Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Utomo Nyoto
"ABSTRAK
Shampoo 2-in-1, yaitu shampoo yang mengandung conditioner, mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1990 ketika PT Unilever Indonesia meluncurkan produk Dimension 2-in-l. Peluncuran produk ini dilakukan untuk mendahului rencana produsen toilettries saingannya, Procter & Gamble Indonesia yang hendak memperkenalkan produk shampoo 2-in-1 lainnya, yaitu Rejoice 2-in-1. Produk ini kemudian dicoba oleh beberapa orang. Sebagian dari yang mencobanya lalu beralih dari pemakai shampoo biasa menjadi pemakai jenis shampoo baru ini. Kehadiran Dimension 2-in-1 dan Rejoice 2-in-1, dua pelopor kategori produk shampoo jenis 2-in-1 ini, saat ini telah diikuti dengan kehadiran beberapa merek lainnya. Iklan sebagai salah satu sarana untuk memperkenalkan dan mendorong khalayak untuk membeli biasanya disampaikan melalui media massa. Dan suatu kampanye iklan yang berhasil harus mengenal khalayak dari media yang hendak digunakan. The principle underlying the efficient use of advertising time and space is matching markets and media demikian pendapat Barban, Cristol dan Kopec yang dikutip oleh S. Watson Dunn dan Arnold M. Barban dalam buku Advertising, Its Role in Modern Marketing. Saat ini informasi mengenai khalayak suatu media pada umumnya hanya memuat data demografi dan sosial ekonomi. Beberapa di antaranya sudah mulai menjelaskan penggunaan kategori produk, seperti pada majalah Matra yang menyatakan bahwa 79,31 persen pembacanya menggunakan parfum. Penelitian ini ditujukan untuk melihat lebih dari sekedar penggunaan kategori produk shampoo jenis 2-in-1 pada majalah Femina. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan gambaran mengenai jumlah pembaca untuk berbagai merek shampoo jenis 2-in-1 pada tahap-tahap diingat, dicoba, disukai (yang dipertimbangkan untuk dibeli kalau membeli shampoo jenis 2-in-1), dipilih (menjadi pilihan pertama kalau membeli shampoo jenis 2-in-1) serta tindakan pembelian (yang dipakai dalam 3 bulan terakhir, yang sedang dipakai dan yang akan dibeli nanti). Responden penelitian yang menggunakan metode penelitian survai ini diambil dengan cara sampling kuota berdasarkan kelompok umur, dengan ketentuan 22 orang berusia 15-19 tahun, 44 orang berusia 20-29 tahun dan 34 orang berusia 30 tahun ke atas. Jumlah kuota ini proporsionil terhadap laporan profil Femina yang menjadi lampiran surat edaran Kepala Bagian Iklan PT Gaya Favorit Press tahun 1991. Pada saat penelitian, dari 100 responden terdapat 52 orang yang sedang memakai shampoo 2-in-1. Sisanya, 48 orang, bukan pemakai shampoo 2-in-l. Dari 52 orang pemakai shampoo 2-in-1 ternyata ada S orang yang masih tetap memakai conditioner terpisah. Dari 48 orang bukan pemakai shampoo 2-in-1, terdapat 20 orang yang memakai conditioner terpisah. Sisanya, 28 orang, tidak memakai conditioner sama sekali. Hasil penelitian ini menunjukkan dominasi yang kuat dari dua raksasa produsen toilettries, yaitu PT Unilever Indonesia dan Procter & Gamble Indonesia. Rejoice 2-in-1, Dimension 2-in-1, Sunsilk Premium dan Pantene Pro-V menempati posisi teratas dalam setiap tahap. Kalau pada tahap diingat, dicoba, disukai dan dipilih Rejoice 2-in-1 yang berada pada urutan pertama, pada tahap tindakan Sunsilk Premium yang menduduki urutan pertama. Hal ini disebabkan karena Rejoice 2-in-1 merupakan produk yang sudah cukup lama ada di pasar dibandingkan dengan Sunsilk Premium sehingga sebagian besar dari yang mengingat dan yang pernah mencoba Rejoice 2-in-1 ini sudah mulai menentukan sikap dan sebagian dari mereka beralih ke merek lain. Sebagaimana yang dikatakan oleh Loudon dan Bitta, produk dengan keterlibatan