Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ghina Zahra Putri Sasmita
"Laporan magang ini ditulis untuk mengevaluasi prosedur audit substantif yang dilakukan oleh KAP WOW atas akun pendapatan PT OMG tahun 2022. PT OMG adalah perusahaan swasta asal Indonesia yang bergerak di bidang pertambangan emas dan perak. Prosedur audit yang dievaluasi adalah prosedur substantif yang dikerjakan oleh pegawai magang untuk memastikan asersi kelengkapan, keterjadian, keakurasian, dan pisah batas. Hasil evaluasi menunjukkan prosedur yang dilakukan KAP WOW telah sesuai dengan Standar Audit (SA) 315, SA 500, dan teori dari Elder (2020). Laporan ini juga memuat refleksi diri atas setiap pengalaman yang dijalani selama menjalankan tiga bulan program magang di KAP WOW.
......This internship report was written to evaluate the substantive audit procedures carried out by KAP WOW on PT OMG's 2022 financial year income account. PT OMG is a private company from Indonesia engaged in gold and silver mining. The audit procedures evaluated are related to the application of vouching carried out by interns to ensure the completeness, occurrence, accuracy, and cutoff assertions. The evaluation results show that the procedures carried out by KAP WOW are in accordance with Auditing Standards (SA) 315, SA 500, and the theory issued by Elder (2020). This report also contains the author's self-reflection on every valuable experience lived during the three-month internship program at KAP WOW."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Adi Ekaputra
"Secara teoritis akuisisi terbagi dalam dua jenis yaltu akuisisi atas saham dan akuisisi atas aktiva. Dalam proses akuisisi perlu diperhatikan status kepemilikan perusahaan target, apakah perusahan tersebut merupakan perusahaan publik atau perusahaan tertutup (di Indonesia biasariya milik keluarga). Hal ini penting diketahui karena akan mempengaruhi cara analisis penilaian dan menentukan tingkat kesulitan proses akuisisi.
PT SA Finance mupakan perusahaan tertutup yang bergerak dalam industri jasa sewa-guna-usaha khusnya jasa pembiayaan barang modal bagi industri lain. Sejak tahun 1990 perusahaan mengalami kesulitan dalam mencari sumber pembiayaan, sehingga mengakibatkan penurunan portofolio dan aktivanya. Keadaan ini mendorong PT.SAF menawarkan 80 persen sahamnya senilal Rp. 6.000.000.000,00 (enam milyar rupiah) kepada pembeli yang berminat.
Analisis penilaian dalam proses akuisisi kali ini dibagi menjadi dua bagian: analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Dalam melakukan analisis kualitatif penulis menggunakan kerangka analisa manajemen strategik yang diajukan oleh Pearce dan Robinson. Sedangkan dalam analisis kuantitatif, penulis melakukan analisis rasio keuangan dan penentuan harga atau nilai akuisisi yang wajar.
Analisis kualitatif bertujuan untuk memberikan gambaran umum industri jasa sewa-guna-usaha dan mengindentifikasi faktor-faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan. Untuk memperoleh gambaran umum sebuah industri, Pearce dan Robinson melakukan anailsis terhadap lingkungan ekstemal yang mempengaruhi perusahaan. lingkungan eksternal perusahaan meliputi lingkungan jauh, lingkungan industri, dan lingkungan operasi. Selanjutnya lingkungan jauh dipilah kedalam bidang ekonomi, sosial, politik, teknologi dan ekologi. Lingkungan industri dianalisis menggunakan model 5 gaya kompetitif (live forces mode) dari Porter yang terdiri dari ancaman pendatang baru, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, ancaman produk substitusi, dan persaingan dalam industri. Sedangkan lingkungan operasi meliputl kompetitor, kreditur, tenaga kerja, dan pemasok.
Indikator keberhasilan dan faktor penentu kesuksesan perusahaan yang bergerak dalam bidang sewa-guna usaha terdiri dari pangsa pasar, tingkat suku bunga, rental receivable, tingkat pengembalian investasi, dan tingkat inflasi.
