Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Betty Kalianda
"ABSTRAK
Infark miokard akut (IHA) merupakan Salah satu penyebab kematian utana pada orang dewasa. Dalam usaha untuk menurunkan angka kematian, diagnosis dini IHA dan komplikasinya amat penting agar penatalaksanaannya dapat dilakukan dengan tepat. Diagnosis IHA pada umumnya ditegakkan dengan gejala klinis, pola elektrokardiogram dan hasil pemeriksaan enzim. Yang menjadi masalah gejala klinis ataupun pola elektrokardiogram sering tidak khas. Oleh karena itu penting sekali penilaian tes enzim. Penelitian ini bertujuan mencari pola perubahan aktivitas CK dan CK-HB pada IHA, menilai cara-cara pemeriksaan CK-HB yang tersedia, menilai kemampuan diagnostik dari tes CK, LDH dan iso-enzim keduanya, serta mendapatkan protokol kerja tes enzim untuk diagnosis IMA. Telah diteliti 12 penderita IHA yang tidak mendapat terapi
streptokinase, 15 penderita angina pektoris (AP) dan 10 orang sehat. Terhadap penderita INA diambil darah vena serial pada saat masuk rumah sakit, kemudian 8, 16, 24 dan 48 jam pasca infark. Sedangkan pada penderita AP dan orang sehat diambil darah vena satu kali saja. Dari darah dipisahkan serumnya lalu aktivitas CK dan CK-HB diperiksa secara kuantitatif dengan teknik imunoinhibisi. LDH total diperiksa dengan metode kinetik dan isoenzim CK serta LDH diperiksa secara elektroforesis. Hasil penelitian menunjukkan pola perubahan aktivitas CK sudah neningkat pada 4 jam pasca infark, mencapai puncak pada jam ke 20 dan masih didapatkan peningkatan pada 48 jam pasca infark. Pola CK-HB menyerupai pola CK total, namun aktivitas puncak dicapai 4 jam lebih cepat dan umumnya aktivitas enzim sudah kembali normal pada 48 jam pasca infark. Penilaian kedua metode pemeriksaan CK-HB menunjukkan korelasi yang baik hanya pada aktivitas enzim yang tinggi. Teknik imunoinhibisi mempunyai kelebihan dalam pengerjaannya yang relatif mudah dan cepat, namun kurang spesifik. Sedangkan teknik elektroforesis mempunyai kelebihan dapat mendeteksi adanya isoenzim atipik; nanun pada scanning dapat menunjukkan hasil overestimates terutama pada aktivitas yang rendah, selain itu pengerjaannya relatif sulit dan lama. Heskipun demikian kedua cara menunjukkan penampilan klinis yang sama baiknya. Kemampuan diagnostik tes enzim secara serial menunjukkan efisiensi lebih baik dari pada secara tunggal. Efi siensi tes CK, CK-HB dan rasio LDH1/LDH2 pada pemeriksaan serial masing-masing menunjukkan hasil 1002. Diusulkan Protokol kerja tes enzim untuk diagnosis IHA sebagai berikut: bila penderita datang sebelum 24 jam dari saat serangan maka dilakukan tes CK total (bila mungkin juga CK-HB) serial dimulai pada saat masuk rumah sakit kemudian B, 16, 24 dan 48 jam dari saat setangan; sedangkan bila 24 jam telah lewat maka dilakukan tes LDH dengan atau tanpa tes rasio LDH1/LDH2.
"
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harmani Kalim
Jakarta: UI-Press, 2004
PGB 0162
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Endang Sumiyati
Yogyakarta: Media Pressindo, 2001
959.803 SRI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Hartono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T40273
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Maralus
"ABSTRAK
Kekalahan Jepang atas Sekutu dalam Perang Dunia Kedua, telah membuka kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk memproklamasikan dirinya pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi bangsa yang merdeka dan bedaulat dalam suatu Negara kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian, telah tercapailah apa yang dicita-citakan oleh segenap bangsa Indonesia sejak sekian lama, sejak kesadaran nasional dan pergerakan kebangsaan mulai tumbuh dan mekar. Kini terasa seakan-akan bangsa Indonesia telah memulai hidup baru, terlepas dari belenggu penjajahan. Namun kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia tersebut mengalami banyak tantangan dan berjalan penuh dengan perjuangan, sebab bangsa Belanda bermaksud menguasai kembali wilayah RI, membonceng tentara Sekutu yang bertugas melucuti senjata dan memulangkan bala-tentara Jepang. Belanda beranggapan bahwa dirinya masih berhak atas wilayah Indonesia atau dengan kata lain masih menginginkan berkuasa kembali atas wilayah Hindia Belanda. Hal inilah yang menyebabkan konflik berkepanjangan antara Indonesia dengan Belanda."
