Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Margaret Magdalena
"Rosela mengandung zat warna berupa antosianin. Untuk mengetahui pengaruh lama perendaman terhadap perubahan warna email, digunakan 10 buah spesimen gigi sapi yang direndam dalam larutan ekstrak kelopak bunga rosela selama 15 menit, 30 menit, 45 menit, dan 60 menit. Nilai perubahan warna diperoleh dengan menggunakan VITA Easyshade dan rumus CIEL*a*b*. Hasil uji Repeated ANOVA menunjukkan nilai ?L*, ?a*, ?b*, dan perubahan warna (?E) yang bermakna antara perendaman 15 menit, 30 menit, 45 menit, dan 60 menit (p<0,05). Larutan ekstrak kelopak bunga rosela dapat menyebabkan perubahan warna email.

Roselle contains anthocyanins, a group of color pigment . This research was conducted to determine the effect of tooth immersion duration in roselle extract solution on enamel discoloration using 10 bovine teeth for 15 minutes, 30 minutes, 45 minutes, and 60 minutes of exposure. Color was measured using VITA Easyshade and CIEL*a*b* color scale. Differences in ?L*, ?a*, ?b*, and ?E were analyzed using repeated ANOVA. There were significant differences between control and treatment groups (p<0,05). Roselle extract solution could cause discoloration of enamel."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Varitha Ariyabukalakorn
Pathum Thani: Thammasat University, 2019
670 STA 24:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Falahiyyah Bahri
"Radikal bebas merupakan senyawa yang sangat reaktif dan tidak stabil sehingga dapat menangkap elektron serta menimbulkan kerusakan pada struktur senyawa Akumulasi radikal bebas pada sel dapat menimbulkan stress oksidatif yang menyebabkan gangguan terhadap struktur dan fungsi sel. Rosella atau Hibiscus sabdariffa merupakan salah satu tanaman yang dapat dikembangkan sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia dan aktivitas antioksidan bunga rosella ungu (Hibiscus sabdariffa). Mahkota bunga Hibiscus sabdariffa ungu diekstraksi masing-masing dalam pelarut n-heksana, etilasetat dan etanol. Ekstrak yang diperoleh kemudian diuji secara kualittatif dengan kromatografi lapis tipis (KLT) untuk mengetahui jumlah senyawa yang terkandung di dalamnya. Selanjutnya, uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa saponin, flavonoid, triterpenoid, steroid, alkaloid dan tanin yang terdapat dalam ekstrak Hibiscus sabdariffa ungu.
Uji dengan metode DPPH terhadap ekstrak etilasetat dan ekstrak etanol Hibiscus sabdariffa ungu dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dengan parameter yang dihasilkan berupa nilai %inhibisi dan nilai IC50. Hasil uji KLT menunjukkan bahwa terdapat dua komponen senyawa yang terkandung dalam ekstrakn-heksana, etil asetat dan etanol dari Hibiscus sabdariffa ungu. Berdasarkan uji fitokimia, golongan senyawa yang terkandung dalam ketiga ekstrak adalah flavonoid dan glikosida. Sedangkan pada pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol memiliki sifat antioksidan, dengan nilai IC50 sebesar 175,42 ppm untuk ekstrak etilasetat, dan sebesar 131,35 ppm untuk ekstrak etanol.

Free radicals are compounds that are very reactive and unstable therefore they can capture electrons and cause damage to the structure of other compounds. Accumulation of free radicals in cells can cause oxidative stress which causes disruption to the structure and function of cells. Rosella or Hibiscus sabdariffa is a plant that can be developed as an antioxidant to neutralize free radicals. This study aims to determine the phytochemistry content and antioxidant activity violet rosella calycs (Hibiscus sabdariffa). he crown of Hibiscus sabdariffa purple was extracted respectively in n-hexane, ethylacetate and ethanol solvents. The extract obtained is tested qualitatively by thin layer chromatography (TLC) to determine the amount of compounds contained Furthermore, phytochemistry tests were carried out to determine the content of saponin compounds, flavonoids, triterpenoids, steroids, alkaloids and tannins contained in violet Hibiscus sabdariffa extract.
