Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mulyani Mudis Taruna
"penelitian kolaboratif berjudul Pembentukan Perilaku Keagamaan Pesertadidik melalui Organisasi Rohis (Studi Sikap Pesertadidik terhadap Negara, Agama, dan Etnik Pada SMA Negeri 1 Sleman D.I.Yogjakarta). Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan, wawancara, studi dokumen, kuesioner, dan snowball sampling. Teknik analisis menggunakan model yang dikembangkan oleh Miles dan Hubberman, yaitu analisis interaksi. Hasil penelitian adalah sebagai berikut; 1) model Pembentukan perilaku keagamaan dilakukan oleh guru agama di sekolah, Pembina Rohis, dan Pendamping / pembimbing Rohis dengan metode ceramah dan diskusi sebatas tanya jawab, 2) orientasi politik pengurus Rohis bukan menjadi bagian dari program dan cenderung dihindari, 3) perspektif pengurus dan anggota Rohis SMAN 1 Sleman terhadap ideologi negara Indonesia Pancasila adalah setuju karena didalamnya terkandung juga sila Ketuhanan Yang Maha Esa, 4) sikap Pengurus dan anggota Rohis terhadap adanya perbedaan dalam keyakinan beragama adalah saling menghormati. Hal ini juga tidak berbeda sikapnya terhadap adanya perbedaan etnik, yaitu saling menghormati, dan tidak terdapat faktor yang mempengaruhi sikap Politik, sedangkan toleransi beragama cukup kuat, hal ini ditunjukan dengan adanya program Al Kautsar Charity dengan penekanan pada kegiatan sosial sehingga memandang orang lain bukan dari agamanya. Adapun bacaan dan interaksi yang dilakukan melalui majalah, sosial media, dan buletin serta group-group dalam WA maupun blog dan instagram meskipun tidak secara khusus berkaitan dengan Islam eksklusif, melainkan lebih terbuka, 5) Kurang diwadahinya keinginan pengurus dan anggota Rohis untuk memperoleh pencerahan dari mentor luar, maka terdapat pengurus / anggota Rohis mencari sendiri tempat untuk memperoleh kepuasan pencerahan tersebut. Oleh karena itu, sekolah perlu memberikan keleluasan pengurus Rohis untuk memperoleh mentor dari luar terutama alumninya sehingga masih dapat dikontrol atau Kementerian Agama Kab. Sleman perlu membentuk wadah organisasi Rohis tingkat Kabupaten, sehingga aktifitas pengurus Rohis dan anggotanya dapat tersalurkan, dan 6) adanya isu guru yang tidak menghormat bendera saat upacara bendera akan mempengaruhi sikap peserta didik. Oleh karena itu, sekolah perlu terus membangkitkan semangat nasionalisme dengan memanfaatkan momen upacara bendera setiap hari senin."
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2018
297 JPAM 31:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyani Mudis Taruna
"penelitian kolaboratif berjudul Pembentukan Perilaku Keagamaan Pesertadidik melalui Organisasi Rohis (Studi Sikap Pesertadidik terhadap Negara, Agama, dan Etnik Pada SMA Negeri 1 Sleman D.I.Yogjakarta). Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan, wawancara, studi dokumen, kuesioner, dan snowball sampling. Teknik analisis menggunakan model yang dikembangkan oleh Miles dan Hubberman, yaitu analisis interaksi. Hasil penelitian adalah sebagai berikut; 1) model Pembentukan perilaku keagamaan dilakukan oleh guru agama di sekolah, Pembina Rohis, dan Pendamping / pembimbing Rohis dengan metode ceramah dan diskusi sebatas tanya jawab, 2) orientasi politik pengurus Rohis bukan menjadi bagian dari program dan cenderung dihindari, 3) perspektif pengurus dan anggota Rohis SMAN 1 Sleman terhadap ideologi negara Indonesia Pancasila adalah setuju karena didalamnya terkandung juga sila Ketuhanan Yang Maha Esa, 4) sikap Pengurus dan anggota Rohis terhadap adanya perbedaan dalam keyakinan beragama adalah saling menghormati. Hal ini juga tidak berbeda sikapnya terhadap adanya perbedaan etnik, yaitu saling menghormati, dan tidak terdapat faktor yang mempengaruhi sikap Politik, sedangkan toleransi beragama cukup kuat, hal ini ditunjukan dengan adanya program Al Kautsar Charity dengan penekanan pada kegiatan sosial sehingga memandang orang lain bukan dari agamanya. Adapun bacaan dan interaksi yang dilakukan melalui majalah, sosial media, dan buletin serta group-group dalam WA maupun blog dan instagram meskipun tidak secara khusus berkaitan dengan Islam eksklusif, melainkan lebih terbuka, 5) Kurang diwadahinya keinginan pengurus dan anggota Rohis untuk memperoleh pencerahan dari mentor luar, maka terdapat pengurus / anggota Rohis mencari sendiri tempat untuk memperoleh kepuasan pencerahan tersebut. Oleh karena itu, sekolah perlu memberikan keleluasan pengurus Rohis untuk memperoleh mentor dari luar terutama alumninya sehingga masih dapat dikontrol atau Kementerian Agama Kab. Sleman perlu membentuk wadah organisasi Rohis tingkat Kabupaten, sehingga aktifitas pengurus Rohis dan anggotanya dapat tersalurkan, dan 6) adanya isu guru yang tidak menghormat bendera saat upacara bendera akan mempengaruhi sikap peserta didik. Oleh karena itu, sekolah perlu terus membangkitkan semangat nasionalisme dengan memanfaatkan momen upacara bendera setiap hari senin."
