Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yono Taryono
"Penggunaan ventilator pada pasien yang sudah mengalami perbaikan harus segera dilakukan penyapihan. Salah satu indikator penyapihan ventilator adalah dengan menggunakan RSBI. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan nilai RSBI pada semi fowler 15°, 30° dan 45°. Rancangan penelitian ini pre-experimental designs dengan desain penelitian menggunakan one group pretest posttest design. Pemilihan sampel dengan consecutive sampling sebanyak 27 responden. Uji statistik dengan menggunakan uji repeated anova. Hasilnya terdapat perbedaan yang signifikan nilai RSBI pada semi Fowler 15°, 30° dan 45° p value 0.003, terdapat perbedaan yang signifikan nilai RSBI pada semi Fowler 15° dengan semi Fowler 30° p-value 0,013, tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai RSBI pada semi Fowler 15° dengan semi Fowler 45° p-value 0,629, dan terdapat perbedaan yang signifikan nilai RSBI pada semi Fowler 30° dengan semi Fowler 45° p-value 0,003. Rekomendasi dari penelitian ini semi Fowler pada 30° adalah posisi yang terbaik untuk mendapatkan nilai RSBI yang paling rendah.
......Patients with ventilator need to have weaning process gradually. RSBI is one of the indicators in giving weaning process patient with ventilator. The purpose of this study is to examine and compare the score of RSBI on patient with ventilator who is given semi fowler position 15°, 30° and 45°. This is pre-experimental designs study using one group pretest posttest design. Consecutive sampling had been used in recruiting 27 respondents. Repeated anova had been used to analyze the data. The result shows significant different amongst RSBI score on semi Fowler position 15°, 30° and 45° (p value 0.003). Significant different also shows on RSBI score between semi Fowler 15° and 30° (p-value 0,013), semi Fowler 30° and 45° (p-value 0,003), however there is no significant different on RSBI score between semi Fowler 15° and 45° (p-value 0,629). It is recommended that semi Fowler 30° is the best semi Fowler position with the lowest score of RSBI."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadirin
"Perkembangan produk elektronika pada dekade terakhir ini berlcembang begitu pesatnya. Kemajuan teknologi ini hams ditunjang pula dengan inovasi produk komponen elektronika seperti transistor yang dihasilkan oleh 'industri semikonduktor. Chip yang terbuat dari bahan semikonduktor, merupakan inti dari komponen ini. Perlakuan yang benar terhadap chip dalam perakitan transistor akan menghasilkan produk semikonduktor yang berkualitas.
Perakitan chip dalam pembuatan lcomponen transistor adalah meletakkan chip dengan sistem solder pada lead frame dan menghubungkan chip dengan benang emas ke kaki-kaki transiston Mesin perakit chip ini Salah satunya yaitu mesin Mound-er 107B menggunakan die pemiukaan pemanas sebagai medium unluk memanaskan lead frame sehingga pada pennukaannya tercapai ternperatur titik lebur (melting point) dari chip yaitu 310 sampai 3l4°C.
Untuk mencapai tcmperatur tersebut diperlukan perhitungan perpindahan kalor yang baik dan tepat. Karena proses perakitan chip berlangsung dalam kecepatan yang tinggi yaitu mesin diset mampu menghasillran produk 0,66 detik per pieses.
Dari hasil perhitungan didapatkan panjang lintasan die permukaan pemanas utama sampai posisi chip diletakkan adalah 50 mm dan die pemanas awal adalah 75 mm. Dalam proscs perpindahan kalor yang terjadi pada die tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi permukaan dari die dan perlakuan terhadap lead fianme saat chip diletakkan, karena hal ini berhubungan dengan besamya rcsistansi antara die dengan lead frame.
Diharapkan dari hasil perhitungan dan perlakuan terhadap proses penyolderan chip ini dapat dihasilkan produk yang berkualitas tinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Castellucis, Richard L.