The DPPH method for ethylacetate extract and ethanol extract of violet Hibiscus sabdariffa was carried out to determine antioxidant activity with the result parameters in the form of% inhibition and IC50 values. The TLC test results showed that there were two components contained in extracts of hexane, ethyl acetate and ethanol of violet Hibiscus sabdariffa. Based on phytochemistry tests, the classes of compounds contained in the three extracts are flavonoids and glycosides. While the antioxidant activity test using the DPPH method showed that ethyl acetate extract and ethanol extract had antioxidant properties, with an IC50 value of 175.42 ppm for ethylacetate extract, and at 131.35 ppm for ethanol extract.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenny S. Budi
"ABSTRAK
Latar Belakang : Kelopak bunga Rosela dilaporkan memiliki efek antiinflamasi.
TE-7 adalah salah satu penanda fibroblas. Tujuan: Menganalisis ekspresi fibroblas
pada penyembuhan ulser mukosa mulut tikus pascapaparan ekstrak etanol kelopak
bunga Rosela 7,5 % secara imunohistokimia. Metode: Blok parafin dari ulser
mukosa mulut tikus yang terdiri dari kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
dipulas secara imunohistokimia tidak langsung menggunakan TE-7 sebagai antibodi
primer. Interpretasi ekspresi fibroblas berdasarkan skoring. Hasil : Pada hari ke-3,
kelompok perlakuan menunjukkan skor 2 dan kedua kelompok kontrol menunjukkan
skor 1. Kesimpulan: Setelah 3 hari paparan ekstrak etanol kelopak bunga Rosela
teridentifikasi 7,5% fibroblas terekspresi lebih baik daripada kelompok kontrol.

ABSTRACT
Background: Roselle’s calyces reported have anti inflammation. TE-7 is one of
fibroblasts marker. Objective: Analyzing fibroblasts expression on rat oral mucosa
ulcer healing after exposure 7.5% ethanol extract of Roselle calyces by
immunohistochemistry. Method: Paraffin blocks of rat oral mucosa ulcer consisting
of the treatment group and the control group stained indirect immunohistochemistry
method using TE-7 as the primary antibodi Result: On day 3, the treatment group
showed a score of 2 and the two control groups showed a score of 1. Conclusion:
After 3 days exposure to 7,5% ethanol extract of Roselle calyces, fibroblasts
expressed better than the control group."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jesslyn Rusli
"ABSTRAK
Pendahuluan: Periodontitis merupakan suatu penyakit inflamasi kronis pada jaringan periodonsium yang masih menjadi masalah besar di bidang kedokteran gigi dan ditandai dengan kerusakan tulang alveolar yang dapat mengakibatkan kegoyangan hingga kehilangan gigi. Ekstrak rosela dilaporkan memiliki efek antiinflamasi dan antibakteri yang diharapkan dapat menghambat osteoklastogenesis dan resorpsi tulang alveolar. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai efek rosela terhadap kerusakan tulang alveolar pada model periodontitis yang diinduksi ligature silk thread. Tujuan: Mengetahui efek terapi ekstrak etanol kelopak bunga rosela 10% terhadap kerusakan tulang alveolar pada model periodontitis. Metode: Model periodontitis diciptakan dengan pemasangan ligature silk thread 5.0 pada gigi molar ke dua maksila kiri. Penelitian ini menggunakan sepuluh mencit yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Pada hari ke tiga, ligature dilepas dan kelompok kontrol diinjeksi saline 0,9%, serta kelompok perlakuan diinjeksi rosela 10%. Pengambilan sampel dilakukan pada hari ke tujuh setelah injeksi rosela dan dilakukan pengamatan sampel. Hasil: Terdapat kecenderungan penurunan luas kerusakan tulang alveolar pada kelompok rosela 10%, namun hasilnya tidak signifikan secara statistik. Kesimpulan: Ekstrak etanol kelopak bunga rosela 10% dapat menekan kerusakan tulang alveolar.

