Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Il Yeon
Seoul: Solchulphansa, 2008
KOR 951.902 ILY s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Resink, Gertrudes Johan, 1911-
Jakarta: Bhratara, 1973
959.8 RES n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Pudjiastuti
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007
959.82 TIT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2010
959.86 IMA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Rina Zulistiasari
Abstrak :
ABSTRAK
"Meterai sebagai tanda pengesahan naskah-naskah Kesultanan Ternate memiliki banyak keragaman baik dari segi bentuk (fisik) maupun inskripsi yang terkandung di dalamnya. Keragaman ini tidak terlepas dari adanya berbagai unsur yang mempengaruhi proses pembentukannya. Kesultanan Ternate merupakan suatu institusi pemerintahan yang sudah mendapatkan pengaruh kebudayaan Islam sejak abad keÂ?14 dan kemudian menjadi kerajaan bercorak Islam sejak akhir abad keÂ?15. Pengaruh peradaban Islam ini tercermin dari dipergunakannya bentuk dasar meterai berupa lingkaran dan segi delapan serta penggunaan bahan jelaga dan lak merah yang lazim digunakan pada kerajaan-kerajaan Islam Nusantara abad keÂ?15 sampai dengan awal abad keÂ?20. Pengaruh ini juga terdapat pads inskripsi beraksara Arab-Melayu (Jawi) dan penggunaan gelar raja dalam bahasa Arab. Pergeseran hubungan politik antara pihak Kesultanan Ternate dengan pemerintahan asing dari VOC ke Inggris dan kemudian beralih ke Hindia Belanda juga memberikan pengaruh pads jenis meterai. Awalnya hanya dikenal meterai pribadi atau individu milik Sultan Ternate, mulai masa peralihan kekuasaan asing abad keÂ?19 meterai tersebut sudah tidak diberlakukan lagi, digantikan dengan meterai kesultanan Ternate sebagai sebuah institusi. Pengaruh asing ini juga tampak pada bentuk fisik meterai, dengan tambahan penggunaan aksara Latin dan bahasa Belanda serta letak pembubuhan meterai pads naskah-naskah perjanjian. Bentuk diplomasi mengenai perjanjian persekutuan, persahabatan dan perdamaian telah dikenal dikalangan masyarakat Ternate jauh sebelum kedatangan bangsa-bangsa Eropa. Bentuk diplomasi ""antar negara"", antara Ternate dengan wilayah lain ini disg::bu6 pela. Secara sah, bentuk perjanjian ini muncul pertama kali masa awal terbentuknya Kesultanan Ternate, yaitu dengan cara pengucapan sumpah. Pada saat kedatangan bangsa-bangsa asing ke wilayah Ternate, diperkenalkanlah sistem pengesahan perjanjian dalam bentuk tertulis yang dianggap asing. Nilai-nilai masyarakat Ternate ditentukan oleh tradisi dan kerangka referensi yang terbatas pada budaya mereka. Perjanjian yang pada awalnya hanya berbentuk lisan, kemudian bergeser menjadi secara tertulis dan dengan cara pembubuhan suatu tanda keabsahan diberlakukannya perjanjian tersebut. Meterai sebagai bentuk pengesahan dari perjanjian tertulis, berdasarkan literatur yang ada (Hanna 1996), setidaknya telah dikenal dan dipergunakan oleh pihak Kesultanan Ternate sejak masa pemerintahan Sultan Baabullah (1579). Masa selanjutnya, pembubuhan meterai dalam naskah-naskah Kesultanan Ternate ditentukan oleh isi naskah dan power relation antara pihak penguasa pribumi, dalam hal ini Kesultanan Ternate dengan pihak asing..."
2007
T39132
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Syamtasiyah Ahyat
Abstrak :
ABSTRAK
Masalah keruntuhan kerajaan Banjarmasin pada abad ke-19 tak lepas dari akibat politik yang terjadi dalam kerajaan tersebut. Di dalam studi sejarah mengenai keruntuhan kerajaan masih sedikit sekali diungkapkan secara terperinci, terutama tentang kerajaan Banjarmasin.

