Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yenny Sulistyowati
Abstrak :
Ketidakmerataan dokter spesialis masih tinggi di Indonesia. Pemberian Bantuan Biaya Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) merupakan salah satu cara untuk pemerataan distribusi dokter spesialis. Perlu dikembangkannya sistem pendukung keputusan yang bertujuan untuk menentukan prioritas dalam pemberian bantuan biaya pendidikan dokter spesialis dan menyaring penempatannya pada provinsi, kabupaten/kota dan rumah sakit (RS) yang benarbenar kekurangan. Telah dikembangkan sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Sistem ini merupakan komplemen dari sistem pendaftaran online PPDS. Penentuan batasan RS dan spesialisasi dalam pemberian biaya pendidikan dokter spesialis telah tersaring dan ditampilkan dalam option form pendaftaran online. Telah tersusunnya basis data kebutuhan dokter spesialis di Indonesia dengan total kekurangan dokter spesialis pada RS pemerintah tahun 2013 sebanyak 3888 dokter spesialis. Provinsi prioritas dalam pemberian biaya PPDS adalah Maluku, Bengkulu, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur. ......Medical specialists are distributed unequaly in Indonesia . Scholarship program of medical specialist (PPDS) is one way to equal the distribution. The need to developed decision support system for medical specialist scholarship and placement distribution at the provincial, district/city, and hospital where lack of specialists. The development of decision support system for medical specialist scholarship and placement distribution is using the System Development Life Cycle (SDLC) method. This system is a complement of the online registration system for Scholarship Program of Medical Specialist (PPDS). The determination of the list of the hospital where lack of specialists and available scholarship program of medical specialist are displayed in the online registration form option. The result of this thesis is a database of medical specialist needs in Indonesian government hospitals in 2013, as many as 3888 specialists. Priority provinces for Scholarship program of medical specialist (PPDS) are Maluku, Bengkulu, Maluku Utara, and Nusa Tenggara Timur.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38434
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Andru Herwansyah
Abstrak :
Penelitian skripsi ini tentang pemberdayaan penyandang disabilitas melalui program Beasiswa membatik oleh Rumah Batik PalBatu yang dibahas dari disiplin ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keyakinan bahwa penyandang disabilitas berpotensi sama untuk menjadi anggota masyarakat yang produktif. Namun realitanya, penyandang disabilitas sering dihadapkan pada ketidakberdayaan karena berbagai hambatan dalam mengakses layanan umum, seperti akses dalam layanan pendidikan, kesehatan maupun dalam hal ketenagakerjaan dibanding anggota masyarakat non-disabilitas. Urgensi penelitian ini adalah mengungkapkan aktivitas pemberdayaan bagi penyandang disabilitas yang dilakukan Rumah Batik PalBatu melalui program beasiswa membatik memampukan pesertanya berkarya dan mandiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan sejak Agustus 2022 sampai November 2022 melalui studi dokumen, observasi, dan wawancara mendalam dengan total 6 (enam) informan yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa program beasiswa membatik adalah pemberian kesempatan belajar secara gratis dan berkarya di bidang batik bagi penyandang disabilitas, yang semula dinamakan sedekah batik. Program ini dimaksudkan Rumah Batik PalBatu sebagai peretas hambatan kesempatan akses layanan pendidikan bagi penyandang disabilitas. Pemberdayaan dilakukan dengan strategi pendekatan direktif dimana ide dan panduan kegiatan berasal dari Rumah Batik PalBatu sebagai community worker. Sejalan dengan perkembangan kemampuan para penyandang disabilitas yang menjadi peserta program beasiswa membatik, secara bertahap pemberdayaan bergerak ke arah pendekatan non-direktif yang ditandai dengan kemampuan peserta untuk mengatur kebutuhannya akan pengembangan diri (self-directed action). Tujuan program beasiswa membatik sejalan dengan tujuan pemberdayaan, yaitu terciptanya (1) aksesibilitas yang lebih baik/better accessibility, (2) pendapatan yang lebih baik/better income, dan (3) kehidupan yang lebih baik/better living bagi penyandang disabilitas. Prinsip pemberdayaan program beasiswa membatik bagi penyandang disabilitas adalah dengan mengaplikasikan prinsip kesetaraan, prinsip kemandirian, dan prinsip berkesinambungan bagi penyandang disabilitas. Terungkap pula adanya faktor pendukung pelaksanaan program beasiswa membatik berupa tiga modal yaitu modal fisik (physical capital) berupa infrastruktur dasar seperti peralatan produksi maupun sarana yang dapat membantu proses pelaksanaan pemberdayaan, modal manusia (human capital) berupa kondisi keahlian community worker, dan modal sosial (social capital) yang meliputi jaringan kekerabatan dan budaya, serta keanggotaan dalam kelompok, rasa saling percaya, dan tradisi yang mendukung. Sedangkan, faktor penghambatnya berupa keterbatasan yang dimiliki masing-masing peserta beasiswa membatik. ......This is a Social Welfare study discusses the empowerment of persons with disabilities through the batik scholarship program organized by Rumah Batik PalBatu. Its background by belief that people with disabilities have potential to be productive. However, people with disabilities often face barriers in accessing public services, such as access to education, health and employment services. Urgency of this study is revealed disability empowerment activities at the Rumah Batik PalBatu through free batik scholarship program. This uses qualitative methods with a descriptive type. Data collection from August 2022 to November 2022 through deep interview with total six informants who selected by purposive sampling. Results revealed that batik scholarship program is providing opportunities to learn free, creative and independent by skills in the field of batik. The program previously named as batik charity. The strategy for the empowerment of the batik scholarship program is a directive approach with a dominant community worker role. In line with the development of the scholarship participants' ability to make batik, they will gradually move towards a non-directive approach which is characterized by the participants' ability to manage their needs for self-development (self-directed action). The aim of empowering persons with disabilities through the batik scholarship program is to create (1) better accessibility, (2) better income, and (3) better living for persons with disabilities.The principle of empowerment in the batik scholarship program for persons with disabilities is to apply the principles of equality, the principle of independence, and the principle of sustainability for persons with disabilities. In its implementation, there are supporting factors which include physical capital which includes basic infrastructure such as production equipment and facilities that can assist the process of implementing empowerment, human capital which includes the condition of community worker skills, and social capital which includes kinship and cultural networks, as well as group membership, mutual trust, and supportive traditions. In addition, there are inhibiting factors experienced, namely related to the limitations of each batik scholarship participant.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library