Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siahaan, Erwin
Abstrak :
Perkembangan industri elektronik di Indonesia semakin maju pesat dan tentunya membutuhkan tingkat akurasi produksi yang tinggi serta proses yang ramah terhadap lingkungan. Paduan solder SnPb perlu ditinjau karena sudah dilarang pengunaanya mulai 1 juli 2006 di negara maju mengingat sifat toxic Pb yang sangat berbahaya. Sebagai salah satu alternatif untuk mengganti unsur Pb maka dilakukan modifikasi unsur Zn yang dipadukan dengan unsur timah (Sn) dan tembaga(Cu) untuk memperoleh sifat fisik dan mekanik yang mendekati sifat SnPb. Metoda penggabungan secara metalurgi pada proses pembasahan dengan dasar sudut kontak dan pencapaian suhu solidus juga sebagai bentuk karakterisasi yang diperlukan. Pengujian dilakukan terhadap paduan terner Sn-0.7Cu-xZn dengan metoda peleburan Sn dan Cu yang dilanjutkan dengan penambahan variasi unsur Zn 22,24;19,37;16,47,15,14;14,29 dan 9,08 % dan dilakukan pengujian temperatur leleh (DSC test) serta pengujian pemanasan diatas tembaga,, mampu basah (wettability), tegangan geser (shear stress),kerapatan massa(density), kekerasan mikro dan makro(Micro and Macro hardness), dan pengamatan struktur mikro. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan kandungan Zn pada paduan terner berbasis Sn-0.7Cu-xZn akan menurunkan temperatur leleh secara signifikan. Kekuatan geser paduan terner terbesar diperoleh pada penambahan 9,08% Zn serta terkecil diperoleh pada penambahan 22,24 % Zn. Tingkat kekerasan paduan terner Sn0.7CuxZn terbesar diperoleh pada prosentase 22,24 % Zn dan terkecil diperoleh pada prosentase 9,08% Zn. Adapun dari pengamatan struktur mikro terlihat bahwa sebaran fasa intermetalik Cu3Sn dan fasa eutektik Sn cukup signifikan terjadi pada paduan Sn0.7CuxZn;
Electronic industrial has developed rapidly as customer consumption. So that for an accuracy level and environmentally friendly is needed as base on production process. SnPb soldering is banned in developed country since july 2006, then the aim is to explore the material which have to eliminate Pb by using other free lead element to void toxic of lead solder as human health and environment protection. One of the potential element was studied is Zinc alloyed Tin and Copper on variety composition of Zinc. The method was carried out by using XRD measurement, microstructure observation and melting point tested to analyses hardness, shear strength and wettability behavior. Experimentally as shown that increasing of Zn (22,24;19,37;16,47;15,14;14,29 and 9,08) has effect to physically and mechanical properties. Shear stress on terner alloys has higher value in 22,24%Zn, and lower value in 14,29%Zn. Hardness level on terner alloys has higher value in 14,29%Zn and lower value in 12%Zn. Melting point has decreasing in increasing of Zinc content. Metallography observation has identified that intermetalic Cu3Sn and eutectic Sn are scattered in Sn0.7CuxZn alloy.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
D2002
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Abi Darmawan
Abstrak :
Friction stir welding merupakan jenis pengelasan solid state dengan memanfaatkan gesekan dari tool yang berputar sebagai sumber panas untuk menyambung logam. Selain metode pengelasan ini tidak memerlukan logam pengisi dan gas pelindung, metode ini efektif untuk mengelas logam berbeda, salah satunya adalah antara aluminium dengan tembaga yang akan sangat berguna untuk aplikasi komponen listrik. Friction stir welding pada penelitian ini diaplikasikan untuk mengelas aluminium 6061 dengan tembaga murni menggunakan variasi kecepatan putar tool sebesar 600, 1000, 1200, 2000 rpm. Perbedaan kecepatan putar tool tersebut diberikan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap makrostruktur, mikrostruktur, konduktivitas listrik, dan kekerasan sambungan. Mikrostruktur diamati menggunakan mikroskop optik. Uji konduktivitas listrik dilakukan menggunakan alat uji mikro ohmmeter dan pengujian kekerasan dilakukan menggunakan alat uji mikro-vickers. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa semakin besar kecepatan putar tool, masukan panas yang terjadi semakin meningkat sehingga cacat void yang terbentuk semakin sedikit. Masukan panas yang semakin meningkat juga menghasilkan nilai konduktivitas listrik sambungan menurun. Selain itu, nilai kekerasan sambungan meningkat seiring dengan meningkatnya kecepatan putar tool. Hal ini terjadi akibat semakin banyaknya senyawa intermetalik yang terbentuk. ......Friction stir welding is a solid-state welding method that utilizes friction from a rotating tool that becomes a heat source for joining the metals. Besides this welding method does not require filler metal and gas shielding, it is effective for welding dissimilar metals such as aluminium and copper which would be very useful in electrical components applications. Friction stir welding in this research was used for joining aluminium 6061 to pure copper using various tool rotational speed of 600, 1000, 1200, and 2000 rpm. Those different tool rotational speed was given to determine its effect on macrostructure, microstructure, electrical conductivity, and joints hardness. The microstructure was observed using an optical microscope. The electrical conductivity test was carried out using a micro ohmmeter and the hardness test was carried out using a microhardness vickers testing machine. The results shows that the higher the tool rotational speed applied, the higher heat input gained, so that fewer voids were formed. The increasing heat input also made the electrical conductivity value of the joints decreased. Besides that, the joints hardness value increased with the increasing tool rotational speed. It occurred because more intermetallic compounds formed.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library