Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"marine environment is a rich source of both chemical compounds and biological diversities. In recent years, many bioactive compounds have been isolated from various marine organism, like sponges, coelenterates, microorganisms, algae,echinoderms,tunicates,bryozoans and molluscs. This paper wil be explained several bioactive compounds that have been isolated from marine sponges."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Rusman
1993
S29879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Estuti Budimulyani
"Senyawa lingkar diamine,5,5,7 trimetyl-1,4 diazepane,
tmdz, dapat dibuat melalui reaksi reduksi senyawa 5,7,7,
trimetyl-2,3,6,7-tetrahydro-1H-1, 4 diazepin (thd) oleh senyawa
boron hidrida dalarn pelarut metanol.
Senyawa thd mi dibuat dengan cepat dari reaksi antara
ethadiamin dengan 4-metilpent--3-en-2-on (mpo).
Tetapan kesetimbangan dari senyawa kompleks Ni (tmdz) 2 dan
Cu (tmdz) 2 diperoleh dari garam Nikel (II); Tembaga (II)
Perkhlorat yang direaksikan dengan senyawa tmdz yang telah
diisolasi dalam suasana sedikit asam.
Dari kesetirnbangari ion kornpleks H (tmdz) 22 M2+2tmdz
(H = Ni/Cu), ditentukan konsentrasinya massing-masing species
untuk memperoleh harga tetapan kesetimbangannya
Dari hasil pengukuran dengan menggunakan spektrofoto
meter UV-Vjs., ternyata tetapan kesetimbangan penguraiannya sangat kecil atau tetapan kesetimbangan pembentukannya sangat
besar. -
Hal mi menunjukkan bahwa senyawa kompleks yang terbentuk
cukup stabil. Reaksi kimia
Ni (tmdz) 2 Ni+ 2 tmdz
Cu (tmdz) 2 Cu2 + 2 tmdz
Dari hasil penelitian mi juga diketahui hanya satu tetapan
kesetirnbangan penguraian bagi kedua senyawa tersbut.
Pada percobaan mi dengan membuat variasi konsentrasi
ligan yang semakin besar, sedang konsentrasi ion pusat tetap
diperoleh konsentrasi ion-ion Ni dan ion-ion Cu yang
bebas di dalam larutan semakin kecil.
Untuk menentukan kemurnian ion kompleks Cu(tmdz)22+
dan Ni(tmdz) 2 dilakukan dengan analisa gravimetni"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joice Brahmanawaty
"ABSTRAK
Senyawa Dibutiltimah (IV) Dibenzoat adalah salah satu senyawa diorganotimah yang dapat berfungsi sebagai katalis homogen. Katalis ini merupakan syarat yang penting dalam pembentukan busa poliuretan, dalam produksi poliester dan dalam proses penyimpanan dari beberapa tipe resin-resin silikon. Sintesa senyawa dibutiltimah (IV) dibenzoat ini dilakukan melalui dua tahapan yaitu tahap 1, dengan pembentukan dibutiltimahoksida (DBTO) dari dibutiltimah (IV) diklorida dan NaOH, sedangkan tahap 2 adalah mereaksikan DBTO dan asam benzoat, yang clikenal dengan reaksi esterifikasi. Produk yang dihasilkan berupa kristal tak berwarna sebanyak 3,42 gram. Identifikasi produk dengan spektra Ultra Violet dalam pelarut metanol menunjukkan adanya