ABSTRACT
Introduction: Periodontitis, which is one of the major problems in dentistry, is an inflammatory disease that affects the periodontium tissue and is characterized by alveolar bone damage that results in tooth loss. Roselle extract is reported to have anti-inflammatory and anti-bacterial effect that is expected to inhibit osteoclastogenesis and bone resorption. Therefore, a research about the effect of roselle on alveolar bone damage in periodontitis model with the application of ligature silk thread is needed. Objectives: To determine the therapy effect of 10% roselle calyx ethanol extract towards bone damage on periodontitis model. Methods: Periodontitis model is induced by the application of ligature silk thread 5.0 on the left maxillary second molar. Ten mice were used in this study, which were divided into two groups, namely the control group and the treatment group. Ligature was removed on the day three and the control group was given 0,9% saline and the treatment group was injected with  10% roselle extract. Samples were taken and observed after seven days of roselle application. Results: There is a tendency to decrease the area of alveolar bone damage in the roselle 10% group, but the result is not significant. Conclusion: 10% of roselle calyx ethanol extract can inhibit alveolar bone damage."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ayu Anisa Nurhaliza
"Pendahuluan: Periodontitis disebabkan oleh ketidakseimbangan mikroorganisme pada sulkus gingiva yang menyebabkan inflamasi dan resorpsi tulang. Bakteri Porphyromonas gingivalis dianggap menjadi spesies kunci dalam patogenesis penyakit periodontitis dengan mengganggu respon imun penjamu. Ekstrak etanol kelopak bunga rosela telah terbukti memiliki khasiat antibakteri terhadap bakteri dalam rongga mulut. Oleh karena itu, dilakukan pengembangan sediaan gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela untuk pemakaian dalam rongga mulut. Tujuan: Mengetahui efektivitas gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela (Hibiscus sabdariffa Linn.) terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis. Metode: Pada uji zona hambat, cakram kertas dipaparkan dengan gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela 10%,15%, 25%, kontrol positif serta kontrol negatif dan diletakkan di atas medium Mueller-Hinton Agar yang telah diinokulasi P. gingivalis ATCC 33277. Inkubasi dilakukan selama 6 jam pada kondisi anaerob dengan suhu 37oC. Uji Total Plate Count dilakukan dengan menghitung jumlah koloni P. gingivalis yang masih hidup setelah dipaparkan dengan gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela 10%,15%, 25%, kontrol positif dan kontrol negatif. Hasil: Gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela konsentrasi 15% dan 25% menunjukkan adanya zona hambat terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis dan penurunan koloni P. gingivalis yang signifikan. Kesimpulan : Gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela memiliki efek antibakteri terhadap P. gingivalis secara in vitro.

ntroduction: Periodontitis is caused by microorganism dysbiosis in gingival sulcus that lead to tissue inflammation and bone loss. Porphyromonas gingivalis is considered as a keystone species in the progression of periodontitis which altered host immune response and induced proinflammatory cytokine. Ethanolic roselle calyx extract has been proven as an antibacterial agent against oral pathogens. Thus, we develop ethanolic roselle calyx extract gel formulation for intraoral application to prevent periodontitis. Objective: To investigate the antibacterial activity of ethanolic roselle calyx extract gel against P. gingivalis. Methods : In the disc-diffusion test, P. gingivalis ATCC 33277 was cultivated on Mueller-Hinton Agar. Sterile paper disks were enriched with 10%, 15%, and 25% ethanolic roselle calyx extract gel, then were placed on the surface of agar and were incubated for 6 hours in anaerobic condition. In total plate count method, the viable bacteria colony were counted after exposure with 10%, 15%, and 25% ethanolic roselle calyx extract gel. Results: Ethanolic roselle calyx extract gel 15% and 25% showed an inhibition zone against P. gingivalis and significantly reduced the number of P. gingivalis colony in the total plate count test. Conclusion: Ethanolic roselle calyx extract gel have antibacterial properties against P. gingivalis."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendi Rohaendi
"Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sitolik lebih dari140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg. Teh rosella digunakan untuk menurunkan tekanan darah oleh sebagian masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan disain kuasi eksperimen dengan kontrol. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan efektifitas teh rosella dan obat terhadap tekanan darah pasien hipertensi di Panti Jompo Welas Asih Kota Tasikmalaya dan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tasikmalaya. Sampel penelitian ini berjumlah 40 orang responden, terdiri dari 20 responden yang diberikan teh rosella dan 20 orang responden yang minum obat actrapin 5 mg sehari sekali selama tujuh hari. Pengambilan sampel dengan cara total sampling untuk responden di panti dan conventiente sampling untuk pasien rumah sakit. Pengujian efektifitas sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dengan uji paired-Sample T test, sedangkan untuk menguji adanya perbedaan efektifitas diantara dua kelompok menggunakan uji independent Sample T test dan untuk menguji efektifitas pemberian intervensi setelah dikontrol oleh jenis kelamin, umur, dan Indek Massa Tubuh menggunakan uji Manova. Hasil penelitian menunjukkan jenis kelamin paling banyak perempuan, rerata umur responden 60 tahun dan rerata Indek Masa Tubuh 27,25. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan tekanan sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah intervensi pada kedua kelompok (p=0,000). Teh rosella dan obat sama efektifnya dalam menurunkan tekanan darah pada kedua kelompok (p= 0,057 dan 0,242). Jenis kelamin, umur, dan IMT tidak mempengaruhi penurunan tekanan darah sistolik dan diatolik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara signifikan teh rosella dan obat dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu adanya penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang sebih besar, uji kandungan rosella, dan pengukuran secara serial.

