Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asa Akmelia
"Kasus COVID-19 di dunia masih bertambah, tidak terkecuali di dalamnya kasus COVID-19 pada ibu postpartum yang perlu menyusui bayinya. Sampai saat ini virus SARS-CoV-2 diketahui ditularkan melalui cairan atau droplet pernapasan yang mengandung virus tersebut. ASI dari ibu yang positif COVID-19 tidak terbukti mengandung virus SARS-CoV-2 sehingga pemberian ASI bagi bayi sebagai sumber nutrisi disarankan untuk tetap dilanjutkan. ASI ibu yang dirawat di ruang isolasi dapat diberikan pada bayi dengan cara memerah ASI dengan diikuti mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga kebersihan alat pompa dan wadah ASI. Akan tetapi banyak ibu postpartum tidak mengetahu hal ini karena belum terinformasi sehingga diperlukan intervensi oleh tenaga kesehatan seperti perawat untuk mengedukasi ibu. Studi ini menggambarkan penerapan edukasi kesehatan tentang cara pemberian ASI yang aman bagi bayi pada ibu berusia 28 tahun terkonfirmasi COVID-19 derajat sedang, riwayat P1 post SC yang berada di ruang isolasi COVID-19. Edukasi dilakukan dalam 1 hari dan ibu dievaluasi selama seminggu. Hasil
edukasi disertai dukungan bagi ibu untuk memompa ASInya menunjukkan peningkatan pengetahuan ibu serta aktivitas memerah ASI dengan diiringi tindakan pencegahan penularan infeksi. Studi merekomendasikan edukasi ini diberikan sebagai intervensi pada ibu postpartum di ruang isolasi COVID19.
......The number of COVID-19 cases in the world is still increasing, including the case of COVID-19 in postpartum mothers who need to breastfeed their babies. Until now, the SARS-CoV-2 virus is known to be transmitted through respiratory fluids or droplets containing the virus. Breast milk from mothers who are positive for COVID-19 is not proven to contain the SARS-CoV-2 virus, thus breastfeeding for babies as a source of nutrition is recommended to continue. Breast milk of mothers who are treated in isolation rooms can be given to babies by expressing breast milk followed by washing hands, using masks, and maintaining the cleanliness of pumps and breast milk containers. However, many postpartum mothers do not know this because they have not been informed. Therefore, intervention by health workers such as nurses is needed to educate mothers. This study describes the application of health education on how to safely breastfeed babies for 28-year-old mothers with moderate COVID-19 confirmed cases, history of P1 post SC who are in the COVID-19 isolation room. Education was carried out in 1 day and mothers were evaluated for a week. The results of education accompanied by support for mothers to pump their breast milk showed an increase in mother's knowledge and activities to express breast milk accompanied by measures to prevent infection transmission. The study recommends that this education be given as an intervention to postpartum mothers in the COVID-19 isolation room."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan, 2021
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Sina Vinci
"Peningkatan insiden kasus penyakit Covid-19 di rumah sakit menyebabkan peningkatan beban kerja level unit pada perawat yang bertugas di Ruang Isolasi. Beban kerja yang tinggi dapat menyebabkan kepuasan kerja yang rendah dan tingginya tingkat turn over. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin melihat hubungan antara beban kerja level unit dengan kepuasan kerja. Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang menggunakan instrumen berupa kuesioner daring kepada perawat yang pernah bertugas di Ruang Isolasi RSAU dr. Esnawan Antariksa pada pandemi Covid-19. Analisis persepsi beban kerja menunjukkan 91,9% dari responden merasakan beban kerja berat, sedangkan dari kepuasan kerja 87,1% dari responden merasakan kepuasan kerja yang tinggi tanpa adanya hubungan yang signifikan di antara keduanya (p value=0,0591). Hubungan antara beban kerja dan kepuasan kerja yang tidak terbukti pada penelitian ini menampilkan temuan terbaru yang menunjukkan variabel usia dan pengalaman bekerja memiliki hubungan yang signifikan terhadap beban kerja dan kepuasan kerja. Faktor yang menjadi determinan terjadinya temuan ini diantaranya adalah gairah dalam bekerja, self-reported bias, dan keterbatasan penelitian. Kebijakan yang dapat diterapkan terkait temuan ini diantaranya menetapkan kriteria kelayakan untuk perawat yang akan bertugas di Ruang Isolasi dan melakukan penilaian berkala beban kerja dan kepuasan kerja kepada perawat yang bertugas di Ruang Isolasi.
......The increase in the incidence of Covid-19 disease cases in hospitals has led to the increase in the unit-level workload for nurses in the Isolation Ward. A high workload can lead to low job satisfaction and high turnover rates. The purpose of this study is to study the relationship between unit-level workload and job satisfaction. The study was conducted with a cross-sectional design using an instrument in the form of an online questionnaire to nurses who had served in the Isolation Room of RSAU dr. Esnawan Antariksa during the Covid-19 pandemic. Analysis of workload perceptions showed that 91.9% of respondents felt a heavy workload, while the 87.1% of respondents felt high job satisfaction without a significant relationship between the two variables (p value = 0.0591). The relationship between workload and job satisfaction which is not proven in this study shows the latest findings which show that age and work experience variables have a significant relationship to workload and job satisfaction. Factors that determine the occurrence of these findings include harmonious passion, self-reported bias, and research limitations. Policies that can be applied related to these findings include establishing eligibility criteria for nurses who will serve in the Isolation Ward and conducting periodic assessments of workload and job satisfaction for nurses serving in the Isolation Ward."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library