Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imelda Angeline
Abstrak :
Sebelum melakukan investasi di bursa saham, individu atau organisasi harus memastikan bahwa saham yang dipilih akan mendatangkan return positif di waktu yang akan datang dengan tingkat risiko tertentu. Dalam mempertimbangkan saham yang dipilih, investor perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat yang mempengaruhi return saham tersebut Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah likuiditas saham, tingkat leverage dan risiko sistematik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah likuiditas saham dan risiko sistematik memiliki pengaruh yang positif terhadap return saham serta untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara tingkat leverage dengan return saham. Industri consumer goods dipilih sebagai obyek penelitian karena saat ini industri consumer goods merupakan salah satu sektor yang masuk kategori berisiko paling kecil karena perusahaan - perusahaan sektor tersebut memiliki kinerja yang cukup bagus. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil seluruh populasi pada perusahaan consumer goods yang listing di Bursa Efek Jakarta Metade regresi akan digunakan untuk mengetahui hubungan antara dependen variabel return saham dengan independen variabel likuiditas saham yang diukur dengan menggunakan bid ask spread , leverage (debt to equity ratio) dan risiko sistematik. Regresi menggunakan cross-section dengan menggunakan program SPSS pada level of significance 5% (a = 0,05). Setelah model diperoleh, maka model ini harus diuji dengan apakah sudah memenuhi kriteria BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) atau belum. Hasil penelitian dengan menggunakan analisa regresi ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif serta pengaruh yang signifikan antara likuiditas saham, tingkat leverage (debt to equity ratio) dan risiko sistematik dengan return saham secara parsial. Sedangkan secara bersama-sa-na likuiditas saham, tingkat leverage dan risiko sistematik mempunyai pengaruh terhadap return saham. Investor yang akan melakukan investasi pada saham di industri consumer goods, hendaknya mempertimbangkan secara matang mengenai beberapa hal yang sangat penting dalarn pengambilan keputusan investasi yang dilakukannya, yaitu berapa tingkat pengembalian yang diharapkannya, berapa besar risiko yang hams ditanggungnya dan berapa ke-liquid-an investasi tersebut. Walaupun dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara likuiditas saham, tingkat leverage dan risiko sistematik dengan return saham, namun pada penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan sampel dari industri yang berbeda. Variabel yang diteliti juga perlu diperluas seperti iikuiditas saham yang bukan hanya dapat diukur dari bid-ask spread melainkan juga dari volume perdagangan saham atau komisi penjualan.
Before doing investment in stock exchange, an individual or organization must ensure that the stock will give positive return with the certain risk On considering what stock will be choose, investor must know any factors will affect that return. Hat the stock chosen will be the one that can give positive return in the future. Some of the factors are stock liquidity, leverage and systematic risk The aim of this research is to find out whether stock liquidity and systematic risk have positive correlations on the stock return and to know whether leverage has influence to the stock return. Consumer goods industry is chosen for this research object as this industry is one of the business sectors attracting which have low risk because the company in that sector have good performance. This research has been done by taking sampling on consumer goods companies listed in Jakarta Stock Exchange. Regression method will be used to know the relationship between dependent variable stock return with the independent variable stock liquidity which measured by bid ask spread, leverage (debt to equity ratio) and systematic risk Regression analysis using cross-section with SPSS on level of significance 5% (a = 0,05). After regression model completed that must be tested whether that model has come up into BLUE criterion (Best Linear Unbiased Estimator) or not. The result of this research using regression analysis indicates that there are positive correlations and significant influences between stock liquidity, leverage (debt to equity ratio) and systematic risk on the stock return partially. In other hand, stock liquidity, leverage and systematic risk have significant influences on the stock return simultaneously. Investor who will doing investment in stock on consumer goods sector, must consider about some important things in making investment decision, some of that are how much expected return and risk that he want also how liquid that investment. Although this research showing significant influences between stock liquidity, leverage and systematic risk in accordance with the stock price, but in next research, it's better to use sample from another industry. Beside that, it should utilizing different variables factors like another method to measure liquidity.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahajeng Anindita H.
Abstrak :
Agar dapat mengantisipasi terjadinya resiko kerugian akibat pergerakan saham atau nilai mata uang, investor perlu mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi pergerakan tersebut dan juga hubungan timbal balik antar variabel-variabel tersebut. Karya akhir ini bertujuan untuk menganalisa hubungan timbal balik antara enam variabel pasar keuangan di Indonesia. Variabel-variabel tersebut adalah IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), LQ45 (45 saham paling likuid di BET), nilai Rp dibandingkan US Dollar, SBI (Suku Bunga Indonesia), JIB OR (Jakarta Interbank Offered Rate), dan juga US Prime (Suku bunga Amerika). Penelitian ini terdiri clan dua kurun waktu yang berbeda, yaitu dari tahun 2001 hingga 2005 dan tahun 2001 hingga 2006 sehingga dapat terlihat perubahannya sepanjang tahun 2006. Untuk mengetahui hubungan timbal balik antar enam variabel pasar keuangan di Indonesia, dilakukan pemodelan persamaan regresi dan The Granger-causality test yang digunakan untuk mendukung persamaan regresi yang telah dibuat. Dari hasil pemodelan persamaan regresi untuk kurun waktu 2001-2005 terlihat bahwa masing-¬masing variabel dipengaruhi oleh variabel yang berada pada satu dimensi. Sedangkan untuk kurun waktu 2001-2006, perubahan pasar mempengaruhi perubahan kebijakan moneter pemerintah. Menurut The Granger-causality rest untuk kurun waktu 2001-2005, pasar modal dan kebijakan moneter pemerintah mempengaruhi perubahan pasar valas. Hal ini kontras dengan kurun waktu 2001-2006, yaitu perubahan pasar valas mempengaruhi perubahan kebijakan moneter pemerintah. Perbedaan hasil pada kedua metode tersebut diperkirakan terjadi karena adanya perubahan jangka pendek pada endogenous variable dan exogenous variable dari ke-enam variabel pasar keuangan tersebut yang terjadi sepanjang tahun 2006.
To anticipate the risk of stock and foreign currency fluctuation, investor needs to know variables that influence them and the two way relationship between those variables. The purpose of this thesis is to analyze the two way relationship between six financial market variables in Indonesia. Those variables are IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), LQ45 (45 stocks that most liquid in BEJ), the currency of Rupiah per US Dollar, SBI (Suku Bunga Indonesia), JIBOR (Jakarta Interbank Offered Rate), and US Prime (Interest Rate of USA). This research consists of two different time interval, which is from year 2001 to 2005 and from year 2001 to 2006 so that we could see the difference in year 2006. To know the two way relationship between six financial market variables in Indonesia, Regression equation modeling and The Granger-causality test for supporting the regression equation is need to be done. From the result of regression equation modeling for year 2001 to 2005, it can be seen that each variables are influenced by those variables that lie in one dimension. For regression equation in year 2001 to 2006, market movement influences the changing of government monetary policy. For The Granger-causality test in year 2001 to 2005, capital market and the government monetary policy influence the changing of currency market. On the contrary, for the year 2001 to 2006 the changing of currency market influences the changing of government monetary policy. The difference of the result between those two methods is happened because of short time changes in the endogenous variables and the exogenous variables in six financial market that happen in year 2006.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustanwir Zuhri
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu tahapan di dalam proses investasi adalah pembentukan portfolio asset yang dijadikan obyek investasi. Maksud dari pembentukan portfolio adalah untuk menekan risiko sedemikian sehingga risiko tersebut berada pada titik optimal, yakni sampai pada kondisi risiko total sama dengan risiko sistematis atau risiko pasar.

