Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Komposisi sampah yang didominasi oleh sampah organik akan menjadi masalah besar apabila tidak ditangani dengan baik, tidak hanya dalam pengelolaan sampah yang ada akan tetapi juga pengurangan sampah yang dibuang ke pengolahan sampah akhir terutama berkaitan dengan masalah pencemaran lingkungan akibat penumpukan sampah. Di sinilah dibutuhkan solusi pemecahan yang mengarah pada pemanfatan teknologi sebagai upaya untuk menciptakan keadaan lingkungan yang sehat, bersih, dan bisa memberikan keuntungan dari sisi ekonomis. Dari sudut pandang lain, sebenarnya sampah rumah tangga apabila dikelola dengan baik, memiliki potensi ekonomis karena dapat dimanfaatkan untuk dijadikan kompos. Pengelolaan sampah ini bisa dilakukan pada skala ekonomis dalam area pengelolaan tingkat Rukun Tetangga (RT) maupun skala komunal setingkat lingkungan Rukun Warga (RW), bahkan bisa diperluas hingga tingkat pedusunan/kelurahan. Masalah utama yang yang dihadapi mitra saat ini adalah belum meratanya pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan sampah yang selama ini mereka hasilkan (terutama sampah organic) menjadi sesuatu yang bermanfaat dan dapat menciptakan nilai tambah bagi keluarga. Selain itu juga kurangnya sosialisasi dan arahan kepada masyarakat menyebabkan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat terhadap program yang dilaksanakan pemerintah terutama program Kampung Berkebun yang telah dilaksanakan di tingkat Rukun Warga (RW). Untuk itu, perlu dilakukan upaya pendampingan masyarakat dalam mengelola sampah terutama sampah organik rumah tangga dan memanfaatkannya untuk mendukung kegiatan urban farming. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan (a) meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai cara pengolahan sampah organik rumah tangga, (b) meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengolah sampah organik rumah tangga menjadi kompos dengan beberapa teknik pembuatan kompos, (c) meningkatkan kemampuan masyarakat dalam urban farming (pertanian urban) sehingga dapat merespon dengan baik program pemerintah yang telah ada selama ini (program kampung berkebun), serta (d) mengoptimalkan potensi yang ada di masyarakat mitra menjadi kegiatan produktif dan bernilai ekonomis.
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Puspita Sari Ika Pratiwi
Abstrak :
Data timbunan sampah Fakultas Teknik di Universitas Indonesia secara keseluruhan mencapai 120,6 kg/hari. Dimana 67 presentase sampah terbesar berasal dari sampah taman. Penumpukan jumlah sampah merupakan masalah lingkungan yang membuat para ahli terus mengembangkan teknologi yang tepat untuk mencari alternatif dalam menanggulangi masalah tersebut. Pemanfaatan sampah organik menjadi bahan bakar berupa pelet menjadi salah satu teknologi yang menjanjikan. Pelet telah menjadi komuditas yang mendunia. Pada tesis ini dilakukan pengujian skala laboratorium dalam pembuatan pelet dari bahan baku sampah organik yang terdapat di Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan menguji karakteristik dari produk pelet yang dihasilkan tersebut. Pembuatan pelet menggunakan alat cetak manual. Dari pengujian didapatkan komposisi bahan baku yang optimum yaitu daun 10, ranting 80 dan serabut 10, nilai kalor 3772,166 cal/gram, ukuran ayakan 80 mesh, tekanan 70 kg/cm2 dan diketahui karakteristik dari produk pelet adalah panjang 20,7 mm, diameter 6 mm, massa 0,74 gram, kerapatan 1,264 g/cm3, kadar air 9.06, zat terbang 72.62, kadar abu 13.29, kadar karbon terikat 14.90 dan ketahanan 83, serta nilai energi aktivasi devolatilisasi pada campuran daun 10, ranting 80 dan serabut 10 adalah 114,999 kJ/mol, nilainya lebih kecil daripada energi aktivasi devolatilisasi bahan baku, maka campuran bahan baku memiliki laju reaksi yang lebih cepat.Kata kunci: sampah organik, pelet, karakteristik pelet. ......Total waste data in Engineering Faculty Of Universitas Indonesia was record at 120.6 kg day. Where 67 of the largest percentage of waste comes from garden waste. The build up of waste amounts is an environmental problem that keeps experts on developing the right technology to find alternatives in trackling the problem. Utilization of organic waste into fuel in the form of pellets become one of the promising technology. Pellet has become a worldwide commodity. In this thesis, laboratory scale testing is done in making pellets from organis waste raw materials contained in the Engineering Faculty Of Universitas Indonesia and test the characteristic of the pellet product. Making pellets using manual printing tools. From the test, it was found that the composition of the optimum raw material is 10 leaf, 80 branch and 10 coconut fiber, calorific value 3772.166 cal gram, sieve size 80 mesh, pressure 70 kg cm2 and known characteristic of pellet product is length 20.7 mm, diameter 6 mm, mass 0.74 gram, density 1.264 g cm3, water content 9.06, volatile matter 72.62, ash 13.29, fixed carbon 14.90 and durability 83 and devolatilization activation energy value at mixture 10 leaf, 80 branch and 10 coconut fiber were 114.999 kJ mol, the value was smaller than the activation energy of devolatilization of raw material, then the raw material mixture has a faster reaction rate.Keywords organic waste, pellets, pellet characteristic.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47941
