Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asri Prabosinta Pranowo
Abstrak :
ABSTRAK
Mengenai unsur alam yang terkandung dalam sejumlah sajak seorang penyair Jerman yang hidup dalam jaman romantik. Untuk itu diungkapkan segala hal mengenai romantik yang mengutamakan perasaan sebagai titik tolak semua karya sastra yang diciptakan oleh para penyair dan pengarang jaman romantik; khususnya dipaparkan mengenai unsur sentimentalisme dan meankoli yang merupakan ciri utama yang terkandung dalam jaman romantik...
1985
S14563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margareth Wilson
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini merupakan sebuah penelitian yang berada dalam ruang lingkup Estetika. Teori estetika yang menjadi landasan teori dalam penelitian ini adalah estetika Immanuel Kant. Objek kajian dalam penelitian ini merujuk pada salah satu konsep yang terdapat dalam teori estetika Kant, yaitu konsep Genius. Dengan menggunakan metode studi kepustakaan deskriptif ndash;analisis, konsep genius akan dijelaskan dan didefinisikan oleh penulis agar para pembaca dapat mengetahui karakteristik apa saja yang terdapat di dalam konsep ini. Setelah genius dijelaskan secara deskriptif, penulis akan masuk ke dalam pembahasan analisis, yaitu implikasi konsep genius di dalam tiga karya seni, diantaranya puisi, musik, dan lukis. Genius memiliki implikasi pada penciptaan karya seni di jamannya, salah satunya adalah aliran Romantik. Dari sini penulis mengharapkan penelitian ini akan menghasilkan sebuah kejelasan tentang apa itu genius dan bagaimana sebuah karya seni dapat disebut sebagai karya seorang genius. Dalam penelitian ini penulis ingin menyatakan tesis yang membuktikan adanya justifikasi sosial yang ditemukan dalam proses menciptakan suatu karya seni pada jaman Romantik, sebagai implikasi kemunculan konsep genius. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan terlebih dahulu perihal deskripsi dan karakteristik konsep genius dari filsuf Immanuel Kant dan menjelaskan implikasinya di dalam tiga contoh karya Romantik yang penulis ambil untuk membuktikan adanya justifikasi sosial yang terikat dalam seni Romantik.
ABSTRACT
This thesis is a study that is within the scope of Aesthetic. Aesthetic theory that became the theoretical basis of this research is the aesthetics of Immanuel Kant. The object of study in this research refers to one of the concepts contained in Kant 39 s aesthetic theory, the concept of Genius. By using the methods of literature study and descriptive analysis, the concept of genius will be explained and defined by the author so that readers may know the characteristics of what is contained in this concept. Once the concept of genius described, the author will get into the discussion of the analysis, the implications of the concept of genius in three works of art, such as poetry, music, and painting. Genius has implications on the creation of works of art at the time, one of them is Romantic. From here the author expect the study will yield a clarity about what genius is, and how a work of art can be described as work of a genius. In this study, the author would like to express the thesis that prove their social justification is found in the process of creating works of art in the Romantic era, as the implications of the emergence of the concept of genius. The purpose of this study is to explain in advance regarding the description and characteristics of the genius concept of the philosopher Immanuel Kant and to explain its implications in three examples of Romantics works which tooks to prove their social justification bound in Romanesque art.
2017
S68771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lulut Filmy
Abstrak :
Pengumpulan data dilakukan melalui data kepustakaan dari perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan perpustakaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab, di Jakarta. Skripsi ini mengangkat figur seorang penyair sekaligus juga sebagai seorang negarawan Mesir yang bernama Mahmud Sami al-Barudi. ia lahir pada tahun 1838 pada masa kebangkitan kesusastraan Arab. Kehidupan masyarakat Mesir pada masa datangnya Napoleon yang membawa perubahan pemikiran masyarakat dalam hal politik, sosial dan budaya pada umumnya serta kesusastraan pada khususnya, tetapi Barudi tidak terpengaruh aliraa sastra Barat. Puisi-puisinya tetap pada pola lama, baik daiam isi, bentuk kata, maupun kesatuan wazan atau qofiahnya dipadu dengan lingkungan alam pada saat ia berada atau peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa kehidupannya.Pada saat di pengasingan kehidupan Baxudi dekat dengan alam sehingga deskripsi tentang alam mendominasi puisinya. Alarn pada malam hari ketika turun hujan yang sangat deras dimana is sedang berjalan bersama tentaranya, alam pada saat menjelang fajar ketika is sedang istirahat di bawah pohon dan pada saat musirn semi ketika bunga-bunga sedang mekar. Sikap yang mencerminkan rasa simpatik terhadap alam adalah sikap yang dimiliki oleh para penyair romantik. Pada puisi Barudi yang banyak mendeskripsikan alam, kelihatan keluwesannya dalam mengungkapkan perasaan dengan melalui kata-kata yang murni, yang keluar dari hati nuraninya, bukan kata -kata yang dibuat-buat atau dibagus-baguskan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S13291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tina Savitri
Abstrak :
ABSTRAK
Victor Hugo (1802-1885), salah seorang sastrawan besar Perancis, dikenal sebagai Bapak Romantisme. Aliran tersebut tumbuh dan berkembang di Perancis dan negara-negara Eropa lainnya pada abad ke-19 serta -- menurut Rene Jullian -- memiliki ciri-ciri tertentu yang membeda_kannya dengan aliran seni lainnya.

