Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Depok: Departemen Farmasi FMIPA-UI, 2006
615.4 ANA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Larasati Nurhidayah
"Pemusnahan adalah kegiatan transaksi pengeluaran obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) yang kedaluwarsa, hasil penarikan, dan rusak secara permanen hingga tidak layak dikembalikan menjadi aset lagi. Pemusnahan obat adalah kegiatan yang dapat terjadi di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, apotek, industri, dan distributor farmasi. Pemusnahan bertujuan untuk menjamin sediaan yang tidak layak digunakan ditangani sesuai standar dan dapat mengurangi beban penyimpanan. Tiap jenis sediaan memiliki prosedur dan metode yang sesuai untuk memastikan pemusnahan dilakukan dengan tuntas. Pengelolaan pemusnahan obat yang tidak benar menjadi masalah dunia yang dapat berujung menjadi masalah lingkungan yang membahayakan masyarakat karena kontaminasi air bersih dan tanah. Distributor farmasi memiliki risiko menampung sediaan farmasi tidak masuk persyaratan yang harus dimusnahkan sesuai persyaratan sebagai bentuk kepatuhan dan dukungan terhadap keselamatan lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji persyaratan dan tata cara pemusnahan obat tidak masuk persyaratan di distributor farmasi sebagai referensi untuk menyusun pedoman pemusnahan. Tata cara dan persyaratan pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP dikaji dari beberapa regulasi dan sumber yang berlaku, terbaru, dan relevan. Hasil kajian merangkum tentang regulasi terkait pemusnahan, tata cara penanganan obat reguler dan narkotika-psikotropika-prekursor tidak masuk persyaratan, dokumen dan berita acara, metode pemusnahan sediaan tidak masuk persyaratan, serta persyaratan fasilitas untuk pengelolaan limbah.

Disposal is a transactional act of extracting expired, recalled, permanently damaged drug and disposable medical supplies. Drug disposal could occur in health facilities such as hospital, pharmacy, industrial plant, and pharmaceutical distributor. Disposal is done to assure unqualified medical supplies are handled according to standards and reduce inventory burden. Some types of supply need special methods and procedures to ensure thorough extermination. Improper drug disposal management is a worldwide problem that can cause dangerous environmental and population problems from contaminated water and soil. Pharmaceutical distributor has the likelihood to store unqualified medical supplies that need to be disposed in order to support environmental safety and as a form of compliance. This study is done to collect and assess conditions and procedures disposal of unqualified products in pharmaceutical distributor as a reference to compile a disposal guideline. Conditions and procedures were collected and assessed from new, relevant, and related sources. Result of this study is concluded to related regulations, unqualified regular and regulated drugs handling procedures, archives and reports, disposal methods, and facility’s requirements to handle waste.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meiliani Shara Suria L.
"Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang menunjang upaya pelayanan kesehatan. Apotek merupakan tempat pengabdian Apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan dan tempat dilakukannya praktek kefarmasian. Keberadaan apotek sebagai pelayanan kesehatan ditujukan untuk menjamin tersedianya sediaan farmasi untuk masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini, maka Apoteker perlu mengetahui bagaimana cara melakukan pengelolaan sediaan farmasi yang tepat. Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilakukan pada bulan Januari 2016 di Apotek Safa agar calon Apoteker memiliki bekal pengetahuan dan pemahaman tentang apotek. Melalui PKPA tersebut, diharapkan calon Apoteker dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan pelayanan kefarmasian.

Pharmacy is one of the health care facilities that support the health care effort. Pharmacy is the place where the pharmacist has devoted oath of occupation can do their responsibility and the place of pharmaceutical practice. The existence of pharmacy intended to ensure sufficient availability of pharmaceutical products for community. To achieve this goal, pharmacist need to know how to do the proper management of pharmaceutical products. Pharmacist internship Program (PKPA) conducted on April 2016 at Apotek Safa for prospective pharmacist to have the knowledge and understanding of pharmacy. Through PKPA, prospective pharmacist is expected to increase their skills in pharmaceutical care."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cesa Radita Putra
"Kesehatan merupakan hak asasi manusian dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai cita-cita bangsa Indonesia. Upaya peningkatan kesehatan sangat penting bagi pembentukan sumber daya manusia Indonesia, ketahanan dan daya saing bangsa serta pembangunan nasional. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu pekerjaan kefarmasian yang dilakukan oleh apoteker. Pekerjaan kefarmasian dapat dilakukan di Apotek. Apotek merupakan sarana Apoteker untuk melakukan praktik kefarmasian. Oleh karena itu, Kegiatan Praktek Kerja Profesi di Apotek membuat mahasiswa mengetahui serta mendalami tugas dan peran Apoteker di Apotek. Kegiatan yang dilakukan selama Praktek Kerja Profesi yaitu pengelolaan sediaan farmasi meliputi pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pengndalian serta pelayanan farmasi klinik meliputi compounding, dispensing, pengkajian resep, pelayanan informasi obat serta swamedikasi. Tugas khusus di Apotek yaitu pengkajian resep penyakit hiperlipidemia yang bertujuan untuk mengetahui kerasionalan obat yang diterima pasien dan melihat drug related problem yang mungkin terjadi.