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosiana Indrawati
Abstrak :
Sampah rumah tangga merupakan salah satu sumber sampah yang cukup besar peranannya dalam pencemaran lingkungan. Masyarakat selaku produsen sampah masih kurang tingkat kepeduliannya terhadap pengelolaan sampah. Mitra dalam hal ini adalah Pemerintah Desa Bandungrejo dan Karang Taruna “Muda Jaya” RT 02 RW 04 Desa Bandungrejo Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo berinisiatif untuk dapat mengelola sampah yang mereka hasilkan sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan sekaligus dapat menambah pendapatan dari penjualan sampah yang sudah diolah. Berdasarkan latar belakang tersebut, pengusul mempunyai ide gagasan untuk mengembangkan teknologi pengolahan sampah yang dapat dimanfaatkan oleh mitra melalui Program Penerapan Teknologi Tepat Guna (PPTTG) kerjasama Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan DPR RI Komisi X. Kegiatan yang dilakukan yaitu memberikan bantuan berupa mesin pengolah sampah terpadu sekaligus pelatihan pengolahan sampah. Alat-alat yang diberikan antara lain satu unit mesin pencacah plastik, satu unit mesin pencacah organik, satu unit mesin pengayak organik, 20 set tempat sampah terpilah, 20 unit komposter dan bantuan dana untuk pembangunan bangunan pengolah sampah untuk penempatan mesin-mesin tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat memecahkan permasalahan mitra dalam pengelolaan sampah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sendiri.
Yogyakarta : Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, 2020
600 JPM 3:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rohana Carolyne Putri
Abstrak :
Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) merupakan permasalahan global yang menyebabkan perubahan iklim. Salah satu sumber emisi GRK adalah praktik pengolahan sampah organik yang merupakan sumber emisi GRK non-CO2 terbesar ketiga secara global. Di Indonesia, permasalahan sampah terutama sampah organik yang terakumulasi di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) masih belum teratasi. Oleh karena itu, diperlukan upaya mitigasi untuk mencegah dampak yang semakin buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan konsep mitigasi emisi GRK dari pengolahan sampah organik tingkat kawasan. Metode yang digunakan meliputi analisis skenario dengan dukungan Analytical Hierarchy Process (AHP), analisis investasi-operasi-pemeliharaan, analisis matematis berdasarkan faktor emisi, dan analisis Theory Planned Behavior (TPB). Temuan penelitian mencakup data emisi GRK dan biaya dari teknologi pengolahan sampah organik, intensi perilaku pemilahan, serta skenario alternatif untuk konsep mitigasi. Analisis skenario dengan membandingkan teknologi budidaya Black Soldier Fly (BSF), pengomposan windrow, dan Anaerobic Digestion (AD) menunjukkan bahwa konsep mitigasi emisi GRK yang dipilih adalah skenario dengan 84% sampah organik diolah menggunakan teknologi budidaya BSF dan pengomposan windrow, serta fokus pada intensi perilaku pemilahan sampah. Greenhouse Gas (GHG) emissions are a global problem that causes climate change. One source of GHG emissions is the practice of processing organic waste, which is the third largest source of non-CO2 GHG emissions globally. In Indonesia, the problem of waste, especially organic waste, which accumulates at final processing sites (TPA), is still not resolved. Therefore, mitigation efforts are needed to prevent the impact from getting worse. This research aims to develop a concept for mitigating GHG emissions from processing organic waste at the regional level. The methods used include scenario analysis with the support of the Analytical Hierarchy Process (AHP), investment-operation-maintenance analysis, mathematical analysis based on emission factors, and Theory Planned Behavior (TPB) analysis. Research findings include data on GHG emissions and costs of organic waste processing technology, sorting behavior intentions, as well as alternative scenarios for mitigation concepts. Scenario analysis by comparing Black Soldier Fly (BSF) cultivation technology, windrow composting, and Anaerobic Digestion (AD) shows that the GHG emission mitigation concept chosen is a scenario with 84% of organic waste processed using BSF cultivation technology and windrow composting and focuses on intention. waste sorting behavior.
