Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Salahudin Al Ahyudin
Abstrak :
Sistem pengolahan limbah modem didesain untuk mernenuhi permintaan akan peninglcatan kualitas ejluent air limbah. Salah satu proses yang penting dalam peningkatan kualitas effluent air limbah tersebut adalah proses aerasi,yaitu proses pemberian oksigen ke dalam air lirnbah agar mikroorganisme yang ada didalam air limbah dapat menguraikan limbah tersebut. Proses aerasi yang biasa dilakukan adalah dengan cara menghembuskan udara ke dalam air atau dengan menyemprotkan air ke udara sehingga terjadi kontak antara udara dengan air. Pada sistem aerasi yang pertama, udara dialirkan melalui iubang (nosel) yang diletakkan pada dasar kolam aerasi, selanj utnya udara bergerak naik dalam bentuk gelembung udara_ Selama gelembung bergerak naik akan terjadi fenomena transfer gas-gas yang ada didalam gelembimg ke dalam cairan akibat perbedaan konsentrasi gas-gas yang ada di dalam gelembung dengan yang ada di air sekitarnya. Sedangkan pada sistem aerasi yang kedua dapat dilakukan melalui aerasi mekanik, yaitu dengan menggunakan turbin, atau melalui rotor disk. Pada sistem rotor disk hanya sebagian dari rotor yang terendam air limbah. Ketika rotor diputar maka air limbah yang menempel dengan rotor disk akan ikut berputar sehingga membuat air limbah tersebut kontak dengan udara. Pada tugas akhir ini penulis akan mengoptimasi sistem aerator yang ada pada STP WTC Mangga Dua yang menggunakan sistem rotor disk dengan sistem aerasi difusi. Pengoptimasian dilakukan dengan membandingkan jumlah daya yang diperlukan untuk kedua sistem aerasi tersebut_ Pada sistem aerasi difusi pengoptimasian difokuskau pada peningkatan efisiensi transfer oksigen sehingga jumlah oksigen yang dialirkan ke dalam tangki aerasi dapat dikurangi dan daya yang diperlukan oleh blower pun menjadi semakin kecil. Efrsiensi transfer oksigen tergantung dari luas permukaan bidang transfer massa antara udara dengan air limbah, atau dengan kata lain efisiensi transfer oksigen tergantung dengan ukuran gelembung Dengan mencari efisiensi transfer maksimum yang diijinkan agar unjuk kerja sistem aerator tetap baik. Maka ukuran gelembung dan diameter nosel yang optimal akan diketahui. Sehjngga dapat diketahui kapasitas udara yang hams dialirkan dan akhimya daya yang di perlukan blower dapat diketahui. ......System processing of modem wastewater designed to fulfill request the high quality of effluent wastewater. One of the important process to increase the quality of effluent wastewater is aeration, the process giving of oxygen into wastewater so that the existing mikroorganisme in the wastewater can decompose the waste. The aeration process which is usually done is by exhaling air into water or by spraying water into the air so that happened Contact between air with water. At the first aeration system, air conducted through hole (noale) at bottom of aeration basin, hereinafter air go up in the form of air bubble. Durin bubble go up will happened phenomenon of transfer of existing gas in bubble into dilution effect of difference of gas Concentration exist in bubble with in water. Wltile at the second aeration system is done by mechanical aeration or by rotor disk. In the rotor disk system only a portion of disk submerged. When disk rotor tumed around the waste water which patch with disk rotor will follow to rotate so that make waste water contact with air. At this paper the writer will optimize the aerator system exist in STP WTC Mangga Dua using disk rotor system with diffusion aeration system. The optimization done by comparing the amount of energy needed to both aeration system. At diffusion aeration system the optimization focussed by increase oxygen transfer efiicieney so that the amount of oxygen which is poured into aeration tank can lessen and energy needed by blower even also become smaller. Efficiency of oxygen transfer depend on surface area of mass transfer between air with waste water, or equally efficiency of oxygen transfer depend on bubble size. With searching the maximum of efficiency transfer which is permitted to aeration system. So that the optimum bubble size and diameter of nozzle can know. Then the air capacities which must be conducted can know, and Enally the energy needed by blower can know.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37493
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Berchman Adyapaka Apatya
