Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hani Ferrani
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan kesesuaian penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar berdasarkan rekomendasi WHO dan Permenkes. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan jenis studi deskriptif dan data diperoleh dari penelusuran rekam medis secara retrospektif dan wawancara. Analisis data meliputi karakteristik pasien berdasarkan usia dan indikasi, gambaran penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar berdasarkan jenis, dosis, waktu pemberian, dan cara pemberian, serta kejadian infeksi luka operasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa kejadian bedah sesar paling banyak terjadi pada ibu dengan usia 20 ndash; 35 tahun 73 dengan indikasi terbanyak yaitu pre eklamsia berat PEB 13,33 . Antibiotik profilaksis yang paling banyak digunakan adalah Cefazolin 53,33 , dengan dosis 2 gram 54,67 , diberikan 100 secara intravena, dengan waktu pemberian yang paling sering yaitu > 60 menit 47,33 . Jenis antibiotik yang digunakan 60,66 sesuai. Dosis dan cara pemberian antibiotik 100 sesuai. Waktu pemberian antibiotik 52,67 sesuai. Terdapat 2 kasus ILO 1,33 dari 150 sampel pasien bedah sesar yang mendapatkan antibiotik profilaksis.
ABSTRACT
This study discusses the use of prophylactic antibiotics in patients with cesarean section at dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. The purpose of this study was to determine the description and appropriateness of prophylactic antibiotic use in cesarean section patients based on the recommendation of WHO and Permenkes. This study is a non experimental study with descriptive study type and data obtained from retrospective by tracking data from the medical record document of patient who where undergoing cesarean section uring 2016 and interview. Data analysis included patient characteristics by age and indications, use of antibiotic prophylaxis in patients with cesarean sections based on the type, dose, timing and mode of administration, and the incidence of surgical site infection. The result of the research shows that the incidence of cesarean section is most common in women aged 20 35 years 73 with the highest indication of severe pre eclampsia PEB 13.33 . Antibiotic prophylaxis is the most widely used is Cefazolin 53.33 , with a dose of 2 g 54.67 , given intravenously 100 , with the most frequent time of administration that is 60 minutes 47.33 . The type of antibiotic used is 60.66 accordingly. Dosage and method of administration of antibiotics 100 appropriate. The timing of antibiotics is 52.67 appropriate. There are 2 cases of ILO 1.33 of the 150 samples of caesarean section patients receiving prophylactic antibiotics.
2017
S69819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arif Maritza
Abstrak :
Pulau Jawa merupakan salah satu bagian penting dari kompleks geologi Indonesia dan memiliki sejarah geologi yang sangat kompleks. Salah satu wilayah di Jawa yang terkena dampak dari aktivitas tektonik tersebut adalah Jawa Tengah. Mengingat Jawa Tengah sendiri merupakan Provinsi dengan penduduk ketiga terbanyak di Indonesia, maka diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi struktur geologi yang terjadi akibat aktivitas tektonik tersebut terutama terhadap potensi bencana alam, khususnya gempa bumi. Penelitian ini menggunakan metode gravitasi dengan data gravitasi Topex. Hasil penelitian menunjukkan setidaknya terdapat 7 sesar di daerah penelitian dengan kedalamanan zona regional sedalam 15,37 km dan kedalaman zona residual sedalam 1,45 km. Penelitian ini juga dapat memetakan daerah dengan risiko bencana gempa bumi yang tinggi, yaitu daerah di sekitar Sesar Opak. ......Java Island is one of the important parts of the geological complex of Indonesia and has a very complex geological history. One of the regions in Java affected by tectonic activities is Central Java. Considering that Central Java itself is the third most populous province in Indonesia, research is needed to identify the geological structures resulting from these tectonic activities, especially regarding the potential for natural disasters, particularly earthquakes. This research uses the gravity method with Topex gravity data. The research results indicate that there are at least 7 faults in the study area with a regional zone depth of up to 15.37 km and a residual zone depth of 1.45 km. This research can also map areas with high earthquake disaster risk, particularly the areas around the Opak Fault.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jefferson