Hypertension is an elevation of systolic blood pressure higher than 140 mmHg and diastolic higher than 90 mmHg (WHO, 2003). In addition to pharmaticeutical intervention, many poeple in the community have been using roselle tea to reduce blood pressure. The purpose of this study is to explore the effect of roselle tea and medication of actrapin on the level of blood pressure in patient with hypertension at Panti Jompo Welas Asih and Distric General Hospital in Tasikmalaya. The design was a quasi experimental study using a equivalent control group with pre and post test approach. A total sampling of 20 patients employed as an intervention group I (roselle tea proided) and a conventience sampling of 20 patient from Distric General Hospital was employed as an actrapan users. The finding showed that there are a decrease in level of blood pressure both for syastolic and diatolic in all groups (p=0,000). Both Roselle tea and actrapin have showed a ability to reduce the level of systolic and diastolic blood pressure (p= 0,057 and 0,242 respectively). The study has showed that no significant reduction of blood pressure after controlled by gender, age and body mass indexs. It is recommended to conduct further research using appropiate number of samples, composition test of roselle tea caracteristic, and also using repeated meassure approach."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24811
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah
"Latar Belakang: Penyakit periodontal terjadi karena adanya keterlibatan mikroorganisme oral salah satunya adalah Fusobacterium nucleatum. Perawatan suportif penyakit periodontal dapat berupa penggunaan antiseptik sintetik atau alami seperti tanaman obat. Salah satunya adalah rosela yang dilaporkan memiliki khasiat antibakteri secara in vitro. Dalam upaya pengembangan bentuk sediaan, ekstrak etanol kelopak bunga rosela dibuat dalam bentuk sediaan gel.
Tujuan: Mengetahui potensi antibakteri gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela terhadap Fusobacterium nucleatum.
Metode:Uji zona hambat dilakukan dengan menghitung diameter zona hambat yang terbentuk pada kertas saring yang telah dipaparkan gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela pada media MHA yang sudah diinokulasi Fusobacterium nucleatum. Uji Total Plate Countdilakukan dengan menghitung jumlah koloni Fusobacterium nucleatumyang bertahan hidup setelah dipaparkan gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela.
Hasil: Uji zona hambat, gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela konsentrasi 15% memiliki zona hambat yang setara dengan gel klorheksidin. Pada uji Total Plate Count, adanya penurunan jumlah koloniFusobacterium nucleatumpada gel ekstrak etanol kelopak bunga rosela konsentrasi 10%, 15%, dan 25% yang setara dengan gel klorheksidin 0,2%.
Kesimpulan: Gel ekstrak etanol kelopak bunga konsentrasi 10%, 15%,25% memiliki efek antibakteri terhadap Fusobacterium nucleatum.

Background:Periodontal disease occurs due to the involvement the presence of oral microorganisms, one of them is Fusobacterium nucleatum. Supportive treatment of periodontal disease can use synthetic or natural antiseptics such as medicinal plants. One of them is roselle which is reported to has antibacterial effect (in vitro). In developing the dosage form, roselle calyx ethanol extract is developed into gel form.
