Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reyna Sielvanie
Abstrak :
ABSTRAK Peristiwa jatuh pada lansia berdampak pada kondisi fisik lansia. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memaparkan asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah risiko jatuh. Risiko jatuh dan keseimbangan lansia dalam penelitian ini menggunakan pengukuran Morse Falls Scale (MFS), Time Up and Go Test (TUG) Berg Balance Scale (BBS). Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah program latihan keseimbangan dengan metode Otago Exercise Program (OEP). Hasil dari latihan selama enam kali dibuktikan dengan hasil MFS sebelum latihan skornya 65 dan setelah latihan 45. Pengukuran TUG sebelum latihan 35 detik, sementara itu setelah latihan 26 detik. Keseimbangan lansia sebelum latihan skornya adalah 19, sedangkan setelah latih terjadi peningkatan signifikan dengan skor 29. Latihan keseimbangan menggunakan metode Otago Exercise Program terbukti mampu untuk mengurangi risiko jatuh, meningkatkan keseimbangan, kekuatan otot, dan gaya berjalan lansia.
ABSTRACT Falling events in the elderly have an impact on the physical condition of the elderly. The writing of this scientific paper aims to describe nursing expectations in the elderly with the problem of falling risk. The risk of falling and elderly balance in this study uses the Morse Falls Scale (MFS), Time Up and Go Test (TUG) and Berg Balance Scale (BBS) measurements. One nursing intervention that can be done is a balance training program using the Otago Exercise Program (OEP) method. The results of the six-time workout are proven by the MFS results before the practice score is 65 and after the practice 45. TUG measurement before exercise 35 seconds, meanwhile after training 26 seconds. The elderlys balance before the practice score is 19, whereas after training there is a significant increase with a score of 29. Balance exercises using the Otago Exercise Program method have proven able to reduce the risk of falls, increasing balance, muscle strength, and the gait of the elderly.
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rejeki Widiastiarani
Abstrak :
ABSTRAK
Penuaan adalah proses fisiologis yang akan mengurangi semua fungsi organ, seperti mengeluarkan sistem muskuloskeletal dan sistem kardiovaskular, menyebabkan penurunan risiko pada orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tekanan darah dan risiko jatuh pada pasien usia lanjut di rumah sakit PELNI dengan 111 sampel penelitian pemenang (usia rata-rata = 68,96 ± SD 6,832). Variabel independen: tekanan darah harus menggunakan aneroid sphigmomanometer, dan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dependen: risiko penurunan adalah kuesioner Morse Falls Scale (MFS). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dengan menganalisis data menggunakan uji coba Gamma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 36,9% lansia di ruang rawat inap Rumah Sakit PELNI memiliki tekanan darah sistolik dalam kategori prehipertensi dan 64,8% lansia di ruang rawat inap Rumah Sakit PELNI menyediakan darah diastolik dalam kategori prehipertensi dan 99% lansia .
ABSTRACT
Aging is a physiological process that will reduce all organ functions, such as removing the musculoskeletal system and the cardiovascular system, causing a reduced risk in the elderly. This study aims to determine the relationship between blood pressure and fall risk in elderly patients in PELNI hospitals with 111 winning study samples (mean age = 68.96 ± SD 6,832). Independent variable: blood pressure must use an aneroid sphigmomanometer, and instruments used to measure the dependent variable: the risk of decreasing is the Morse Falls Scale (MFS) questionnaire. The sampling technique used in this study was purposive sampling, by analyzing data using Gamma trials. The results showed that 36.9% of the elderly in the inpatient ward PELNI Hospital had systolic blood pressure in the prehypertension category and 64.8% of the elderly in the inpatient ward PELNI Hospital provided diastolic blood in the prehypertensive category and 99% were elderly.