Abstrak :
Latar Belakang: Hipotensi dengan, segala efek buruknya adalah komplikasi yang paling sering ditemukan pada tindakan anestesia spinal sebagai teknik yang paling popular pada anestesia bedah sesar. Pemberian ringer laktat adalah salah satu usaha pencegahan dengan waktu pemberian sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi manlaat. Tujuan: Mengetahui efek hipotensi dan efek samping hipotensi akibat anestesia spinal setelah pemberian ringer iaktat saat dilakukan anestesia spinal dan 20 menit sebelum dilakukan anestesia spinal Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain eksperimental acak tersamar tunggal mengikutsertakan 155 subjek yang menjalani bedah sesar. 5 subjek dikeluarkan dari penelitian, dan subjek dibagi dalam dua kelompok yang sama besar (75 orang) secara acak sederhana. Kelompok perlakuan mendapat ringer laktat saat dilakukan anestesia spinal dan kelompok kontrol mendapat ringer laktat 20 menit sebelum dilakukan anestesia spinal sebanyak 20 inl/KgBB maksimal 1000 ml. Hasil: Terdapat perbedaan yang bermakna antara angka kejadian hipotensi pada kedua kelompok dengan perbedaan sebesar 17% (interval kepercayaan 95% 1,4;32,6, dengan risk ratio 0,67 dan Number Needed to Treat (NNT) 6 orang. Terdapat perbedaan yang bermakna antara angka kejadian efek samping hipotensi pada kedua kelompok. Didapatkan penurunan angka kejadian efek samping hipotensi sebesar 24% (interval kepercayaan 95% 11,2;36,8), dengan risk ratio 0,31, dan NNT 4 orang. Terdapat hubungan yang bermakna antara hipotensi dan efek samping hipotensi. Didapatkan perbedaan angka kejadian efek samping hipotensi yang timbul sebesar 52,3 % (interval kepercayaan 95% 40,15;64,45) pada pasien yang mengalami hipotensi. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah pernakaian efedrin dengan efek samping hipotensi, dengan korelasi yang sangat lemah. Kesimpulan: Pemberian ringer laktat saat dilakukannya anestesia spinal lebih baik dalani menurunkan angka kejadian hipotensi dan angka kejadian efek samping hipotensi akibat anestesia spinal dibandingkan dengan pemberian ringer laktat 20 menit sebelum anestesia spinal.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlambang Setyawan
Abstrak :
Lapangan panas bumi Mataloko secara administratif terletak pada desa Todabelu, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, NTT yang berjarak 10 km kearah timur-tenggara Bajawa, ibukota Kabupaten Ngada. Berdasarkan hasil interpretasi data MT dan data sumur, reservoar di daerah Mataloko terdiri dari 2 reservoar, yaitu reservoar dangkal yang berada pada kedalaman 100 ? 600 m dan reservoar dalam yang berada pada kedalaman lebih dari 800 m. Reservoar dangkal ini berada pada lapisan batuan ubahan (alterasi) yang diidentifikasikan sebagai zona claycap. Terbentuknya zona reservoar di zona claycap ini disebabkan oleh sesar normal Wae Luja yang melewati daerah ini, dimana sesar ini yang menyebabkan terbentuknya fracture di zona ini dan sebagai channel masuknya fluida dari reservoar dalam ke dalam reservoar dangkal. Pemboran yang telah dilakukan baru menembus zona reservoir dangkal dan belum sampai zona reservoir dalam, yang hal ini dibuktikan dengan temperatur bawah sumur sekitar 120 - 204º C dan terdapatnya mineral ubahan hidrotermal yang dijumpai seperti mineral lempung, oksida besi, kuarsa sekunder dengan/tanpa klorit, kalsit/karbonat, anhidrit dan gipsum. Potensi panas bumi di daerah Mataloko ini untuk reservoar dangkal sebesar 2,4 ? 5,4 MWe dan untuk reservoar dalam sekitar 40,5 MWe.