Objective: To determine the antibacterial effect of roselle calyx ethanol extract gel at 10%, 15%, and 25% concentration on Fusobacterium nucleatum.
Method: The inhibition zone test was carried out by counting the inhibition zone formed on paper disc that had been exposed to the roselle calyx ethanol extract gel on MHA media that had been inoculated by Fusobacterium nucleatum. Total Plate Count test was performed by counting the colonies of Fusobacterium nucleatumthat survived after being exposed to roselle calyx ethanol extract gel.
Result: In inhibition zone test, 15% concentration roselle calyx ethanol extract gel showed inhibition zone equivalent to chlorhexidine gel. Total plate count test showed that at 10%, 15%, and 25% concentration gel,Fusobacterium nucleatumcolonies have survived equivalent to chlorhexidine gel.
Conclusion: Roselle calyx ethanol extract gel at 10%, 15%, and 25% concentration have antibacterial effect to Fusobacterium nucleatum.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia , 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendi Rohaendi
"ABSTRAK
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sitolik lebih dari140 mmHg dan diastolik
lebih dari 90 mmHg. Teh rosella digunakan untuk menurunkan tekanan darah oleh
sebagian masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan disain kuasi
eksperimen dengan kontrol. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan efektifitas
teh rosella dan obat terhadap tekanan darah pasien hipertensi di Panti Jompo Welas Asih
Kota Tasikmalaya dan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tasikmalaya. Sampel
penelitian ini berjumlah 40 orang responden, terdiri dari 20 responden yang diberikan
teh rosella dan 20 orang responden yang minum obat actrapin 5 mg sehari sekali selama
tujuh hari. Pengambilan sampel dengan cara total sampling untuk responden di panti dan
conventiente sampling untuk pasien rumah sakit. Pengujian efektifitas sebelum dan
sesudah dilakukan intervensi dengan uji paired-Sample T test, sedangkan untuk menguji
adanya perbedaan efektifitas diantara dua kelompok menggunakan uji independent
Sample T test dan untuk menguji efektifitas pemberian intervensi setelah dikontrol oleh
jenis kelamin, umur, dan Indek Massa Tubuh menggunakan uji Manova. Hasil penelitian
menunjukkan jenis kelamin paling banyak perempuan, rerata umur responden 60 tahun
dan rerata Indek Masa Tubuh 27,25. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan
tekanan sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah intervensi pada kedua kelompok
(p=0,000). Teh rosella dan obat sama efektifnya dalam menurunkan tekanan darah pada
kedua kelompok (p= 0,057 dan 0,242). Jenis kelamin, umur, dan IMT tidak
mempengaruhi penurunan tekanan darah sistolik dan diatolik. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa secara signifikan teh rosella dan obat dapat menurunkan tekanan
darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi. Rekomendasi dari penelitian ini
adalah perlu adanya penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang sebih besar, uji
kandungan rosella, dan pengukuran secara serial.

ABSTRACT
Hypertension is an elevation of systolic blood pressure higher than 140 mmHg and
diastolic higher than 90 mmHg (WHO, 2003). In addition to pharmaticeutical
intervention, many poeple in the community have been using roselle tea to reduce blood
pressure. The purpose of this study is to explore the effect of roselle tea and medication
of actrapin on the level of blood pressure in patient with hypertension at Panti Jompo
Welas Asih and Distric General Hospital in Tasikmalaya. The design was a quasi
experimental study using a equivalent control group with pre and post test approach. A
total sampling of 20 patients employed as an intervention group I (roselle tea proided)
and a conventience sampling of 20 patient from Distric General Hospital was employed
as an actrapan users. The finding showed that there are a decrease in level of blood
pressure both for syastolic and diatolic in all groups (p=0,000). Both Roselle tea and
actrapin have showed a ability to reduce the level of systolic and diastolic blood
pressure (p= 0,057 and 0,242 respectively). The study has showed that no significant
reduction of blood pressure after controlled by gender, age and body mass indexs. It is
recommended to conduct further research using appropiate number of samples,
composition test of roselle tea caracteristic, and also using repeated meassure approach."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library