Salah satu bagian dalam analisis kuantitatif adalah mengukur beberapa rasio keuangan PT. SAF antara tahun 1988 sampai 1994. Beberapa raslo yang diukur adalah solvabilitas jangka pendek, activity ratio, financial leverage, dan profitabilitas. Hasil selengkapnya dari pengukuran rasio-rasio tersebut disajikan pada Lampiran 1.
Bagian lain dari analisis kuantitatif, yang merupakan bagian terpenting dari tulisan ini, adalah menentukan harga atau nilai pasar yang wajar saham PT. SAF. Untuk menentukan harga tersebut, penulis menggunakan tiga metode yaitu nilai likuidasi, perbandingan dengan harga pasar perusahaan publik sejenis, dan discounted free cash flow.
Estimasi barga menggunakan metode likuidasi secara sederhana dilakukan dengan menghitung nilal buku perusahaan ditambah dengan penyusutan kumulatif yang sudah dibukukan. Berdasarkan metode ini, nilai pasar yang wajar 80 persen saham PT. SAF mencapai Rp.6.181.993.244,00. Nilai ini sedikit diatas barga penawaran perusahaan (undervalued).
Metode penilaian benikutnya adalah membandingkan harga saham PT. SAF dengan harga pasar perusahaan sejenis yang sudah go public. Cara membanding kannya adalah dengan memilih sebaran (range tersempit dan rasio antara nilai pasar (harga )ual per lembar saham publik dikalikan jumlah total sabam pcrusahaan) tethadap aktiva total, nilal buku atau laba bersih. Berdasarkan metode ini temyata tidak dlperoleh satu rasiopun yang memenuhi persyaratan, sehingga tidak ada nilal yang dapat mewakili nilal pasar PT. SAF.
Metode penilaian terakhir yang dgunakan adalah metode discounted free cash flow. Metode ini merupakan metode yang paling populer dan umum digunakan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Dalam metode ini perlu dilakukan proyeksi arus kas bebas perusahaan target, penentuan Weighfed Average Cost of Capital (WACC), dan pembuatan beberapa skeriarlo berdasarkan prediksi tingkat pertumbuhan dan WACC yang berbeda. Berdasarkan simulas! yang dilakukan diperoleh nilai pasar yang wajar 80 persen saham PT.SAF sebesar Rp.9.126.140.000,00 (under&uea, pada tingkat WACC sama dengan 10,38 persen dan pertumbuhan residual sebesar 4 persen.
Dalam pelaksanaan proses akuisisi, terdapat kemungkinan penggunaan hutang (leverage). Dalam kasus ini, asumsi pinjaman dalam US dollar dengan tingkat bunga sebesar 10 persen per tahun. Bila nilai transaksi dapat ditekan menjadi Rp.4,202 milyar, persentase hutang dapat mencapai 33,5 persen. Pada nilai transaksi Rp. 5 milyar, persentase hutang maksimum sebesar 23,7 persen; sedangkan pada nilai transaksi Rp. 6 milyar, persentase hutang maksimum adalah 15 persen dan nilal total transaksi. Namun demikian, nilai-nilai tersebut belum memperhitungkan resiko nilai tukar mata uang Rupiah terhadap US dollar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joshua Gunaydo Siemuel
"Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi tanggung jawab
manajemen Dana Pensiun ABC dalam menyediakan dokumen inspeksi
yang diminta selama proses audit oleh auditor eksternal. Manajemen Dana
Pensiun BC merupakan pihak yang menjadi auditee dalam laporan ini.
Pengujian dilakukan untuk memastikan tanggung jawab manajemen dalam
menyediakan dokumen sesuai dengan permintaan auditor. Berdasarkan
hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa pihak manajemen dapat
melaksanakan tanggung jawabnya sebagai auditee dalam menyediakan
dokumen yang diminta dalam proses audit sesuai dengan SA 200.
