Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulianti
"Tanaman mahkota dewa, Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl, famili
Thymelaeaceae, merupakan tanaman yang secara emplris teiah digunakan
oleh masyarakat lues sebagai obat antitumor.
Telah dilakukan penelitian terhadap ekstrak aseton daun mahkota
dewa yang bertujuan untuk mengisolasi senyawa kimia yang bersifat inhibitor
terhadap sei leukemia L1210. Isolasi dilakukan dengan menggunakan teknik
kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis, sedangkan penentuan
struktur senyawa dilakukan berdasarkan data-data spektrometer massa, IR
dan UV. Dari hasil isolasi diperoleh 3 komponen yang diidentifikasi sebagai
senyawa skualena, senyawa anhidrolutein II dan senyawa echinenon.
Berdasarkan hasil uji aktivitas inhibisi terhadap perkembangbiakan sel
leukemia L1210 dari ketiga komponen tersebut diperoleh hasil dengan nilai ICso untuk komponen X1 (IC50 =3,67 / ml ); komponen X2 (IC50 =4.95 pg /
ml): dan komponen X3 (IC50 =5,67 pg / ml)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadan Rohdiana
"Gangguan pendengaran sensorineural merupakan salah satu komplikasi pada otitis media supuratif kronik (OMSK). Kelainan ini bisa bersifat sementara atau permanen dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Pemeriksaan audiometri konvensional, masking dan tes Sensorinural Acuity Level (SAL) dapat menilai seberapa besar kejadian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi gangguan pendengaran sensorineural pada OMSK dan faktor yang berhubungan.
Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang bersifat deskriptif analitik yang dilakukan di Poli THT RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo periode Januari-Mei 2015 melibatkan 73 telinga OMSK. Gangguan pendengaran sensorineural pada OMSK didapatkan sebanyak 24,7% dan umumnya terjadi pada frekuensi tinggi. Tipe OMSK, durasi penyakit, dan tipe perforasi dapat memengaruhi gangguan pendengaran sensorineural dan secara statistik bermakna. Gangguan pendengaran sensorineural terjadi pada OMSK dan pemeriksaan audiometri yang benar dapat menentukan kejadian ini. Tipe OMSK, durasi penyakit, dan tipe perforasi memengaruhi kejadian gangguan pendengaran sensorineural pada OMSK.

Sensorineural hearing loss is one of the complications of chronic suppurative otitis media (CSOM). This order can be temporary or permanent and influenced by many factors. Conventional audiometry, masking, and Sensorineural Acuty Level (SAL) test can diagnose this incident. This study aims to determine the prevalence sensorineural hearing loss in chronic suppurative otitis media and related factors.
This study was a cross sectional descriptif analytic which done at ENT Department Cipto Mangunkusumo Hospital periode January to May 2015 involving 73 ears of CSOM. The prevalence of sensorineural hearing loss in CSOM is about 24,7% and generally occurs at high frequency. Type of CSOM, duration of disease, and type of perforation may affect sensorineural hearing loss and statistically significant. Sensorineural hearing loss accurs in CSOM and audiometry examination can determine this condition. Type of CSOM, duration of disease, and type of perforation influence the incidence of sensorineural hearing loss in CSOM.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rianta Pratiwi
"Segara Anakan Lagoon (SAL) is widely known as a traditional fishing ground for many aquatic organisms and is located in Central Java, in an area with high rainfall rates. The objectives of this study were to determine the effects of rainfall on the distribution of Penaeus monodon Fabricius in SAL and/or mangrove waters and to explain the cause of yearly fluctuations in this area’s fish catch during a 13-year period from 1998 to 2011. The effects of rainfall on the local distribution and abundance of shrimp in SAL, Cilacap, Central Java, Indonesia, were examined using the Anco method for three periods, namely: first period (i.e., commercial catch production, 1998–2011), second period (December 2010–November 2011) and third period (December 2011–April 2012) as part of a shrimp fishery and eco-biology study in this region. The marked increase in rainfall from 557 mm during the East Monsoon (June–August) to 1,225 mm in the second transition season (September–November) and West Monsoon (December–February) in the Segara Anakan region enhanced the seasonal movement of shrimp into the Zone IV fishing ground and produced an initial increase in the abundance of adults (CL>25 mm) in the region from 312 to 2,630 individuals. This initial increase in adult abundance enhanced the shrimp’s reproductive potential, while heavy rainfall indirectly assisted the recruitment of young shrimp into the estuary, their growth, and survival, to increase shrimp abundance in the following year. Lower rainfalls from July to September) adversely affected shrimp population and usually resulted in smaller populations (312 individuals). Statistical analysis of the relationship between shrimp catch and annual rainfall showed a high level of significance at 1%."
Bogor: Seameo Biotrop, 2018
634.6 BIO 25:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Malinda Damayanti
"ABSTRAK
Kebijakan pinjaman dari Bank Dunia merupakan objek yang rentan dikritik oleh aktor-aktor dalam sistem internasional. Meskipun demikian, Bank Dunia sebagai rezim pembangunan memiliki mekanisme sendiri untuk beradaptasi dengan konteks permasalahan ekonomi politik internasional. Pinjaman kebijakan pembangunan (DPL) yang diformalisasikan pada tahun 2004 berfungsi untuk menggantikan pinjaman penyesuaian struktural (SAL). Dengan memetakan aktor yang berperan dalam perubahan dimensi normatif dari norma kebijakannya, maka perubahan kebijakan yang terjadi akan direfleksikan sebagai hasil dari perubahan paradigma pembangunan yang mempengaruhi institusi Bank Dunia.

ABSTRACT
World Bank lending policy is a vulnerable point, which often criticized by different actors in international system. But as an international regimes working in the realm of development, World Bank has its own mechanism to adjust its activities with the wider context of issues in international political economy. Development policy lending (DPL) was formalized in 2004, as a replacement for the structural adjustment lending (SAL). By identifying the actors who support the change in normative dimension of its policy norms, therefore policy change that happened will be observed as a consequence of paradigm change that influenced the practice of World Bank.
"
2015
S60407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library