Dari tulisan yang ada tentang kerajaan Banjarmasin antara lain, oleh E. B. Kielstra, seorang penulis Belanda yang hidup pada abad ke-19, dan pada abad itu pula menulis tentang hal tersebut. Juga ada tulisan-tulisan yang ditulis pada abad ke 20-an oleh Drs. M. Idwar Saleh dan Saari Soeroto M.A. mengenai Banjarmasin, tetapi sedikit sekali tentang poli_tik yang ada dalam kerajaan dan sebab keruntuhan kerajaan Banjarmasin. Sehubungan dengan ini saya merasa terdorong untuk menulis skripsi yang berjudul Kerajaan Banjarmasin di ambang keruntuhannya (1826-1859), yang mengungkapkan masalah politik yang ada dalam kerajaan, sehingga menaglami keruntuhan.
1984
S12493
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasijanto Sastrodinomo
Abstrak :
ABSTRAK
Kajian sejarah tentang Islam di Indonesia merupakan pokok-pokok pembahasan yang menarik banyak ahli bangsa Indonesia sendiri ataupun pakar asing -Hanya saja ada beberapa subyek kajian yang cukup menarik : untuk dikaji, tetapi terlewatkan begitu saja.

Seperti sejarah tentang pemikiran keagamaan, dalam hal ini agama Islam di pulau Jawa dalam kurun antara abad ke-20. Selama ini kajian atas 'kebudayaan Jawa' dalam arti luas telah menghasilkan banyak tulisan tentang filsafat, seni tradisi, gaya hidup dan kesusastraan. Sementara kajian atas sejarah agama, khususnya Islam, tenggelam di tengah-tengah pandangan-pandangan yang secara historis pantas dipertanyakan, menyangkut sikap keber-agama-an orang Jawa. Seperti menghubungkan bahwa agama orang Jawa tak lebih dari agama kejawen atau Islam sinkretik.

Dalam kaitannya dengan pandangan di atas, naskah penelitian ini tidak menolak pandangan tersebut,karena memang jika kita memandang kehidupan orang Jawa akan kita dapati keanekaragaman corak keagamaan orang Jawa. Tetapi hal ini tidak harus mengesampingkan kondisi-kondisi dimana ada sebagian masyarakat Jawa menganut Islam secara taat. Dan mereka sesuai dengan semangat bahwa, setiap muslim adalah pendakwah, maka mncullah gerakan dakwah dari individu-individu maupun organisasi-organisasi untuk mengajak kaum muslimin melaksanakan ajaran islam dengan murni dan konsekwen.

Bertitik tolak dari pandangan diatas itulah, diperlukan usaha untuk merekonstruksi kisah sejarah tentang gerakan dakwah Islam yang dilakukan oleh kaum muslimin di Tanah Kerajaan Jawa atau Vorstenlanden, sebuah wilayah yang pada awal abad ke-20, merupakan wilayah Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Pura Pakualaman, dan Pura Mangkunegaran.

Pemikiran-pemikiran keagamaan (Islam) yang didakwahkan melalui artikel-artikel dari majalah dan surat kabar yang terbit di Tanah Kerajaan Jawa cukup menarik, karena digunakannya media cetak untuk menyampaikan pesan dakwah, hal ini merupakan perkembangan yang menarik untuk ditelaah karena menggantikan posisi tradisi lisan dalam penyampaian pesan atau dakwah. Selain itu permasalahan yang juga penting adalah pokok-pokok pikiran dakwah yang mereka tuliskan. Seperti tentang permasalahan pentingnya manusia beragama dengan memeluk agama yang bertauhid (Islam) dan menjauhkan diri dari sikap syirik,serta mengajak masyarakat mengerjakan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT, kemudian perlunya umat Islam memperbaiki tingkat sosial-ekonominya dan mengajak umat Islam mengejar ilmu pengetahuan agar terhindar dari kebodohan.

Dari pemikiran-pemikiran keagamaan yang muncul dalam artikel dakwah dalam media cetak pada awal abad ke-20, diharapkan memberikan sedikit 'pelita' dalam usaha melihat sosok dan kondisi keislaman orang Jawa yang ada di tanah kerajaan Jawa atau Vorstenlenden. (FSUI; DIP-OPF 1995/1996; 74 hal)
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 1995/1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Santoso, 1975-
Malang: Intrans Publishing, 2016
959.802 AKH m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shin, Myung-ho
Korea: Dolbegae, 2004
KOR 305.895 19 SHI j (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1982
899.223 2 WAW
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>