Abstrak :
Permanent Magnet Synchronous Motor PMSM merupakan motor yang mampu memenuhi tuntutan untuk unjuk kerja yang optimal. Kehandalan, efisiensi tinggi, high power density, small, dan high speed adalah kemampuan yang mampu dicapai oleh motor jenis PMSM. Oleh karena menariknya issue ini, berbagai penelitian mencakup motor PMSM banyak dilakukan oleh berbagai kalangan. Pada penelitian ini, fokus peneliti adalah mampu menghasilkan rancangan motor Permanent Magnet Synchronous Motor 12 slot dan 8 pole. Motor yang dirancang adalah motor dengan tipe outer rotor. Dimensi luar motor ditentukan sesuai dengan aplikasi dari motor yang dirancang dalam penelitian ini fixed dimension. Bahan pertimbangan dalam penelitian ini adalah proses pembuatan yang sederhana dan murah serta kemudahan mencari material konstruksi motor.Pada penelitian ini telah berhasil dirancang motor PMSM dengan tipe outer rotor 750 rpm dengan keluaran daya 26,39 kW dengan effisiensi 98,2 serta motor tipe inner rotor 750 rpm dengan daya keluaran 26,15 kW dengan effisiensi 98.
Permanent Magnet Synchronous Motor PMSM is a motor capable of meeting the demands for optimal performance. Reliability, high efficiency, high power density, small, and high speed is the ability that can be achieved by PMSM type motor. Because of this interesting issue, various studies include many PMSM motors conducted by various circles. In this study, the focus of the researcher is able to produce the design of Permanent Magnet Motor Synchronous Motor 12 slot and 8 pole. The motor designed is a motor with outer type rotor. The outer dimensions of the motor are determined according to the application of the motor designed in this study fixed dimension . Materials considerations in this study is a process of making a simple and cheap and easy to find motor construction materials.In this research has successfully designed PMSM motor with 750 rpm outer rotor type with power output of 26.39 kW with 98.2 efficiency and 750 rpm inner rotor type motor with output power of 26.15 kW with 98 efficiency.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48037
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Rizki
Abstrak :
Motor arus searah tanpa sikat BLDC magnet permanen saat ini telah banyak digunakan untuk dunia industri karena performanya lebih baik daripada motor induksi. Bentuk atau Geometri serta dimensi dari bagian bagian motor adalah salah satu topik umum yang umum dibahas dan diteliti dalam riset pengembangan serta desain motor BLDC. Banyak dilakukan penelitian untuk meningkatkan kinerja dari motor BLDC. Penelitian ini bertujuan untuk mencari rancangan motor yang paling optimal.Motor BLDC menggunakan magnet permanen pada rotornya sebagai sumber medan magnetnya. Rotor sendiri dapat divariasikan. Pada penelitian ini divariasikan desain bentuk rotor untuk desain stator yang divariasikan. Simulasi menggunakan MotorSolve untuk menganalisis grafik torsi vs speed dan PWM Analysis. Nilai torsi, efisiensi, dan daya keluaran setiap desain dibandingkan untuk mencari desain motor BLDC yang memiliki performa terbaik. Pada penelitian ini, variasi 1 membandingkan tentang ukuran slot depth terbaik, variasi 2 untuk ukuran tooth width terbaik, Dan pada desain variasi 3 dan 4 dikhususkan untuk optimasi dengan cara memotong sudut rotor. ......Permanent magnet BLDC motors currently used in the industrial world because the performance is better than induction motors. The shape or geometry and the size of the BLDC motor parts are some of the most commonly researched topics in the development of BLDC motor design. Many research have been done to improve the performance of BLDC motor.This Research aims to find the most optimal design. Bldc motor use permanent magnets on the rotor as the source of the magnetic field. Rotor itself can be varied. Based on this study the shape of rotor varied, but the shape of stator varied too. The simulation used MotorSolve. Value of the torque, efficiency, Output Power each design compared for searching the best performance BLDC Design Motor. Based on this study, Variation 1 compares the best slot depth size, variation 2 for best tooth width size, And on design variations 3 and 4 is devoted to optimization by cutting rotor angle.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Irfan Mardhiko
Abstrak :