Pokok pembicaraan dalam skripsi ini adalah bagaimana struktur sajak L'Enfant dapat memperlihatkan adanya ciri-ciri karya romantik.

Sajak L'Enfant adalah sebuah sajak naratif karena dianggap lebih menekankan segi cerita. Dengan demikian, teori Todorov mengenai ketiga aspek dalam sebuah karya naratif -- aspek verbal, aspek sintaks naratif dan aspek semantik -- digunakan untuk memperlihatkan adanya ciri_-ciri karya romantik dan perwujudannya dalam sajak tersebut. Namun demikian, aspek semantik tidak dibahas kedua aspek sebelumnya. Pembahasan tentang tokoh dan latar disertakan pula untuk melengkapi pembahasan-pembahasan sebelumnya.

Pembahasan aspek verbal sajak lebih ditekankan mengingat aspek ini mencakup masalah tuturan dan panu_turan sajak, yaitu pemilihan kata, tatakalimat, versifi_kasi (metrik dan bunyi), penutur dan sudut pandang. Adapun aspek sintaks naratif serta aspek tokoh dan latar, dibahas untuk mendukung hasil permbahasan aspek verbal.

Adanya ciri-ciri karya romantik dalam sajak L 'Ehfant karya Victor Hugo menegaskan bahwa sajak tersebut merupakan sebuah sajak romantik, yang ditulis oleh seo_rang penyair romantik.
1990
S16194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Kurniawati
Abstrak :
Penulisan skripsi ini bertujuan hendak membuktikan bahwa Die Judenbuche karya Annette von Droste-Hulshoff adalah sebuah karya sastra beraliran Biedermeier yang berbeda dengan karya-karya sastra beraliran Biedermeier pada umumnya. Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan intrinsik dan biografis. Hasilnya menunjukan bahwa dilihat dari segi kuantitas unsur Romantik dalam Die Judenbuche sangat menonjol. Hampir semua unsur Romantik terdapat di dalamnya. Begitu pula bila dilihat dari sudut kualitas, unsur Romantik, maksudnya di sini adalah peristiwa mistik, memegang peranan yang sangat penting. Tanpa peristiwa mistik cerita dalam Die Judenbuche tidak dapat dimengerti. Dapat disimpulkan, Die Judenbuche adalah sebuah karya beraliran Biedermeier yang berbeda dengan karya-karya sastra beraliran Biedermeier pada umumnya. Karya sastra beraliran Biedermeier pada umumnya mempunyai unsur Realisme, sedangkan Die Judenbuche mempunyai unsur utama Romantik.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Chasanah Boechari
Abstrak :
Teori 'Verstehen' Dilthey diilhami oleh Schleiermacher. Istilah tehnis ini mengandung arti ter tentu, yaitu memahami suatu gagasan, suatu tujuan, suatu perasaan yang diekspresikan secara empiris sehagai kata-kata atau gerak isyarat. Apa yang kita pahami dari suatu ekspresi ialah makna dari ekspresi itu yang dipersepsi oleh manusia, makna dari kehidupan manusia menghayati hidup ini sehagai bermakna dan manusia cenderung untuk mengekspresikan makna itu. Ekspresi ini dapat dipahami menurut prinsip-prinsip epistemologi Dilthey yang mendasari metodologi studi-studi kemanusiaan, atau menurut Dilthey, Geisteswissenschaften. Pertama, kita harus kenal akrab dengan proses-proses mental. Dengan proses-proses mental itu kita menghayrati dan mengekspresikan makna kehidupan. Bila kita tidak mengetahui perasaan suka atau duka, maka kita tidak akan dapat memahami perasaan itu, makna kehidupan itu. Karena kita sebagai manusia dan ekspresi-ekspresi itu bera-sal dari kegiatan-kegistan individu, maka syarat keakraban telah terpenuhi. Kedua, memahami ekspresi membutuhkan pengetahuan akan konteks di mana ekspresi itu di utarakan, membutuhkan penjajagan sistematis akan konteks di mana ekspresi itu diutarakan. Ketiga, memahami ekspresi membutuhkan pengetahuan akan sistem kultural dan sosial yang menentukan sifat ekspresi itu tadi. Untuk memahami sebuah kalimat orang harus mengenal bahasanya. Di sini terlibatlah kita dalam lingkaran teoretis, karena mengenal bahasa harus lebih dahulu mengenal kata-katanya yang membangun bahasa itu, Dari kata-kata tumbuhlah pemahaman akan hahasa itu dan pada gilirannya kita kenali kata-katanya dengan lebih baik. Persoalan 'Verstehen' ini diambil Dilthey dari Schleiermacher dengan guna praktisnya untuk penafsiran, sedang gunanya yang utama untuk mempertahankan keabsahan penafsiran terhadap