......This internship report aims to evaluate the responsibility of Pensiun Fund
ABC management in providing the documents requested during the audit
process by the external auditor. Management of Pension Fund ABC is the
auditee in this report. Tests are carried out to ensure that management's
responsibilities are fulfilled in providing the documents as requested by the
auditors. Based on the results of the analysis, it can be concluded that the
management has been able to carry out its duties as an auditee in providing
the documents requested in the audit process in accordance with SA 200."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahcoyoning Widianingrum
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan penerapan Standar Audit SA 701 Pengomunikasian Hal Audit Utama atau Key Audit Matters (KAM) pada Divisi X KAP ABC (perusahaan audit Indonesia) dan pemahaman auditor tentang KAM termasuk potensi keraguan tentang klasifikasi KAM dengan standar pelaporan lainnya seperti SA 706 Paragraf Penekanan Suatu Hal dan SA 570 Kelangsungan Usaha. Metode pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara semi terstruktur dengan auditor eksternal yang bertanggung jawab di Divisi X KAP ABC. Pernyataan di kuesioner diambil dari penelitian sebelumnya oleh (Hegazy dan Kamareldawla, 2021) berdasarkan pada paragraf SA 701, SA 706, dan SA 570 yang terdiri dari 26 pernyataan. Hasil analisis menyimpulkan bahwa auditor memahami penjelasan SA 701, namun terdapat potensi keraguan dalam mengklasifikasikan suatu hal sebagai penekanan suatu hal dan kelangsungan usaha. Berkaitan dengan kesiapan implementasi KAM SA 701 pada tahun 2022, Divisi X KAP ABC lebih banyak berkomunikasi dan berinteraksi dengan klien serta melakukan pelatihan dan sharing knowledge.
......This study aims to analyze the readiness to implement Audit Standard SA 701 Key Audit Matters (KAM) at Division X KAP ABC (an Indonesian audit firm) and the auditors’ understanding of KAM including potential doubts regarding the classification of KAMs with other reporting standards such as SA 706 Emphasis of Matter and SA 570 Going Concern. The method of collecting data was through a questionnaire and semi-structured interviews with external auditors in charge at Division X KAP ABC. The questionnaire statements are taken from previous research (Hegazy and Kamareldawla, 2021) based on paragraphs SA 701, SA 706, and SA 570 which consist of 26 statements. The results of the analysis conclude that the auditors understand the explanation of SA 701, However, there is potential for doubt in classifying a matter as the Emphasis of a Matter and Going Concern. With regard to the implementation readiness of KAM SA 701 in 2022, Division X KAP ABC has communicated and interacted more with its clients and conducted training and sharing sessions"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Suhardini
"Laporan magang ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi prosedur audit yang telah dilakukan oleh KAP QM atas penentuan faktor makroekonomi yang mempengaruhi estimasi penurunan nilai piutang usaha PT XYA per Desember 2022 dan menulis refleksi diri atas program magang yang dijalankan. PT XYA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi. Evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk membandingkan kesesuaian proses audit yang dimiliki KAP QM dengan standar audit (SA) yang berlaku, yaitu SA 500 tentang Bukti Audit dan SA 540 tentang Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan Yang Bersangkutan. Prosedur audit yang dibahas terbatas pada prosedur pengendalian yang berfokus pada asersi valuasi. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa prosedur audit KAP QM atas penentuan faktor makroekonomi yang mempengaruhi estimasi penurunan nilai usaha PT XYA sebagai bagian dari uji pengendalian telah sesuai dengan SA 500 dan SA 540.
......This internship report aims to evaluate the audit procedures that have been carried out by KAP QM on the determination of macroeconomic factors that affect the estimated impairment of PT XYA's trade receivables as of December 2022 and to write a self-reflection on the internship program being carried out. PT XYA is a company engaged in the telecommunications sector. The evaluation carried out aims to compare the suitability of the audit process owned by KAP QM with the applicable auditing standards (SA), namely SA 500 concerning Audit Evidence and SA 540 concerning Audits of Accounting Estimates, Including Fair Value Accounting Estimates, and Relevant Disclosures. The audit procedures discussed are limited to control procedures that focus on valuation assertions. Based on the evaluation carried out, it can be concluded that KAP QM's audit procedures for determining macroeconomic factors that affect the estimated impairment of PT XYA's business value as part of the test of controls are in accordance with SA 500 and SA 540."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Calista Putri Riyantama
"Laporan magang ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi prosedur test of details yang dilakukan oleh KAP KIM atas asersi cutoff pada akun penjualan PT F dan PT G dalam laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2022. PT F dan PT G menjual unit dan spare part mesin konstruksi jalan raya. Evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk membandingkan kesesuaian proses audit yang dimiliki KAP KIM dengan standar audit (SA) yang berlaku, yaitu SA 315 tentang Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya, SA 500 tentang Bukti Audit, dan SA 530 tentang Sampling Audit. Prosedur audit yang dibahas terbatas pada prosedur test of details yang berfokus pada asersi cutoff. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa prosedur audit KAP KIM atas asersi cutoff pada akun penjualan PT F dan PT G telah sesuai dengan SA 315, SA 500, dan SA 530.