New York: Van Noustrand Reinhold, 1976
621.381 CAS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cirovic, Michael M.
Reston: Reston Publishing, 1981
R 621.3815 CIR h
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"The road to democratization in Indonesia is embodied in its existing institutional design, which is a combination of presidentialism on the one hand, and multipartism on the other. However, this governance blue print is in herently problematic as it regularly results in an inflexible and deadlock situation due to the permanent tension between the executive and the legislative branches of government. Empirical evidence suggests that only one country in the world has relatively succeeded while others have failed. This paper suggests that it may now be time for Indonesia to consider an alternative form of governance, namely the experience of France in practicing of semi-presidentialism. Semi presidentialism is likely suitable to reconcile the benefits and disadvantages of presidentialism and multipartism in Indonesia."
LRUPH 12:3 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Nugroho
"Model pertumbuhan semi-endogen menekankan akumulasi modal manusia dan kemajuan teknologi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Modal manusia dan kemajuan teknologi adalah sumber-sumber pertumbuhan ekonomi. Pada saat sebagian besar negara di dunia berjuang untuk mengakumulasi modal manusia dan kemajuan teknologi yang cukup, negara-negara maju diberkahi dengan kemampuan istimewa dalam penelitian dan pengembangan. Jika demikian, maka yang ekstrem, negara-negara yang kekurangan modal manusia dan kemajuan teknologi akan terhenti dalam hal kemajuan ekonomi mereka.Kemajuan dalam penelitian mengenai dampak dari modal manusia sumber daya manusia dan kemajuan teknologi terhadap perekonomian telah memberikan wawasan yang luar biasa tentang bagaimana negara-negara di dunia berbeda satu sama lain. Namun ada lebih dari dua alasan untuk menjelaskan perbedaan antar negara. Acemoglu dkk. 2005 berpendapat bahwa institusi adalah yang paling kompleks namun merupakan satu-satunya penyebab wajar pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian kebutuhan untuk mengembangkan indeks institusi akan memberikan penjelasan yang lebih dalam daripada sekedar kajian teori. Di sisi lain, kita dapat menguatkan indeks institusi dengan teori umum bahwa institusi berkualitas rendah akan berdampak pada ekonomi secara negatif.Penelitian ini akan memodifikasi model Jones 2002 dengan memasukkan karakteristik yang membedakan negara-negara di dunia. Upaya semacam itu diarahkan untuk memberi model pertumbuhan semi-endogen yang lebih umum agar dapat diterapkan ke semua negara di dunia.Studi ini bertujuan untuk memperluas pemahaman tentang penyebab pertumbuhan ekonomi dengan memasukkan indeks institusi dan menemukan bagaimana indeks tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

The semi-endogenous growth model emphasizes the accumulation of human capital and technological progress in driving economic growth. Human capital and technological progress are sources of economic growth in this model. While majority of countries in the world are still struggling to accumulate sufficient human capital and technological progress, most developed countries are endowed with the privilege of research and development. If so, then to the extreme, countries that lack human capital and technological progress will stop in terms of their economic progress.Progress in research on the impact of human capital and technology progress on the economy has provided remarkable insight into how countries in the world differ from one another. But there are more than those two reasons to explain differences between countries. Acemoglu et al. 2005 argue that institutions are the most complex but are the only natural cause of economic growth. Thus the need to developing an institutional index will provide a deeper explanation than just a theoretical study. On the other hand, we can strengthen the institutional index with the general theory that low quality institutions will negatively impact the economy.This study will modify the Jones 2002 model by incorporating characteristics that distinguish countries in the world. Such efforts are directed to provide a more general semi-endogenous growth model so that it can be applied to all countries in the world.This study aims to broaden the understanding of the causes of economic growth by including an index of institutions and finding out how the index can affect economic growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
D2572
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ermawati Uki
"Dispnea, batuk, demam, tersedak dan peningkatan frekuensi pernapasan merupakan beberapa tanda pneumonia yang menyebabkan terjadinya distres pernapasan pada anak yang dihospitalisasi sehingga memerlukan manajemen yang akurat agar anak tidak jatuh ke dalam kondisi gagal napas. Tujuan dari karya ilmiah akhir ini adalah untuk memberikan gambaran aplikasi teori comfort Kolcaba pada asuhan keperawatan melalui pemberian positioning (posisi semi pronasi dan semi recumbent) untuk memperbaiki saturasi oksigen dan laju pernapasan pada anak pneumonia dengan masalah gangguan pernapasan. Teori comfort Kolcaba mampu memberikan manfaat secara holistik dan memberikan panduan bagi perawat dalam melakukan pengkajian secara sistematis. Penerapan pemberian posisi semi pronasi dan semi recumbent sebagai salah satu intervensi dalam asuhan keperawatan dapat memberikan rasa nyaman dan terbukti meningkatkan saturasi oksigen dan menurunkan laju pernapasan. Penerapan teori Kolcaba dan pemberian posisi semi pronasi dan semi recumbent diharapkan dapat diterapkan dalam asuhan keperawatan anak pneumonia dengan gangguan pernapasan.