Geothermal field Mataloko administratively located in the village Todabelu, District Golewa, Ngada, NTT within 10 km to the east-southeast Bajawa, the capital Ngada. Based on the results of the MT data interpretation and well data, reservoir Mataloko area consists of two reservoirs, namely the shallow reservoir located at a depth of 100-600 meters and in the reservoir is at a depth of more than 800 m. Shallow reservoir is located in the rock alteration (alteration) were identified as claycap zone. The formation of the reservoir zones in claycap zone is caused by normal faults Wae Luja that pass through this area, where this fault which causes the formation of fractures in this zone and as a channel entry of fluid from the reservoir into the shallow reservoir. Drilling has been done recently to penetrate shallow reservoir zone and not until the reservoir zone, that this is evidenced by the lower temperature wells around 120 - 204º C and the presence of hydrothermal alteration minerals such as clay minerals encountered, iron oxides, quartz secondary with / without chlorite, calcite / carbonate, anhydrite and gypsum. Geothermal potential in this Mataloko area for shallow reservoir of 2.4 to 5.4 MWe and to the deep reservoir approximately 40.5 MWe.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T43228
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eny Haryati
Abstrak :
Salah satu pemenuhan kebutuhan dalam rangka pemulihan kondisi fisik ibu menyusui paska bedah sesar adalah kecukupan nutrisi. Akan tetapi, banyak ditemukan ibu yang melakukan pantang makan. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan pengalaman ibu menyusui paska bedah sesar melakukan pantang makan di Cirebon. Penelitian fenomenologi ini melibatkan delapan partisipan melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian mengidentifikasi tujuh tema yaitu pantangan utama pada ibu; pembatasan asupan karbohidrat, garam dan cairan; peningkatan asupan protein nabati, sayur, dan buah; anjuran orangtua, tradisi/kepercayaan dan agar ibu dan bayi sehat merupakan alasan ibu melakukan pantang makan; produksi ASI kurang, masalah fisik dan psikologis dialami oleh ibu; meningkatkan asupan sayur daun katuk, bengkoang, susu dan minum pelancar ASI dilakukan untuk memperlancar ASI dan harapan terhadap petugas kesehatan. Penelitian merekomendasikan bahwa pentingnya pemberian informasi pada ibu dan keluarga dengan pendekatan aspek budaya.
One of the needs in physical recovery of mother after caesarean section is the adequate amount of nutrients, but there are so many mothers who do food restriction after caesarean. The aim of this research is to describe the experience of food restriction on breastfeeding mother after caesarean section in Cirebon. This phenomenology research involved eight participants through in-depth interview. This study identified seven themes, the major of food restriction; limitation of carbohydrate, salt and liquid consumption; the increasing of vegetables protein, vegetables, and fruits consumption; parents'advice, tradition/beliefs that make the mother and the baby healthy are the reasons to do food restriction; lack of breastmilk production, physical and phsycological problems faced by mother; increases the consumption of 'katuk' leaves, yum bean, milk and supplement for increasing breastmilk production and the expectations to the health workers. The study recommends that the importance of giving information to the mother and family with cultural aspect approach.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T42656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisyah Rahmi
Abstrak :
