Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwiwarno Widjajakusuma
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1974
S16354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Augustina Isakh
"Dalam skripsi ini kata sandang Belanda akan dibahas dalam kaitannya dengan substantif yang menyertainya, yang dijabarkan dalam analisis sintagmatis dan analisis paradigmatis; berbagai kasus khusus pemakaian kata sandang de, het, een, dan _ yang nonidiomatis; Berta ciri-ciri sintaksisnya. Selain itu juga akan dibahas ciri-ciri pembeda semantis kata sandang Belanda menurut beberapa pakar linguistik Belanda. Sebagai tambahan juga dibahas mengenai kata tunjuk dalam Bahasa Belanda, yang meliputi deze, die, dit, dan oat. Dalam meneliti kata sandang ini penulis mengadakan penelitian pustaka dan penelitian korpus. Pertama-tama penulis mengumpulkan berbagai sumber rujukan pustaka yang berkaitan, dengan kata sandang. Setelah itu bahasan yang berasal dari sumber tadi dilengkapi dengan penelitian korpus. Dari hasil penelitian tersebut penulis menyimpulkan bahwa kata sandang tidak memiliki makna, namun kata sandang memiliki fungsi, yaitu menentukan kata benda dan mensubstantifkan suatu kata, sehingga erat sekali keterikatan antara kata sandang dan kata benda. Berdasarkan tatabahasa baku Belanda, kata sandang termasuk salah satu kelas kata yang barmakna gramatikal, karena kehadirannya di dalam kalimat harus didampingi Oleh kelas kata benda, sehingga keterikatan tersebut akan memunbulkan makna baru."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Augustina Isakh
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Romulus T. H.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Maulana
"Kecamatan Setiabudi merupakan lokasi yang memiliki dominasi pasar di wilayah Jakarta Selatan. Berdasarkan mutu kelas pelayanannya pasar terbagi menjadi dua yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Setiap penduduk memiliki perilaku masing-masing dalam mengambil sebuah keputusan, salah satunya keputusan untuk memilih lokasi belanja kebutuhan primernya. Kebutuhan primer di dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu kebutuhan primer pangan dan kebutuhan primer sandang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku spasial penduduk Kecamatan Setiabudi dalam memilih lokasi belanja kebutuhan primer berdasarkan karakteristik perilaku penduduk (kognitif, afektif, konatif), karakteristik sosial ekonomi, dan karakteristik lokasi belanja. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara secara mendalam dengan informan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis spasial dan analisis kualitatif. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk dalam berbelanja kebutuhan primer pangan cenderung lebih memilih lokasi belanja pada pasar tradisional karena faktor afektif yang dirasa dekat dengan tempat tinggal atau kantor. Berbeda halnya dalam berbelanja kebutuhan sandang, penduduk cenderung memilih lokasi belanja pada pasar modern karena faktor afektif yang merasa cocok dengan pilihan serta kualitas pakaian pada lokasi belanja tujuan. Dalam berbelanja kebutuhan pangan karakteristik sosial ekonomi seperti usia, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan tidak memiliki keterkaitan terhadap pemilihan lokasi belanja. Sementara, dalam belanja sandang karakterisitik sosial ekonomi seperti usia, pendidikan, dan pendapatan memiliki keterkaitan, tetapi status pekerjaan tidak memiliki keterkaitan dengan pemilihan lokasi belanja

It is well acknowledged that Setiabudi district dominates the market in South Jakarta. Based on the quality of service, market in general is classified into either traditional or modern market. As a matter of fact, every people have their own distinctive behaviour in making a decision, especially in choosing where to shop for their primary needs. The primary needs taken as the object of this research are food and clothing. The objective of this research is to analyse the spatial behaviour of Setiabudi district communities in choosing where to shop for their primary needs based on the characteristics of communities social-economy, behaviour (cognitive, affective, conative), and shopping location. In this research, the data collection technique used is an in-depth interview with informants and the analysis methods used are spatial and qualitative analysis. The result of this research shows that, in deciding where to shop for their daily needs of food preparation, most of the population tend to choose the traditional market as their shopping location, because of the affective factor where they feel that the destined shopping location is closer to their residential area or near to their workplace. Meanwhile, in deciding where to shop for clothing, most of the population tend to choose the modern market as their shopping location, because of the affective factor where they feel comfortable with the choice and quality of the clothing in the destined shopping location. Also, as a result, in deciding where to shop for their daily needs of food preparation, the social-economy characteristics such as the background of age, education, occupation, and income do not correlate to the destined shopping location. Meanwhile, in deciding where to shop for clothing, there is a correlation in choosing where to shop with the social-economy characteristics such as the background of age, education, and income, but the background of occupation itself does not correlate to the decision made in choosing where to shop. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniar Paulina S.