Ukuran besarnya risiko sistematis saham adalah indeks beta yang menunjukkan sensitivitas tingkat pengembalian surat berharga saham terhadap tingkat pengembalian indeks pasar yang telah disesuaikan dengan tingkat pengembalian bebas risiko. Tingkat pengembalian pasar ditunjukkan oleh besarnya pengembalian indeks harga saham gabungan ataupun indeks beberapa saham tertentu yang _dianggap representatif Untuk indeks harga saham ini di Bursa Efek Jakarta dikenal ada lliSG dan LQ45.

Capital Asset Pricing . Model menempatkan indeks beta sebagai koefisien yang bermanfaat untuk menghitung besarnya tingkat pengembalian investasi pada tingkat pengembalian pasar dan tingkat pengembalian bebas risiko yang sudah tertentu. Meskipun koefisien beta mempunyai arti yang penting namun metode yang lazim digunakan untuk menghitungnya, misalnya Metode Indeks Tunggal, tidak memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya variabel tersebut.

Beaver, Kettler, dan Scholes menyatakan bahwa Indeks Beta dipengaruhi oleh nilai besaran-besaran akuntansi: dividend payout (1), asset growth (2), leverage (3), liquidity (4), asset size (5), earning-price ratio deviation standard (6), dan accounting beta yang merupakan angka sensitivitas keuntungan perusahaan terhadap rata-rata keuntungan seluruh populasi atau sampel (7). Menurut model ini variabel dividend pay-out dan liquidity diharapkan mempunyai bubungan negatif dengan indeks beta dan variabel-variabel lainnya mempunyat bubungan positif.