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Nur Shafira
Abstrak :
Rumah sakit sebagai tempat utama pelayanan kesehatan harus menjamin kesehatan dan keselamatan bagi pasien, termasuk pencegahan risiko jatuh. Sebagian besar faktor risiko jatuh seperti kondisi delirium, penurunan mobilitas, hingga penggunaan obat selalu ditemukan pada pasien dengan perawatan intensif seperti di High Care Unit (HCU). Perawat berperan penting dalam mencegah kejadian jatuh dengan melakukan pencegahan risiko jatuh yang sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) dan Surat Keputusan (SK) yang berlaku di rumah sakit. Penulisan ini menggunakan metode case report yang dilakukan untuk menganalisis pelaksanaan manajemen pencegahan risiko jatuh pada 30 pasien HCU selama 10 hari. Analisis dilakukan dengan mengobservasi tiga komponen pencegahan jatuh berdasarkan SPO dan SK yang berlaku di rumah sakit, yakni pengkajian awal, pengkajian ulang, dan intervensi tindakan pencegahan jatuh. Seluruh pasien telah dilakukan pengkajian awal dan pengkajian ulang risiko jatuh setiap harinya sebanyak tiga kali shift oleh perawat (100%). Namun pada pengkajian ulang sebagian besar tidak dituliskan skor risiko jatuh pasien secara jelas. Belum semua pasien diberikan intervensi pencegahan jatuh secara seragam dan menyeluruh, khususnya pada edukasi pasien dan keluarga (66.7%). Penulisan ini merekomendasikan perawat untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas edukasi pencegahan jatuh. Manajemen pencegahan sudah cukup baik dan tetap diperlukan adanya peningkatan dalam pelaksanaannya. ......Hospital as the main health services must guarantee health and safety for patients, including prevention of the risk of fall. Most of the risk factors for falls, such as delirium, decreased mobility, and medication use, are always found in patients in intensive care, such as in the High Care Unit (HCU). Nurses hold an important role in preventing falls by carrying out fall risk prevention based on the Standard Operating Procedures and Decision Letters that apply in the hospital. This writing uses the case report method with the aim to analyze the implementation of fall risk prevention management in 30 HCU patients for 10 days. The analysis was carried out by observing the three components of fall prevention based on the SOP and guidelines in force at the hospital, namely initial assessment, reassessment, and intervention for fall prevention. All patients had an initial assessment and reassessment of the risk of falling every day for three shifts by nurses (100%). However, in most of the reassessments, the patient's fall risk score was not written clearly. Not all patients are given the same and comprehensive fall prevention interventions, especially in patient and family education (66.7%). This paper recommends nurses to maintain and improve the quality of fall prevention education. Prevention management is good enough and still needs improvement in its implementation.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Hadimartana
Abstrak :
Tesis ini disusun untuk mengetahui efektifitas alat ukur Modified Mobility Interaction Fall Chart (Modified MIF Chart), sebagai alat ukur untuk menapis risiko jatuh, khususnya pada populasi lansia di panti wreda. Desain penelitian adalah cohort prospective dengan menilai komponen performa fisik menggunakan Stop walking when talking (SWWT) dan Difference Time Up and Go (DiffTUG), komponen fungsi visual yang menilai ketajaman penglihatan dengan Snellen chart, dan komponen kognisi yang dinilai menggunakan Montreal Cognitive Assesment versi Bahasa Indonesia (MoCA-INA) pada awal studi dan ditentukan tingkat risiko jatuh. Didapatkan subjek penelitian (n=111) yang menyelesaikan Modified MIF Chart kemudian dilakukan observasi kejadian jatuh selama tiga bulan. Terdapat 12 (10,8%) kejadian jatuh dari seluruh subjek. Terdapat perbedaan bermakna (p=0,038) antara kelompok risiko jatuh tinggi yang mengalami kejadian jatuh sebanyak 8 (18,6%) dibandingkan 4 kejadian jatuh (5,9%) pada kelompok risiko jatuh rendah dengan AUC 0,657 (95% CI: 0,49-0,82). Didapatkan sensitifitas dan spesifisitas Modified MIF chart secara berurutan adalah 64,6% dan 66,7%. Kesimpulan penelitian ini adalah Modified MIF Chart dapat digunakan sebagai alat penapis risiko jatuh pada lansia di panti wreda, tetapi tetap perlu memperhatikan faktor-faktor risiko jatuh internal dan eksternal lain yang belum dinilai oleh Modified MIF Chart. ......This thesis is designed to determine the effectiveness of the Modified Mobility Interaction Fall Chart (Modified MIF Chart) as a tool to screen the risk of falls, especially in the elderly population in nursing homes. The research design was a prospective cohort by assessing the physical performance components using Stop walking when talking (SWWT) and Difference Time Up and Go (DiffTUG), a visual function component