Health is a human right and one of the elements of welfare that must be realized according to the ideals of the Indonesian nation. Efforts to improve health are very important for the establishment of Indonesia 39 s human resources, national resilience and competitiveness and national development. One of the efforts undertaken is pharmaceutical work done by pharmacists. Pharmaceutical work can be done at the Pharmacy. Pharmacies are the means of Pharmacists to perform pharmaceutical practices. Therefore, Profession Practice Activity at Pharmacy makes students know and deepen the task and role of Pharmacist in Pharmacy. Activities undertaken during the Professional Practice of the management of pharmaceutical preparations include procurement, acceptance, storage, control and clinical pharmacy services including compounding, dispensing, prescription review, drug information service and swamedikasi. A special task at the pharmacy is prescribing hyperlipidemia prescriptions aimed at knowing the rationale of the drug received by the patient and looking at possible drug related problems.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Masayu Dinahya Diswanti Putri
"Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif. Pelayanan kefarmasian di puskesmas meliputi dua kegiatan, yaitu pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinik. Pengelolaan sediaan farmasi salah satunya bertujuan untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan obat yang efisien, efektif, dan rasional, terutama pada 40 item obat esensial puskesmas DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketersediaan 40 obat esensial di puskesmas wilayah Kecamatan Duren Sawit yang didasarkan pada sasaran strategis Kemenkes RI. Metode penelitian dilakukan dengan menghitung persentase ketersediaan obat esensial di seluruh puskesmas Kecamatan Duren Sawit yang diperoleh dari data LPLPO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan obat esensial mencapai 98%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan 40 obat esensial di seluruh puskesmas wilayah Kecamatan Duren Sawit pada periode Januari–April 2023 sudah sesuai dengan sasaran strategis Kemenkes RI untuk meningkatkan akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan.

Community Health Center (Puskesmas) is a basic health service facility that provides maintenance, health promotion (preventive), disease prevention (preventive), disease treatment (curative), and health rehabilitation services. Pharmaceutical services at Puskesmas include two activities, namely pharmaceutical supply management and clinic pharmacy services. Pharmaceutical supply management aims to ensure the availability and affordability of drugs that are efficient, effective, and rational, especially for the 40 essential drug items in Puskesmas DKI Jakarta. This study aims to evaluate the availability of the 40 essential drugs in Puskesmas in the Duren Sawit District based on the strategic targets of the Ministry of Health of Indonesia. The research method was conducted by calculating the percentage of essential drug availability in all Puskesmas in the Duren Sawit District, obtained from LPLPO data. The research findings indicate that the availability of essential drugs reached 98%. Therefore, it can be concluded that the availability of the 40 essential drugs in all Puskesmas in the Duren Sawit District during the period January-April 2023 is in accordance with the strategic targets of the Ministry of Health of Indonesia to improve access, independence, and the quality of pharmaceuticals and medical devices"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Violeta Lestari
"Pengelolaan sediaan farmasi di puskesmas terdiri dari serangkaian tahapan yang dimulai dari perencanaan hingga pencatatan dan pelaporan serta pemantauan dan evaluasi pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP. Proses pencatatan dan pelaporan merupakan elemen penting dalam penatalaksanaan obat baik yang ketika obat diterima, disimpan, didistribusikan, serta yang digunakan di Puskesmas, termasuk pencatatan dan pelaporan dalam pembuatan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO). LPLPO merupakan suatu laporan atau format yang berisi tentang penggunaan dan pengeluaran obat. LPLPO dibuat oleh puskesmas pada setiap bulannya yang berfungsi untuk monitoring pemakaian dan penerimaan obat setiap bulan dengan tujuan dapat menjaga ketersediaan obat pada puskesmas dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan hasil pengamatan terkait data yang tertera pada kartu stok masing-masing obat yang ada di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati sesuai dengan data yang terdapat pada Laporan Pemakaian dna Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Periode Januari hingga Maret Tahun 2023 Puskesmas Kecamatan Kramat Jati. Daftar sepuluh penggunaan obat terbanyak di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Periode Januari hingga Maret tahun 2023 antara lain Parasetamol 500 mg, Metformin 500 mg, DMP Kombinasi/ Alpara tab, Amlodipin 10 mg, Tablet Tambah Darah (Rematri), Vitamin B Kompleks, Deksametason, Guaifenesin, Cetirizin, dan Vitamin A 200000 IU.