rendah cenderung memiliki tingkat kesetiaan yang rendah pula. Jumlah responden yang setia pada satu merek shampoo, termasuk shampoo bukan jenis 2-in-1 hanya 17 persen. Kecenderungan untuk mencoba pada kategori produk yang termasuk produk dengan keterlibatan rendah ini terlihat dari kenyataan bahwa 26 dari 68 orang yang pernah mencoba Rejoice 2-in-1 adalah bukan pemakai shampoo 2-in-1 pada saat penelitian dilakukan. Mereka kembali menjadi pemakai shampoo biasa. Penurunan persentase dari tahap diingat hingga tahap tindakan sedang dipakai terjadi pada merek-merek yang lain, terutama yang diingat oleh lebih dari 10 persen responden., seperti Dimension 2-in-1, Rejoice 2-in-1, Si- Fo-Ne 2-in-1, Sunsilk Premium, Pantene Pro-V dan Kao Feather dengan conditioner. Dalam analisa menurut kelompok umur dan penggunaan conditioner, terlihat bahwa urutan secara keseluruhan tidak selalu sama dengan urutan pada masing-masing kelompok umur dan penggunaan conditioner. Dalam tahap sedang dipakai misalnya, Rejoice 2-in-1 masih tetap memimpin pada kelompok umur 20-29 tahun dan 30 tahun ke atas. Secara keseluruhan pada tahap tersebut sebenarnya Sunsilk Premium berada di urutan pertama. Dalam tahap dipilih, meskipun Rejoice 2-in-1 secara umum berada di urutan pertama, pada kelompok umur 15-19 tahun yang berada di urutan pertama adalah Sunsilk Premium. Dari analisa data menurut kelompok umur tersebut, terlihat bahwa merek Sunsilk Premium perlu memperhatikan faktor kelompok umur dalam mengevaluasi keberhasilan kampanye iklannya. Hasil penelitian ini menunjukkan penurunan drastis pada tahap sedang dipakai untuk merek Dimension 2-in-1 yang termasuk sangat berhasil pada tahap diingat dan dicoba. Kenyataan bahwa sudah banyak yang mencoba menunjukkan perlunya perhatian pada elemen pemasaran yang lainnya, misalnya elemen produknya. Dalam melakukan kampanye iklan, tujuan yang tepat adalah perubahan sikap khalayak agar menyukai merek ini. Tujuan berupa meningkatkan kesadaran dapat dikatakan kurang tepat karena merek ini sudah diingat oleh 90 persen khalayak. "
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Riyanto
"ABSTRAK
Adanya persaingan yang ketat dalarn lingkungan bisnis pada
saat ini memaksa setiap perusahaan untuk mengambil langkah
langkah stratejik yang dapat menjamin kelangeungan pertumbu
hannya jangka Panjang.
Indonesia dengan jumlah, penduduk yang semakin meningkat daya
beiinya merupakan suatu pasar yang sangat potensiai utUk
barang?barang konsumsi. Bagi PT.PCS, yang merupakan anak
perusahaan kelompok DMH, pasar ini membuka peluang untuk
produk-produk yang teknoioginya dibeli dan counter part
AustraHanya. Produk barang-barang konsumsi sehari?hai
merupakan bisnis baru untuk PT.PCS maupun kelompoknya. Upaya
diversifikasi ke luar bisnis yang sudah ada selama ini
(sebagiari dalarn bentuk barang industrl) akan membantu menja
min daya saing kelompok ini pada masa yang akan datang.
Salah satu jenis produk yang direncanakan urituk diluncurkan
adalah shampoo. Sebagal produk konsuinsi seharl-hari, shampoo
memiliki tempat khusus daim kehidupan rumah tangga di Indo
nesia. Hampir semua penduduk menggunakan produk ini untuk
merawat kebersihan dan kesehatan rambutnya, namun walaupun
demikian berdasarkan peneiltian yang dflakukan oleh CIC
(1990) terdapat hanya sekitar duabelas merk shampoo yang
miiiki pangsa lebih dari satu perserta dari total pasar. Hal
ini berarti peluang sekaligus kendala, peluang karena pasar
yang demikian besar, yang pasti masih terbuka untuk produk
baru, kendala karena sedikitnya Perusahaan yang marnpu meraih
paflgsa pasar yang berarti merupaka,, cerminan persaingan yang
ketat, yang membutuhkan suatu kombinasi bauran pemasaran
yang unggul.