......This internship report aims to valuate the test of details procedure carried out by KAP KIM on the cutoff assertion for PT F’s and PT G’s sales accounts in the financial statements that ended on December 31, 2022. PT F and PT G sell road construction machinery units and spare parts. The evaluation aims to compare the suitability of the audit process owned by KAP KIM with the applicable auditing standards (SA), namely SA 315 regarding Identifying and Assessing the Risks of Material Misstatement Through Understanding of Entities and Their Environment, SA 500 regarding Audit Evidence, and SA 530 regarding Audit Sampling. The audit procedures discussed are limited to test of details procedure which focuses on the cutoff assertion. Based on the evaluation conducted, it can be concluded that KAP KIM's audit procedures for the cutoff assertion on the sales accounts of PT F and PT G are in accordance with SA 315, SA 500, and SA 530.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Indiwara Pakan Rahardjo
"ABSTRAK
Skripsi ini menitikberatkan pembahasannya pada upacara pemakaman masyarakat Toraja Sa'dan di Kelurahan Pangala yang masih terus diselenggarakan oleh masyarakat setempat hingga sekarang ini. Kemudian, dari pembahasan upacara pemakaman ini akan dapat difahami struktur sosial di Kelurahan Pangala tersebut. Dalam skripsi ini digambarkan bagaimana upacara kematian dan pemakaman yang tradisional dan yang sekarang ini diselenggarakan. Di mana terlihat ada perbedaan pada kedua upacara tersebut. Hal ini disebabkan karena adanya proses modernisasi yang terjadi dalam masyarakat Toraja Sa'dan tersebut, yaitu antara lain dengan masuknya agama Kristen dan pendidikan barat. Kemudian dalam skripsi ini juga digambarkan secara lengkap bagaimana upacara pemakaman masa kini diselenggarakan, dengan mengambil contoh dari dua upacara pemakaman yang terjadi di Kelurahan Pangala, Tana Toraja pada dewasa ini. Maksud penggambaran kedua upacara pemakaman tersebut adalah untuk melihat struktur sosial masyarakat Toraja Sa'dan di Kelurahan Pangala dewasa ini. Maksud permasalahan yang ingin dilihat dalam skripsi ini adalah mengapa dan bagaimana upacara pemakaman orang Toraja Sa'dan masih dapat bertahan sampai sekarang. Masalah tersebut didasarkan atas proposisi bahwa suatu upacara pemakaman sekarang ini dapat masih berlangsung, karena ada struktur sosial masyarakat setempat yang mendukungnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upacara pemakaman dewasa ini dapat bertahan karena struktur sosial masyarakat setempat masih mendukung upacara pemakaman orang Toraja Sa'dan, di Kelurahan Pangala Tana Toraja. Hal tersebut dapat dilihat dari peran-peran dan kedudukan-kedudukan yang ada dalam upacara serta hubungan-hubungan sosial yang bersifat tradisional yang masih terwujud dan memegang peranan penting dalam upacara pemakaman orang Toraja Sa' dan, khususnya di Kelurahan Pangala. Tana Toraja"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idrianita Anis
"Penelitian ini merupakan usulan solusi terhadap permasalahan efisiensi operasional perbankan di Indonesia yang masih rendah. Penelitian ini melakukan analisis terstruktur terhadap permasalahan praktik sustainability governace (SGOV) terutama terkait dengan definisi sustainability, sustainability risk management, serta informasi corporate sustainability performance.