Pemberian ASI Eksklusif memiliki banyak manfaat untuk bayi dan ibu. Namun, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya pencapaian ASI secara Eksklusif. Salah satu kendalnya adalah ibu melahirkan melalui operasi sesar. Peningkatan angka persalinan dengan metode sesar dapat mempengaruhi kesehatan ibu, anak dan kehamilan berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinan kegagalan ASI Eksklusif pada ibu melahirkan sesar di Provinsi Sumatera Utara dengan menggunakan data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 dengan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara status pekerjaan ibu dan kegagalan ASI Eksklusif (OR=2,616; 95% CI=1.428-4.790). Tidak ada hubungan antara usia ibu dengan kegagalan ASI eksklusif (OR=0,552; 95% CI=0,284-1,073); pendidikan (OR=1,163; 95% CI=0,588-2,299); paritas (OR=1,301; 95% CI=0,701-2,415); status ekonomi (OR=0,668; 95% CI=0,379-1,249); daerah tinggal (OR=0,833; 95% CI=0,450-1,542); jenis kelamin (OR=0,837; 95% CI=0,464-1,508) ; IMD (OR=0,815; 95% CI=0,416-1,597) dan ANC (OR=1,097; 95% CI=0,423-2,845). Faktor yang paling dominan terhadap kegagalan ASI Eksklusif adalah Status Pekerjaan (p value 0,002 OR= 2,616), ibu yang tidak bekerja memiliki risiko 2,616 kali lebih tinggi untuk gagal ASI Eksklusif dibandingkan ibu yang bekerja. Diperlukan adanya kolaborasi multisektoral dalam meningkatkan kesadaran ibu terhadap pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi ibu dan bayi. ......Exclusive breastfeeding has many benefits for babies and mothers. However, there are several factors that cause low achievement of exclusive breastfeeding. One of the constraints is the mother giving birth by cesarean section. The increase in the number of deliveries by caesarean method can affect the health of mothers, children and subsequent pregnancies. This study aims to determine the determinants of failure of exclusive breastfeeding in mothers giving birth by cesarean section in North Sumatra Province using data from the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) using a quantitative method with a cross-sectional study design. The results showed that there was a relationship between the mother's employment status and exclusive breastfeeding failure (OR=2.616; 95% CI=1.428-4.790). There is no relationship between maternal age and failure of exclusive breastfeeding (OR=0.552; 95% CI=0.284-1.073); education (OR=1.163; 95% CI=0.588-2.299); parity (OR=1.301; 95% CI=0.701-2.415); economic status (OR=0.668; 95% CI=0.379-1.249); area of residence (OR=0.833; 95% CI=0.450-1.542); sex (OR=0.837; 95% CI=0.464-1.508); IMD (OR=0.815; 95% CI=0.416-1.597) and ANC (OR=1.097; 95% CI=0.423-2.845). The most dominant factor for failure of exclusive breastfeeding is employment status (p value 0.002 OR = 2.616), mothers who do not work have a 2.616 times higher risk for failure of exclusive breastfeeding than working mothers. There is a need for multi-sectoral collaboration to increase mother's awareness of the importance of exclusive breastfeeding for both mother and baby.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliastuti
Abstrak :
Dalam rangka diversifikasi penggunaan energi, opsi energi nuklir telah masuk dalam peta bauran energi tahun 2025. Penentuan dan persiapan lokasi (atau sering disebut tapak) PLTN menjadi salah satu infrastruktur penting yang mempengaruhi perkembangan implementasi program PLTN. Daerah yang akan dikaji dalam penelitian ini terletak dalam wilayah Provinsi Banten. Daerah penelitian dapat dikatakan merupakan daerah yang relatif aktif secara kegempaan baik yang berhubungan dengan pensesaran maupun aktivitas vulkanik. Oleh karena itu, analisis pensesaran permukaan yang mencakup identifikasi dan karakterisasi sesar kapabel menjadi hal yang krusial untuk dikaji. Identifikasi sesar kapabel diperoleh melalui analisis komprehensif dari data citra satelit SPOT-5, data observasi geologi langsung dan data geofisika berupa data gravity, geolistrik dan magnetotellurik. Berdasarkan hasil analisis morfostruktural citra satelit dan observasi geologi langsung, di daerah penelitian terdapat sesar-sesar dengan karakteristik dan kronologi dari tua ke muda yaitu sesar mendatar dekstral berarah N1680E/860 dan mengindikasikan bahwa beberapa bidang sesarnya telah teraktifkan kembali menjadi sesar normal berarah N1780E/680; sesar normal berarah N3500 E/680; sesar normal berarah N2520E/700; dan sesar mendatar sinistral berarah N130-1400 E/720-820. Keberadaan sesar-sesar tersebut secara meyakinkan dikonfirmasi oleh hasil pemodelan dan inversi 2-dimensi gravity dan geolistrik. Berdasarkan hasil inversi 2-dimensi data magnetotellurik, keberadaan basement yang berumur Pre-Tersier berada pada kedalaman lebih dari 700 meter. Sesar-sesar yang telah teridentifikasi, ditinjau dari umur batuan yang dipotongnya yaitu lebih muda dari Middle Pliestocene, maka termasuk kategori sesar kapabel.