...... Dyspnea, cough, fever, choking and increased respiratory rate are some of the signs of pneumonia which cause respiratory distress in hospitalized children, requiring accurate management so that the child does not fall into a state of respiratory failure. The purpose of this final scientific work is to provide an overview of the application of Kolcaba's comfort theory to nursing care through positioning (semi-pronated and semi-recumbent positions) to improve oxygen saturation and respiratory rate in children with pneumonia with respiratory problems. Kolcaba's comfort theory is able to provide benefits holistically and provide guidance for nurses in carrying out systematic assessments. The application of semi-pronation and semi-recumbent positions as an intervention in nursing care can provide a sense of comfort and is proven to increase oxygen saturation and reduce respiratory rate. It is hoped that the application of Kolcaba's theory and the provision of semi-pronate and semi-recumbent positions can be applied in the nursing care of children with pneumonia with respiratory problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Yusuf
"Pengenalan ucapan atau disebut juga speech recognition adalah suatu pengembangan teknik dan sistem yang memungkinkan perangkat system untuk menerima masukan berupa kata yang diucapkan. Teknologi ini memungkinkan suatu perangkat untuk mengenali kata yang diucapkan dengan cara merubah kata tersebut menjadi sinyal digital dan mencocokkan dengan suatu pola tertentu yang tersimpan dalam suatu perangkat. Pola tertentu yang tersimpan pada suatu perangkat sebenarnya sampel kata yang diucapkan pengguna. Salah satu algoritma yang digunakan sebagai pemodelan dasar untuk pengenalan ucapan adalah Dynamic Time Warping (DTW). DTW digunakan sebagai algoritma untuk mencocokkan pola yang dimaksud dengan mengukur dua buah sekuensial pola dalam waktu yang berbeda[7].
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai perancangan IC pattern matching menggunakan algoritma DTW dan diimplementasikan pada sebuah Field Programmable Gate Array (FPGA). Algoritma DTW yang digunakan merupakan pengembangan dari algoritma standar yaitu FastDTW[13]. Perancangan difokuskan pada pembuatan layout Complementary Metal Oxide Silicon (CMOS) pada skala 0,18μm dengan metode semi custom. Layout ang terbentuk baik layout untuk IC DTW maupun layout - layout gerbang logika dasar penyusun IC tersebut, dapat dilihat behavior-nya. Dengan menggunakan Computer Aided Design (CAD) Electric behavior dapat diterjemahkan dalam bahasa hardware yang dikenal dengan Very High Speed Integrated Circuit Hardware Description Language (VHSIC HDL atau VHDL). Proses verifikasi dilakukan dengan membuat prototype perangkat keras menggunakan rangkaian ADC dan FPGA Spartan-IIELC yang telah diimplementasikan VHDL dari IC DTW.
......
Speech recognition is also called a development of techniques and systems that enable the device system to receive input of the spoken word. This technology allowsa device to recognize words spoken in a way to change the word into a digital signal and the match with a particular pattern stored in a device. Certain patterns that are stored on a device is a spoken word sample of users. One algorithm used as a basis for modeling of speech recognition is the Dynamic Time Warping (DTW). DTW is used as an algorithm to match the pattern in question by measuring two sequential patterns in different time [7].
