Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardhanareswara Trisha Az Zahra
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai kolaborasi antar aktor dalam aktivasi ruang bekas gusuran Kebon Jeruk. Accumulation by dispossession telah menjadi akar penindasan yang terjadi di Kebon Jeruk, sebab terjadi proses redistribusi lahan ke state capitalism. Proses perampasan ruang hidup ini, secara tidak langsung juga merampas ruang sosial warga kebon Jeruk. Aktivasi ruang yang dilakukan untuk merebut kembali ruang hidup Kebon Jeruk memunculkan proses kolaborasi antara warga Kebon Jeruk dan solidaritas mahasiswa. Walaupun kedua kelompok aktor ini berasal dari latar belakang dan pemahaman akan ruang yang berbeda, namun cross-cultural friendships yang telah terbangun melalui solidaritas kelas, menjadikan relasi mereka tumbuh dan terus berkembang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yakni observasi partisipasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, perbedaan latar belakang, kepentingan dan pemahaman akan ruang, tidak lantas membuat kedua kelompok aktor ini terpecah belah dan tidak satu tujuan. Mereka justru menjadikan kondisi tersebut sebagai kekuatan untuk melawan dan mempererat relasi persahabatan yang terjalin untuk merebut kembali ruang hidup Kebon Jeruk, Bandung. ......This thesis discusses the collaboration between actors in the activation of the former Kebon Jeruk evicted space. Accumulation by dispossession has become the root of the oppression that occurred in Kebon Jeruk, because there was a process of land redistribution to state capitalism. This seizure of living space, indirectly also takes away the social space of Kebon Jeruk residents. The space activation which was carried out to reclaim the Kebon Jeruk lived space led to a collaborative process between Kebon Jeruk residents and student solidarity. Although these two groups of actors come from different backgrounds and understandings of space, but the cross-cultural friendships that have been built through class solidarity have made their relationships grow and continue to develop. This research uses qualitative methods, namely participant observation and in-depth interviews. The results of this study indicate that differences in background, importance and understanding of space do not necessarily mean that these two groups of actors are divided and do not have one goal. They actually make this condition as a force to fight and strengthen the friendship that has been established to reclaim the lived space of Kebon Jeruk, Bandung.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Dhanik Prastiwi
Abstrak :
Sungai-sungai yang membelah Pulau Kalimantan memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia sejak masa lalu. Sungai memiliki peran dalam dinamika peradaban dan evolusi lingkungan pada kehidupan manusia hingga sekarang. Namun seiring dengan pembangunan jalan darat, makna sungai bagi masyarakat tepian sungai mengalami perubahan. Kajian ini melihat bagaimana masyarakat Dayak Ngaju memaknai sungai dalam ruang hidup yang berubah dengan adanya pembangunan. Penelitian dilakukan pada dua desa dengan karakteristik lokasi, karakteristik masyarakat, dan laju pembangunan yang berbeda yaitu Desa Talingke yang berada di tepian Sungai Katingan dan Desa Pangi yang berada di tepian Sungai Kahayan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil dari kajian ini memperlihatkan bahwa karakteristik wilayah sungai, masyarakat dan laju pembangunan mempengaruhi masyarakat dalam memaknai sungai. Di satu sisi, masyarakat Pangi mulai meninggalkan aktivitas di sungai namun mereka masih memegang nilai-nilai sungai dalam kehidupannya. Sebaliknya, masyarakat Talingke masih memusatkan aktivitasnya di sungai namun tidak lagi sepenuhnya memegang nilai-nilai sungai dalam kehidupannya.
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2021
900 HAN 5:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Surya Ganari
Abstrak :
Sebagai sebuah landasan, infrastruktur memainkan peran penting bagi pembangunan manusia baik dari sisi sosial, politik, budaya, dan ekonomi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat dampak dari aksesibilitas infrastruktur dasar dalam mempengaruhi pembangunan manusia yang tergambar pada indeks pembangunan manusia serta komponennya yaitu usia harapan hidup, harapan dan rata-rata lama sekolah, serta pengeluaran per-kapita pada 34 provinsi di indonesia pada periode 2019 hingga 2022. Dengan ketersediaan data yang ada, penulis mengambil lima jenis innfrastruktur yaitu proporsi masyarakat dengan akses elektrisitas, proporsi keluarga dengan sumber air minum layak, sanitasi layak, dan ruang hidup layak, serta rasio kepadatan jalan pada masing-masing provinsi. Penelitian ini menggunakan metode regresi linear dengan spesifikasi fixed effect. Penelitian ini menemukan bahwa aksesibilitas elektrisitas, sumber air minum layak, sanitasi layak, dan jalan memiliki dampak positif terhadap indeks pembangunan manusia beserta komponennya. Variabel ruang hidup layak tidak terbukti memberikan dampak positif terhadap indeks pembangunan manusia dan komponennya, hal ini bertentangan dengan kerangka konseptual sehingga diperlukan study lebih lanjut. ...... As the foundation, infrastructure plays a vital role for human development in every aspect such as social, culture, politics, and economy. The purpose of this study is to know the impact of basic infrastructure accessibility on human development which is represented by human development index and its component that is the expectation of life, expected years of schooling, average years of schooling, and per-capita expenditure in 34 provinces in Indonesia between 2019 to 2022 period. With the availibility of existing data, the author took five types of infrastructure that is electricity (individual level), adequate source of drinking water (household level), adequate sanitation (household level), sufficient living space (household level), and road density in each province as well. Using linear regression methods with fixed effect specification, the study found that electricity access, adequate source of drinking water, improved sanitation, and road density have a positif impact on human development index and its components. Sufficient living space is not proven to have positive impact on human development index and its component, its not in line with the conceptual framework so further studies is needed.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library