Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Simaremare, Dedy Rintho I.
"Pencarian minyak dan gas bumi di laut dalam bukanlah hal mudah, karena membutuhkan teknologi, biaya yang mahal serta resiko yang tinggi. Teknologi laut dalam masih relatif muda dibandingkan dengan teknologi struktural lainnya dan hingga sekarang terus mengalami perkembangan dan penyempurnaan. Salah satunya adalah Steel Catenary Riser (SCR) dan SCR pertama dibangun pada tahun 1994 oleh Shell. Riser adalah sarana transportasi untuk mengalirkan fluida/gas dari fasilitas dibawah laut ke fasilitas di permukaan laut atau sebaliknya. Steel Catenary Riser (SCR) adalah riser yang konfigurasinya berbentuk catenari oleh karena berat riser itu sendiri dan salah satu ujungnya tergantung pada floater sedangkan ujung lainnya terletak di dasar lautan. Dalam menganalisa desain riser ini dilakukan beberapa simulasi dimana gelombang dan arus datang dari beberapa arah dan terjadi pergeseran dari FPSO. FPSO diasumsikan mengalami sway sebesar _ 50 m dan heave sebesar _ 5 m. Analisa akan menggunakan program Orcaflex. Dari hasil analisa dan simulasi didapatkan bahwa tegangan terbesar terjadi pada SCR 3 denga arah arus dan gelombang 180o dan FPSO sway -50m. Akan tetapi nilai tersebut masih jauh dibawah tegangan ijin dari SCR tersebut.

Deepwater exploration for oil and gas is not an easy things to do, because high technology needed, expensive and high risk as well. Deep water technology is quite new compare to other structural technology which is until now still under developing and perfection. One of deep water technology is called Steel Catenary Riser (SCR). The first SCR was built in 1994 by Shell. Riser is a conductor pipe conneting floater on the surface and wellhead on the subsea. Steel Catenary Riser is a riser which have catenary configuration because one of the end attached to floater and the other end anchored on the sea bed. SCR design will be analyzed by conducting some simulation where wave and current direction come from diffrent angle and FPSO having sway _ 50 m (asumption) and heave _ 5 m (assumption). The tool used to do simulation is Orcaflex Program. Result of simulation shows that the higher strees occur on SCR 3 where direction of wave and current come in from 180o angle and when FPSO sway far from anchor point on the seabed. However, the strees is accepted."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50531
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Putro Wibisono
"Perusahaan bahan baku farmasi Indonesia mempunyai posisi penting dalam rantai pasok produk obat, karena 90-95% bahan baku farmasi masih diimpor. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengukur kemampuan perusahaan bahan baku farmasi di Indonesia dalam menjaga rantai pasokannya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan menganalisis dampak External Integration (EI), Supply Chain Agility (SCA), dan Supply Chain Innovativeness (SCI) terhadap keunggulan kompetitif (KK). Penelitian ini juga mengeksplorasi peran mediasi SCA dan SCI dalam hubungan antara EI dan KK. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan 84 perusahaan bahan baku farmasi dengan partial-least square structural equation modelling (PLS-SEM) sebagai alat analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EI memiliki pengaruh signifikan terhadap SCA, SCI, dan KK. Hasil temuan juga menunjukkan bahwa SCA berpengaruh positif dan signifikan terhadap KK. Selain itu, SCA memainkan peran mediasi dalam korelasi antara EI dan KK. Namun, dampak SCI terhadap KK, dan peran mediasinya, tidak didukung dengan data. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan EI dan SCA mempunyai peran penting dalam meningkatkan KK perusahaan bahan baku farmasi di Indonesia.

Indonesian pharmaceutical raw material companies have an important position in the supply chain of drug products because 90-95% of pharmaceutical raw materials are still imported. Therefore, it is very important to measure the ability of pharmaceutical raw material companies to maintain the pharmaceutical supply chain in Indonesia. The aim of this study is to evaluate and examine the impact of External Integration (EI), Supply Chain Agility (SCA), and Supply Chain Innovativeness (SCI) on competitive advantage (KK). This study also explored the mediation role of SCA and SCI in the relationship between EI and KK. This study involved 84 Pharmaceutical raw material companies and used quantitative method with partial-least squares structural equation modeling (PLS-SEM) as the analysis tool. The results showed that EI had a positive and significant effect on SCA, SCI, and KK. Furthermore, the findings indicated that SCA positively and significantly influenced KK. Additionally, SCA played a mediating role in the correlation between EI and KK. However, the effect of SCI on KK and its mediating role were not supported by the data. This indicates that the capabilities of EI and SCA play an important role in improving the KK of pharmaceutical raw material companies in Indonesia. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library