Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gultom, Reynaldo Nathanael
Abstrak :
Layanan smart home merupakan layanan yang terdiri dari perangkat yang saling berkomunikasi yang memberikan banyak manfaat bagi pemilik rumah. Layanan smart home telah dikembangkan oleh beberapa perusahaan di Indonesia. Indonesia diprediksi menjadi salah satu pasar layanan smart home dengan pendapatan sampai 1.316 juta dolar pada tahun 2024. Namun, adopsi penggunaan layanan smart home di Indonesia diprediksi hanya memiliki tingkat penetrasi sekitar 1% di tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor adopsi yang mempengaruhi masyarakat dalam penggunaan layanan smart home. Hasil kuesioner dengan responden yang tinggal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dianalisis dengan metode Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) dengan pengujian hipotesis melalui Structural Equation Modeling (SEM). Model penelitian menambahkan tiga variabel yang dapat mempengaruhi masyarakat di dalam menggunakan layanan smart home, yaitu risk, trust, dan attractiveness of alternatives. Berdasarkan pengujian hipotesis terdapat tujuh hipotesis yang diterima dan empat hipotesis yang ditolak. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Jabodetabek dalam menggunakan layanan smart home adalah performance expectancy, effort expectancy, hedonic motivation, risk, trust, attractiveness of alternatives, dan behavioral intention. ......Smart home service is a service that consists of devices that communicate with each other that provides many benefits for homeowners. Smart home services have been developed by several companies in Indonesia. Indonesia is predicted to become one of the smart home service markets with revenues of up to 1.316 million dollars by 2024. However, the adoption of the use of smart home services in Indonesia is predicted to only have a penetration rate of around 1% in 2020. This study aims to analyze the factors of adoption that affect people in the use of smart home services. The results of the questionnaire with respondents living in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi (Jabodetabek) were analyzed using the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) method by testing hypotheses through Structural Equation Modeling (SEM). The research model adds three variables that can influence people in using smart home services, namely, risk, trust, and attractiveness of alternatives. Based on hypothesis testing, there are seven hypotheses that were accepted and four hypotheses that were rejected.The analysis shows that the factors that influence the Jabodetabek people in using smart home services are performance expectancy, effort expectancy, hedonic motivation, risk, trust, the attractiveness of alternatives, and behavioral intention.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Maulidawati
Abstrak :
Penelitian ini membahas pencitraan dari pemustaka anak terhadap keberadaan Taman Bacaan Anak di taman rekreasi yang merupakan salah satu pengembangan konsep perpustakaan komunitas pada Rumah Pintar Gelanggang Samudra Ancol. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman pemustaka anak mengenai konsep Taman Bacaan Anak masih kurang dipahami jika dibandingkan dengan perpustakaan. Konsep yang diusung oleh Taman Bacaan Anak taman rekreasi ini juga mengalami pergeseran karena faktor ruang dan waktu, yakni para pemustaka lebih mencari unsur rekreasi atau hiburan yang tidak didapatkan di perpustakaan pada umumnya serta lokasi Rumah Pintar yang berada di dalam Taman Rekreasi membuat Rumah Pintar Samudra Ancol tidak dapat diakses secara gratis seperti layaknya Taman Bacaan Anak sehingga dapat dikatakan bahwa Rumah Pintar Samudra ini lebih bersifat komersil dibandingkan dengan bentuk perpustakaan komunitas pada umumnya. Secara keseluruhan baik dalam pelayanan, koleksi dan fasilitas yang disediakan Rumah Pintar Samudra Ancol, para pemustaka anak memberikan pencitraan yang positif. Saran penulis adalah agar Rumah Pintar Samudra Ancol terus meningkatkan pelayanannya dan menggalakkan promosi untuk meningkatkan jumlah pengunjung serta meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai Taman Bacaan Anak khususnya.
