Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devita Rahmadani
Abstrak :
Adanya ruang publik memberikan beragam manfaat untuk kehidupan sosial, ekonomi hingga politik dalam suatu masyarakat. Salah satu manfaat adanya ruang publik adalah sebagai tempat usaha pedagang kaki lima. Penempatan dalam menjajakan produk/dagangannya didalam suatu ruang atau wilayah memiliki pola yang sama setiap harinya dan terlihat teratur sesuai patok (penanda) yang ditinggalkan. Serta ada perbedaan konsentrasi di sepanjang jalur tersebut. Dari pola ini terlihat adanya negosiasi dan kesepakatan antara beberapa pihak seperti aktor penguasa untuk menetapkan dan mengatur atas pembagian wilayah atau teritorialitas. Kanal Banjir Timur (KBT) dipilih sebagai wilayah penelitian karena menjadi salah satu ruang publik yang peruntukannya dimanfaatkan oleh para pedagang kaki lima dengan jumlah sangat besar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola serta alasan pemilihan tempat berdagang PKL secara spasial dan mengkaji bagaimana PKL dan penguasa pasar KBT dalam mengklaim wilayah kekuasaannya.. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode observasi lapang, wawancara mendalam dan analisis deskripstif. Penetapan informan dengan cara mewawancarai gate keeper terlebih dahulu. Hasil penelitian ini menunjukan Pola persebaran pedagang kaki lima yang berada di Wilayah Kanal Banjir Timur memiliki pola intensifikasi, yaitu setiap lokasi atau wilayah mempunyai berbagai macam variasi produk atau barang. Sedangkan alasan pemilihan tempat yang dipilih oleh mayoritas pedagang kaki lima adalah jarak tempat tinggal, sumber daya listrik dan sarana fisik dagang. Keterkaitan pemilihan tempat berdagang pedagang kaki lima terhadap teritorialitas di Wilayah Kanal Banjir Timur adalah mengenai keamanan dan kenyamanan peraturan. Hal ini tersirat dari beberapa pedagang kaki lima yang memilih tempat di paguyuban tersebut karena peraturan-peraturan dan tanda kebesaran paguyuban atau komunitas tersebut.
The presence of public spaces provides many benefits for social, economic, and political lives in a society. One of the public space benefits is as a place for street vendors to operate. Placement in selling products in a place or area has the same daily pattern and appear as organized according to the marks left. Concentration difference is also present along the path. From this pattern, one can observe negotiations and agreements between several parties, such as ruler actors determining and regulating the area distribution or territoriality. The Kanal Banjir Timur (KBT) was chosen as the study site because it is a public space utilized by street vendors in a considerable number. The study aimed to analyze the pattern and reason behind street vendor selling place selection spatially and review how street vendors and KBT ruler actors claim their territories. The study was a qualitative study using the field observation method, in-depth interviews, and descriptive analysis. Informant selection was conducted by firstly interviewing the gatekeeper. The study result demonstrates the street vendor distribution pattern in the Kanal Banjir Timur area, with an intensification pattern, where each location or area has various products or goods. Meanwhile, the reasons behind the location selection by most vendors were the distance from residence, electrical resources, and physical trade facilities. The association between selling place selection and territoriality in the Kenal Banjir Timur area was safety and comfort of regulations. It was implied by several street vendors selecting the place in such an association because of the regulations and status symbol of the association or community
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library