that assessed visual acuity using a Snellen chart, and a cognitive component assessed using the Montreal Cognitive Assessment. Indonesian language version (MoCA-INA) at the start of the study and the level of risk of falling was determined. Obtained research subjects (n = 111) who completed the Modified MIF Chart then observed the fall for three months. There were 12 (10.8%) incidence of falls for all subjects. There was a significant difference (p = 0.038) between the high risk group who experienced falls as much as 8 (18.6%) compared to 4 falls (5.9%) in the low risk group with AUC 0.657 (95% CI: 0, 49- 0.82). The sensitivity and specificity of the Modified MIF chart are 64.6% and 66.7%, respectively. The conclusion of this study is that the Modified MIF Chart can be used as a means of screening for the risk of falls in the elderly in nursing homes, but still needs to consider other internal and external risk factors that have not been assessed by the Modified MIF Chart.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Achirman
Abstrak :
ABSTRAK
Nama Mahasiswa:AchirmanProgram Studi:Magister Kepemimpinan dan Manajemen KeperawatanJudul Tesis:Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang Dengan Kelengkapan Dokumentasi Pasien Resiko Jatuh Di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta Abstrak Pencegahan pasien risiko jatuh harus dilakukan dengan baik di rawat inap dan menjadi tanggung jawab perawat secara individu dan manajemen keperawatan terutama kepala ruangan dan harus terdokumentasikan. Penelitian ini membahas tentang hubungan fungsi manajemen kepala ruang dengan kelengkapan dokumentasi pasien risiko jatuh. Penelitian ini adalah penelitian analitik korelatif dengan metoda penelitian cross sectional yaitu menganalisis data hasil deskripsi fungsi manajemen kepala ruang dan pelaksanaan dokumentasi dan mencari hubungan antara variabel tersebut satu satuan waktu dan sampel dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana sebanyak 109 orang dan 109 file pasien dengan risiko jatuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan uji korelasi pearson untuk data numerik dan uji t-independent untuk data kualitatif serta uji regresi linear untuk multivariatnya. . Hasilnya adalah fungsi manajemen secara keseluruhan terdapat hubungan dengan kelengkapan dokumentasi tetapi kekuatannya sedang. p=0,002, r=0,288 . Fungsi manajemen yang ada hubungan dengan kelengkapan dokumentasi adalah pengorganisasian p=0,001, r=0,325 , pengaturan staf p=0,000, r=0,360 , pengarahan p=0,023, r=0,218 dan pengendalian p=0,015, r=0,233 . Faktor karakteristik yang ada hubungan dengan kelengkapan dokumentasi adalah jenis kelamin p=0,029 dan usia p=0,035, r=0,202 dan masa kerja p=0,78, r=0,169 . Pada pemodelan multivariat hanya sekali pemodelan karena setelah dimasukkan kedalam model multivariat hanya fungsi pengaturan staf yang p < 0,05. Sehingga fungsi manajemen yang paling dominan mempengaruhi kelengkapan dokumentasi adalah pengaturan staf p=0,045; B=0,131 Penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan kelengkapan dokumentasi dengan menerapakan dokumentasi secara komputerisasi dan meningkatkan fungsi manajemen kepala ruang pada fungsi pengendalian dengan memasukkan unsur kelengkapan dokumentasi sebagai penilaian kinerja staf. Kata kunci : Fungsi manajemen, dokumentasi, pasien risiko jatuh
ABSTRACT
AbstractPrevention of falls risk patients should do well in inpatient and are the responsibility of individual nurses and nursing management, especially the head of the room and must be documented. This study discusses the relationship head space management functions with complete documentation of the patient 39 s risk of falling. This research is an analytic study correlative to the method of cross sectional research is to analyze the data of the description of management functions of head space and the implementation of documentation and look for relationships between these variables one unit of time and sample in this study were nurses and as many as 109 people and 109 files of patients at risk of falls , The results showed that the Pearson correlation test for numerical data and independent t test for the qualitative data as well as linear regression to multivariat, The result is an overall management function there is a relationship with the completeness of the documentation but its power was. P 0.002, r 0.288 . Management functions in connection with the completeness of the documentation is organizing p 0.001, r 0.325 , staffing p 0.000, r 0.360 , direction p 0.023, r 0.218 and control p 0.015, r .233 . Characteristic factors in connection with the completeness of the documentation is gender p 0.029 and age p 0.035, r 0.202 and age p 0.78, r 0.169 . In multivariate modeling modeling only once because once incorporated into the multivariate model only functions that staffing arrangements...