This study is concerned on children users_ image of the presence of Children_s Community Library in amusement centre which is one way of developing concept of community library at Rumah Pintar Gelanggang Samudra Ancol. This study is a qualitative descriptive research interpretive with case study approach. The result of this study shows that the children users_ acknowledgement about the ideal concept of Children_s Community Library is less understand than a general library concept. This concept is also having degradation because of several factors. One cause is that users_ prefer to look for recreational or entertaining spot which is not provided by many libraries. Second, related to this study, the location of Rumah Pintar which is located inside the amusement centre making it cannot be accessed for free by public like a Children_s Community Library should be, thus people would think that Rumah Pintar Gelanggang Samudra Ancol is more likely a business unit than a community Library in general. Overall, in term of service, books collection, and facilities that the Rumah Pintar Gelanggang Samudra Ancol provided, the children_s users_ give their positive images on it. The researcher suggestions for the Rumah Pintar Gelanggang Samudra Ancol are to improve their service and boost their promotion in addition of progressing the amount of visitors as well as to enhance people_s comprehension on Children_s Community Library issue.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S14917
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzia Hafida Rahmah
Abstrak :
Pertumbuhan pasar jasa Smart Home IoT secara global akan semakin meningkat, dengan pertumbuhan paling besar diprediksikan di Asia, seperti di Indonesia. Diprediksikan nilai pasar Smart Home IoT di Indonesia pada tahun 2019 akan mencapai USD 112 juta, dan diperkirakan akan tumbuh menjadi USD 244 juta pada tahun 2023. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai faktor pendorong adopsi Smart Home IoT di pasar Indonesia untuk memaksimalkan tingkat kegunaan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model konseptual berbasis TAM untuk mengidentifikasi faktor utama konsumen dalam menggunakan smart home berbasis IoT melalui pendekatan statistik PLS-SEM. Analisis dilakukan melalui pengujian hipotesis mengenai pengaruh faktor menggunakan metode multivariat PLS-SEM. Didapatkan data dari 449 responden kuesioner. Demografi responden paling banyak memiliki jenis kelamin laki-laki (55.5%). Mayoritas berumur 20-29 tahun (32.5%), dilanjutkan dengan rentang umur 30-39 tahun (29.8%), rentang umur 40-49 tahun (25.6%), dan berumur >50 tahun (12%). Dari segi pendapatan, mayoritas memiliki pendapatan bulanan >Rp 8 Jt (45.9%), dilanjutkan dengan Rp4jt-Rp8jt (32.7%) dan 50 years old (12%). In terms of income, the majority had a monthly income of >Rp. 8 million (45.9%), followed by Rp.4 million-Rp.8 million (32.7%) and
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shiba Ahsana Kaafura
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan program pembelajaran non formal bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah dengan studi kasus pada Program Rumah Pintar Nusantara di Tangerang Selatan dan Kelas Belajar OKY di Bintaro Permai Tiga yang dilakukan pada bulan Januari hingga Juni 2024. Urgensi dilakukannya riset ini adalah perlunya mendeskripsikan proses dan strategi pengelolaan, serta faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan program pembelajaran non formal dalam rangka pemenuhan hak pendidikan bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah yang seringkali keterbatasan akses terhadap pendidikan formal yang berkualitas. Metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan riset ini dengan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada 22 informan yang dipilih dengan teknik , yang terdiri dari owner, project officer, peserta, orang tua peserta, dan alumni dari Program Rumah Pintar Nusantara di Tangerang Selatan dan Kelas Belajar OKY di Bintaro Permai Tiga. Dilakukan juga observasi dan studi dokumentasi yang memberikan gambaran menyeluruh tentang pengelolaan program. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua program tersebut memiliki strategi pengelolaan yang efektif dalam memberikan pendidikan non formal. Tahapan proses pengelolaan yang diidentifikasi meliputi perencanaan, desain program, implementasi, monitoring, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan, kedua program melibatkan komunitas lokal untuk mengidentifikasi kebutuhan. Desain program disesuaikan dengan kebutuhan lokal, mencakup pembelajaran akademik dan keterampilan hidup. Implementasi dilakukan dengan melibatkan relawan yang telah dilatih. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala untuk menilai efektivitas dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Faktor pendukung utama meliputi dukungan komunitas, kolaborasi dengan pihak eksternal, dan penggunaan teknologi informasi. Faktor penghambat termasuk keterbatasan dana, kurangnya legalitas formal, dan tingkat partisipasi yang fluktuatif. Strategi pengelolaan yang digunakan berupa penetapan tujuan yang jelas, pengorganisasian yang baik, metode pengajaran yang menarik, kolaborasi dengan berbagai pihak, dan penggunaan teknologi informasi yang optimal. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi program pembelajaran non formal serta memberikan dampak positif yang lebih besar bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah. ......This study aims to analyze the management of non-formal learning programs for children from low-income families with case studies of the Rumah Pintar Nusantara Program in South Tangerang and the OKY Learning Class in Bintaro Permai Tiga which was conducted from January to June 2024. Urgency of this research is to describe the management process and strategies, and supporting and inhibiting factors in the management program of non-formal learning programs in order to fulfil education rights for children from low-income families who often face barriers to access qualified formal education. This research conducted with a qualitative approach and descriptive analysis. Data was collected through in-depth interviews with 22 informants selected using a purposive sampling technique, consisting of owners, project officers, participants, parents of participants, and alumni from the Rumah Pintar Nusantara Program in South Tangerang and the OKY Learning Class in Bintaro Permai Tiga. Observations and documentation studies were also carried out which provided a comprehensive picture of the management program. The results of this research indicate that both programs have effective management strategies in providing non-formal education. The management process stages identified include planning, program design, implementation, monitoring and evaluation. In the planning stage, the second program involves local communities to identify needs. Program design is tailored to local needs, encompassing both academic learning and life skills. Implementation is carried out by involving opponents who have been drilled. Monitoring and evaluation is carried out regularly to assess effectiveness and identify areas requiring improvement. The main supporting factors include community support, collaboration with external parties, and the use of information technology. Inhibitory factors include limited funding, lack of formal legality, and fluctuating participation levels. Effective management strategies include setting clear goals, good organization, interesting teaching methods, collaboration with various parties, and optimal use of information technology. The research results are expected to increase the effectiveness and efficiency of non-formal learning programs and provide a greater positive impact for children from low-income families.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library