Penelitian ini menggunakan terminologi Sustainability Awareness – SA didefinisikan sebagai sistem manajemen yang mengadopsi konsep sustainability, terdapat keterkaitan operasional dengan strategi bisnis perbankan, sistem keuangan dan pasar modal. Penelitian ini mengembangkan SGOV model dan SA Level Index sebagai proksi praktik SGOV. Penelitian ini selanjutnya menguji pengaruh Overall SA Index terhadap kinerja melalui efisiensi operasional dan peran moderasi tingkat daya saing. Kinerja bank meliputi kinerja finansial (return on asset-ROA), nilai perusahaan (price to book value-PBV), dan kemampuan bertahan bank (survivals/ZSCORE). Populasi penelitian adalah perbankan terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010 – 2019 dengan jumlah observasi 404.
Penelitian menggunakan estimasi data panel untuk menguji pengaruh langsung, dan two stage least square untuk pengaruh tidak langsung. Beberapa kontribusi penelitian adalah (i) Penelitian pertama yang mengembangkan SGOV model sebagai konsep inovasi sistem manajemen. SGOV model dikembangkan berdasarkan SPMS-BSC dan “Triple I framework” - Sustainability Intention, Integration, Implementation, (ii) SA Level Index dikembangkan dengan skoring 4 level untuk mengukur level difusi sustainability innovation menggunakan step-by-step innovation model berdasarkan “framework to sustainable finance”, (iii) Penelitian pertama yang menganalisis sustainability dari perspektif governance dan kapabilitas untuk mengetahui seberapa jauh Overall SA memengaruhi kapabilitas bank bertransisi (compliance to efficient), serta bertransformasi (efficient to innovation), (iv) Tingkat daya saing di proksi dengan kapabilitas internal (Lerner Index). Efisiensi operasional di proksi dengan technology change, didapatkan dari nilai residual I/O model intermediation approach - stochastic frontier analysis. Nilai residual tersebut menggambarkan technology gap yaitu jarak antara kondisi teknologi bank saat ini (meta frontier) dengan the best technology set yang tersedia (global frontier). Jarak tersebut diprediksi akan semakin kecil jika bank mengadopsi sustainability innovation.
Hasil penelitian menunjukan Overall SA Index meningkat selama periode observasi, terutama setelah memasuki Indonesia Sustainable Finance Journey Tahap I (2015-2019). Perbankan Indonesia berada pada Moderate Level Innovation atau pada transisi dari menyaring nilai-nilai menuju ke prioritas keseimbangan nilai-nilai (SF1.0-SF2.0_TotalValue=F+S+E). Bank berada pada Lower Level Innovation untuk komponen Sustainability Motivation dan Accountability & Communication; dan pada Moderate Level Innovation untuk komponen Stakeholders Engagement, Unit Organization Aligment, Sustainability Business Case, dan Stakeholder & Risk Management Process.
Hasil penelitian menunjukan Overall SA berpengaruh positif terhadap efisiensi operasional. Tingkat daya saing berpengaruh negatif terhadap efisiensi operasional, namun interaksinya dengan Overall SA mampu memperlemah pengaruh negatif tersebut. Hasil pengujian moderasi mengindikasikan dalam lingkungan yang dinamis, firm dan market merupakan alternatif governance. Overall SA mampu menjadi management control system – levers of control (MCS-LOC) yang dapat mengarahkan bank kepada perilaku disiplin.
Efisiensi operasional berpengaruh positif terhadap kinerja finansial, tetapi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan survivals. Tingkat daya saing tidak berpengaruh terhadap kinerja finansial, nilai perusahaan dan kemampuan bertahan. Overall SA berpengaruh negatif secara langsung terhadap kinerja finansial dan nilai perusahaan, namun tidak memengaruhi kemampuan bertahan bank. Hasil pengujian pengaruh tidak langsung menunjukan efisiensi operasional berperan memediasi positif dalam pengaruh Overall SA terhadap kinerja finansial dan survivals, namun belum berperan memediasi terhadap nilai perusahaan pada t0.
Dengan demikian dapat dikatakan praktik SGOV dengan mematuhi regulasi global dan nasional serta mengikuti standar best-practice terkait sustainability, sustainability risk management, dan informasi corporate sustainability performance, dapat mengarahkan strategi bisnis dan membuat sistem manajemen bank lebih adaptif dengan kondisi lingkungan. Praktik SGOV memungkinkan bank bertansisi (compliance to efficient) dan bertransformasi (efficient to innovation), sehingga berdampak positif terhadap kinerja finansial dan survivalness bank.