2017
T47088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martha Fransisca
Abstrak :
ABSTRAK
Kajian Administrasi Rumah Sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas IndonesiaJudul : Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pegawai dalam Menerapkan Program Keselamatan Pasien diRSIA Insan Permata Tangerang Tahun 2017 RSIA Insan Permata akan melaksanakan survey akreditasi pada tahun 2017.Menurut data Insiden Keselamatan Pasien, sejak pertengahan hingga akhir tahun 2016 terdapat 12 insiden dan 11 kasus phlebitis. Hal ini menunjukkan adanya gap antara keadaan di lapangan dengan keadaan ideal yang seharusnya dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana perilaku pegawai dalam menerapkan program keselamatan pasien dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sampel penelitian sebanyak 151 responden, yang terdiri daritenaga kesehatan dan non kesehatan. Program keselamatan pasien akan difokuskanpada ketepatan identifikasi pasien, pengurangan risiko infeksi dan pengurangan risiko pasien jatuh. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif yang dilanjutkan dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai sudah memiliki perilaku keselamatan pasien yang baik, dengan faktor usia dan sikap adalah yang paling mempengaruhi perilaku keselamatan pasien. Kurangnya sosialisasi akreditasi dan keselamatan pasien, monitoring yang lemahdan beberapa fasilitas yang kurang lengkap harus menjadi perhatian karena dinilai berpengaruh pada penerapan program keselamatan pasien di lapangan.
ABSTRACT
Analysis of Factors Related to Employee Behavior in Implementing Patient Safety Program at RSIA Insan Permata Tangerang Year 2017RSIA Insan Permata will conduct an accreditation survey in 2017. According to the Patient Safety Incidence data, from mid to late 2016 there were 12 incidents and 11 phlebitis cases. This indicates a gap between the conditions in the field and the ideal situation that should be achieved. This study aims to see how the behavior of employees in implementing patient safety program and the factors that influence it. The sample of this study were 151 respondents, consisting of health and non health workers. The patient safety program will focus on the accuracy of patientidentification, reduction of risk of infection and reduction of risk of fallingpatients. The type of research is quantitative research followed by qualitativemethod. The results show that most employees already have good patient safety behavior, with age and attitude factors that most affect patient safety behavior. Lack of socialization of accreditation and patient safety, poor monitoring and some incomplete facilities should be concerned as it is considered to have an effect on the daily implementation of patient safety programs.
2017
T47642
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdi Yugis Pratama
Abstrak :
ABSTRAK
Pencegahan risiko jatuh pada pasien merupakan bagian dari IPSG yang wajib terjamin selama pasien dirawat di RS. Beban kerja perawat diperkirakan menjadi salah satu faktor terhambatnya pelaksanaan pencegahan risiko jatuh pada pasien sehingga prevalensi pasien jatuh masih mencapai (18%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan beban kerja dengan pelaksanaan pencegahan risiko jatuh. Penelitian ini menggunakan metode kuatitatif dengan deskriptif korelatif, menggunakan pendekatan cross sectional pada 90 perawat pelaksana di ruang rawat inap RS dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuisioner yang dimodifikasi terkait pelaksanaan pencegahan risiko jatuh dan beban kerja diukur melalui metode daily log. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan pelaksanaan pencegahan risiko jatuh (p: 0,093). Penelitian selanjutnya dapat melihat variabel lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pencegahan risiko jatuh.