Dibalik ketatnya Persaingan dalam industri shampoo Indonesia
masih terbuka kesempat kepada pendatang baru, tanpa terda
pat rintangan yang berarti dan pemasok dan konsumen Indus
tri. Namun dengar, karaktenlstjk konsumen Indonesia yang
unik, dibutuhkan strateji yang tepat untuk dapat dengan
segera memperoleh pangsa pasar yang diinginkan.
Bagi PT. PCS, produk yang akan diluncurkan sudah memiliki
keuriggulan yang dibutuhkan untuk menerobos pasar yaitu
karakteristik multiguna yang belum pernah ditawarkan oleh
produk lain. Dengan strateji harga dan strateji distnibusi
yang diarahkan untuk meliput masyarakat golongan ekonomi
menengah ke bawah dan strateji promosi yang merionjolkan
karakteristik nu1tiguna, PT.PCS akan mampu membangun posisi
baru dan unlk di benak konsumen sasarannya. Hal ini akan
menghasilkafl pangsa pasar yang diharapkan, untuk mendukung
kelangsungafl kebijakan stratejik kelompok DMH."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumeser, H.H. Natali
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Augusti Wiranda
"ABSTRAK
Penelitian ini berisi analisis simbol dan makna yang ada pada iklan sampo Dove tahun 2013, yang berjudul Dove Hair Therapy Intense Repair. Pada iklan ditemukan tanda yang sarat akan makna. Makna ini akan dikaji lebih dalam menggunakan kajian semiotika. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan simbol dan makna yang tersirat dalam iklan sampo Dove di Belanda tahun 2013. Penelitian ini akan memperoleh hasil berupa makna dari gambar-gambar dan tulisan-tulisan dalam iklan Dove Hair Therapy Intense Repair.

ABSTRACT
This study contains an analysis of the symbols and meanings that exist in the 2013 Dove shampoo ad, entitled Dove Hair Therapy Intense Repair. On the ads found a sign full of meaning. This meaning will be studied more deeply using semiotics study. This research uses descriptive qualitative method. The purpose of this research is to expose the symbol and meaning implicit in Dove shampoo advertisement in Netherlands 2013. This research will get result of meaning from the pictures and writings in Dove Hair Therapy Intense Repair. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novindra Ades Wiantre
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas pembuatan aplikasi desain kemasan shampoo berdasarkan nilai estetika visual dengan memperhatikan sisi afektif dari konsumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kansei Engineering tipe II. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat sembilan kelompok kansei words pria dan delapan kelompok kansei words wanita yang mewakili persepsi afektif konsumen. Keluaran akhir dari penelitian ini adalah terbentuknya aplikasi yang membantu desainer dalam membuat desain kemasan shampoo dan usulan desain baru untuk kemasan shampoo yang memenuhi masing-masing kelompok kansei words.

ABSTRACT
The focus of this study is to create application for designing shampoo packaging based on aesthetic value by considering consumer affective perception. The method used in this study is Kansei Engineering type II. From the results of this research, there are five groups of kansei words representing affective perceptions of consumers, nine components for male and eight components for female. Final output of this research is application that help designer in making shampoo packaging design and the new design for packaging shampoo that meets each group kansei words.
"
2015
S59442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniarti Eka Basuki
"Studi ini memfokuskan diri pada iklan di media televisi. Dunia iklan di televisi dipenuhi dengan beraneka ragam bentuk gambaran kehidupan masyarakat dari yang sangat realistis hingga gambaran tentang mimpi-mimpi imajinatif. Ukuran modernitas, kemewahan, dan kecantikan dirujuk dari penampilan iklan di media massa. Kekuatan inilah yang digunakan oleh oleh produsen barang dan jasa untuk menampilkan pesan komunikasinya untuk menjangkau kesan maupun rangsangan bagi konsumen untuk mengkonsumsi produknya sehingga membentuk realitas semu. Iklan televisi mempunyai struktur yang terdiri dari tiga unsur : problem, nasihat dan resolusi (Wilson dalam Dedi Mulyana, 1997: 103). Menggunakan pendekatan Martin Esslin (1982), kebanyakan iklan televisi adalah suatu drama, meskipun hanya berlangsung singkat sekali (15-60 detik). Sebagai drama, ia mempunyai tiga unsur pokok: tokoh fiktif, jalan cerita (plot) dan dialog.