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincent Senjaya
Abstrak :
Dalam era yang semakin maju, isu lingkungan menjadi perhatian utama bagi masyarakat dan pemerintah. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah pengelolaan sampah yang efisien dan berkelanjutan. Laboratorium Parangtopo di Universitas Indonesia merupakan salah satu contoh pihak yang aktif berkontribusi dalam mengelola sampah organik untuk menghasilkan berbagai produk dan energi terbarukan. Meskipun demikian, tantangan yang dihadapi, termasuk proses pemilahan antara sampah organik dan anorganik, tetap menjadi fokus perhatian dalam upaya pengembangan dan peningkatan efisiensi. Skripsi ini membahas tentang optimisasi pemilahan sampah organik dan anorganik berbasis integrasi sensor IoT. Tujuan utamanya adalah mengoptimalkan sistem produksi reaktor biogas melalui pemilahan yang lebih baik. Metode penelitian yang digunakan melibatkan pengumpulan data dari sensor-sensor proximity yang terpasang di tempat sampah. Data ini dianalisis dan digunakan untuk mengembangkan algoritma pemilahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem yang dikembangkan mampu membedakan sampah organik dan anorganik dengan efektif pada jarak kurang dari 1 mm ketika menerima tegangan sebesar 7.3 V. Sistem juga mampu mengenali hasil pengukuran jenis sampah dan mengoperasikan tutup sampah sesuai dengan kategori materi yang telah diukur. Selain itu, sistem dapat mengukur kapasitas tempat sampah dan menghirimkan hasil pengukuran sensor ke antarmuka dashboard melalui API yang telah dibuat. Dengan solusi yang efisien dan otomatis ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya pemilahan sampah semakin meningkat dan efektifitas penanganan sampah pada lingkungan dengan skala urban mikro di Universitas Indonesia dapat meningkat. ......In an increasingly advanced era, environmental issues have become a major concern for society and the government. One of the challenges faced is efficient and sustainable waste management. The Parangtopo Laboratory at the University of Indonesia is an example of a party that actively contributes to managing organic waste to produce various products and renewable energy. Nevertheless, the challenges faced, including the process of sorting organic and inorganic waste, remain the focus of attention in efforts to develop and increase efficiency. This thesis discusses the optimization of organic and inorganic waste sorting based on IoT sensor integration. The main goal is to optimize the biogas reactor production system through better sorting. The research method used involves collecting data from proximity sensors installed in trash cans. This data is analyzed and used to develop sorting algorithms. The research results show that the system developed is able to differentiate organic and inorganic waste effectively at a distance of less than 1 mm when receiving a voltage of 7.3 V. The system is also able to recognize the results of measuring types of waste and operate the waste lid according to the category of material that has been measured. In addition, the system can measure the capacity of the trash bin and send the sensor measurement results to the dashboard interface via the API that has been created. With this efficient and automatic solution, it is hoped that awareness of the importance of waste sorting will increase and the effectiveness of waste handling in micro-urban environments at the University of Indonesia can increase.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alloysius Pamurda Dhika Mahendra
Abstrak :