Management of pharmaceutical supplies at community health centers consists of a series of stages starting from planning to recording and reporting as well as monitoring and evaluating the management of pharmaceutical supplies and BMHP. The recording and reporting process is an important element in drug management, both when drugs are received, stored, distributed, and used at the Community Health Center, including recording and reporting in making Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO). LPLPO is a report or format that contains information about the use and dispensing of drugs. The LPLPO is made by the puskesmas every month which functions to monitor the use and receipt of medicines every month with the aim of maintaining the availability of medicines at the puskesmas within a certain period of time. Based on the results of observations related to the data listed on the stock card for each drug in the Kramat Jati District Health Center, it is in accordance with the data contained in the Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) for the period January to March 2023 at the Kramat Jati District Health Center. The list of the ten most commonly used drugs at the Kramat Jati District Health Center for the period January to March 2023 includes Paracetamol 500 mg, Metformin 500 mg, DMP Combination/Alpara tab, Amlodipine 10 mg, Blood Increase Tablets (Rheumatism), Vitamin B Complex, Dexamethasone, Guaifenesin , Cetirizine, and Vitamin A 200000 IU.

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ninis Kurnia Asih
"
ABSTRAK
Dalam memberikan pelayanan kefarmasian, apoteker dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial dan memberikan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di apotek bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai peran, tugas, fungsi dan tanggung jawab apoteker baik secara teknis maupun non teknis. Pelaksanaan PKPA dilakukan di apotek atrika selama empat minggu dengan pembagian tugas pelayanan kefarmasian dan manajerial persediaan farmasi. Pelayanan kefarmasian yang dilakukan meliputi pelayanan obat resep dan non-resep, pemberian informasi obat, konseling dan pelayanan cek kesehatan. Sedangkan tugas manajerial yang dilakukan meliputi pengadaan obat melalui pemesanan ke distributor resmi, penyimpanan obat dengan sistem FEFO (First Expired First Out), pemusnahan resep narkotik, psikotropik dan non-narkotik, pencatatan stok obat dengan pencatatan faktur dan kartu stok, pelaporan narkotika dan psikotropika, serta penanganan pengembalian obat yang mendekati kadaluarsa kepada distributor. Kegiatan PKPA di apotek atrika memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar mengelola persediaan obat di apotek, melakukan pelayanan farmasi klinis, melakukan dokumentasi obat yang baik dan belajar untuk melayani pasien.