Abstract
In term of energy utilization diversification, nuclear energy has become an option in energy mix of 2025. Nuclear power plant site preparation is one of the primary issues in the development of nuclear energy program. The area of study is located in Banten Province which is seismically active either related to faulting or volcanic activity. Therefore, analysis of surface faulting which covered identification and characterization of capable faults were crucial to investigate further. Capable faults identification has been acquired through comprehensive analysis of SPOT-5 satellite imagery, geological field observation data and geophysical data which include gravity, geoelectric and magnetotelluric data. Based on morfostructural analysis of satellite imagery and geological field observation, it has been identified faults with characteristics and chronology namely dextral strike-slip faults N1680E/860 indicating a reactivation into normal faults N1780E/680; normal faults N3500 E/680; normal faults N2520E/700; and sinistral strike-slip faults N130-1400 E/720-820. The existence of these faults has been confirmed using 2-dimensional gravity and resistivity model and inversion. Besides that, based on 2-dimensional magnetotelluric data inversion the presence of Pre-Tertiary basement rock is indicated at depth of more than 700 meters. In term of the rock ages, the identified faults were younger than Middle Pleistocene. Accordingly, all the identified faults were categorized as capable faults.
Jakarta: Universitas Indonesia, 2012
T30981
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Amalia Putri Hutami
Abstrak :
Indonesia telah mengimplementasikan Universal Health Coverage sejak 1 Januari 2014, ini merupakan suatu prestasi sekaligus tantangan. Maka dari itu, strategi rumah sakit dalam meningkatkan mutu dan mengendalikan biaya adalah dengan membuat clinical Pathway, salah satu perangkat yang digunakan untuk memperbaiki proses pelayanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif bersifat cross sectional, mengambil data sekunder dari rekam medik dan berkas billing pasien yang dirawat 1 januari ? 31 Desember 2014 di Rumah Sakit Hermina Depok, populasi 1107 pasien dan sampel dipilih berdasarkan variasi terbanyak yaitu pasien dengan riwayat Sectio caesaria sebanyak 265 pasien. Diolah menggunakan software ?Tools Pengembangan Pra Clinical Pathway dan Evaluasi Clinical Pathway? serta pengolahan data univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang memiliki resiko tinggi persalinan operasi 26.4%, lebih rendah daripada pasien yang tidak memiliki resiko persalinan operasi yaitu sebesar 73,6%. Pasien dengan jenis pembayaran pribadi lebih banyak yaitu 53.6% daripada pasien asuransi 45.3% dan JKN BPJS hanya 1.1%. Kamar perawatan kelas II lebih banyak dipilih oleh pasien yaitu 33%, VIP 29%, kelas III 23%, dan paling sedikit adalah kelas I yaitu 15%. ALOS sebesar 3.16 dan 99.6% hari perawatan sudah sesuai. Tidak semua pasien dilakukan visite berturut-turut selama masa perawatan. Terdapat 11 parameter pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan paket ibu 94.3% lebih banyak dilakukan dibandingkan dengan pemeriksaan paket persiapan operasi 25.7% dan hematologi rutin 8.7%, terdapat 8 parameter lain yang dilakukan terpisah dari paket dan tidak ada dalam clinical pathway. Pemeriksaan CTG 40% ini lebih banyak dilakukan dibandingkan pemeriksaan USG 0.8%. Penggunaan kelas terapi obat telah sesuai dengan clinical pathway yaitu; ringer laktat, RL/D5, obat-obatan anestetik, analgesik, antibiotik, uterotonika, roborantia, dan lactagogue. Kelas terapi yang tidak terdapat dalam clinical pathway adalah antiemetik. Tindakan operasi Sectio caesaria dan pemasangan infus adalah 100%, pemasangan oksigen 93.2%, sedangkan pemasangan kateter 75%. Kesesuaian utilisasi layanan di hari pertama, seluruh variabel menunjukkan adanya perbedaan dengan rencana perawatan dalam clinical pathway. Hari kedua, masih ada tindakan operasi