romantisme dan subyektivisme dan memberikan pembenaran bagi keabsahan itu agar menjadi dasar kepastian bagi pengetahuan sejarah; juga menjadi pelengkap bagi pendasaran Geisteswissenschaften. Karena 'Verstehen' diangkat oleh Dilthey ke dalam sistem epistemologi dan metodologi. Geisteswissenschaften, maka perlu dituliskan sebuah bab tentang Geisteswissenschaften, yaitu tentang sejarah perkembangannya, tentang ciri-ciri khasnya, tentang obyeknya dan tujuannya. Geisteswissenschaften menjadi kelompok ilmu pengetahuan yang mandiri terkat usaha a.1. Dilthey yang meletakkan dasar-dasar epistemologisnya, hingga mendapatkan statusnya herdampingan dengan Naturwissenschaften. Suatu introduksi tentang situasi ilmu-ilmu pengetahuan abad 18-19 serta perkemtangan dan permasalahan ilmuilmu pengetahuan itu yang dipersersi oleh Dilthey, mendahului uraian tentang Geisteswissenschaften.
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S16097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Wilis Ekowati
Abstrak :
Arthur Schopenhauer yang pemikirannya dilatarbelakangi oleh gerakan romantik serta gugatan terhadap idealisms Jcnnan dalam perkembangan filsafat abad 19 menyajikan konsepsi kehendak metafisis yang bergejolak dalam diri manusia. Sikap pesimistiknya memberikan warna tersendiri dalam filsafatnya. Dalam ranah filsafat kehendak dipahami dengan pengertian yang beragam. Schopenhauer menganggap kchendak sebagai sesuatu yang bersifat liar dan buta. Kehendak memainkan peran penting dalam kehidupan dan dianggap sebagai suatu dorongan diluar kesadaran yang selalu ingin terpcnuhi keinginannya. Kehendak yang ditekankan adalah kehendak untuk hidup yang bersifat metafisis. Ia berpandangan bahwa untuk membebaskan manusia dari tirani kchendak, salah satu jalan yang dapat dilalui adalah kontemplasi estetik. Mclalui kontcmplasi estetik manusia mampu menenangkarr diri dari perbudakan kehendak walaupun bersifat sementara. Schopcnhauer mcnilai bahwa seni yang paling tinggi tingkatannya adalah musik karma musik memanifestasikan kehendak itu sendiri. Pengagungan musik yang dikemukakan oleh Schopenhauer ini mengindikasikan bahwa musik merupakan karya seni yang melibatkan aspek metafisis sehingga berpengaruh kuat pada manusia. Musik yang dimaksud oleh Schopenhauer adalah musik instrumental atau musik absolut. Pandangannya tentang musik dikemukakan dalam konsep metafisika musik. Musik dianggap sebagai manifestasi dari kehendak itu sendiri sehingga berbeda dengan seni-seni lain yang dianggap manifestasi dari ide. Musik berhubungan dengan kehendak yang abstrak sehingga musik dianggap sebagai seni yang absurd. Kemampuan musik dalam menangkap esensi kehendak sebagai kondisi natural manusia memberikan efek yang luar biasa ketika manusia melakukan kontemplasi estetik. Hal ini mengindikasikan bahwa kehendak pada dasarnya berbicara melalui musik untuk menunjukkan kehadirannya dalam kehidupan manusia. Penekanan pada musik absolut sebagai satu-satunya musik yang mampu menangkap esensi kehendak tersebut mengindikasikan bahwa konsep musik Schopcnhauer terpengaruh pada gerakan romantik dimana ekspresi perasaan berperan utama dalam seni
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S16170
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wida Purusanti
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai mengapa Novalis tidak memenangkan idealismenya yang tersirat di dalam roman Heinrich von Ofterdingen dan apa sebenarnya yang ingin disampaikan Novalis melalui karyanya ini. Karena biasanya apabila seseorang mempunyai cita-cita, ide,atau keinginan tentu akan memperjuangkan semaksimal mungkin untuk memperoleh atau memenangkannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan bahwa Heinrich von ofterdingen ini adalah karya khas jaman Romantik, yaitu suatu karya yang mengungkapkan hampir seluruh ciri khas jaman Romantik.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan serta pendekatan secara intrinsik dan ekstrinsik, yaitu dengan mempelajari karya sastra itu sendiri dan riwayat hidup pengarang serta sejarah kesusasteraanyang melatarbelakangi karya ini.