In providing pharmaceutical services, pharmacists are required to have the managerial capabilities and provide clinical pharmacy services. Professional Pharmacist Internship in pharmacy aims to provide an understanding of the role, duties, functions and responsibilities of pharmacists both technical and non-technical. The internship at apotek atrika was conducted for four weeks dividing into pharmaceutical services tasks and managerial pharmaceutical supplies task. Pharmaceutical services performed prescription drug and non-prescription drug services, provision of drug information, counseling and health check services. While managerial duties performed the procurement of drugs through the authorized distributor, medicine storage system with FEFO (First Expired First Out), the extermination of prescription narcotics, psychotropic and non-narcotic, recording drug stocks by recording invoices and stock cards, reporting of narcotic drugs and psychotropic, handling of returning near-expiry drugs to distributor. The internship activities in apotek atrika give students the opportunity to learn managing drug supply in pharmacy, conduct clinical pharmacy service, perform good medicine documentation and learn to serve patients.
ABSTRAK
In providing pharmaceutical services, pharmacists are required to have the managerial capabilities and provide clinical pharmacy services. Professional Pharmacist Internship in pharmacy aims to provide an understanding of the role, duties, functions and responsibilities of pharmacists both technical and non-technical. The internship at apotek atrika was conducted for four weeks dividing into pharmaceutical services tasks and managerial pharmaceutical supplies task. Pharmaceutical services performed prescription drug and non-prescription drug services, provision of drug information, counseling and health check services. While managerial duties performed the procurement of drugs through the authorized distributor, medicine storage system with FEFO (First Expired First Out), the extermination of prescription narcotics, psychotropic and non-narcotic, recording drug stocks by recording invoices and stock cards, reporting of narcotic drugs and psychotropic, handling of returning near-expiry drugs to distributor. The internship activities in apotek atrika give students the opportunity to learn managing drug supply in pharmacy, conduct clinical pharmacy service, perform good medicine documentation and learn to serve patients."
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tryas Yanuari
"ABSTRAK
Apotek merupakan fasilitas pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker. Praktek Kerja Profesi PKP yang dilaksanakan di Apotek Atrika pada bulan April 2017 bertujuan untuk memperoleh pengalaman kerja, pengetahuan, gambaran, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran, tugas, dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan sediaan farmasi dan praktek pelayanan kefarmasian di apotek. Kegiatan yang dilakukan selama PKP yaitu mempelajari pelayanan kefarmasian, baik pengelolaan sediaan maupun pelayanan farmasi klinik. Kegiatan pengelolaan sediaan farmasi yang dilakukan antara lain perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan. Sementara itu, kegiatan pelayanan farmasi klinik yang dilakukan yaitu pelayanan obat resep mulai dari pengkajian resep, peracikan, dan penyerahan obat; pelayanan obat non resep; pemberian informasi obat; dan konseling. Secara keseluruhan Pelayanan kefarmasian yang dilakukan di Apotek Atrika sudah cukup baik, namun ada beberapa kegiatan pelayanan farmasi klinis belum dapat dilakukan seperti home pharmacy care, pemantauan terapi obat, dan monitoring efek samping obat. Selain itu terdapat beberapa sarana di Apotek Atrika yang belum memenuhi persyaratan, seperti tidak adanya ruang arsip dan ruang khusus untuk konseling

ABSTRACT
Pharmacy is pharmaceutical care facility in pharmacy practice by pharmacists. Profession internship at Apotek Atrika in April 2017 aims to obtain work experience, knowledge, overview, and deeper understanding of the role, duties and responsibilities of pharmacists in management of pharmaceutical product and pharmacy practice in pharmacy. Activities conducted during profession internshipthat is learning about pharmaceutical care, both management of pharmaceutical product and clinical pharmaceutical care. Management of pharmaceutical productactivities among otherplanning, procurement, receipt, storage, control, recording and reporting. Meanwhile, clinical pharmaceutical care activities are prescription drug services, starting from prescriptions review, compounding, and dispensing non prescription drug services druginformation giving and counseling. Overall Pharmaceutical care at Apotek Atrika has been good, but some activities have not been carried out such as home pharmacy care, therapeutic drug monitoring, and monitoring for adverse drug reactions. In addition, there are several facilities in Apotek Atrika that have not met the requirements, such as the absence of archival space and a special room for counseling"
2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurarita Fadila Zesiorani
"ABSTRAK
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker. Praktek Kerja Profesi PKP di Apotek Atrika dilakukan pada tanggal 2 Maret ndash; 30 Maret 2017. Tujuan pelaksanaan PKP untuk memperoleh pengalaman kerja, pengetahuan, gambaran, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran, tugas, dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan sediaan farmasi dan melakukan pelayanan farmasi klinik di apotek. Kegiatan yang dilakukan selama PKP yaitu mempelajari kegiatan pengelolaan sediaan farmasi yang terdiri dari, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan. Kegiatan pelayanan farmasi klinik juga dilakukan, yang terdiri dari pengkajian resep, peracikan, penyerahan obat, pelayanan informasi obat, konseling, dan pelayanan kefarmasian di rumah. Pelayanan kefarmasian yang dilakukan di Apotek Atrika sudah baik, namun perlu dilengkapi dengan prasarana berupa lemari pendingin dan ruang konseling untuk meningkatkan minat pasien dalam pemberian konseling.

ABSTRACT
Pharmacy is pharmaceutical care facility in pharmacy practice by pharmacists. Profession internship at Atrika Pharmacy held on March 2nd to March 30th, 2017. The aim of profession internship to obtain work experience, knowledge, overview, and deeper understanding of the role, duties and responsibilities of pharmacists in management of pharmaceutical product and pharmacy practice in pharmacy. Activities conducted during profession internship that is learning about management of pharmaceutical product activities among other planning, procurement, receipt, storage, control, recording and reporting. Learning about Clinical pharmaceutical care activities among other starting from prescriptions review, compounding, dispensing, drug information giving, counseling, and home pharmacy care. Pharmaceutical care at Atrika Pharmacy has been good, but need to be equipped with infrastructure as refrigerator and counseling room to increase patient interest in counseling."
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>