Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inez Nur Aulia Afiff
"Kebutuhan CaCO3 murni (>98%) baik di dunia maupun di Indonesia terus meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan ini Indonesia mengimpor CaCO3 murni dalam jumlah yang cukup besar tiap tahunnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Salah satu sumber daya alam yang melimpah di Indonesia adalah batuan dolomit. Dalam upaya meningkatkan nilai tambah mineral dolomit, perlu dilakukan kajian teknologi yang dapat diaplikasikan secara tepat dalam mengolah mineral dolomit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk dapat memisahkan kandungan CaCO3 dalam dolomit sehingga menghasilkan CaCO3 dengan tingkat kemurnian yang tinggi agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Pada penelitian ini dilakukan modifikasi proses leaching yaitu berupa selective leaching dimana pada metode ini digunakan HCl dalam konsentrasi yang sangat rendah sehingga hanya ion Ca yang larut dalam HCl. Karakterisasi yang dilakukan meliputi komposisi dolomit dan produk CaCO3 menggunakan XRF dan metode penimbangan. Selective leaching dengan menggunakan HCl dilakukan pada variasi konsentrasi, waktu, rasio, dan kecepatan pengadukan. Kondisi optimum untuk menghasilkan CaCO3 dengan kemurnian diatas 98% didapat dengan menggunakan HCl 0.05M sebanyak 100mL selama 1 jam dan dilakukan tanpa pengadukan.

The needs of pure CaCO3 (>98%) both in the world and in Indonesia continues to increase every year. To meet this need, Indonesia imports CaCO3 in large quantities each year. This is very unfortunate because Indonesia has abundant natural resources, and one of them is dolomite. In an effort to increase the value of dolomites in Indonesia, it is necessary to study technologies that can be applied appropriately in processing the dolomites. This study aims to produce pure CaCO3 from dolomites in order to fulfill the needs in Indonesia.
In this research, leaching process is modified into selective leaching. In this method, the concentrations of HCl that being used is very low that only Ca ion is dissolved in HCl. Characterization of dolomites composition is conducted by using XRF. Selective leaching using HCl performed at various concentrations, times, ratios, and stirring speeds. The optimum conditions to produse CaCO3 with a purity above 98% is obtained by using 100mL of 0.05M HCl for 1 hour and is done without stirring.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emir Devara Lazuardi
"With the rapid growing of Lithium-ion battery (LIB) across the world and in Australia for multiple purposes, LIB presents several emerging challenges such as sourcing the critical minerals (e.g., lithium, cobalt, nickel, manganese) and managing the end-of-life battery waste management. The purpose of this report is to design and develop a process that is able to recover lithium from end-of-life LIB. The proposed processing plant would be located at Townsville, Queensland. The feed that is introduced to the process plant would be 3000 t/y of cathode material. The objective of the process plant is to recycle lithium in the form of lithium phosphate (Li3PO4) and the plant is aim to produce 76.06 kg/hr of Li3PO4. The product is aim to have 99.9% of lithium. The main objective of purification process is to remove the remaining impurities from the previous units and increasing the concentration of the product before going into the next processing unit. After the crushed powder went through selective leaching, the leaching brine may still contain a small amount of impurities (e.g. iron, aluminum, etc.). The leaching brine then goes into a purification unit where the leaching brine is precipitated from all impurities. However, since NaOH is required to precipitate the impurities, other Sodium compounds (NaAl(OH)4, Na2SO4, Na3PO4, Na2O2) might be created and dissolved in the solution (containing water), making them hard to separate. Li2SO4 and other Sodium compounds then goes into an evaporation chamber to remove water before going into precipitation unit where the Sodium compounds will be removed.

Dengan pertumbuhan pesat baterai Lithium-ion (LIB) di seluruh dunia dan di Australia untuk berbagai keperluan, LIB menghadirkan beberapa tantangan baru seperti penyediaan mineral kritis (misalnya, litium, kobalt, nikel, mangan) dan pengelolaan limbah baterai di akhir masa pakainya. Tujuan dari laporan ini adalah merancang dan mengembangkan proses yang mampu memulihkan litium dari LIB di akhir masa pakainya. Pabrik pengolahan yang diusulkan akan berlokasi di Townsville, Queensland. Bahan baku yang dimasukkan ke dalam pabrik pengolahan adalah 3000 t/y bahan katoda. Tujuan dari pabrik pengolahan ini adalah mendaur ulang litium dalam bentuk litium fosfat (Li3PO4), dan pabrik ini ditargetkan menghasilkan 76,06 kg/jam Li3PO4. Produk ini ditargetkan memiliki kemurnian litium sebesar 99,9%. Tujuan utama dari proses pemurnian adalah menghilangkan kotoran yang tersisa dari unit sebelumnya dan meningkatkan konsentrasi produk sebelum masuk ke unit pengolahan berikutnya. Setelah bubuk yang dihancurkan melewati proses pelindian selektif, larutan pelindian mungkin masih mengandung sejumlah kecil kotoran (misalnya, besi, aluminium, dll.). Larutan pelindian kemudian masuk ke unit pemurnian di mana larutan pelindian diendapkan untuk menghilangkan semua kotoran. Namun, karena NaOH diperlukan untuk mengendapkan kotoran, senyawa Natrium lainnya (NaAl(OH)4, Na2SO4, Na3PO4, Na2O2) mungkin terbentuk dan larut dalam larutan (mengandung air), sehingga sulit dipisahkan. Li2SO4 dan senyawa Natrium lainnya kemudian masuk ke ruang penguapan untuk menghilangkan air sebelum masuk ke unit pengendapan di mana senyawa Natrium akan dihilangkan.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library