Hasil uji sensitivitas menunjukan Overall SA berpengaruh positif terhadap efisiensi operasional, kinerja finansial, dan survivalness pada t+1 dan t+2, namun belum memengaruhi nilai perusahaan pada t+1 dan t+2. Overall SA berpeluang menurunkan probabilita inefisiensi operasional dan instabilitas keuangan bank. Hasil ini mengkonfirmasi diperlukan waktu untuk membangun market awareness untuk menggunakan informasi kinerja praktik SGOV dalam keputusan investasi. Hasil juga mengkonfirmasi bahwa dengan level inovasi yang ada, perbankan Indonesia menuju kesesuaian optimal dimasa datang (the future fit foundation).
......This research is a proposed solution to the problem of banking operational efficiency in Indonesia which is still low. This study conducted a structured analysis of the problems of sustainability governance (SGOV) practices, especially those related to the definition of sustainability, sustainability risk management, and information on corporate sustainability performance.
This study uses the terminology of Sustainability Awareness – SA a management system that adopts the concept of sustainability, there is operational linkage with the banking business strategy, the financial system and the capital market. This research develops the SGOV model and the SA Level Index as a proxy for SGOV practice. This study then examines the effect of the Overall SA Index on performance through operational efficiency and the moderating role of competitiveness. Bank performance includes financial performance (return on assets-ROA), company value (price to book value-PBV), and bank survival skills (survivals/ZSCORE). The research population is banks listed on the Indonesia Stock Exchange during 2010 - 2019 with a total of 404 observations.
This study uses panel data estimation to test the direct effect, and two stage least squares for the indirect effect. Some of the research contributions are (i) The first research to develop the SGOV model as a concept of management system innovation. The SGOV model was developed based on the SPMS-BSC and the "Triple I framework" - Sustainability Intention, Integration, Implementation, (ii) The SA Level Index was developed with a four-interval scale to measure the level of banks' sustainability innovation (step-by-step innovation model framework to sustainable finance), (iii) The first study to analyze sustainability from a governance and capability perspective to find out how far Overall SA affects a bank's transition capability (compliance to efficient), and transformation (efficient to innovation), (iv) The level of competitiveness is proxied by internal capabilities (Lerner Index). Operational efficiency is proxied by technology change, obtained from the residual value of I/O model intermediation approach - stochastic frontier analysis. The residual value describes the technology gap, namely the distance between the current condition of the bank's technology (meta frontier) and the best available technology set (global frontier). This distance is predicted to be smaller if banks adopt sustainability innovation.
The results showed that the Overall SA Index increased during the observation period, especially after entering Indonesia Sustainable Finance Journey Phase I (2015-2019). Indonesian banking is at the Moderate Level of Innovation or in the transition from filtering values to prioritizing balanced values (SF1.0-SF2.0_TotalValue=F+S+E). The Bank is at Lower Level Innovation for the Sustainability Motivation and Accountability & Communication components; and at Moderate Level Innovation for the Stakeholders Engagement component, Unit Organization Alignment, Sustainability Business Case, and Stakeholder & Risk Management Process.
The results showed that overall SA has a positive effect on operational efficiency. The level of competitiveness has a negative effect on operational efficiency, but its interaction with Overall SA is able to weaken this negative effect. The results of the moderation test indicate that in a dynamic environment, firms and markets are governance alternatives. Overall SA is able to become a management control system which can direct banks towards disciplinary behavior.
Operational efficiency has a positive effect on financial performance, but does not affect company value and survivals. The level of competitiveness has no effect on financial performance, firm value and survivals. Overall SA has a direct negative effect on financial performance and firm value, but does not affect survivals. However, the results of the indirect effect test show that operational efficiency has a positive mediating role in the effect of Overall SA on financial performance and survivals, but has not played a mediating role on firm value at t0.
Thus it can be said that SGOV practices by complying with global and national regulations and following best-practice standards related to sustainability, sustainability risk management, and corporate sustainability performance information, can direct business strategy and make the bank's management system more adaptive to environmental conditions. The SGOV practice enables banks to transition (compliance to efficient) and transform (efficient to innovation), so that it has a positive impact on bank financial performance and survival.