Sungai Ciliwung merupakan salah satu sumber air bersih bagi sekitar 70.000 penduduk di sekitar bantaran, di mana kondisinya tercemar sampah dari kegiatan domestik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis timbulan sampah berjenis organik dan anorganik, pengaruh waktu kontak sampah terhadap perubahan kualitas COD dan amonia, dan menganalisis laju pembentukan dan penguraian COD dan amonia di air Sungai Ciliwung. Metode yang digunakan untuk menganalisis timbulan sampah adalah persamaan dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan menggunakan media pengambilan sampah trawl boom.Untuk menganalisis pengaruh waktu kontak dan jenis sampah terhadap kualitas COD dan amonia, metode yang digunakan adalah uji normalitas dan Kruskal Wallis. Adapun metode yang digunakan untuk menganalisis laju pembentukan dan penguraian COD dan amonia menggunakan ODE Linear faktor pengintegrasian. Total timbulan sampah yang didapatkan di titik pengambilan sampel adalah 0,3 ton per hari dengan 68,36% organik dan 31,36% anorganik. Hasil pengujian Kruskal Wallis menunjukkan bahwa jenis dan waktu kontak sampah memengaruhi perubahan COD dan amonia, di mana dibuktikan dengan nilai titik kritis yang lebih rendah (9,49) jika dibandingkan dengan Hhitung (20,08 dan 21,27). Nilai k1 untuk COD dari reaktor sampah organik berada adalah 3,841 dan 4,655. Sedangkan untuk k1 COD pada reaktor anorganik adalah 0,122 dan 0,425. Hasil untuk nilai k2 COD pada reaktor organik adalah 3,879 dan 3,839. Untuk nilai k2 COD pada reaktor anorganik adalah 1,026 dan 0,355. Pada parameter amonia menggunakan prinsip persamaan yang sama dan menghasilkan nilai k1 pada reaktor organik adalah 0,0028 dan 0,0021. Kemudian pada reaktor anorganik nilai k1 amonia adalah 0,0014 dan 0,001. Sedangkan untuk nilai k2 pada reaktor organik adalah 0,1761 dan 0,100. Kemudian nilai k2 dari reaktor anorganik adalah 0,300 dan 0,3437. Nilai degradasi (k) akan berpengaruh terhadap kondisi pencemar di sungai, di mana kondisinya sudah melebihi baku mutu. Keberadaan COD dan amonia yang tinggi di air sungai akan memberikan dampak buruk terhadap lingkungan ......Ciliwung river is one of the clean water sources for approximately 70.000 people in the river bank, which polluted by municipal solid waste. This research aims to analyze the organic and inorganic solid waste generation, the effect of solid waste type and contact time on the decreasing COD and ammonia, and also the waste degradation rate to COD and ammonia (k1) and COD or ammonia degradation rate (k2) in Ciliwung River Water. The method that used for analyzing the solid waste generation is mentioned in the previous research, that used trawl boom as the solid waste sampler media. Normality test and Kruskal Wallis is the method that used for analyzing the impact of solid waste type and contact time on the decreasing of COD and ammonia. Then, the principle for analyzing the degradation rate of COD and ammonia is mass balance and ODE Linear equation with integrating factor. The solid waste generation in this experiment shows 0.3 ton per day with 68,63% organic and 31,36% inorganic. The Kruskal Wallis Test results show that the type of solid waste and contact time impact the quality of COD and ammonia. It is showed by the value of H is bigger (20,08 and 21,27) than the critical value (9,49). The analysis of COD and ammonia degradation that uses ODE Linear equation with integrating factor show the value of organic solid waste degradation to COD (k­1) in reactor 1 and 2 are 4,655 and 3,841. Besides, the k1 value for inorganic 1 and 2 reactor are 0,425 and 0,122. Then, the value of COD degradation (k2) in organic 1 and 2 reactor are 3,879 and 3,839. The COD k2 value for inorganic 1 and 2 reactor are 1,026 and 0,355. For ammonia parameter, the value of k1 in organic 1 and 2 reactor are 0,0028 and 0,0021. In the inorganic 1 and 2 reactor, the value of k1 and k2 are 0,0014 and 0,001. The ammonia degradation rate (k2) in organic 1 and 2 reactor are 0,1761 and 0,100. Then, ammonia k2 in the inorganic reactor 1 and 2 are 0,300 and 0,3437.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Renosori
Abstrak :