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2018
297 JPAM 31:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rosidin
"Organisasi Kerohanian Islam (Rohis) di SMA Negeri 1 Sragen adalah salah satu sarana untuk memperdalam Agama Islam bagi para siswa. Secara ideal, pembelajaran agama yang diberikan hendaknya selaras dengan wawasan kebangsaan yang dimiliki oleh Negara Indonesia. Tujuan Penelitian ini adalah menggambarkan pemahaman keagamaan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Rohis dalam konteks kebangsaan dan menggambarkan sikap dan perilaku siswa anggota Rohis sebagai bentuk pemahaman tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Data primer didapatkan melalui interviu dan FGD dengan para pengurus Rohis SMA Negeri 1 Sragen serta guru dan pembina Rohis. Analisis data menggunakan metode kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pengurus Rohis SMA Negeri 1 Sragen meyakini bahwa Agama Islam merupakan agama yang paling benar dan kesadaran tersebut tetap diikuti dengan kesadaran bahwa Ideologi Pancasila mengakui adanya keragaman dan perbedaan, sehingga ide untuk menjadikan Islam sebagai ideologi negara tidak bisa dibenarkan. Pemahaman agama tercermin dalam perilaku melaksanakan ajaran agama secara benar. Perbedaan keyakinan tidak menghalangi para pengurus Rohis untuk melakukan interaksi dengan siswa lain di lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Nilai yang dianut untuk mewujudkan persatuan adalah toleransi dan saling menghormati. Namun, interaksi dengan pihak luar terutama yang terindikasi menyebarkan radikalisme patut diwaspadai. Dengan demikian, pemahaman agama anggota Rohis SMAN 1 Sragen sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan, yaitu menjaga persatuan bangsa."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
370 JPK 2:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarsih Anwar
"Rohani Islam (Rohis) sebagai salah satu bagian dari pengembangan diri di sekolah mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi siswa untuk mengembangkan dirinya menjadi pribadi yang cinta pada agama, bangsa dan negara. Tulisan ini menyajikan hasil penelitian tentang Penanaman Budaya Damai Melalui Kegiatan Rohis di SMA Negeri 1 Cibinong Bogor, Jawa Barat. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara, pengamatan, dan studi dokumen yang dilakukan pada bulan Juni 2018. Temuan penting peran Rohis sebagai salah satu wadah penanaman budaya damai adalah melalui beberapa strategi dan pendekatan, diantaranya pemberian pengalaman langsung, pendekatan pembiasaan, pendekatan emosional, pendekatan rasional, pendekatan fungsional, dan pendekatan keteladanan"
Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2019
297 JPAM 32:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ifan Islami
"Penelitian ini membahas mengenai hubungan antara agen sosialisasi politik keagamaan terhadap identifikasi partai Islam, PKS, PPP, PKB, dan PAN, pada siswa anggota Rohani Islam di 13 SMA Negeri Kota Depok. Partai Islam mempunyai kemampuan untuk membentuk modal sosial melalui agen sosialisasi politik keagamaan dalam institusi agama, keluarga, dan media. Peneliti berusaha meneliti lebih lanjut dengan menggunakan teori identifikasi partai politik oleh Greene dan agen sosialisasi politik keagamaan dengan 3 dimensi, media, keluarga, dan institusi agama. Melalui uji statistik somers'D yang menempatkan agen sosialisasi politik keagamaan sebagai variabel bebas dan identifikasi partai Islam sebagai variabel dependen, didapati hasil 0,406 yang artinya kedua variabel mempunyai hubungan yang lemah. Peneliti juga menemukan bahwa identifikasi siswa Rohis terhadap PPP mempunyai hubungan dengan agen sosialisasi keluarga yang terjadi ketika orang tua responden mempunyai latar belakang aktif di Partai Islam. Kemudian identifikasi siswa terhadap PKS mempunyai hubungan dengan institusi agama atau Rohis melalui kegiatan mentoring.

This study examines the relationship between the socialization agents of religious politics with Islamic party identification (PKS, PPP, PKB, and PAN) among students who are also Rohani Islam (Rohis) members in 13 SMA Negeri in Kota Depok. Islamic parties have the ability to form social capital through their socialization agents (of religious politics) within religious institutions, families, and the media. I attempted to examine further through the political party identification theory by Greene and socialization agents of religious politics in 3 dimensions: the media, families, and religious institutions. Analysis using the Somers’D statistical test, which places the socialization agents of religious politics as the independent variable and Islamic party identification as the dependent variable, yields the result of 0,0406, meaning that both the variables have a weak correlation. I found that the identification of Rohis students with PPP has a relationship with families as the socialization agent which occurs if the respondents’ parents are active in Islamic Parties. This study has also shown that the students’ identification with PKS has a relationship with religious institutions or Rohis through mentoring groups/activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library