral factors of children and family that include knowledge, attitudes and skills. Prevention strategy that can be done is with Symbolic Modeling using video animation. This study aims to provide a description of the Model Sandi (Simbol Andi) in community and family context. The design of this study was a quasi experiment pre-post test without control group. The number of research sample is 136 people taken through purposive total sampling technique. This research was conducted for 6 months. The results showed an increase in perceptions, attitudes and achievements of children and families in taking precautions after intervention. Modis, increasing self-reliance of the family after being given. Modis intervention proved to be an effective boost. Modis intervention is expected to be one of the approaches of nursing intervention to solve injury risk among children
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ressa Andriyani Utami
Abstrak :
ABSTRAK
Cedera menyebabkan 5,8 juta kematian di dunia dan 16% kasus cedera menyebabkan kecacatan. Faktor perilaku anak usia sekolah yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan terkait pencegahan cedera berpengaruh terhadap kejadian cedera. Strategi pencegahan cedera yang dilakukan adalah dengan Model Sandi (Simbol Andi) menggunakan video animasi dengan tokoh bernama Andi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Model Sandi dalam pencegahan cedera pada tatanan komunitas, khususnya di lingkungan sekolah. Desain penelitian ini adalah quasi experiment pre-post test without control group. Jumlah sampel penelitian sebanyak 136 anak usia sekolah berusia 11-12 tahun yang dipilih melalui teknik cluster sampling. Pengetahuan mengenai pencegahan dan penanganan cedera meningkat sebesar 2,18 poin dengan SD=1,60, sikap mengenai pencegahan dan penanganan cedera meningkat sebesar 1,97 poin dengan nilai SD=0,99 dan keterampilan mengenai pencegahan dan penanganan cedera meningkat sebesar 2,06 poin dengan nilai SD=2,19. Hasil analisis menujukkan adanya perubahan yang bermakna pada pengetahuan, sikap dan keterampilan sebelum dan sesudah diberikan intervensi (p <0,05). Intervensi Model Sandi diharapkan dapat dijadikan salah satu pendekatan intervensi keperawatan dalam menyelesaikan permasalahan risiko cedera pada anak usia sekolah.
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
610 JKI 22:3 (2019)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Sri Yulia
Abstrak :
Latar Belakang: Tingginya tingkat kelelahan, belum optimalnya kepuasan kerja dan kualitas hidup berhubungan dengan sejumlah cedera dan risiko cedera perawat di rumah sakit. Tujuan: Uuntuk menguji efektifitas model Pencegahan Risiko Cedera Perawat terhadap tingkat kelelahan, kepuasan kerja dan kualitas hidup perawat di rumah sakit. Metode: Desain uji efektifitas menggunakan quasi eksperiment pre-post test design with control group terhadap 125 perawat dengan analisis t-test. Keseluruhan tahap penelitian menggunakan desain Multiphase Mixed Methods Research mencakup tahap eksplorasi untuk pengembangan model terhadap 21 partisipan (kualitatif) dan 176 partisipan (kuantitatif); tahap pengembangan dengan konsultasi pakar, analisis komponen model dengan Confirmatory Factor Analysis terhadap 324 partisipan dan uji keterbacaan; serta tahap uji efektifitas. Hasil: Model Pencegahan Risiko Cedera Perawat terdiri dari sumber dukungan, upaya pencegahan dan proteksi diri perawat. Hasil penelitian menunjukkan Model Pencegahan Risiko Cedera Perawat efektif menurunkan tingkat kelelahan dan meningkatkan kepuasan kerja perawat, sedangkan terhadap kualitas hidup tidak ditemukan pengaruh yang siginifikan. Tingkat kelelahan perawat dan kepuasan perawat secara bersama – sama berpengaruh terhadap kualitas hidup perawat. Kesimpulan: Pengambil kebijakan perlu menjadikan Model Pencegahan Risiko Cedera sebagai standar strategi intervensi terkait K3 perawat dan rumah sakit perlu melakukan program berkelanjutan untuk mitigasi risiko cedera perawat mengacu pada model yang telah diuji efektifitasnya.
......Background: High fatigue levels, suboptimal job satisfaction, and quality of life are associated with a number of injuries and the risk of injury to nurses in hospitals. Aim: This study aims to examine the effectiveness of the Risk Injury Prevention Model in the levels of fatigue, job satisfaction, and quality of life for nurses in hospitals. Methods: The design of the effectiveness test used a quasi-experimental pre-post test design with a control group on 125 nurses using a t-test analysis. All stages of the research used a Multiphase Mixed Methods Research design including an exploratory stage for developing a model for 21 participants (qualitative) and 176 participants (quantitative); development stage with expert consultation, analysis of model components with Confirmatory Factor Analysis of 324 participants and readability test; as well as the effectiveness test stage. Result: The Risk Injury Prevention Model consisted of the sources of support, prevention efforts, and self-protection among the nurses. The results showed that the Risk Injury Prevention Model was effective in reducing the fatigue levels and improving the nurses’ job satisfaction while it had no significant effects on the quality of life. The levels of fatigue and job satisfaction simultaneously affected the nurses’ quality of life. Conclusion: Policy makers are recommended to make the Risk Injury Prevention Model as a standard intervention strategy related to the occupational safety and health (OSH) of nurses, and hospitals need to carry out a sustainable program to mitigate the risk of injury among nurses by referring to the model that has been tested for its effectiveness.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Purba, Sarma Suryani
Abstrak :
Risiko cedera adalah permasalahan umum bagi atlet. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan risiko terjadinya cedera olahraga pada siswa sekolah khusus olahragawan DKI Jakarta. Desain penelitian menggunakan korelasional deskriptif (descriptive correlation). Penelitian cross sectional ini menggunakan teknik purposive sampling dalam memilih 66 partisipan dengan rentang usia 15-18 tahun. Hasil uji analisis mengatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan risiko terjadinya cedera olahraga pada siswa sekolah khusus olahragawan DKI Jakarta (p=0,156 dan α=0,05). 58,8% siswa dengan tingkat pengetahuan tinggi memiliki risiko tinggi mengalami cedera olahraga. Pemanasan dan pendinginan harus dilakukan sebelum dan sesudah olahraga untuk mengurangi risiko terjadinya cedera olahraga.
......
Risk injury was a common problem in athlete. Aim of this study was to determine the correlation between level of knowledge and sport risk injury in DKI Jakarta Sport School. Cross sectional study was conducted among 66 participants aged 15-18 years whom selected by purposive sampling technique. The data were analyzed descriptive correlational methods. The result shows that knowledge has no significant correlation with risk injury (p = 0.156 and α = 0.05). Meanwhile 58,8 % participants with high knowledge caterogy were also high in risk injury. Warming up and cooling down should be conducted to reduce sport risk injury.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56693
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library