The results of the sensitivity test show that Overall SA has a positive effect on operational efficiency, financial performance, and survival at t+1 and t+2, but has not affected firm value at t+1 and t+2. Overall SA has the opportunity to reduce the probability of operational inefficiency and bank financial instability. These results confirm the time needed to build market awareness to use SGOV practice performance information in investment decisions. The results also confirm that with the existing level of innovation, Indonesian banking is heading for the future fit foundation."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabeth Angelina Inggriani
"Laporan magang bertujuan mengevaluasi prosedur audit substantif pada akun kas PT Snowie
per 31 Desember 2022. PT Snowie merupakan produsen minyak kelapa sawit. Evaluasi
bertujuan menilai kesesuaian prosedur audit substantif dengan standar audit (SA) 315 tentang
Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman
atas Entitas dan Lingkungannya dan SA 500 terkait bukti audit dan Asersi yang diuji, yaitu
completeness, accuracy, cut-off, existence/occurrence, rights & obligations, dan presentation
& disclosure. Prosedur audit substantif sudah sesuai dengan SA 315 dan SA 500. Auditor perlu
meningkatkan keandalan bukti audit dengan memperoleh bukti secara independen dari klien
dan automatisasi cover lead.
......This internship report evaluates the substantive procedures on PT Snowie’s Cash for the period ending December 31, 2022. PT Snowie is an oil palm producer.The evaluation assess the compliance of substantive procedures with relevant auditing standards (SA) 315 regarding Identifying and Assessing the Risks of Material Misstatement and SA 500 regarding Audit Evidence. Assertion assessment includes the assertions of completeness, accuracy, cut-off, existence/occurrence, rights & obligations, presentation & disclosure. The substantive procedures for the cash are in accordance with SA 315 and SA 500. Auditors need to obtain independent sources to improve reliability on audit evidence and automate lead cover."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohd. Bhukkar A. S.
"Latar Belakang: Risiko aritmia pasta infark miokard akut 5-11%. Perlu adanya stratifikasi risiko tedadinya aritmia pasca infark miokard akin. Aritmia yang terjadi pasta infark miokard akut dapat disebabkan karena perubahan elektrofisiologi, milieu (transient factors) dan aritmia spontan. Penelitian menggunakan late potential sebagai salah satu modalitas untuk mendapat gambaran perubahan elektrofisiologi yang terjadi pasta infark miokard akin dan sebagai prediktor risiko terjadinya aritmia. Late potential didapatkan dengan pemeriksaan SA-ECG.
Subyek: Dikurnpulkan 38 kasus infark miokard akut barn, sejak bulan Juni 2004 sampai dengan Februari 2005. Usia berkisar antara 35 - 65 tahun. Kriteria inklusi diagnosis infark miokard akut dengan menggunakan kriteria WHO. Kriteria eksklusi: infark sebeluinnya, blok cabang berkas, angina pektoris tak stabil, atrial fibrilasi dan fluter, infark miokard dengan strok iskemia, bedah pintas koroner dan riwayat angioplasti (sten atau balon).
Metodologi: Penelitian ini menggunakan disain kohor, dilakukan pemeriksaan Signal Averaged ECG untuk mendapatkan late potential, kontrol internal late potential negatif Dilakukan uji hipotesis yang sesuai untuk mendapatkan nilai kemaknaan pada penelitian ink Pemeriksaan SA-ECG dilakukan pada hari 6-16 perawatan di RS Harapan Kita, late potential sesuai dua dari 3 kriteria WHO.