Penelitian ini didasari atas beberapa teori tentang proses komunikasi dan penandaan iklan yang membentuk citra tertentu. Teori Reymond Wiliams dan Simon During (1993) mengatakan bahwa iklan membentuk sebuah dunia magis yang mengubah komoditas ke dalam situasi gemerlap dan mempesona melalui media massa. Melalui proses kreatif iklan mampu mengkonstruk suatu realitas daari realitas dari realitas sosial yang terjadi dan membentuk realitas bentukan baru (Berger dan Luckman, 1990), yang disebut sebagai kesadaran palsu (Marx). Terjadinya proses pengaruh atau transformasi citra tersebut akibat dari interaksi simbolik yang menghadirkan dunia kesadaran dan mempengaruhi pandangan budaya manusia. Penelitian ini berusaha untuk meneliti bagaimana perempuan direpresentasikan dalam iklan shampo.
Penelitian menggunakan tipe kualitatif yang memakai teknik semiotika. Ikian yang diteliti adalah Iklan Shampo Rejoice Rich dan Man Shampo Sunsilk Clean and Fresh. HasiI penelitian menunjukkan bahwa dalam Iklan Shampo Rejoice Rich baru perempuan direpresentasikan sebagai hal yang disukai atau diinginkan dan juga sebagai yang ideal adalah perempuan yang berambut lurus. Rambut lurus, hitam dan panjang, lebih jauh dimaknai sebagai kecantikan yang ideal dan dinaturalisasi. Iklan Shampo Rejoice Rich ingin menunjukkan bahwa rambut yang ikal bukanlah rambut yang diinginkan oleh "pasar". Perempuan dengan rambut ikal seolah-olah dijadikan "tidak sempuma" versi feminitas "pasar". Sedangkan dalam iklan Sunsilk Clean and Fresh ada sesuatu yang baru yang hendak ditawarkan. Walaupun iklan ini menawarkan produk shampo tetapi model perempuan yang direpresentasikan adalah gadis remaja yang berkerudung. Dimana dalam iklan ini sama sekali tidak pemah memperlihatkan rambutnya sebagai hasil akhir dari penggunaan Sunsilk Clean and Fresh. Hanya digambarkan seeara non verbal bahwa model yang berperan sebagai Annisa tidak merasa kepanasan lagi jika berkerudung.
Implikasi penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada kaum perempuan tennasuk di dalamnya remaja putri. Agar bersikap kritis terhadap media, khususnya iklan televisi yang dirasakan lebih efektif di banding dengan iklan media cetak. Definisi cantik yang digaungkan oleh media sangat tidak beragam. Seperti harus berkulit putih, berambut lurus panjang dan berbadan langsing, Ketidakmajemukan media dalam membentuk wacana ini menjadi sangat mengkhawatirkan, karena dalam hal kulit maupun rambut. Potensi diskriminasi dan penyingkiran bagi yang tidak memilkinya sangat besar. Efeknya adalah ketidak percayaan din dan lain sebagainya.
Oleh karena itu diperlukan wawasan yang lebih bagi kaum perempuan dan remaja putri tentang bagaimana bersikap kritis pada media (melek media) yang membawa mereka kesadaran tentang apa yang menurut mereka balk dan nyaman. Bahwa media mereka adalah tubuhnya sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shelly Apsari
"Banyak faktor pada packaging suatu produk yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Pada penelitian ini akan difokuskan pada bentuk botol, ukuran font merk, dan warna pada botol shampoo. Kombinasi ketiga faktor tersebut yang dinilai paling menarik perhatian akan diuji dengan menggunakan metode Conjoint Analysis dan eye-tracking. Dari penelitian didapatkan bahwa bentuk botol berwarna dan ramping dengan ukuran font merk yang besar paling menarik perhatian konsumen.