Tingkat kepadatan penduduk yang tinggi di tempat pengabdian, menyebabkan air tanah semakin banyak dibutuhkan, tetapi kondisinya saat ini semakin menipis karena kurangnya lahan resapan. Hal ini disebabkan alih fungsi lahan yang tinggi sehingga lahan menjadi kedap air. Banyak warga yang membeli air bersih ketika musim kemarau tetapi ketika musim hujan banyak genangan air di halaman rumah dan jalan akibat kapasitas dari drainase yang tersedia tidak mencukupi lagi. Lebih jauh limpasan air hujan di daerah tersebut berkontribusi pada banjir di wilayah Jatinangor dan Rancaekek. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan penyuluhan guna mengubah, paradigma pengelolaan air hujan yang asalnya hanya menyalurkan ke saluran drainase menjadi memaksimalkan penyerapannya dengan cara mengajak masyarakat untuk menbuat LRB. Dipilihnya LRB karena merupakan salah satu teknologi tepat guna yang mudah dilakukan, relative murah, ramah lingkungan dan merupakan cara yang efektif untuk konservasi air bawah tanah dapat mengatasi krisis air, dan berkontribusi secara nyata dalam mengurangi sumbangan bencana banjir. Manfaat yang telah dirasakan warga dengan membuat LRB adalah menghilangkan genangan air di halaman dan jalan, dan lebih jauh dapat menjadi cadangan air tanah. Karena LRB tersebut dapat diiisi dengan sampah organik, yang dapat berubah menjadi kompos, maka manfaat lain nya ialah dapat meningkatkan pengolahan sampah organik menjadi kompos.
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Zahra
Abstrak :
Sampah masih menjadi salah satu masalah di Indonesia. Sejak tahun 2017, volume sampah yang terangkut di Indonesia masih belum memenuhi target, termasuk di Desa Tubanan, Kecamatan Kembangan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Sampah yang terangkut didominasi oleh Sampah Organik sebesar 30-63%. Pengelolaan sampah dengan biokonversi larva Black Soldier Fly dapat menjadi solusi untuk permasalahan sampah di Indonesia, karena dapat mereduksi 80% sampah, tidak berdampak pada kesehatan masyarakat dan tidak menimbulkan bau, selain itu dapat membentuk ekonomi sirkular untuk masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah memformulasikan model pengelolaan sampah organik dengan biokonversi larva Black Soldier Fly berbasis pemberdayaan masyarakat dalam aspek lingkungan, sosial, ekonomi, dengan perlakuan formula nutrisi pakan yang tepat. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis keuntungan yang didapatkan di antara 3 jenis sampah sebagai formula nutrisi pakan (sampah dari masyarakat, sampah sisa pemotongan ikan, dan sampah campuran dari keduanya). Analisis menggunakan sistem dinamik dan analisis statistik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa model pengelolaan sampah organik dengan biokonversi larva Black Soldier Fly berbasis pemberdayaan masyarakat menggunakan sampah campuran (sampah dari masyarakat yang dapat terolah 100% dan sisa pemotongan ikan) metode pengelolaan sampah yang paling tepat di Desa Tubanan, Kecamatan Kembangan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. ......Waste is still a problem in Indonesia. Since 2017, the volume of waste transported in Indonesia has yet to meet the target, including in Tubanan Village, Kembangan District, Jepara Regency, Central Java. The transported waste is dominated by organic waste by 30-63%. Waste management with Black Soldier Fly larvae bioconversion can solve the waste problem in Indonesia because it can reduce 80% of waste, does not impact public health, and does not cause odors. Besides that, it can form a circular economy for the community. This research aims to formulate a management model for organic waste with bioconversion of Black Soldier Fly larvae based on community empowerment in environmental, social, and economic aspects, with proper feed nutritional formula treatment. This research was conducted by analyzing the benefits obtained between 3 types of feed nutrition formulas (waste from the community, waste from fish slaughter, and mixed waste from both)—analysis using dynamic systems and statistic analysis. Based on the research that has been done, it was found that the organic waste management model with bioconversion of Black Soldier Fly larvae based on community empowerment using mixed waste (waste from the community that can be processed 100% and fish slaughter residue) is the most appropriate waste management method in Tubanan Village, Kembangan District. , Jepara Regency, Central Java.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Rahmat Jatnika
Abstrak :