Pengendali motor induksi dengan orientasi fluks medan membuat motor induksi dapat dikendalikan secara terpisah torsi yang dihasilkan dan fluks medannya, sedangkan torsi yang dihasilkan adalah optimal. Salah satu metodenya yakni dengan orientasi fluks medan motor tidak Iangsung. Unjuk kerja sistem kendali ini sangat bafk, namun perubahan parameter tahanan motor pada motor akibat naik turunnya temperatur motor saat dioperasikan mengakibatkan melesetnya perhitungan-perhitungan pada sistem kendalinya, dan akurasi besar torsi yang dihasilkan menjadi turun. Perubahan Iahanan rotor ini ternyata dapat dideteksf dengan logika fuzzy. Dari pengamatan fluks medan rotor logika fuzzy dapat mencari tahanan rotor motor yang sesungguhnya, sehingga kesalahan perhitungan yang terjadi dapat dikoreksi dan akurasi besar rorsi yang dihasilkan dapat kembali.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahri Rahman Harun
Abstrak :
Salah satu jenis motor yang sangat sering digunakan sebagai penggerak seperti mesin – mesin listrik adalah motor Brushless Direct Current. Oleh karena itu, diperlukan perancangan optimasi suatu design motor BLDC menggunakan metode simulasi dengan perangkat lunak berbasis finite element analysis (FEA). Untuk pembahasan disini, spesifikasi motor yang digunakan adalah motor BLDC dengan 24 slots dan 8 poles. Hasil optimasi yang ingin didapatkan adalah memiliki torsi dan kecepatan yang cukup untuk menjalankan sepeda motor serta memiliki putaran rotor yang mulus dengan mengurangi torsi cogging pada motor tersebut. Hasil tersebut ingin dicapai menggunakan input 72 Volt dan 80 Ampere. Optimasi itu didapatkan dengan memvariasikan ukuran – ukuran dimensi pada motor serta pemberian lubang pada gigi stator. Untuk merealisasikan perancangan tersebut pada sepeda motor, penulis menggunakan ukuran referensi dari sepeda motor Gesits untuk dianalisiskan dengan beban jalan yang akan dialami oleh sepeda motor tersebut. ......One of the kinds of motor that is very often used as an acctuator is a Brushless Direct Current Motor. Because of that, there needs to be an optimal design of the BLDC motor from simulation using a finite element analysis (FEA) metode. In this section, the motor spesification that was used is a BLDC motor with 24 slot and 8 poles. The design must be optimized so that the torque and speed can withstand the load of the motorcycle and have a smooth rotation of the rotor by reducing the cogging torque. Those optimizations will do with the input of 72 Volts and 80 Ampere. The optimazation of the design is by vary the dimention of the motor and the addition of holes in the tooth of the stator. To realize the design on the motor, the writer uses the Gesits electric motorcycle as a reference to further the analysis of road loads thats going to apply on the motorcycles motor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Marisa Dhanti
Abstrak :
ABSTRAK Pemanfaatan mesin magnet permanen fluks aksial terus mengalami perkembangan seiring meningkatnya penelitian tentang pemanfaatan energi angin sebagai salah satu solusi dari isu pemanasan global. Model dan modifikasi dari generator aksial sangat memegang peranan penting terhadap kinerja generator. Berbagai tipe dan jenis dicoba untuk meningkatkatkan efisiensi dari penggunaanya. Pada skripsi ini generator aksial tiga fasa dengan rotor ganda dan stator internal tanpa inti dibuat dan diuji di Laboratorium Komposit dan Laboratorium Uji Sistem Konversi Energi Angin di LAPAN Rumpin. Desain yang diterapkan yaitu tipe stator distributed dengan sembilan kumparan dan delapan pasang magnet permanen. Hasil uji akan dianalisa untuk mengetahui unjuk kerja dari generator ini.
ABSTRACT The use of axial flux permanent magnet machine continues to progress as the research about the use of wind energy as a solution for global warming issue keep increasing. The model and the modification of axial generator hold the important role of generator performance. Various types and kinds of axial generator are tested to improve the efficiency of its use. In this undergraduated thesis, a three phase axial flux generator with double rotor and internal coreless stator is made and tested at the Laboratory of Composite and the Laboratory of Wind Power Conversion System Testing in LAPAN Rumpin. The design applied is the distributed stator with nine coils and eight pairs of permanent magnet. The test results will be analysed to see the performance of this generator.
