Biaya logistik memiliki dampak yang signifikan terhadap daya saing perusahaan. Bagi perusahaan, biaya logistik memiliki pengaruh langsung terhadap penetapan harga jual produk akhir. Semakin efisien biaya logistik dalam proses rantai pasok, maka harga produk akhir akan semakin kompetitif. Penentuan rute merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi biaya logistik. Pada industri makanan cepat saji, terdapat jumlah cabang restoran yang banyak, permintaan yang tinggi, serta dibutuhkan dalam waktu yang singkat sehingga diperlukan metode penentuan rute yang optimal.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan logistik yang mendistribusikan produk bahan makanan restoran cepat saji di Indonesia. Perusahaan ini masih menggunakan sistem penentuan rute pengiriman secara manual atau belum menggunakan model optimasi. Selain itu, perusahaan juga mengalami kendala seperti waktu pendistribusian yang terbatas serta lokasi pelanggan yang banyak dan berjauhan sehingga terkadang menyebabkan kendaraan terlambat untuk melayani pelanggan maupun kembali ke pusat distribusi. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan Capacitated Vehicle Routing Problem with Time Windows (CVRPTW) dengan tujuan menghasilkan rute yang memiliki total jarak perjalanan terpendek dalam memenuhi permintaan pelanggan sesuai batasan waktu dan kapasitas kendaraan, sehingga dapat meminimalkan biaya distribusi dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan dari segi ketepatan waktu. Perubahan yang dihasilkan dari perhitungan optimasi dapat menurunkan jarak tempuh kendaraan hingga 12,16% dan menghasilkan total penghematan hingga Rp10,266,891 dalam 40 jadwal pengiriman.
This research was conducted at a logistic company that distributes products to fast-food restaurant in Indonesia. The company currently uses a manual vehicle routing system and has not yet implemented an optimization model. The company faces challenges such as limited distribution time and numerous distant customer locations, resulting in occasional delays in serving customers or returning to the distribution center. In this research, the researcher adopts the Capacitated Vehicle Routing Problem with Time Windows (CVRPTW) approach with the aim of generating routes with the shortest total travel distance while meeting customer demands within time constraints and vehicle capacity. This approach aims to minimize distribution costs and improve service quality to customers in terms of timeliness. The optimization calculations produced significant changes, reducing vehicle travel distances by up to 12,16% and resulting in total savings of up to Rp10,266,891 across the 40 delivery schedules."
Saat ini Indonesia menjadi menjadi pasar terbesar bagi industri cat di wilayah Asia Tenggara sejak periode tahun 2021, dengan tingkat urbanisasi sebesar 57,3%. Kondisi backlog rumah di Indonesia saat ini tergolong masih sangat tinggi, yaitu mencapai 11,4 juta berdasarkan kepemilikan rumah, adapun rasio angka pernikahan baru yang tinggi serta pertumbuhan middle class menyebabkan jumlah permintaan rumah serta kepemilikan properti pun semakin bertambah. Tren positif peningkatan jumlah permintaan rumah dan kepemilikan properti ini menjadi suatu kabar baik bagi banyak industri yang menyokong keberlangsungan pembangunan infrastruktur, termasuk industri cat. PT X merupakan salah satu perusahaan produsen cat yang memiliki fasilitas cabang (depot distributor) di Kota Cirebon yang masih menggunakan sistem pengiriman langsung dan belum menggunakan model optimasi, sehingga seringkali proses distribusi melebihi dari waktu operasional yang tersedia. Selain itu, PT X Cirebon juga mengalami kendala seperti terbatasnya jumlah kendaraan, waktu pendistribusian yang terbatas, serta lokasi pelanggan yang tersebar dan berjauhan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan Vehicle Routing Problem (VRP) dengan tujuan menghasilkan rute distribusi yang memiliki total jarak dan waktu perjalanan terpendek dalam memenuhi permintaan pelanggan serta menggunakan kendaraan yang seminimal mungkin, sehingga dapat meminimalkan biaya transportasi secara keseluruhan. Hasil dari perhitungan optimasi yang dijalankan yaitu terdapat beberapa perubahan; diantaranya dapat menurunkan jarak tempuh dan waktu tempuh kendaraan masing-masing hingga 23% dan 22%, serta menghasilkan total penghematan hingga Rp3.682.311 pada beberapa skenario yang telah ditentukan.
Currently, Indonesia is the largest market for the paint industry in the Southeast Asia region since 2021, with an urbanization rate of 57.3%. The condition of the home backlog in Indonesia is currently still very high, reaching 11.4 million based on home ownership, while the ratio of the high number of new marriages and the growth of the middle class has caused the number of demand for houses and property ownership to increase. This positive trend of increasing the number of demand for houses and property ownership is good news for many industries that support the sustainability of infrastructure development, including the paint industry. PT X is one of the paint manufacturing companies that has a branch facility (distributor depot) in Cirebon City that still uses a direct delivery system and has not used an optimization model, so often the distribution process exceeds the available operational time. In addition, PT X Cirebon also experienced obstacles such as the limited number of vehicles, limited distribution time, and customer locations that scattered and far apart. In this study, researchers used a Vehicle Routing Problem (VRP) approach with the aim of producing distribution routes that have the shortest total distance and travel time in meeting customer demand and using vehicles to a minimum, so as to minimize overall transportation costs. The result of the optimization calculations carried out is that there are several changes; among other things, it can reduce the mileage and travel time of vehicles by 23% and 22%, respectively, and result in total savings of up to Rp3,682,311 in several predetermined scenarios.
Tahun 2022 membawa pertumbuhan dan inovasi yang signifikan bagi industri pangan karena pulih dari tantangan pandemi COVID-19. Dalam pulihnya industri pangan ini integrasi teknologi dalam pemesanan dan pengiriman, munculnya pilihan makanan nabati dan berkelanjutan, penekanan pada personalisasi dan kustomisasi adalah pendorong utama pertumbuhan ini. Seiring dengan perkembangan industri, industri ini siap untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus berubah sambil mengikuti perkembangan teknologi dan kreativitas kuliner. Banyak perusahaan-perusahaan yang semakin besar karena bergerak di bidang pangan salah satu contoh perusahaan tersebut adalah PT. X berdiri sejak tahun 1998 dan saat ini terus berkembang menjadi pemimpin pasar produk bahan makanan mentah dan olahan. PT.X merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan pangan yang core business nya berupa penyedia daging serta produk olahan daging. Namun pada saat tulisan ini dibuat, kinerja pengiriman PT.X dinilai masih belum memadai atau belum efisien. Kendala yang dialami PT.X seperti terbatasnya jumlah kendaraan , terbatasnya kapasitas kendaraan, dan juga lokasi antar pelanggan yang berjauhan. Mengoptimasi rute distribusi PT.X merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi rute distribusi PR.X. Penelitian ini direalisasikan optimalisasi dengan pendekatan metode penyelesaian CVRP (Capacitated Vehicle Routing Problem) dengan . Hasil yang diperoleh adalah terjadi penurunan rata-rata jarak tempuh kendaraan sebesar 32 %dan menghasilkan penghematan biaya hingga Rp. 2.169.184.
"