ABSTRACT
Fall risk prevention in patient is part of IPSG shall secure for patients hospitalized. The workload is one factor that make the fall risk prevention can't do well to the patient, the prevalence of patient falls still reach (18%). The purpose of this research is to identify relationship between workload of nurses with the implementation of fall risk prevention. This research use quantitative method with descriptive correlative, and use the cross sectional to 90 nurses that work at inpatient department in RS by purpose sampling technique. The research instrument is a questionnaire that modified related to the implementation of the fall risk prevention and workload, and measure use the daily log method. The result is show that no significant correlation between workload with implementing fall risk prevention (p: 0,093). For the other research can do or look for the other variables that may affect the implementation of fall risk prevention.
2016
S63544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Suciati
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan berbagai parameter posturografi pada risiko jatuh derajat ringan dan sedang. Metode: Dilakukan studi potong lintang pada 163 usila yang mampu ambulasi mandiri, terdiri dari 108 subjek dengan risiko jatuh ringan dan 55 subjek dengan risiko jatuh sedang yang datang ke poli geriatri terpadu dan poli Departemen Rehabilitasi Medik RSCM. Parameter posturografi statik (Gravicorder GS-Anima 3000, Tokyo-Japan) adalah panjang ayun tubuh (PA), kecepatan ayun tubuh (KA), Luas area (LA), Romberg quotient (RQ) dan deviasi Centre of Pressure (COP). Penilaian posturografi dilakukan dalam 4 kondisi yaitu keadaan mata terbuka dan tertutup serta dengan atau tanpa busa. Risiko jatuh dinilai dengan Berg Balance Scale (BBS). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan nilai PA, KA, LA dan RQ antara kedua kelompok risiko jatuh, namun hanya nilai LA yang bermakna secara statistik. Terdapat kecenderungan deviasi COP ke arah antero-posterior (AP) dibandingkan ke arah medio-lateral (ML) pada kedua kelompok risiko jatuh. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara panjang ayun tubuh, kecepatan ayun tubuh serta Romberg quotient pada kelompok usila dengan risiko jatuh ringan dan risiko jatuh sedang. Terdapat perbedaan yang bermakna luas area ayun tubuh pada kelompok usila dengan risiko jatuh ringan dan risiko jatuh sedang. Kata kunci: usila, risiko jatuh, posturografi statik, Berg Balance Scale
ABSTRACT
Study purpose: To evaluate different parameters of static posturography in elderly with mild and moderate risk of falls that lives in community. Methods: A cross sectional study was conducted in 163 elderly who can ambulate independently without assistive device in Poliklinik Geriatri Terpadu, PM&R department and Neuro-Otology division ENT department RSCM. There were 108 subjects with mild risk of falls and 55 subjects with moderate risk of falls. Static posturography (Gravicorder GS-Anima 3000, Tokyo-Japan) parameters were length of body sway (LNG), velocity of body sway (LNG/TIME), Envelope Area (ENV), Romberg quotient (RQ) and Centre of Pressure (COP) deviation. Posturography measurement was taken in four conditions, with eyes open (EO) and closed (EC) and also with and without rubber foam (R). Risk of falls measurement was using Berg Balance Scale (BBS). Results: There were different values in length of body sway (LNG), velocity of body sway (LNG/TIME) and Romberg quotient (RQ). Envelope Area (ENV) has statistically significant value between mild and moderate risk of falls. The COP was tended to deviate more in antero-posterior (AP) than in medio-lateral (ML) direction. Conclusion: The values of length of body sway (LNG), velocity of body sway (LNG/TIME) and Romberg quotient (RQ) has not statistically significant. Envelope Area (ENV) has statistically significant value between mild and moderate risk of falls
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T58679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifalisanto
Abstrak :
ABSTRAK