Hasil : Laki-laki 30 (78,9%), wanita 8 (21,1%) dan usia rerata 52,34 tahun. Jens infark Q wave 18 (47,4%) dan non Q wave 20 (52,6%). Aritmia terutarna PVC 7 (18,4%), ventrikular takikardia (VT) 2 (5,3%) dan 29 (76,3%) normal. Lokasi infark terutama inferior 17 (44,7%) , non inferior 21 (55,3%).Rerata seat dilakukan pemeriksaan SA-ECG yaitu 9,6 hail dengan SB ± 2,6 hari. Parameter pemeriksaan SA-ECG yaitu 1. QRSD rerata 114,8 ins, SB ±15,8 ms, 2_ HFLA rerata 36,2 ms, SB ± 12,8 ms, 3, RMS rerata 30,2 u.V, SB ± 15,9 µV. Didapatkan late potential positif 13 (34,2%). Kadar kalium bulan pertarna dan bulan kedua dalann Batas normal. Aritmia terjadi pada bulan pertama 2 (5,3%) dan 9 (23.5%). Pada bulan pertama aritmia terjadi pada pasien dengan satu late potential positif dan satu dengan late potential negatif.Sedangkan pada bulan ke 2 didapatkan terjadi aritmia 7 (53,8%) dengan late potential positif dan 2 (8%) dengan late potential negatif, p < 0.003, IK 95% dan relatif risk (RR) 6.73.Tidak didapatkan hubungan bermakna lokasi infark, slat pemeriksaan SA-ECG dengan terbentuknya late potential. Tidak didapat hubungan bermakna antara kaliurn dan kejadian aritmia.
Kesimpulan : Late potential dapat digunakan sebagai salah satu modalitas untuk stratifikasi risiko teijadinya aritmia, didapatkan aritmia dengan late potential positif pada bulan 2,.p < 0,003 dan risiko relatif sebesar 6,73. Perlu dilakukan penelitian dengan populasi yang lebih banyak, melibatkan beberapa seater, dilakukan menggunakan halter monitor untuk mengawasi terjadinya aritmia dan dalam waktu 1 tahun pasca infark miokard akut.

Background: Risk of arrhythmias in post acute myocardial infarction in first 2 years was within range 5-i 1%. The stratification of arrhythmia event in post acute myocardial infarction was needed. There are several factors in arrhythmias mechanism, such as electrophysiology alteration, milieu (transient factors) and spontaneous arrhythmias. In this study, late potential as cardio electrophysiology state post infarction is used to be arrhythmias predictor. Late potential description was obtained used by Signal-Averaged ECG.
Subjects: Thirty eight consecutive patients admitted to coronary care unit in Dr. Cipto Mangunkusumo and Persahabatan hospitals with documented acute myocardial infarction, since Juny 2004 to February 2005. Their ages were ranging from 35 to 65 years: Patients were included according to WHO acute myocardial infarction criteria.
Methods: This is a cohort study. SA-ECG was performed to obtained late potential, negative late potential patients as internal control. Signal-Averaged ECG was done in 6 - 16 days post acute myocardial infarction in Harapan Kita hospital. An abnormal (positive) SA-ECG is considered if two or more of the following three criteria from WHO.
Results: Subjects consisted of 30 (78,9%) male patients and female of 8 (21,1%). The mean age was 52,34 years.The incidence Q wave and non Q wave of acute myocardial infarction were 18 (47,4%) and 20 (52,6%). Type of arrhytrnias were premature ventricle contraction (PVC) 7 (18,4%), ventricular tachycardia (VT) 2 (5,3%) and normal 29 (76,3%). The inferior and non inferior wall site of infarction were 17 (44,7%) and 21 (55,3%). The mean time (days) recording of SA-ECG was 9,6 days, SD 1 2,6 days. There were three parameters of SA ECG included L QRSD mean 114,8 ms, SD 115,8 ms, 2. HFLA mean 36,2 ms, SD ± 12,8 ms, 3, RMS mean 30,2 p.V, SD ± 15,9 IN. The incidence abnormal SA-ECG was 13 (34,2%), Kalium level in first and second month of following was within normal range. The arrhytmias event in first and second month were 2 (5,3%) and 9 (23,7%). in first month, arrhytmia event in one positive and one negative late potential. In second month, seven of 9 patients had positive late potential. There was significant relation between abnormal SA-ECG and arrhytmia event in second month, p < 0.003 (CI 95%: 1,63-27,89), relative risk (RR) 6,73. There was no significant relation in site of infarction, time recording of SA-ECG, and kalium level with arrhytmia event.
Conclusion: The late potential could be used as one of arrhytmia predictors of post acute myocardial infarction. There was significant relation between late potential and arrhytmia in second month, p < 0,003, relative risk (RR) 6,73. Furthere study is needed with greater samples size and appropriate instruments (eg. Holter monitor).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>