Hasil yang didapat menunjukkan bahwa Novalis bermaksud menciptakan roman Heinrich von Ofterdingen sebagai suatu karya yang sempurna yang sesuai dengan ciri jaman Romantik yang tidak bisa lepas dari konsepsi romantische Ironie dengan dipengaruhi oleh pengalaman hidupnya sendiri yang sangat menunjang terciptanya roman ini.
1989
S14762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brigitta Adriana
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji karakteristik romantik yang ditemukan pada puisi-puisi romantik Korea pada tahun 1920-an. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan perkembangan aliran romantisisme di Korea persamaan dan perbedaan tema dan karakteristik pada penyair romantik Korea pada tahun 1920- an. Penelitian ini mengangkat tiga penyair yaitu Yi Sang Hwa, Han Yong Un, dan Kim So Wol. Dari masing-masing penulis diambil tiga karya yang mewakili gaya penulisan mereka. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pergeseran istilah romantisisme di Korea dapat disebabkan oleh perbedaan karakteristik dan tema dominan pada puisi-puisi romantik Korea. Hal ini berkaitan dengan faktor sejarah yakni keterbatasan ilmu modern yang diterima oleh masyarakat Korea atas kontrol ketat dari Jepang. ......This research discusses the romantic characteristics found on Korean romantic poems from the 1920s. This research aims to describe the development of romanticism in Korea as well as the difference in theme and characteristics on Korean romantic poets of 1920s. On this research three poets that are to be analyzed are Yi Sang Hwa, Han Yong Un, and Kim So Wol. From each poets, three works that represents their writing styles will be discussed. Qualitative method is applied on this research. The result of this research shows that the shift in the term romantisicm in Korea could be caused by the difference in characteristics and dominant themes of Korean romantic poems. This relates to the historical factor that there is a modern knowledge limitations imposed by the strict control of Japan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandi Wardhana Manggala Aryaguna
Abstrak :
Skripsi ini meneliti konsep citra perempuan dari sudut pandang laki-laki yang dikonstruksikan oleh tiga pengarang laki-laki masa Romantik berdasarkan mitos tentang perempuan yang dipercayai oleh masyarakat Jerman. Fokus penelitian ini adalah tokoh utama perempuan dalam tiga puisi mengenai mitos Lorelei, yaitu Lore Lay karya Clemens Brentano, Der Lurleyfels karya Otto Heinrich Graf von Loeben, dan Lorelei karya Heinrich Heine. Pencitraan perempuan ini dibagi menjadi tiga sudut pandang yaitu perempuan dari sudut pandang laki-laki, mitos femme fatale dan perempuan mistis, dan yang ketiga yaitu perempuan dari sudut pandang religiositas masyarakat masa Romantik. ......This Thesis analyses the concept image of woman from male perspective constructed by three male authors on the Romantic Period. This concept is based on Myth of woman in German society. The focus of this research is the main character of women from the mythical Lorelei, Lore Lay by Clemens Brentano, Der Lurleyfels by Otto Heinrich Graf von Loeben, and Lorelei by Heinrich Heine. Images of Lorelei are divided into three point of views. Firstly, woman's image based on male gaze, woman as a femme fatale myth and the mythical female, then women on the public religiosity's standpoint in Romantic period.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1342
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library