Sampah di Indonesia didominasi oleh sampah organik, namun metode yang digunakan untuk mengatasinya didominasi open dumping dimana hanya 67% sampah yang tertangani. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan sampah organik adalah biokonversi menggunakan Black Soldier Fly (BSF). Selain itu, hasil biokonversi BSF dapat dimanfaatkan sebagai kompos dan pakan ternak. Namun, sampah organik memiliki kemungkinan tercemar logam berat seperti kadmium (Cd) dari aktivitas alam, manusia, dan pembuangan sampah yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan larva dalam bertahan hidup pada sumber substrat yang berbeda, pengaruh keberadaan Cd di substrat dan akumulasi logam berat Cd dalam larva dan residu. Penelitian ini juga memberikan rekomendasi prarencana dan perancangan biokonversi menggunakan larva BSF. Substrat yang digunakan pada penelitian kali ini adalah sampah pasar (1), sampah restoran (2), dan campuran sampah pasar serta restoran (1:1) (3). Terdapat 9 wadah biokonversi berisi substrat sebanyak satu kg dan ditambahan campuran larutan air demineralisasi, air gula, dan air cucian beras (4:1:1) hingga kelembabanya mencapai 60%. Terdapat 3 wadah biokonversi berisi substrat dan larva (A), 3 wadah biokonversi (B) berisi substrat, larva dan penambahan Cd 3 mg/L, dan 3 wadah (C) hanya berisi substrat sebagai kontrol. Biokonversi berlangsung selama 14 hari dengan kontrol parameter suhu, kelembaban relatif, dan pH substrat. Larva BSF dapat bertahan hidup pada berbagai kondisi substrat tetapi pertumbuhan larva pada substrat (1) lebih lambat dibandingkan substrat (2) dan (3). Selain itu, paparan Cd pada wadah (B) juga berpengaruh terhadap durasi larva. Pada wadah (B), terjadi akumulasi Cd pada larva dan residu. Nilai bioaccumulation factor (BAF) masih aman (BAF < 1) dan tidak mempengaruhi kemampuan larva mereduksi sampah organik secara signifikan. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan solusi penanganan substrat yang terkandung logam berat agar tidak terakumulasi pada larva dan residu agar BSF tidak menjadi agen pembawa logam berat. ......The composition of waste in Indonesia is dominated by organic waste, but the method used to overcome it is open dumping where only 67% of waste is handled. One of the alternative methods to solve the problem of organic waste is bioconversion using Black Soldier Fly (BSF) agents. In addition, the bioconversion results of BSF's potential as compost and animal feed. However, organic waste has the possibility of being contaminated by heavy metals such as Cadmium (Cd). This study aims to investigate the larval survival ability in various substrates, the exposure of heavy metal Cd in BSF substrat, and its accumulation in larvae and residues. This study also provides recommendations for planning and designing bioconversion using BSF. The substrates in this study are market waste (1), restaurant waste (2), and a mixture of market and restaurant waste (1:1) (3). The bioconversion process is carried out in nine containers containing one kilogram of substrate. After that, it mixed with a mixture of demineralized water solution, sugar water, and rice water (4:1:1) until the humidity reached 60%. There were three different treatments in the bioconversion process, container (A) contained substrate and larvae BSF, container (B) contained substrate, larvae BSF, and 3 mg/L Cd, and container (C) contained only substrate as a control. The bioconversion process took 14 days by controlling several parameters such as ambient temperature, relative humidity, and pH of the substrates. Based on the bioconversion process, BSFL could survive in various substrates. However, the BSFL growth in substrate (1) was slower than substrate (2) and (3). The exposure of Cd could delay the larval duration. In addition, there is an accumulation of Cd in larvae and residue. The value of bioaccumulation factor of all substrates are safe (BAF < 1). Nevertheless, this condition did not affect the ability of BSFL to reduce organic waste significantly. Further research is needed to obtain solution for handling substrates containing heavy metals in the BSF so BSF does not become a heavy metal carrier.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Shafira Rachmadhini