There are many factors in a product packaging that can affect the consumer buying decision. This research will be focused on the bottle shape, brand font size and the color on shampoo bottle. The combination of these three factors will be rated from the most attracted one. It will be tested by using the Conjoint Analysis and Eye-tracking methods. From this research, a colored and slim bottle shape with the big font size of the brand gives the most attraction for the consumer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43175
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hafifah Frawita
"Ketombe merupakan gangguan kulit kepala yang diakibatkan oleh salah satu jenis khamir yaitu Malassezia furfur. Gangguan kulit kepala ini dapat dikendalikan dengan menggunakan sediaan farmasetika kosmetik, seperti sampo. Berbagai agen antijmur baik sintetis maupun alami digunakan dalam formulasi sediaan antiketombe tersebut. Serai wangi (Cymbopogon winterianus J.) umum digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat-obatan tradisional. Kandungan utama dari minyak atsiri tanaman ini, sitronelal, terbukti memiliki aktivitas antibakteri dan antijamur.
Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan minyak serai wangi ke dalam tiga formula sampo yang berbeda konsentrasinya yaitu F1 (1,0%); F2 (1,5%); dan F3 (2,0%). Uji stabilitas dilakukan terhadap sampo, yaitu penyimpanan pada tiga suhu yang berbeda; suhu rendah (4±2°C), suhu kamar (27±2°C), dan suhu tinggi (40±2°C); uji sentrifugasi, dan cycling test. Parameter yang digunakan untuk uji kestabilan, antara lain penampilan fisik, viskositas atau konsistensi, diameter globul, dan pH. Dari hasil penelitian, sampo mengandung minyak serai wangi dapat disimpulkan stabil selama penyimpanan 8 minggu.

Dandruff is a scalp disorder caused by a type of yeast, Malassezia furfur. Scalp disorders can be controlled using medicated-cosmetic preparations, such as shampoo. Various antifungal agents, either synthetic or herbal compounds have been used in the formulation of the anti-dandruff shampoo. Citronella (Cymbopogon winterianus J.) is commonly used by Indonesian people as traditional medicines. The main compound of the essential oil of this plant, citronella, is shown to have antibacterial and antifungal activity.
The aims of this study were to formulate citronella oil into three different shampoo formulas with various concentration of F1 (1.0%); F2 (1.5%); and F3 (2.0%). Stability tests performed on shampoos consist of storage at different temperatures; low temperature (4±2°C), room temperature (27±2°C), and high temperature (40±2°C); centrifugation test, and cycling test. Parameters used on this test are physical appearance, viscosity or consistency, globul size, and pH. This formulated shampoo are stable in storage for 8 weeks based on the test above."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmaniar
"Daur ulang botol plastik HDPE putih tanpa botol oli dicampur serat metal staples sebagai bahan baku pembuatan agregat kasar ringan pada beton ringan. Agregat kasar ringan dihasilkan dari pembakaran botol plastik HDPE dengan campuran serat staples dan dilakukan pengujian terhadap agregat kasar ringan tersebut antara lain didapatkan hasil berat jenis 0,953, penyerapan air 1,937%, berat isi 500 kg/m3, rongga udara antar agregat 48,207%, abrasi 11,66%, serta 9,903 MPa kuat tekan silinder (15_30) cm. Pengujian beton ringan umur 28 hari didapatkan hasil sebagai berikut berat isi beton segar 1625 kg/m3, slump 7 cm, kuat tekan 12,902 MPa, kuat tarik belah 1,299 MPa, modulus elastisitas 9175,917 MPa, dan rasio poisson 0,2544.

Recycled white plastic bottle HDPE with no oil bottle mixed alloy metal (staples) fiber as raw material on processing the lightweight coarse aggregate in lightweight concrete. Lightweight coarse aggregate produced by burning the plastic bottle HDPE with staples fiber and testing the lightweight coarse aggregate resulted specific gravity 0,953, absorption 1,937%, unit weight 500 kg/m3, void between aggregate 48,207%, abrasion 11,66%, and 9,903 MPa cylinder (15_30) cm compressive strength. In lightweight concrete testing at average air dry 28-day obtained result as unit weight fresh concrete 1625 kg/m3, slump 7 cm, compressive strength 12,902 MPa, splitting tensile strength 1,299 MPa, modulus of elasticity 9175,917 MPa, and poisson's ratio 0,2544."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50543
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library