absorpsi maksimurn pada 224,9 nm untuk asam benzoat, 225,0 nm untuk kristal A clan 225,4 nm untuk kristal B. Identifikasi produk dengan FT-IR diperoleh puncak serapan vibrasi ulur O-H yang terpusat pada 2977-2961 cm -1 , clan streching vibrasi simetri Sn-C pada daerah 526,5 cm -1 , juga terclapat serapan ulur C=O pada 1687,8 cm -1 . Serapan-serapan untuk gugus butilnya terclapat pada 1366 cm-1 dan 1454,6 cm -1 serta gugus karboksilat bridging clan nonbridging pada daerah 1566,3 cm -1 clan 1604cm-1. Identifikasi produk dengan NMR-proton menghasilkan signal proton —COOH pada daerah antara 7,4-8,2 ppm clan gugus butilnya pada daerah 1,9 ppm, 1,4 ppm, clan 1,8 ppm. Sedangkan identifikasi dengan NMR-karbon menghasilkan signal karbon karboksilat yang kuat pada 175,5 ppm clan gugus butilnya berada pada 26,26 ppm, 26,63 ppm, 14,4 ppm, clan 13,45 ppm. Identifikasi dengan menggunakan Kromatografi Gas-Spektroskopi Massa menghasilkan peak-peak fragmentasi pada m/z 122, m/z 105, m/z 77 clan m/z 51."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Moch. Chasani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40194
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Sundari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melihat effek perlakuan Bentonit terhadap kualitas pasir cetak. Proses perlakuan Bentonit berupa pemurnian senyawa Montmorilonit dari Bentonit dengan campuran alkohol - bromoform pada B.J. 2,1 gr/ml dan kecepatan pemutaran 4000 rpm. Secara statistik ditunjukkan bahwa perlakuan terhadap B.Boyolali memberikan hasil paling baik ( 85,76%) karena paling mendekati garis sentral yaitu 82,73 %.
Analisa pemurnian Montmorilonit dari ke 4 Jenis Bentonit (Boyolali, Karang Nunggal, Bogor, Wyoming) dilakukan dengan XRD dan hasilnya menunjukkan bahwa B.Bogor memberikan tingkat kemurnian paling tinggi dengan pengotor paling sedikit yaitu kuarsa dibawah 2%.
Analisa unsur dari ke 4 jenis Bentonit yang sama (tanpa perlakuan) dilakukan dengan XRF dan hasilnya menunjukkan bahwa B.Wyoming mempunyai ratio Na/Ca
paling tinggi yaitu 1,75. Pemurnian Montmorilonit dari Bentonit memberikan simpangan baku 3,44%. Pada penyiapan Bentonit Boyolali untuk pasir cetak dilakukan 18 kali percobaan pemurnian dengan kondisi teknis dimana digunakan campuran alkohol- bromoform murni dan bekas.
Pada pengujian pasir cetak digunakan 4 variabel Bentonit yaitu Montmorilonit hasil perlakuan B.Boyolali, B.Boyolali 270 mesh, B.Boyolali 140 mesh dan Bentonit UI. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Montmorilonit (2%)memberikan kekuatan tekan basah, geser basah dan tarik kerinq masing-masing 1,1 N/cm2,
0,8 N/cm` dan 5,0 N/cm. Ke 4 variabel Bentonit diatas digunakan untuk uji cor spesimen Al dan hasilnya menunjukkan bahwa Montmorilonit (2%) memberikan effek paling baik pada permukaan benda tuang.