2012
S42238
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Rolan
Abstrak :
ABSTRAK
Kecelakaan sering terjadi karena sistem pengereman yang tidak berfungsi dengan baik. Penyelidikan dilakukan terhadap penyebab kegagalan rem seperti panas berlebih yang terjadi pada komponen rem akibat gesekan antar elemen rem karena menahan beban dan laju kendaraan. Sejauh ini belum ada pengkajian terhadap kinerja sistem rem berdasarkan indikasi temperatur yang dibaca oleh sensor temperatur pada rem yang ada pada tiap roda, sehingga dapat dilihat fungsi rem apakah berjalan dengan baik atau tidak. Sistem pengereman yang tidak berfungsi dengan baik seperti kaliper kurang mencekam akan terlihat dari panas rotor disc yang dihasilkan. Jika satu unit rem tidak berfungsi maka beban pengereman unit lainnya akan bertambah dan dapat menimbulkan panas yang berlebih. Temperatur maksimum dan selisih yang paling tinggi adalah acuan kinerja rem apakah masih berfungsi dengan normal atau tidak, di mana temperature tersebut digunakan sebagai input untuk alat deteksi temperatur yang bertujuan sebagai alert tambahan performa rem. Selanjutnya apabila pengukuran temperature adalah menggunakan rubbing termokopel maka akan terjadi perbedaan pembacaan temperatur antara temperatur sebenarnya pada rotor brake maka dibuat konversi temperature pengukuran rubbing termokopel terhadap rotor brake yaitu. 2 0.0036 0.3342 83.4 r r T  T  T  Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka temperatur maksimum yang diperbolehkan pada rem di roda depan (salah satu) adalah 233oC , rem belakang 246 oC, selisih maksimum temperatur antar rem belakang dengan depan (R1-R3) adalah 90 oC, antara rem depan kiri dengan depan kanan adalah 69 oC, dan antara rem belakang kanan dengan kiri adalah 71 oC. Hasil perhitungan temperatur tersebut dihitung ketika sistem pengereman masih berfungsi dengan normal
ABSTRACT
In this research, the assessment of the performance of the brake system based on the rotor disc braking temperatures that exist at each wheel, so that it can be seen whether the brake function works well or not. Where the braking system does not function well as a caliper less gripping will be seen from the hot rotor disc had happened. If the one unit brake is not working then the other unit braking load will increase and can cause overheating. Overheating can cause the brake performance is not functioning optimally due to failure of a material to withstand the heat. Load weight vehicle is varied and braking is done on a straight road and turn with assuming is flat road surface, it is done to find out when the maximum temperature occurs in each brake. Based on the calculation result that a large maximum temperature brake on the front wheel (one) is 222 ° C, the rear brake 239 ° C, the maximum difference of temperature between the rear brakes with the front (R4-R2) is 92oC, between front brakes left with right is 71oC, and between the right rear brakes with the left is 77oC. The maximum temperature and deviation temperature of the brakes are reference brake performance whether still functioning normally or not on the certain vehicle. Temperature detection devices will be developed as an additional alerts brake condition and finally to reduce the risk of vehicle accidents.