1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammed Dhiyabiyozca Rizcarr
"Artikel ini membahas pelaksanaan kebijakan Deklarasi Ekonomi. Deklarasi Ekonomi dikemukakan pada 28 Maret 1963 yang diikuti dikeluarkannya empat belas peraturan pelaksana yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah ekonomi.Kebijakan jangka pendek yang tercantum dalam Deklarasi Ekonomi adalah program sandang-pangan. Program sandang-pangan adalah program yang bertujuan meningkatkan produksi sandang-pangan untuk memenuhi kebutuhan primer masyarakat.Penelitian ini dimaksudkan untuk melengkapi penelitian sejarah ekonomi Indonesia pada masa Terpimpin 1959-1965. Topik ini tidak banyak dibahas dan penelitian sebelumnya umumnya berupa deskripsi, dan kendala dari faktor politik. Penelitian ini bertujuan menghadirkan fakta yang dianalisis dengan sudut pandang sejarah bahwa kebijakan tersebut dalam pelaksanaannya mengalami kendala karena faktor ekonomi. Temuan penelitian ini adalah Deklarasi Ekonomi termasuk Program sandang-pangan tidak berjalan dengan baik karena faktor ekonomi seperti faktor modal, ekspor-impor bahan pangan yang menurun, ditangguhkannya bantuan luar negeri, dan kurangnya tenaga terampil. Kendala tersebut menyebabkan Deklarasi Ekonomi dan peraturan 26 Mei mengalamikegagalan yang berdampak pada ekonomi Indonesia yang ditandai dengan bahan pangan langka sehingga terjadi inflasi tinggi pada tahun 1965. Penelitian ini dilakukan dengan metode sejarah yang terdiri dari heusristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber yang digunakan dalam penelitianadalah statistik ekonomi tahun 1963-1967 dari BPS, surat kabar Harian Rakjat dan Merdeka, berbagai buku dan jurnal penelitian.

This article discusses the implementation of the Economic Declaration policy. The Economic Declaration was put forward on March 28, 1963 which was followed by the issuance of fourteen implementing regulations which were expected to solve economic problems. The short-term policy stated in the Economic Declaration is the program sandang-pangan. Program sandang-pangan is a program that aims to increase the production of food and clothing to meet the primary needs of the community. This research is intended to complement the research on the history of the Indonesian economy during the Guided period 1959-1965. This topic is not widely discussed and previous research is generally in the form of descriptions, and constraints of political factors. This study aims to present facts that are analyzed from a historical point of view that the policy in its implementation is experiencing obstacles due to economic factors. The findings of this study are that the Economic Declaration including the Program sandang-pangan did not run well due to economic factors such as capital factors, declining exports and imports of food, deferred foreign aid, and lack of skilled workers. These obstacles caused the Economic Declaration and the May 26 regulations to fail which had an impact on the Indonesian economy which was marked by scarce foodstuffs resulting in high inflation in 1965. This research was conducted using historical methods consisting of heusristics, criticism, interpretation, and historiography. The sources used in this research are economic statistics from 19631967 from BPS, Harian Rakjat and Merdeka newspapers, various books and research journals."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library