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Suharyanto
"Penelitian kohort prospective dengan pendekatan survey-observasional ini bertujuan mengidentifikasi efektifitas senam jantung terhadap kenyamanan biopsikososial klien berisiko mengalami serangan jantung di Lebak Bulus dan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Hasil penelitian pada 63 responden kelompok intervensi dan 63 responden kelompok kontrol ini menunjukan adanya peningkatan rasa nyaman fisiologis (pvalue= 0.029), psikologis (p-value= 0.032) dan sosial (p-value= 0.328) setelah kegiatan senam yang dilaksanakan selama satu bulan. Kelompok yang teratur melakukan kegiatan senam lebih merasa nyaman dibanding dengan kelompok yang tidak melakukan kegiatan senam secara teratur. Kegiatan senam jantung sebaiknya dapat disosialisasikan lebih luas dan dijadikan sarana untuk meningkatkan rasa nyaman fisiologis, psikologis, dan sosial.

Purpose of this cohort prospective research with observational-survey approach to identify the effectiveness heart gymnastic to bio, psycho, and social comfort on client with heart attack risk in Lebak Bulus and Kebayoran Baru, South Jakarta. Result of the research on 63 respondents intervene group and 63 respondents control group shown improvement physiological (p=0.029), psychological (p=0.032), and social (p=0.328) comfort after gymnastic activity during one month regular gymnastic group more comfortable to be compared with irregular gymnastic group. Heart gymnastic activity better earn to be socialized broader and made to increase physiological, psychological, and social comfort."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28482
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2003
616.81 UNI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Citra Lamtoro Gung Persada, 1990
355.009 SER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Kunti Handayani
1999
S2429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Putu Ekarini
"ABSTRAK
Asma adalah penyakit inflamasi kronis pada saluran napas. Prevalensi kejadian
asma masih terus mengalami peningkatan setiap tahunnya baik di dunia maupun
di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pemicu
dominan terjadinya serangan asma pada pasien asma. Desain pada penelitian ini
adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah responden
adalah 118 orang (60 pasien asma persisten dan 58 pasien asma intermiten). Hasil
analisis bivariat menunjukkan bahwa faktor-faktor pemicu dan karakteristik yang
berhubungan dengan terjadinya serangan asma adalah paparan alergen (p value =
0,006), exercise (latihan) (p value = 0,042), kondisi psikologis (stres emosional)
(p value = 0,000) dan pekerjaan (p value = 0,095) . Hasil analisis multivariat
diketahui bahwa kondisi psikologis (stres emosional) dan alergen adalah faktor
yang paling dominan dengan terjadinya serangan asma pada pasien asma (p value
= 0,002). Diharapkan pemberian asuhan keperawatan, khususnya pengkajian
keperawatan yang berfokus pada faktor-faktor pemicu lebih dikembangkan
sehingga pendidikan kesehatan yang diberikan bisa terfokus hanya pada faktor
pemicu yang menjadi masalah pasien.

ABSTRACT
Asthma is a chronic inflammatory disease in respiratory tract. Prevalence for
asthma syndrome increasing every year which is happen in the world and
Indonesia. This research intends to identifying what is dominant factors trigger
causing asthma attack to asthma sufferers. Design of this research is based on
analytic description with cross sectional design. The number of respondents for
permitten group is 60 respondent and for intermitten group is 58 responden.
Bivariate analysis result shows that trigger factors that correlate with asthma
attack is allergen exposure (value of p = 0,006), exercise (value of p = 0,042) and
psychological condition (emotional stress) (value of p = 0,000). Multivariate
analysis result shows that psychological condition (emotional stress) and allergen
are the most dominant factor for asthma attack to astma sufferers (value of p =
0,002). This research expected that provision of nursing care, particularly the
nursing assessment that focuses on the factors triggering more developed, so that
health education can be focused only on the factors triggering sufferer?s problems."
2012
T30663
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>