"
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chur: Switzerland: Harwood Academis, 1992
615.19 MIC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Magdalena Nastiti Suryandari
"Hingga sekarang ini metode analisis kuantitatif sulfat yang telah ada cukup banyak, contohnya adalah metode graviraetri, voluraetri dan instrumen. Tetapi metodemetode tersebut sulit dilakukan dan raemberikan basil analisis yang kurang baik, terutamabila digunakan untuk menganalisis senyawagaram sulfat didalam sediaan farmasi. Selain itu metode-metode tersebut ditujukan untuk analisis dalam skalamakro. Penelitian ini dilakukan untuk mencari kondisi optimal analisis kuantitatif sulfat secara spektrofotometri sinar tampak dalam skala mikro dan menerapkan kondisi optimal tersebut pada analisis beberapa senyawa garam sulfat Dalam penelitian ini ditetapkan kondisi optimal analisis dengan parameter waktu pembentukan wama, komposisi pelarut, pH larutan, kestabilan kompleks, dan konsentrasi ion barium dan larutan torin 0,2% b/v yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkanbahwa kondisi optimal analisis yang dapatdi' gunakan untuk analisis sulfat secara kuantitatif adalah waktu pembentukan wama pada menit ke 30 sampai 40, komposisi pelarut air-etanol dengan perbandingan 40:60; 30:70; 20:80, pH larutan antara 4,0 sampai 5,0 , konsentrasi maksimum ion barium sisasebesar 39,6786.10'^ mek/2S mL (12 ppm ion barium) dengan 1,5 mL larutan torin 0,2% b/v dan konsentrasi ion sulfat antara 0,0000 sampai 49,974.10^ mek/25 mL (0-10 ppm ion sulfat). Analisis yang dilakukan terhadap senyawagaram sulfat didalam percobaan ini umumnya memberikan hasil analisis yang cukup baik dengan kesalahan analisis berkisar antara -5,551% sampai 0,400%.

At this moment, there were some methods of sulfate analysis such as by gravimetri, volumetri and instrument But these methods were difficult to do and did not gave good enough result, especially when applied to analyze some sulfate salt compounds in pharmacy preparatioa Besides these methods were applied to analyze in macro scales. Hiese research's aim was to find an optimal sulfate analysis condition quantatively by visible spectrofotometiy in a micro scale and apply these result to analyze so me sulfate salt coumponds. In this research, it was determined optimal analysis condi tion with parameter of time developing color, solvent Composition, pH of solutions, a complex stability and barium ions - thorin solution 0,2% w/v concentration. The optimal analysis condition were time developing color of minutes 30- 40; water-ethanol compositions of 40:60; 30:70; 20:80; pHof solution between 4,0 - 5,0 ; maximum excess barium ions concentration 39.6786 x 10"^ meq/25 mL (12 ppm barium ions) with 1,5 ml 0,2% w/v thorin solution and sulfate ions concen tration of 0.0000 - 49.9740 x 10"^ meq/25 mL (0-10 ppm sulfate ions). Analysis of sulfate salt compounds in this research gave good enough results with estimation from -5,551% until 0,400%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Mumpuni
"The higher plants are hospes for one or more endophytic microbes.Microbes can make one or more biological compounds that predicted as aconsequence from coevolution or transferred genetic to microbes in themutualism simbiosis to parasitism. Microbes can also produce secondarymetabolites similar with their hospes.Endophytic microbes have been known to be potential as the sourcesof active compound for medicines by growing in Phoma media. In the future,prospectively the active compound for medicines not have to extract from thetree or chemical synthesis. Khamir isolated (Fn) from Cinchona pubsscens,Vahl had been identified as Sporidiobolus salmonlcolor will produce theactive compounds similar to their hospes.This study was aimed to isolate and elusidate the chemical stucture ofcinchona alkaloid from the fermentation product of endophytic microbes InPhoma media. The study has been carried out at Natural ProductLaboratory, Research Centre for Biotechnology, Indonesian Institute ofSciences, Ciblnong, Bogor from March - December 2002.The Isolated the khamir (Fn or Sporidiobolus salmonicolor ) wasIncubated In Phoma media for 14 days. The fermentation culture wasseparated between biomass and supematan and extracted with CHCI3 anddried. Purification carried out by column chromatography (Si02, CHCI3 -CH3OH), and the obtained chinchona alkaloid was identified by HPLC.Determination of chemical structure was based on Ultraviolet-visible (UV-VIS)spectra, Fourier transform Infra red spectrometry (FTIR), Gaschromatography-mass spectrometric (GC-MS) and data Nuclear magneticresonance spectra (^H and ^^C-NMR, DEPT, 'H-^H COSY ; COSY)The Fermentation results that production of cinchona alkaloids optimalat eighth days and yielded cinchona alkaloids 32,81 mg/L."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T39584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>