Abstrak :
Keberadaan sampah di badan air dapat mempengaruhi penurunan kualitas lingkungan perairan. Di mana sampah sisa makanan dan sampah taman mendominasi pencemaran sampah di Sungai Ciliwung sebesar 68,63%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika konsentrasi, laju perubahan, dan simulasi perubahan konsentrasi COD dan amonia akibat keberadaan sampah organik spesifik pada badan air. Dilakukan pengambilan air sampel di Sungai Ciliwung, Depok yang diuji dengan perlakuan penambahan sampah sisa makanan dan sampah taman menggunakan reaktor batch skala laboratorium. Korelasi pengaruh jenis sampah organik spesifik terhadap dinamika konsentrasi COD dan amonia di investigasi menggunakan Kruskal-Wallis. Laju pembentukan dan penguraian COD dan amonia di investigasi dengan melibatkan penggunaan ODE linear faktor pengintegrasian. Sehingga dapat diperoleh hasil simulasi dengan bantuan opsi analisis solver pada Microsoft Excel. Hasilnya didapatkan bahwa keberadaan sampah sisa makanan dan sampah taman mempengaruhi perubahan konsentrasi COD dan amonia pada badan air, yang dibuktikan dengan hasil uji Kruskal Wallis untuk nilai Hhitung COD dan amonia berturut turut 14,81 dan 10559,4 yang lebih besar daripada nilai kritisnya sebesar 9,49. Untuk parameter COD, diperoleh nilai laju pembentukan (k1) untuk sampah sisa makanan adalah 0,126-0,145 per hari dan sampah taman adalah 0,086-0,0827 per hari. Adapun laju degradasi (k2) untuk sampah sisa makanan adalah 0,437-0,517 per hari dan sampah taman adalah 0,368-0,342 per hari. Sedangkan untuk amonia, (k1) sampah sisa makanan adalah 0,00017-0,000175 per hari dan sampah taman adalah 0,00055-0,00051 per hari. Adapun laju nitrifikasi (k2) sampah sisa makanan adalah 0,1179-0,1391 per hari dan sampah taman adalah 0,2456-0,3481 per hari. Sehingga dapat diketahui bahwa degradasi sampah sisa makanan menjadi COD atau amonia (k1) dan laju degradasi COD akibat sampah sisa makanan (k2) lebih signifikan dibandingkan dengan sampah taman.  ......The presence of waste in bodies of water can affect the decline in the quality of the aquatic environment. Food waste and garden waste dominate the waste pollution in the Ciliwung River by 68.63%. This study aims to analyze the dynamics of concentration, rate of change, and simulate changes in COD and ammonia concentration due to the presence of specific organic waste in water bodies. Water samples were taken from the Ciliwung River in Depok, which were tested with the treatment of adding food waste and garden waste using a laboratory-scale batch reactor. The correlation of the influence of specific organic waste types on the dynamics of COD and ammonia concentration was investigated using Kruskal-Wallis. The formation and degradation rates of COD and ammonia were investigated by involving the use of linear ODE integration factor. Thus, simulation results can be obtained with the help of the solver analysis option in Microsoft Excel. The results showed that the presence of food waste and garden waste affects the changes in COD and ammonia concentration in water bodies, which was confirmed by the Kruskal-Wallis test results for the calculated H values of COD and ammonia, which were 14.81 and 10559.4, respectively, greater than their critical values of 9.49. For the COD parameter, the formation rate (k1) values for food waste ranged from 0.126 to 0.145 per day, while for garden waste it ranged from 0.086 to 0.0827 per day. The degradation rate (k2) for food waste ranged from 0.437 to 0.517 per day, while for garden waste it ranged from 0.368 to 0.342 per day. As for ammonia, the formation rate (k1) for food waste ranged from 0.00017 to 0.000175 per day, while for garden waste it ranged from 0.00055 to 0.00051 per day. The nitrification rate (k2) for food waste ranged from 0.1179 to 0.1391 per day, while for garden waste it ranged from 0.2456 to 0.3481 per day. Therefore, it can be concluded that the degradation of food waste into COD or ammonia (k1) and the degradation rate of COD due to food waste (k2) are more significant compared to garden waste.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>