Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
M. Aan Mansyur
Yogyakarta: Bentang Pustaka, 2017
808.81 AAN p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sri Rijati Wardiani
Abstrak :
LATAR BELAKANG
Dari zaman ke zaman, dunia sastra semakin berkembang. Perkembangan ini sejalan dengan perkembangan ilmu, teknologi serta pemikiran manusia. Sebagai suatu karya yang dihasilkan manusia dan berobjek manusia, sastra dengan sendirinya mengikuti arus perkembangan ini.
Perkembangan dunia sastra dalam bidang drama, prosa maupun puisi sangat pesat. Konvensi dan aturan-aturan yang melekat pada ketiga bidang sastra tersebut berubah dari waktu ke waktu; suatu perubahan yang ditentukan oleh manusia yang menciptakannya dan keadaan dunia yang mengelilingi manusia.
Dalam bidang puisi, perkembangan juga terjadi. Para penyair yang sebelumnya menulis dalam bentuk-bentuk tradisional, seperti pantun dengan aturan-aturan serba ketat, sedikit demi sedikit mulai meninggalkan ciri lama tersebut. Pada pantun misalnya, kita melihat adanya makna yang tersurat, rumus sajak dan jumlah baris yang teratur, dan pemilihan kata yang masih sangat sederhana dan memakai diksi yang umum.
Meskipun terdapat penyair yang masih menggunakan bentuk-bentuk tradisional, banyak juga penyair yang semakin hari semakin meninggalkan aturan-aturan yang kaku dan mengikat. Sebagai gantinya, para penyair tersebut menulis sajak dalam bentuk yang bebas. Mereka semakin menjauh dari aturan-aturan dan mengekspresikan sebebas mungkin perasaannya dalam berbagai bentuk puisi. Akibat dari kebebabasan berekspresi ini adalah ditemukannya berbagai bentuk sajak inovatif yang seringkali "aneh" bagi orang awam. Bermunculanlah sajak-sajak berbentuk prosa atau bahkan berbentuk gambar atau lukisan.
Sajak-sajak berbentuk gambar yang juga disebut sebagai sajak konkret misalnya, adalah jenis puisi yang menonjolkan bentuk visualnya. Para penyair puisi konkret menyusun huruf-huruf dan kata-kata dalam suatu bentuk atau objek tertentu. Hal yang akan langsung tertangkap oleh mata adalah suatu gambar benda tertentu.
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dewi Lestari, Dee Lestari, 1976-
Yogyakarta: Bentang, 2017
808.81 DEW k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Tampubolon, Dewi
Abstrak :
Fyodor Ivanovich Tyutchev merupakan salah seorang dari penyair-penyair besar di Rusia dan dikenal sebagai pencipta sajak-sajak romantik. Sebagaimana umunya pada karya-karya romantik, alam merupakan ciri utama dalam mengungkapkan segala perasaan dan pemikiran penyair. Berbagai tema tentang kehidupan manusia yang diungkapkan. Kebahagiaan, cinta, semangat, keindahan, kerinduan, kemalangan dan segala pemikirannya tentang manusia, dapat ditemukan di dalam larik-larik sajaknya. Dan humanism yang ada pada sajak-sajaknya tersebut, tampil dalam bentuk kreasi seni yang berbeda. Dalam masa kepenyairannya selama 54 tahun, Tyutchev telah menciptakan sekitar 300 sajak. Dan karya-karyanya tersebut mengalami perkembangan, mulai dari sajak-sajak alam yang dibuat pada awal masa kepenyairannya sampai pada sajak-sajak realis. Melalui penyajian sajak-sajaknya, ia tetap dikenal sebagai penyair besar, karena ia telah menggali suatu makna kehidupan bagi manusia.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Maryati
Abstrak :
Skripsi ini menganalisis sajak-sajak Soe Hok Gie antara tahun 1960-1969 yang bersumber pada dua buku yaitu Soe Hok Gie Sekali Lagi, dan Soe Hok Gie: Catatan Seorang Demonstran. Analisis yang dilakukan berupa analisis unsur intrinsik yaitu majas, diksi, citraan, tema dan rasaan dalam sajak-sajak Soe Hok Gie yang kemudian dikaitkan dengan unsur ekstrinsik yaitu sosiologi sastra dari sajak-sajak Soe Hok Gie. Penulis menjabarkan keterkaitan antara penggunaan unsur-unsur intrinsik dengan kontekstual yaitu ketika karya tersebut dibuat. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan sosiologi sastra yang melihat sastra sebagai dokumen sosial yang mampu mencerminkan atau merefleksikan keadaan sosial ketika karya tersebut dibuat. Selain itu, sajak-sajak Soe Hok Gie juga mampu mencerminkan situasi sosial pengarangnya.
This research paper anlayzes the poems of Soe Hok Gie between 1960-1969 which are taken from two books. Those books are Soe Hok Gie Sekali Lagi and Soe Hok Gie: Catatan Seorang Demonstran. The analysis contains intrinsic elements, which are figure of speech, diction, imagery, themes, and feelings in Soe Hok Gie's poems. This intrinsic element will be associated with extrinsic element, which are literature sociology from Soe Hok Gie's poems. The method which is used in this research paper is literature sociology approach. This approach describes literature as social document which is able to reflect the social condition when the literature was made. Beside that, Soe Hok Gie's poems can reflect the author's social condition.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S15
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library