Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amsterdam : Jambatan
050 Jam 7:2 (1989)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Shafwatun Nawa
Abstrak :
ABSTRAK
Pada masa Orde baru, muncul program- program agribisnis demi memenuhi kebutuhan pangan Indonesia. Program- program agribisnis ini terangkum dalam sebuah keputusan, yakni Program Tebu Rakyat Intensifikasi atau biasa disebut dengan TRI yang bercita memenuhi kebutuhan gula nasional serta mencapai swasembada gula. Beberapa daerah di seluruh Jawa terkena imbas akibat program ini. Kabupaten Cirebon, Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang mendapat program ini. Selama pelaksanaan program TRI, banyak jalan yang harus ditempuh. Di satu sisi pemerintah sudah mempersiapkan programnya dengan baik, di satu sisi para petani merasa baik- baik saja selama pelaksanaan program. Namun hal ini menjadi pertanyaan besar mengapa pada akhirnya di tahun 1997, banyak para petani tebu memilih untuk beralih ke tanaman pangan yang lain dibandingkan dengan tebu.
ABSTRACT<>br> During the New Order period, agribusiness programs emerged to meet the needs of Indonesian food. These agribusiness programs are summarized in a decision, namely the Intensification of Smallholder Sugar Cane Program or commonly referred to as TRI that fulfills the national sugar needs and achieves self sufficiency in sugar. Several areas throughout Java were affected by this program. District of Cirebon, West Java is one of the areas that got this program. During the implementation of the TRI program, there are many ways to go. On the one hand the government has prepared the program well, on the one hand the farmers feel fine during the program implementation. But this is a big question why in the end in 1997, many sugar cane farmers chose to switch to other food crops compared to sugarcane.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisno Juliantoro
Abstrak :
ABSTRACT
Skripsi ini membahas tentang perkembangan industri rambut dan bulu mata palsu serta dampaknya bagi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Kabupaten Purbalingga 1998-2015. Penelitian ini adalah penelitian sejarah sosial-ekonomi yang menitikberatkan terhadap perkembangan industri yang memengaruhi kehidupan masyarakat. Penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa perkembangan industri tidak mendorong kehidupan masyarakat sekitar karena tidak menyerap tenaga kerja. Hasil dari penelitian ini bahwa perkembangan industri rambut dan bulu mata palsu memiliki dampak peningkatan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Kabupaten Purbalingga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan menggunakan sumber-sumber tulisan maupun lisan.
ABSTRACT
This thesis discusses the development of wigs and false eyelashes industry and its impacts for the socio economic life of the people of Purbalingga Regency 1998 2015. This is a socio economic history study that focuses on the development of industries that affect people 39 s lives. Previous research explains that industrial development does not encourage the life of the surrounding community because it does not absorb labor. The results of this study that the development of wigs and false eyelashes industry have a positive impact on the socio economic life of Purbalingga regency. The method used in this research is the historical method by using written and oral sources.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Purba, Jhon Rivel
Abstrak :
Budi daya kelapa di Buol mendapat perhatian besar pada awal abad ke-20 seiring dengan meningkatnya harga kopra di pasar dunia. Pada masa Orde Baru, pemerintah kembali memperhatikan perkebunan rakyat khususnya kelapa. Budi daya kelapa pun digalakkan di beberapa wilayah termasuk di Buol. Tulisan ini menggambarkan proses budi daya dan perkembangan produksi kopra di Buol. Dua hal ini sangat berkait erat, karena proses budi daya sangat memengaruhi hasil produksi kopra. Kajian yang menggunakan metode sejarah ini menunjukkan bahwa penduduk Buol membudidayakan kelapa karena manfaatnya yang besar dan tanaman ini relatif mudah untuk dibudidayakan. Selain itu, temuan lain memperlihatkan bahwa tinggi rendahnya harga kopra di tingkat petani disebabkan oleh kualitas kopra, lapisan jaringan pemasaran, dan tidak adanya koperasi sebagai penyeimbang pasar. Hasil penelitian ini juga menemukan fakta bahwa meskipun dipandang sebagai simbol ekonomi bagi masyarakat Buol, kedua komoditas ini tidak memberikan kontribusi terhadap kehidupan ekonomi masyarakat kecil, khususnya petani yang tidak memiliki lahan budi daya luas.
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2021
900 HAN 5:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Korea : G C
050 REV
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library