Penelitian dilakukan dengan alat analisis regt:esi cross sectional terbadap 80 perusabaan emiten di Bursa Efek Jakarta yang meliputi selurub bidang usaba yang ada selain lembaga keuangan. Alasan tidak menggunakan lembaga keuangan sebagai sampel adalah karena lembaga tersebut mempunyai ukuran ratio-ratio keuangan dan besaran akuntansi yang berbeda dengan jenis usaha lainnya. Hasil penelitian dengan model yang sama menunjukkan babwa terjadi penyimpangan terbadap model, yakni variabel dividend pay-out yang diharapkan mempunyai bubungan negatif temyata hasil penelitian menunjukkan terjadi hubungan positif meskipun tidak sahih. Selain itu variabel likuiditas menurut basil penelitian diketahui mempunyai hubungan positif dengan tingkat signifikansi yang cukup sahib (91,476%).

Penelitian juga membabas pengaruh kondisi perekonomian mutakhir yang ditandai melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US$ terhadap kinerja Bursa Efek Jakarta yang diukur dengan IHSG dan LQ45 serta kinerja keuangan sabam-saham yang masuk di dalam kelompok top gainer dan top loser. Bersamaan dengan melemahnya nilai tukar upiah terhadap US dollar, IHSG dan LQ45juga mengalami posisi bearish. Secara individual, laba (rugi) bersib emiten saham-sabam banyak dipengaruhi oleh pos-pos penerimaan (beban). bunga, keuntungan (kerugian) selisib kurs, dan laba (rugi) extra ordinary.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Kurniawan
Abstrak :
Saat melakukan investasi di pasar modal, investor memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan return yang maksimal. Namun, investasi yang dilakukan oleh investor memiliki berbagai risiko. Risiko saat melakukan investasi dapat menghasilkan pengembalian yang tidak optimal jika investor tidak cukup berhati-hati untuk melihat risiko ini. Untuk mengurangi risiko ini, investor cenderung melakukan diversifikasi opsi sahamnya. Dengan menggunakan pengelompokan dalam pembelajaran mesin (machine learning) dan big data, terdapat sebuah metode yaitu, k-means clustering, untuk mengategorikan daftar saham serupa berdasarkan analisis fundamentalnya. Lima variabel analisis fundamental digunakan untuk mengklasifikasikan seratus data saham menggunakan k-means clustering. Pada akhirnya saham sejenis akan dikelompokkan dan memudahkan investor dalam melakukan investasi dengan diversifikasi. ......Investors are challenged to make an investment in the stock market that can generate maximum returns. However, investments made by investors have a variety of risks involved. The risks involved in investing can generate nonoptimal return if investors were not careful enough to see this risk. To reduce this risk, investors tends to do diversification for their stocks option. Using clustering in machine learning and big data, we generated a method to categorize a list of similar stocks based on their fundamental analysis. Five fundamental analysis variables are used to classify one hundred stock data using k-means clustering. Eventually, similar stocks will be grouped and it will be easier for investor to do some investments with diversification.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Yusuf
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh risiko kebangkrutan terhadap imbal hasil saham, dan mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh penelitian Chen dan Hill (2013). Beberapa metode perhitungan risiko kebangkrutan digunakan, yaitu Z-Score Altman (1968), discrete time hazard Campbell et. al. (2008), dan Chava dan Jarrow (2004). Sampel pada penelitian ini berjumlah sebanyak 86 perusahaan untuk Z-Score Altman, 162 perusahaan untuk discrete time hazard Campbell et. al., dan 156 perusahaan untuk discrete time hazard Chava & Jarrow. Hasil yang didapatkan adalah ditemukannya pengaruh yang positif dan tidak linear antara risiko kebangkrutan dengan imbal hasil saham. ...... This research aims to test the effect of bankruptcy risk, proxied by probability of bankruptcy, towards stock returns, and is inspired by the research done by Chen and Hill (2013). Several methods of bankruptcy risk calculation are used; Altman Z-Score (1968), Campbell et. al. Discrete Time Hazard (2008), and Chava and Jarrow Discrete Time Hazard (2004) and are tested on non-financial, public companies Indonesia - of which this kind of research has not widely tested yet. The number of samples used for Altman Z-Score are 86 companies, 156 companies are used in Campbell et. al. Discrete Time Hazard, and 162 in Chava & Jarrow Discrete Time Hazard. The research shows that there are positive, significant, and non-linear effects from probability of bankruptcy, as a proxy of bankruptcy risk, towards stock returns.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library