In this research will be discussed regarding the design of the IC pattern matching using DTW algorithm and implemented on a Field Programmable Gate Array (FPGA). DTW algorithm used is the development of a standard algorithm that is FastDTW [13]. The design focused on making the layout of Complementary Metal Oxide Silicon (CMOS) on a scale of 0.18 μm with a method of semi-custom. Formed a good layout for IC DTW and layout of the basic logic gate, we can see his behavior. By using Computer Aided Design (CAD) Electric, behavior can be translated in hardware language, known as Very High Speed Integrated Circuit Hardware Description Language (VHSIC HDL or VHDL). The verification process is done by making a prototype hardware uses a circuit of ADC and the FPGA Spartan-IIELC that have been implemented VHDL from IC DTW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29927
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Indira
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian cara pemisahan fruktosa, glukosa dan sukrosa dari empat belas jenis madu dengan metoda kroniatografi kertas menurun dengan hasil yang cukup memuaskan. Pemeriksaan semi kuantitatif dilakukan secara visual dengan membandingkan besar bercak dan intensitas warna gula-gula dalam madu dengan larutan standar. Menurut persyaratan Standar Industri Indonesia (SII), dalam madu kadar total fruktosa dan glukosa minimal 60 % serta kadar sukrosa maksimal 8 %. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kadar gula-gula didalam madu yang diperiksa memenuhi persyaratan SII, kecuali kadar sukrosa madu dalam negri yang melampaui syarat tersebut. Secara kualitatif madu-madu yang diperiksa menunjukkan rasa manis, bau harum,berwarna terang hingga gelap, bersifat asam, berkonsistensi kental dan secara mikroskopis menunjukkan satu atau lebih bentuk tepung sari."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Prasetiyo
"Hidrogel semi-IPN merupakan suatu jaringan polimer yang memiliki kemampuan menyerap air yang besar dan cenderung mempertahankan strukturnya. Sintesis hidrogel kitosan-polistirena dengan metode semi-IPN dilakukan dengan dua tahap. Pada tahap pertama dibentuk jaringan kitosan terikat silang dengan menggunakan variasi agen pengikat silang yaitu, asetaldehida, formaldehida, dan glutaraldehida. Pada tahap kedua dilakukan polimerisasi polistirena di dalam jaringan kitosan terikat silang. Kondisi optimum dalam sintesis hidrogel kitosan-polistirena semi-IPN diperoleh dengan waktu reaksi polimerisasi polistirena selama 4 jam, komposisi kitosan dan stirena sebesar 80:20, dan agen pengikat silang asetaldehida. Pada kondisi optimum, hidrogel kitosan-polistirena semi-IPN memiliki sifat mekanik yang lebih baik dibandingkan dengan hidrogel kitosan dan mampu mempertahankan kemampuan swelling yang baik. Nilai rasio swelling dan derajat ikat silang hidrogel kitosan-polistirena semi-IPN pada kondisi optimum sebesar 751,2% dan 24,1% secara berurutan. Karakterisasi hidrogel kitosan-polistirena semi-IPN dilakukan dengan spektrofotometer Fourier Transform Infrared (FTIR), Differential Scanning Calorimetry (DSC), dan Scanning Electron Microscope (SEM).

Semi-IPN hydrogel is a polymer network that has a great ability to absorb water and tend to maintain its structure. Synthesis of hydrogel chitosan -polystyrene by semi-IPN method performed by two steps. First step, chitosan crosslinked network formed by using a variety of crosslinking agents, namely acetaldehyde, formaldehyde, and glutaraldehyde. In the second step, polymerization polystyrene in chitosan crosslinked network. The optimum conditions in synthesis of chitosan hydrogel-polystyrene semi-IPN is obtained with a reaction time of polymerization of polystyrene for 4 hours, composition of chitosan and styrene is 80:20, and the crosslinking agent is acetaldehyde. At the optimum conditions, hydrogel chitosan- polystyrene semi-IPN has better mechanical properties compared with the chitosan hydrogel and able to maintain good swelling capability. The value of swelling ratio and the degree of crosslinking of hydrogel chitosan-polystyrene semi-IPN in optimum condition are 751.2% and 24.1%. Characterization of hydrogel chitosan-polystyrene semi-IPN has been done by Spectrophotometer Fourier Transform Infrared (FTIR), Differential Scanning Calorimetry (DSC), and Scanning Electron Microscope (SEM)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>