Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bagus Prasetyo
"Konsumsi energi global yang terus meningkat sementara minyak bumi konvensional semakin menipis, menyebabkan krisis energi yang serius. Bio-oil yang diperoleh dari proses pirolisis lignoselulosa merupakan sumber daya yang menjanjikan menuju produksi biofuel yang berkelanjutan dalam menghadapi peningkatan permintaan energi sekaligus upaya dalam mengurangi emisi CO2. Kandungan oksigen dan air yang tinggi dalam bio-oil membuatnya tidak dapat langsung digunakan sehingga perlu dilakukan peningkatan mutu. Hidrodeoksigenasi (HDO) mampu meningkatkan bio-oil ini menjadi bahan bakar yang berharga dengan mengurangi kandungan oksigennya. Guaiacol dipilih sebagai senyawa model bio-oil yang representatif. Katalis yang tepat dapat digunakan untuk menunjang reaksi HDO guaiacol agar bekerja lebih optimal. Pada penelitian ini disintesis empat katalis yaitu Ru/CeO2 irregular (Ru-1), Ru/CeO2 Nanocubes (Ru-2), Ru/Ce0.9La0.1O2-δ Nanocubes (Ru-3), dan Ru/Ce0.9Pr0.1O2-δ Nanocubes (Ru-4). Katalis yang sudah dipreparasi dikarakterisasi dengan XRD, XRF, SAA, FESEM-EDX dan Spektroskopi Raman. Uji HDO dilakukan pada reaktor batch bertemperatur 300°C selama 2 jam dengan tekanan gas H2 sebesar 20 bar. Reaksi HDO guaiacol dengan katalis Ru-1, Ru-2, Ru-3, dan Ru-4 secara berturut-turut menghasilkan nilai persen konversi guaiacol sebesar 85,38%, 97,05%, 100%, dan 100%.
......Global energy consumption continues to increase while petroleum conventions are dwindling, causing a severe energy crisis. Bio-oil obtained from the lignocellulosic pyrolysis process is a promising resource for sustainable biofuel production in the face of increased energy demand as well as efforts to reduce CO2 emissions. The high content of oxygen and water in bio-oil makes it unable to be used directly, so quality improvement is necessary. Hydrodeoxygenation (HDO) is able to increase this bio-oil into a valuable fuel by reducing its oxygen content. Guaiacol was selected as a representative bio-oil model compound. A suitable catalyst can be used to support the guaiacol HDO reaction so that it works more optimally. In this study, four catalysts were synthesized, namely irregular Ru/CeO2 (Ru-1), Ru/CeO2 Nanocubes (Ru-2), Ru/Ce0.9La0.1O2-δ Nanocubes (Ru-3), and Ru/Ce0.9Pr0.1O2-δ Nanocubes (Ru-4). The prepared catalysts were characterized by XRD, XRF, SAA, FESEM-EDX and Raman spectroscopy. The HDO test was carried out in a batch reactor at 300°C for 2 hours with an H2 gas pressure of 20 bars. The HDO guaiacol reaction with catalysts Ru-1, Ru-2, Ru-3, and Ru-4 respectively resulted in percent guaiacol conversion values of 85.38%, 97.05%, 100%, and 100%"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radite Panca
"Krisis iklim disebabkan oleh ketergantungan manusia akan energi berbahan dasar fosil berdampak pada peningkatan gas CO2 ke atmosfer bumi. Hal tersebut menyebabkan suhu rata-rata global meningkat dan berimplikasi pada bencana alam yang terjadi di seluruh dunia. Maka dari itu diperlukan energi alternatif yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui. Salah satu sumber energi alternatif itu adalah Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) Berbasis N719. Pada pernelitian ini disusun perangkat DSSC dengan TiO2- nanotubes sebagai semikonduktor, ruthenium complex dye N719 sebagai fotosensitizer, Platina sebagai elektroda pembanding, dan elektrolit (I-/I3-). Preparasi TiO2-nanotubes dengan metode two-step anodization pada variasi waktu anodisasi 30, 60, 90, 180 menit. Material kemudian dikarakterisasi dengan SEM, XRD, FTIR, UV-VIS-DRS, dan potensiostat. Hasil penelitian tinggi tabung, dye loading, dan efisiensi DSSC pada variasi waktu anodisasi 30, 60, 90, 180 menit secara berurutan tinggi tabung sebesar 5,28 μm; 7,61 μm; 11,43 μm; 9,45 μm, dye loading sebesar 67,13 nmol/cm2; 125,44 nmol/cm2; 237,97 nmol/cm2; 207,91 nmol/cm2, dan persen efisiensi DSSC 1,72%; 2,13%; 3,32%; 3,03%. Hasil yang didapatkan menunjukkan nilai optimum persen efisiensi DSSC berbanding lurus dengan tinggi tabung dan dye loading TiO2-nanotubes.
......Climate crisis caused by human need for fossil fuel energy have an impact on increasing CO2 emission gas into the atmosphere. More than that, disaster linked to the climate crisis has always been part of our Earth’s system but they are becoming more frequent and intense as the world warms due to an increase the Earth’s average temperature. Therefore we need alternative energy that can be renewed as well as environmentally friendly. One of the renewable and green energy is Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC) based on dye N719. In this research, The DSSC device fabricated by TiO2-nanotubes as semoconductor, ruthenium complex dye N719 as photosensitizer, Platina (Pt) as counter electrode, and electrolyte solution (I-/I3-). The preparation of TiO2-nanotubes by two-step anodization method followed by anodization time treatment into four variations, these were in 30 minutes, 60 minutes, 90 minutes, and 180 minutes to get highly ordered length of TiO2-nanotubes. These materials were characterized by SEM, XRD, FTIR, UV-VIS- DRS, dan Electrochemical Work Station. The results of tube length, dye loading, and DSSCs efficiency at four variations of anodization time 30 minutes, 60 minutes, 90 minutes, and 180 minutes sequentially are tube length of 5,28 μm; 7,61 μm; 11,43 μm; 9,45 μm, dye loading of 67,13 nmol/cm2; 125,44 nmol/cm2; 237,97 nmol/cm2; 207,91 nmol/cm2, dan DSSC efficiency of 1,72%; 2,13%; 3,32%; 3,03%. The results show optimum value of DSSC efficiency directly proportional to tube length and dye loading of TiO2-nanotubes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library