sebesar 15.5%, konsultasi 5%, pemeriksaan laboratorium 78.5% dan pemeriksaan radiologi 4.2%. Hari ketiga, masih ada tindakan operasi sebesar 1.5%, konsultasi 8%, dan pemeriksaan laboratorium 0.04%. Utilisasi layanan di hari keempat dan kelima, utilisasi sudah sesuai dengan clinical pathway. ...... Indonesia has implemented a Universal Health Coverage since January 1, 2014, this is an achievement and a challenge. Therefore, the strategy of hospitals in improving quality and controlling costs is to make a clinical pathway, one of the devices that are used to improve the service process. This research uses descriptive quantitative approach is cross sectional, taking secondary data from medical records and billing files hospitalized patients from January 1 - December 31, 2014 at the Hermina Depok Hospital, a population of 1107 patients and samples selected based on variations of the most is patients with a Sectio Caesaria history as 265 patients. Processed using software 'Tools Pre-Clinical Development and Evaluation of Clinical Pathway' as well as data processing univariate too. Results showed that patients who are at high risk 26.4% is lower than patients who do not have the risk of delivery operations in the amount of 73.6%. Patients with the type of personal payment is 53.6% more than insured patients of 45.3% and JKN BPJS only 1.1%. Treatment rooms class II preferred by patients is 33%, 29% VIP, 23% Class III, and the least is the Class I is 15%. ALOS at 3,16 and 99.6% of treatment days was appropriate. Not all patients got visited row during treatment. There are 11 parameters of laboratory tests, examination of 94.3% mothers pack a lot more done than the preparation packet inspection operation of 25.7% and 8.7% routine hematology, there are 8 other parameters are done separately from the package and not in clinical pathways. CTG examination is 40% more than an ultrasound examination carried 0.8%. The use of therapeutic classes of drugs are in compliance with clinical pathways, namely; Ringer's lactate, RL/D5, anesthetic drugs, analgesics, antibiotics, uterotonic, roborantia, and lactagogue. Therapeutic classes that are not included in the clinical pathway is an antiemetic. Surgery and the infusion was 100%, 93.2% oxygen installation, while the catheter 75%. Suitability utilization of services in the first day, all the variables showed a difference in treatment planning in clinical pathways. The second day, there is still a surgery operation 15.5%, 5% consultations, 78.5% laboratory tests and radiological examinations 4.2%. The third day, there is still an operation of 1.5%, 8% consultations, and 12.04% laboratory tests. Utilization of services in the fourth and fifth days, the utilization is in accordance with clinical pathways.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Badrul Munir Habibulloh
Abstrak :
Sumatra Indonesia merupakan salah kerangka tektonik paling menarik di dunia untuk dipelajari saat ini. Termasuk di dalamnya terdapat sesar Semangko yang menjadi salah satu struktur geologi di sana. Identifikasi struktur bawah permukaan biasa dilakukan menggunakan metode seismik refraksi untuk mendapatkan data dengan resolusi tinggi. Di sisi lain, metode gravitasi juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kerapatan massa pada batuan penyusun kerak bumi. Pada penelitian kali ini, penulis mencoba mengidentifikasi karakter struktur sesar dengan studi kasus sesar Semangko di Sumatra Barat menggunakan metode gravitasi MS-SVD. Hasilnya, metode MS-SVD bekerja dalam mengidentifikasi sesar Semangko di mana memiliki orientasi Barat Laut–Tenggara dan dari 8 sesar putus-putus dengan masing-masing sesar dilakukan 2 slicing, didapatkan 17 slicing memiliki sudut dip mendekati 90° yang dapat ditafsirkan sebagai sesar strike slip dan sesuai dengan kondisi sebenarnya. ......Sumatra Indonesia is one of the most interesting tectonic frameworks in the world to study today. This includes the Semangko fault which is one of the