2016
T46506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Gunawan
Abstrak :
Motor induksi tiga phasa merupakan motor yang non linier sehingga sulit dalam pengaturan kecepatannya terutama pada putaran yang rendah dan mempunyai torsi beban yang tinggi misal pada saat torsi beban mencapai nilai nominalnya, kesulitan menjadi bertambah apabila pengendalian putaran motor dilakukan tanpa sensor (sensorless). Pengendalian motor induksi tiga phasa dapat dilakukan dengan menggunakan komrol vektor yang merupakan salah satu cara yang digunakan untuk memperbaiki unjuk kerja motor. Unjuk kerja yang buruk menyebabkan penggunaan motor menj adi terbatas. Metoda komrol vektor dilakulian dengan cara mengestimasi fluks rotor dan posisi rotor, untuk mengendalikan fluks rotor dan kecepatan rotor dapat digunakan pengendali PI. Penggunaan observer menimbulkan kesalahan estimasi kecepatan w,, kesalahan ini mengakibatkan kesalahan posisi 0, sehingga timbul kesalahan arus stator is, sumbu d dan q, dan kesalahan arus stator ini mengakibatkan timbulnya kesalahan torsi Te dan fluks ws dan wr, karena slip frekuensi di pengaruhi oleh fluks, sehingga terjadi kesalahan pada kecepatan wr dan 0c, kesalahan ini dapat menjadi besar atau menjadi kecil. Peletakan observser pada sumbu dq bertujuan mengurangi kesalahan yang diakibatkan oleh transformasi. Observer yang digunakan adalah full order dan reduced order observer. Pada penelitian ini dilakukan simulasi pada kecepatan rendah sampai diluar kecepatan nominal dengan batasan motor tetap dapaf bekerja baik dalam batas nilai nomlnalnya maupun diatas kecepatan nominalnya. Dari hasil percobaan simulasi yang dilakukan, nilai aktual putaran rotor dapat diikuti nilai estimasinya baik pada penggunaan full order, reduced order dari reduced order observer dengan kompensasi. Pada penggunaan reduced order observer dengan kompensasi arus menunjukkan perbaikan kesalahan yang signifikan antara nilai actual dan estimasi dari arus stator sumbu d dan q, fluks rotor sumbu d dan q, kecepatan rotor, arus magnetisasi, torsi elektromagnetik. Penggunaan waktu cuplik yang tepat sangat mempengaruhi kesalahan yang texjadi antara nilai actual dan estimasi, pada simulasi ini digunakan waktu cuplik 10 pangkat minus 4 detik, makin kecil waktu cuplik menyebabkan waktu proses bertambah lama. Dalam mengatasi timbulnya arus yang besar pada putaran rotor diatas putaran nominal maka digunakan metoda pelemahan medan atau field weakening control tanpa menggunakan sensor kecepatan dan menggunakan full order observer pada sumbu dq. Percobaan simulasi ini menghasilkan putaran 405.9 rad/detik yang melampaui kecepatan nominal rotor 147.7 rad/detik pada putaran acuan 400 radian/detik, sedangkan kecepatan maksimum yang dapat dicapai motor pada kondisi beban nol adalah 647 radian /detik. Pada percobaan simulasi dengan beban berubah, terjadi penurunan putaran sehingga tidak mencapai putaran acuan, namun masih dapat mencapai kecepatan putar nominal 147.7 radian/detik.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
D1357
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zhafir Naufal Afif
Abstrak :
ABSTRAK
Penulisan ini membahas mengenai perancangan desain motor BLDC 12 slot dan 8 pole dengan kapasitas 40 kW menggunakan material komposit, dalam hal ini Somaloy, pada inti motor. Penelitian berfungsi untuk melihat pengaruh perubahan diameter stator, panjang stack, diameter rotor, ketebalan magnet, jumlah lilitan dan material yang digunakan untuk melihat perbandingan performa berdasarkan keluaran torsi, daya keluaran, dan faktor daya pada motor. Hasil penelitian didapatkan bahwa keluaran nilai torsi pada material Somaloy sebesar 97.9 Nm, daya keluaran mencapai 41 Nm, dan faktor daya sebesar 0.72. Simulasi tersebut menunjukan penggunaan bahan komposit pada inti motor mampu menghasilkan keluaran berupa torsi, daya keluaran, dan faktor daya yang cukup baik. Simulasi motor menggunakan software Finite Element Method FEM.
ABSTRACT
This research discusses about the design of BLDC motor 12 slots and 8 poles with a capacity of 40 kW using composite material, in this case is Somaloy, at its core. The research functioned to see the effect of stator diameter change, stack length, rotor diameter, magnet thickness, number of turns, and material used to see performance comparison based on torque output, output power, and power factor. The results obtained that the output value of torque on Somaloy material is 97.9 Nm, output power is 41 Nm, and power factor is 0.72. The simulation results show that the use of composite materials on the motor core is capable of producing good output such as torque output, output power, and power factor. Simulation software motor using Finite Element Method FEM.
[, ]: 2017
S68446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>