LATAR BELAKANG. Kecepatan berjalan jarak pendek merupakan pengukuran yang reliabel untuk menilai risiko jatuh dirumah sakit pada pasien usia lanjut. Dengan adanya penurunan kecepatan berjalan pada usia lanjut yang dipengaruhi oleh berbagai risiko jatuh dan besarnya masalah yang ditimbulkan oleh jatuh maka, perlu dilakukan penelitian. Saat ini belum ada penelitian yang menghubungkan korelasi antara kecepatan berjalan dengan besarnya risiko jatuh pada usia lanjut di Indonesia. METODE. Penelitian deskriptif analitik dengan periode sewaktu. Pada pasien usia lanjut dengan risiko jatuh ringan dan sedang secara consecutive sampling. Penilaian risiko jatuh dengan Berg Balance scale, kemudian dilakukan pemeriksaan kecepatan berjalan 10 meter. Penilaian korelasi Berg Balance scale dengan kecepatan berjalan. Menentukan hubungan antara kategori kecepatan berjalan dengan kategori risiko jatuh dilakukan uji Chi Square sehingga dapat menghitung Crude Odds Ratio dan adjusted Odds Ratio. HASIL. Terdapat korelasi positif sedang yang bermakna secara statistik antara nilai Berg Balance Scale dengan kecepatan berjalan (r=0,492, p<0,001). Terdapat perubahan Odds Ratio ≥ 10 % untuk variabel usia (11,6 %), jenis kelamin (18,48%) dan status gizi (10,16%) menunjukkan semua variabel merupakan variabel perancu untuk variabel kecepatan berjalan. KESIMPULAN. Terdapatnya korelasi sedang antara Berg Balance Scale dengan kecepatan berjalan pada usia lanjut. Terdapat hubungan antara kecepatan berjalan dengan risiko jatuh pada usia lanjut.
ABSTRACT
BACKGROUND. One in three elderly falls each year and cause many complication. The most common etiology of falls in elderly is balance disorder that will reduce their walking speed. Short walking distance is a reliable measurement for assessing the risk of falls in hospital for elderly patients. This study is purposed to assess the correlation between the walking speed and the magnitude of the risk of falls in elderly people. METHOD. Descriptive analytic research with cross-sectional method and consecutive sampling in mild and moderate risk of fall elderly patients. Risk of falls was assessed using Berg Balance Scale and walking speed using 10 meters distance walking test. Spearman correlation analysis test between Berg Balance Scale compare and walking speed. Chi Square Test to determine the correlation between confounding variable with walking speed category and category risk of falls. RESULTS. There is a statistically significant positive moderate correlation between the Berg Balance Scale and walking speed (r = 0.492, p <0.001). There is a change of more than 10% of the odds ratio for the age (11.6%), sex (18.48%) and nutritional status (10.16%) which showed that all the variables are the confounding variable for walking speed. CONCLUSION. The presence of moderate correlation between the Berg Balance Scale and walking speed in the elderly. There is a relationship between walking speed and the risk of falls in the elderly.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Budisusilo
Abstrak :
Tesis ini membahas hubungan aktivitas fisik dengan keseimbangan sebagai faktor risiko jatuh pada komunitas lansia tersupervisi dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (SpKO). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode potong lintang menggunakan instrumen kuesioner Physical Activity Scale for Elderly (PASE) dan battery senior functional test (SFT). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan keseimbangan, kekuatan otot ekstremitas bawah, dan daya tahan kardiorespirasi. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penggunaan PASE dan SFT dalam menilai tingkat aktivitas fisik, pola aktivitas fisik, waktu sedenter, serta kebugaran jasmani pada lansia sebagai dasar penyusunan program latihan fisik yang tepat pada komunitas lansia tersupervisi. ......This thesis discusses the correlation between physical activity and balance as a risk factor of falls in the elderly community that is supervised by sports medicine specialist. This research is a quantitative study with the cross-sectional method, using Physical Activity Scale for Elderly (PASE) questionnaire instruments and battery Senior Functional Test (SFT). The results show correlations between physical activity with balance, lower extremity muscle strength, and cardiorespiratory fitness. The study concludes that PASE and SFT can be used in assessment of physical activity level and pattern, sedentary time, also the physical fitness in the elderly as a basis for the development of proper exercise program in the supervised elderly community.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>