geological structures there. Identification of subsurface structures is usually done using refractive seismic methods to obtain high resolution data. On the other hand, the gravity method can also be used to determine the level of mass density in the rocks that formed the earth's crust. In this study, the author tries to identify the structural character of the fault with a case study of the Semangko fault in West Sumatra using the MS-SVD gravity method. As a result, the MS-SVD method works in identifying the Semangko fault which has a Northwest – Southeast orientation and from 8 faults with 2 slicing each fault, 17 slicings have a dip angle close to 90° which can be interpreted as strike strike slip fault and in accordance with actual conditions.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Widlanisia
Abstrak :
Pemberian ASI merupakan usaha dan investasi yang mudah dilakukan untuk menekan angka morbiditas dan mortalitas pada bayi dan anak. Keterlambatan pemberian ASI pertama dapat diakibatkan oleh metode kelahiran yang dipilih seperti secara pervaginam atau persalinan sesar. Penelitian ini dilakukan secara cross sectional dan pendekatan kuantitatif menggunakan data SDKI 2017 untuk mengetahui hubungan antara persalinan sesar dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Provinsi DKI Jakarta. Sampel yang digunakan adalah wanita usia subur 15-49 tahun saat survei di Provinsi DKI Jakarta yang memiliki anak terakhir yang lahir dalam 2 tahun terakhir sebanyak 236 responden. Dilakukan analisis statistik univariat, bivariat menggunakan chi-square (CI 95%) dan analisis multivariat uji regresi logistik berganda. Hasil analisis menunjukkan ibu yang melahirkan secara persalinan sesar berisiko 0,52 [95%CI 0,27-1,01] kali lebih rendah melakukan IMD dibandingkan ibu yang melahirkan secara pervaginam. Analisis multivariat pada penelitian ini memperlihatkan bahwa ibu secara persalinan sesar berisiko 0,54 [95%CI 0,18-1,61] kali lebih rendah melakukan IMD dibandingkan ibu yang melahirkan secara pervaginam setelah dikontrol dengan variabel tingkat pendidikan, usia, dan status ekonomi. Maka disimpulkan bahwa pembuatan kebijakan dan pemberian intervensi akan bagaimana pelaksanaan dan pentingnya inisasi menyusu dini perlu dilakukan pada ibu yang memiliki tingkat Pendidikan rendah, usia dibawah 35 tahun, status ekonomi rendah, dan yang berencana melahirkan dengan metode persalinan sesar. ......Breastfeeding is an easy way to reduce morbidity and mortality in infants and childrens. The delay in giving the first breast milk can be caused by the chosen method of birth such as vaginal or cesarean delivery. This study was conducted in a cross sectional and quantitative approach using the 2017 IDHS data to determine the relationship between cesarean delivery and Early Breastfeeding Initiation (EBFI) in DKI Jakarta Province. The sample used was women of childbearing age 15-49 years during the survey in DKI Jakarta Province who had their last child born in the last 2 years as many as 236 respondents. Univariate, bivariate statistical analysis was performed using chi-square (95% CI) and multivariate analysis with multiple logistic regression tests. The results of the analysis showed that mothers who gave birth by cesarean had 0.52 times [95% CI 0.27-1.01] times lower risk of having an EBFI than mothers who gave birth vaginally. Multivariate analysis in this study showed that mothers who delivered by cesarean had 0.54 times lower risk [95% CI 0.18-1.61] of having an EBFI compared to mothers who gave birth vaginally after controlled by variables such as education level, age, and economic status. It is concluded that policy making and providing interventions on how to implement and the importance of early breastfeeding initiation need to be carried out on mothers who have low levels of education, age under 35 years, low economic status, and who plan to give birth by cesarean delivery method.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>